Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik, harta benda, material, peralatan, konstruksi dan lingkungan. Kategori Pekerja Konstruksi
Terdapat dua kategori pekerja konstruksi
yang memiliki resiko ancaman kecelakaan atau penyakit akibat kerja di lingkungan proyek. Kategori Pekerja Konstruksi
Kategori pertama ialah pekerja yang sudah
mempunyai ikatan kerja permanen dengan kontraktor, sedangkan Kategori Pekerja Konstruksi
Kategori kedua ialah
pekerja yang dikenal sebagai pekerja borongan atau harian lepas di bawah koordinasi mandor. Kategori Pekerja Konstruksi
Karena tidak adanya ikatan kerja formal, baik
dengan Mandor maupun dengan Kontraktor, maka kategori kedua ini disebut juga sebagai Sektor Informal Jasa Konstruksi. Kategori Pekerja Konstruksi
Menurut perkiraan lebih dari 90% dari
keseluruhan pekerja konstruksi adalah mereka yang digolongkan pada kategori kedua ini. Kategori Pekerja Konstruksi
Sifat dan jenis pekerjaan yang ditangani
oleh masing-masing kategori ini juga berbeda, karena itu jenis kemungkinan ancaman kecelakaan maupun penyakit akibat kerjanya pun berbeda-beda. Kategori Pekerja Konstruksi
Pekerja borongan atau harian lepas
merupakan jenis pekerjaan yang lebih banyak menggunakan tenaga fisik. Pekerja borongan sebagai tenaga produksi berada pada lini paling depan, langsung berhubungan dengan peralatan maupun bahan konstruksi, yaitu dua sumber ancaman bahaya yang paling potensial. Keselamatan Kerja
.Prinsip Keselamatan Kerja
Prinsip keselamatan kerja dalam setiap pekerjaan harus dilaksanakan dengan aman dan selamat . Prinsip Keselamatan Kerja
Suatu kecelakaan yang terjadi
dapat dikarenakan faktor manusia, peralatan, ataupun keduanya.
Penyebab kecelakaan ini harus
segera ditangani untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja Keselamatan Kerja DAMPAK NEGATIF LINGKUNGAN BERKURANG
KESELAMATAN KERJA
HASIL KERJA PEMENUHAN
OPTIMAL TARGET PRODUKSI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI Prinsip Keselamatan Kerja Hal-hal yang perlu diketahui agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman, antara lain: 1. Mengenal dan memahami pekerjaan yang akan dilakukan 2. Mengetahui bahaya-bahaya yang bisa timbul dari pekerjaan yang akan dilakukan Prinsip Keselamatan Kerja
Dengan mengetahui kedua hal tersebut
di atas akan tercipta lingkungan kerja yang aman dan tidak akan terjadi kecelakaan, baik yang terjadi pada manusia ataupun peralatan. Keselamatan kerja sangat penting diperhatikan dan dilaksanakan antara lain untuk:
1. Menyelamatkan karyawan dari penderitaan sakit
atau cacat, kehilangan waktu, dan kehilangan pemasukan uang. 2. Menyelamatkan keluarga pekerja dari kesedihan atau kesusahan, kehilangan penerimaan uang, dan masa depan yang tidak menentu akibat kecelakaan kerja. 3. Menyelamatkan perusahaan dari kehilangan tenaga kerja, pengeluaran biaya akibat kecelakaan, melatih kembali atau mengganti karyawan, kehilangan waktu akibat kegiatan kerja terhenti, dan menurunnya produksi. 4. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Pembinaan Keselamatan KerjaPembinaan Keselamatan Kerja
Pencegahan terjadinya kecelakaan kerja
perlu dilakukan, salah satunya dengan pembinaan keselamatan kerja terhadap karyawan agar dapat meminimalkan/meniadakan keadaan yang berbahaya di tempat kerja. Pembinaan Keselamatan KerjaPembinaan Keselamatan Kerja
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk membina keselamatan kerja para karyawannya, baik yang bersifat di dalam ruangan (in-door safety development) atau praktik di lapangan (out-door safety development). Setiap perusahaan harus memiliki safety officer sebagai personil atau bagian yang bertanggung jawab terhadap pembinaan keselamatan kerja karyawan maupun tamu perusahaan. Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan keselamatan kerja antara lain:
1. Penyuluhan singkat atau safety talk
a. Motivasi singkat tentang keselamatan kerja yang
umumnya dilakukan setiap b. mulai kerja atau pada hari-hari tertentu selama 10 menit sebelum bekerja dimulai. c. Pemasangan poster keselamatan kerja d. Pemutaran film atau slide tentang keselamatan kerja 2. Safety committee
a. Mengusahakan terciptanya suasana kerja yang aman.
b. Menanamkan rasa kesadaran atau disiplin yang sangat tinggi tentang pentingnya keselamatan kerja c. Pemberian informasi tentang teknik-teknik keselamatan kerja serta peralatan keselamatan kerja. 3. Pendidikan dan pelatihan a. Melaksanakan kursus keselamatan kerja baik dengan cara mengirimkan karyawan ke tempat-tempat diklat keselamatan kerja atau mengundang para akhli keselamatan kerja dari luar perusahaan untu memberikan pelatihan di dalam perusahaan. b. Pelaksanaannya dapat di dalam negeri atau pun di luar negeri. c. Latihan penggunaan peralatan keselamatan kerja. Alat- alat keselamatan kerja harus disediakan oleh perusahaan.
Alat tersebut berupa alat proteksi diri yang diperlukan
sesuai dengan kondisi kerja. Penerapan Keselamatan Konstruksi oleh Penyedia Jasa
1. Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud wajib
menerapkan operasi keselamatan konstruksi. 2. Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud wajib melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko/peluang (Hazard Identification Risk Assesment Opportunity) pekerjaan konstruksi, sasaran dan program keselamatan konstruksi, yang dibuat berdasarkan tahapan pekerjaan (Work Breakdown Structure). 3. Penerapan SMKK oleh Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Lampiran huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Penerapan Keselamatan Konstruksi oleh Pengguna Jasa
Penerapan SMKK oleh Pengguna Jasa
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Lampiran huruf B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT