Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Paket Pekerjaan : Konstruksi Pembangunan Gedung CPDP
Wilayah Kabupaten Kuningan
Jl. Aruji Kartawinata No. 8, Kabupaten Kuningan, Jawa
Barat
3.
4.
5.
6.
dan
situasi
di
Indonesia,
1.
2.
3.
terlalu tinggi. Padahal dengan hilangnya satu atau dua jam sehari
mengakibatkan kehilangan jam kerja yang besar secara keseluruhan.
4.
5.
6.
yang besar bagi kontraktor. Revolusi industri juga ditandai oleh semakin
banyak ditemukan senyawa-senyawa kimia yang dapat membahayakan
keselamatan dan kesehatan fisik dan jiwa pekerja (occupational accident)
serta masyarakat dan lingkungan hidup.
Pada era ini kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan
atau resiko kerja (personal risk), bukan tanggung jawab kontraktor.
Pandangan ini diperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang
terdiri atas contributing negligence (kontribusi kelalaian), fellow servant
rule (ketentuan kepegawaian), dan risk assumption (asumsi resiko) (Tono,
Muhammad: 2002). Kemudian konsep ini berkembang menjadi employers
liability yaitu K3 menjadi tanggung jawab pengusaha, pekerja, dan
masyarakat umum yang berada di luar lingkungan kerja. Dalam konteks
proyek, kesadaran K3 merupakan produk hukum yang memberikan
perlindungan bagi keselamatan dan kesehatan kerja yang diatur secara
terpisah berdasarkan masing-masing sektor ekonomi. Beberapa di
antaranya yang menyangkut sektor perhubungan yang mengatur lalu
lintas perketaapian seperti tertuang dalam (Peraturan umum tentang
pendirian dan kontraktor), dan sebagainya. Kepedulian Tinggi K3 menjadi
isu strategis dan menjadi bagian dari masalah bersama.
K3 baru menjadi perhatian utama searah dengan semakin ramainya
pengadopsian teknologi industri nasional (manufaktur). Perkembangan
tersebut mendorong pemerintah melakukan regulasi dalam bidang
ketenagakerjaan, termasuk pengaturan masalah K3. Ketentuan-ketentuan
Pokok Mengenai Tenaga Kerja tidak menyatakan secara eksplisit konsep
K3 yang dikelompokkan sebagai norma kerja.Setiap tempat kerja atau
kontraktor harus melaksanakan program K3. Tempat kerja dimaksud
berdimensi sangat luas mencakup segala tempat kerja, baik di areal
pekerjaan.
Persaingan global tidak hanya sebatas kualitas barang tetapi juga
mencakup kualitas pelayanan dan jasa. Banyak kontraktor multinasional
hanya mau berinvestasi di suatu negara jika negara bersangkutan
memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup. Juga
kepekaan terhadap kaum pekerja. Karena itu bukan mustahil jika ada
kontraktor yang peduli terhadap K3, menempatkan ini pada urutan
pertama sebagai syarat investasi.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)
Sistem keamanan dan keselamatan kerja terhadap keseluruhan
personil baik Pengawas, Pelaksana dan juga pekerja terutama yang ada di
dalam lingkungan pekerjaan menjadi hal yang sangat penting dan perlu
mendapat perhatian.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan antara lain mengadakan
sosialisasi K3, memasang rambu-rambu peringatan agar bekerja hati-hati
dan pemakaian alat-alat pengamanan untuk keselamatan kerja dan
perlindungan terhadap pekerjaan itu sendiri. Untuk melayani apabila
terjadi kecelakaan kecil disediakan kotak/almari P3K mengadakan kerjasama dengan Puskesmas terdekat. Apabila Puskesmas tidak mampu akan
dirujuk ke Rumah Sakit terdekat.
Seluruh tenaga kerja yang bekerja pada proyek ini akan diikut
sertakan dalam program BPJS ataupun Jamsostek.
Secara umum dapat diartikan tujuan penerapan K3 di proyek adalah
agar tidak terjadi kecelakaan kerja (zero accident)
Program keselamatan dan kesehatan kerja pada Proyek meliputi :
Kondisi lingkungan lengkap dengan perencanaan site.
Struktur organisasi K3
Pokok-pokok perhatian K3
Identifikasi resiko kecelakaan dan pencegahan
Identifikasi kondisi dan alat yang dapat menimbulkan potensi bahaya.
Jenis kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Daftar Instansi terkait.
Kondisi Lingkungan dan Perencanaan Site.
Pengaturan jalan mobilitas bahan, tenaga dan alat.
Lokasi penyimpanan bahan/material.
Lokasi fabrikasi
Direksi keet
Barak kerja.
Struktur Organisasi Unit K3 :
Ketua Unit K3 : Kepala Proyek (PM, SM)
Sekretaris
: Ahli Teknik Struktur dan Arsitektur
Bendahara
: Administrasi dan Keuangan
Pelaksana K3 : Para Pelaksana Lapang
Anggota
: Seluruh personil proyek
Pokok-pokok perhatian K3 :
Kecelakaan kerja akibat dri penggunaan :
1. Alat / Mesin
2. Tahapan/metode pelaksanaan.
Penyakit akibat kerja :
1. Suara dan asap pengguna alat
2. Penggunaan bahan kimia berbahaya
Pemaparan terhadap kondisi lingkungan.
Pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K )
Usaha-usaha penyelamatan
Identifikasi resiko kecelakaan dan pencegahan :
Jatuh
: Menggunakan sabuk pengaman, Pemasangan jaring
pengaman,
Penggunaan
scaffolding
yang
benar,
Kejatuhan
Luka
Sakit mata
:
:
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Rambu-rambu petunjuk
Spanduk K3
MCK
Pompa air
Mushola
Bedeng pekerja
Ruang Klinik
P3K
Papan pengumuman
SOP-JSA
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
Dalam merancang suatu Standard Operating Procedure (SOP),
diperlukan suatu pemahaman tentang defenisi dari SOP tersebut, fungsi
dan tujuan SOP, Manfaat SOP, maupun bentuk dan cara pembuatan SOP.
Berikut penjelasan dari hall-hal yang di sebut di atas :
Defenisi Standard Operating Procedure
1. Ada banyak defenisi tentang Standard Operating Procedure (SOP)
adalah suatu panduan yang menjelaskan secara terperinci bagaimana
suatu proses harus dilaksanakan.
2. Standard Operating Procedure (SOP) adalah serangkaian instruksi yang
mengambarkan pendokumentasian dari kegiatan yang dilakukan
secara berulang pada sebuah organisasi.
3. Standard Operating Procedure (SOP) adalah sebuah panduan yang
dikemukakan secara jelas tentang apa yang diharapkan dan
diisyaratkan dari semua karyawan dalam menjalankan kegiatan seharihari.
4. Standard Operating Procedure (SOP) adalah serangkaian instruksi yang
digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
Fungsi Dan Tujuan Standard Operating Procedure
Fungsi Dan Tujuan Standard Operating Procedure (SOP) adalah untuk
mendefenisikan semua konsep dan teknik yang penting serta persyaratan
dibutuhkan, yang ada dalam setiap kegiatan yang dituangkan ke dalam
suatu bentuk yang langsung dapat digunakan oleh karyawan dalam
pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
SOP yang dibuat harus menyertakan langkah kegiatan yang harus
dijalankan oleh semua karyawan dengan cara yang sama. Oleh sebab itu,
SOP dibuat dengan tujuan memberikan kemudahan dan menyamakan
presepsi semua orang yang berkepentingan sehingga dapat lebih
dipahami dan dimengerti.
Manfaat Standard Operating Procedure
Standard Operating Procedure (SOP) dibuat dengan maksud dan
tujun tertentu, sehingga memberikan manfaat bagi pihak yang
bersangkutan. Berikut beberapa manfaat dari SOP :
atau
Selain bentuk SOP, ada hal-hal yang juga penting untuk disertakan
dalam pembuatannya, yaitu judul harus jelas dan dapat menggambarkan
apa yang menjadi tujuan dari prosedur tersebut, nama orang atau unit
yang bertanggung jawab terhadap prosedur tersebut, tanggal berlakunya
prosedur ataupun hasil revisinya.
Penulisan Standard Operating Procedure
Standard Operating Procedure (SOP) dapat dikaitkan baik jika semua
yang tertulis didalamnya dapat dibaca dan dimengerti oleh setiap orang
yang menggunakannya. Oleh sebab itu diperlukan suatu cara yang benar
dalam pembuatan Standard Operating Procedure. Berikut cara efektif
dalam membuat Standard Operation Procedure :
1. Menuliskan setiap tahapan proses pada suatu prosedur dalam kalimat
yang pendek. Kalimat yang panjang lebih susah dimengerti.
2. Menuliskan setiap tahapan proses pada suatu prosedur dalam bentuk
kalimat perintah. Kalimat perintah menunjukan langsung apa yang
harus dilakukan.
3. Mengkomunikasikan dengan jelas setiap kata yang digunakan pada
suatu prosedur.
4. Menggunakan istilah-istilah atau singkatan yang memang sudah umum
digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
11.
Mengurangi absent.
12.
13.
Meningkatkan produktivitas.
14.
frekuensi kecelakaan.
kekerasan potensi
Pekerjaan baru
JSA untuk setiap pekerjaan baru harus dibuat sebisa mungkin. Analisa
tidak boleh ditunda hingga kecelakaan atau hamper terjadi kecelakaan.
mendekati bahaya
Pekerjaan yang sering hampir terjadi bahaya harus menjadi prioritas JSA.
b. Membagi Pekerjaan
Untuk membagi pekerjaan, pilihlah pekerja yang benar untuk
melakukan observasi. Pilihlah pekerja yang berpengalaman, mampu dan
kooperatif sehingga mampu berbagi ide. Jelaskan tujuan dan keuntungan
dari JSA kepada pekerja.
Observasi performa pekerja terhadap pekerjaan dan tulis langkah
dasar JSA. Rekaman video pekerjaan dapat digunakan untuk peninjauan di
masa mendatang. Pertanyakan langkah awal pekerjaan dilanjutkan
langkah selanjutnya dan seterusnya.
c. Identifikasi Bahaya dan Potensi Kecelakaan Kerja
Tahap berikutnya untuk mengembangkan JSA adalah identifikasi
semua bahaya termasuk dalam setiap langkah. Identifikasi semua bahaya
baik yang diproduksi oleh lingkungan dan yang berhubungan dngan
prosedur kerja.
Tanyakan pada diri masing-masing pertanyaan berikut untuk setiap tahap:
1. adakah bahaya mogok, akan mogok atau kontak yang berbahaya
dengan objek pekerjaan?
2. Dapatkah pekerja memegang objek dengan aman?
2. PERENCANAAN
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
Berbagai masalah dapat terjadi khususnya di lapangan, maka harus di
identifikasi dan dikendalikan resiko kecelakaan menjadi zero accident.
No
Jenis/ Type
Pekerjaan
Identitas
Resiko K3
Jenis
Bahaya
Dan
Pengendalian Risiko K3
galian,
buangan dan
urugan
tanah untuk
lantai
semi
basement,
ground tank
galian-luka sedang
kecelakaan dan gangguan kesehatan
tenaga kerja akibat tempat kerja
kurang
memenuhi
syarat-luka
ringan/sedang
pengecoran
pondasi, dpt,
beton
plat,
sloof beton,
ring
balok,
kolom,
dinding plat,
listplank,
plat
lantai
beton
(pekerjaan
pembetonan
)
pabrikasi
besi untuk
pekerjaan
beton)-luka berat
tertimpa adukan beton ketika alat
sedang
diangkat-luka
ringan/sedang
terjatuh dari tempat pengecoran-
luka berat
terluka akibat percikan adukan
beton pada saat menuangkan
beton dari concrete pump dan
truk mixer-luka ringan/sedang
terjadi
gangguan
pada
mata,
pendengaran
akibat
getaran
vibrator
dan
debu-luka
ringan/sedang
kecelakaan
akibat
tertimpa
robohnya
cor
beton-luka
berat/kematian
penyangga pengaduk beton harus
dilindungi oleh pagar pengamanan
untuk mencegah para pekerja lewat
dibawahnya
ketika
alat
yang
bersangkutan sedang diangkat dan
operator mixer dilarang menurunkan
penyangga sebelum para pekerja
berada ditempat aman tindakantindakan pengamanan harus diambil
untuk melindungi para pekerja
bahaya akibat bahan dan peralatan pengarahan pekerja, tukang besi,
yang digunakan tidak memenuhi
dalam mengoperasikan peralatan
syarat-luka berat
pembesian
pemeriksaan
pendukung kerja dan
matrial atap baja ringan yang
peralatan yang digunakan serta
tidak terpakai, dll-luka sedang
kecelakaan terjatuh dari perancah
penggunaan peralatan pengaman
pada
saat
melaksanakan
kerja (helm, sepatu boot boot, tali/
pekerjaan pasangan baja ringanjaring pengaman dan schafolding)
perlindungan terhadap pekerja berupa
luka berat/ kematian
terluka
pada
saat
melakukan
penggunaan alat bantu ketinggian
pemasangan penutup atap-luka
yang
memadai
dan
memenuhi
berat/ kematian
standar k3 (helm, sepatu boot boot,
tali/
jaring
pengaman
dan
schafolding)
penggunaan bahaya akibat adanya arus pendek pemeriksaan aliran listrik sebelum
aliran listrik
yang dihasilkan oleh kegiatan
mulai pekerjaan, chek list instalasi
pelaksanaan-luka sedang
listrik
bahaya akibat bangunan kantor dan mengamankan jalur pemakain listrik
pembongkaran/
demobilisasi
harus
pembongkaran
tempat
kerja,
instalasi listrik, peralatan dan
dilaksanakan dengan penuh kehatiperlengkapan, pembersihan dan
hatian terutama pada pembongkaran/
pengembalian
kondisi
yang
demobilisasi alat berat, bahan matrial
kurang baik-luka ringan/sedang
alam agar tidak menggangu areal
yang padat aktivitas pekerja, tertib
terutama dalam pembongkaran jalur
aliran listrik dan air
kantor,
bahaya akibat polusi yang dihasilkan pembuatan
fasilitas
pembuangan/
lapangan
oleh
kegiatan
pelaksanaan
tampungan limbah sementara hasil
dan
pekerjaan lapangan-luka ringan
sisa produksi pekerjaan
fasilitasnya bahaya akibat bangunan kantor dan penyediaan bangunan kantor/ direksi
fasilitasnya lainnya roboh-luka
keet harus benar -benar kokoh dan
berat/ kematian
kuat sehingga berhindar dari bahaya
bahaya akibat terjadi genangan air/
bangunan runtuh/ roboh
dibuatkan saluran pembuangan dan
terpeleset-luka ringan
pencurian pada bangunan kantor
disediakan pompa air, sehingga air
dan fasilitas penunjang (gudang,
yang tergenang segera teratasi
workshop, barak dan bengkel)- bangunan gudang, workshop, barak,
luka ringan/sedang
kantor dan bengkel difasilitasi dengan
bahaya akibat kebakaran akibat
alat pengaman seperti gembok dan
kelalaian/ arus pendek di kantor
atau memperkerjakan bagian security
atau
di
bangunan
gudang,
apabila
memang
dibutuhkan
di
workshop, barak, kantor dan
tempat kerja
bengkel dan lainnya-luka berat/ harus tersedia pemadam kebakaran
kematian
dan kebutuhan p3k yang memadai
diseluruh gudang, workshop, barak,
kantor dan bengkel
fasilitas dan bahaya akibat bahan dan peralatan pengecekan peralatan dan bahan
pelayanan
yang digunakan tidak memenuhi
sebelum
mulai
pelaksanaan
pengujian
logistik
(gudang)
10
11
12
13
syarat-luka berat
pekerjaan,
pengarahan
pekerja,
bahaya akibat cara pengangkutan
tukang
bahan
harus
on
bahan kurang memenuhi syarat- pengangkutan
luka sedang/berat
schedule dan sesuai dengan beban
bahaya akibat penyimpanan kurang
lalu lintas pada jalan yang akan
memenuhi syarat-luka ringan
dilewati
bahaya akibat pembuangan bahan bahan dan material berbahaya harus
dan material tidak terpakai kurang
disimpan tersendiri dan terlindung
memenuhi
syarat-luka
ringan/
dengan baik
pembuangan
bahan atau material
sedang
harus pada tempat yang telah
ditetapkan,
aman
dan
tidak
mengganggu lalu lintas
pekerjaan
bahaya akibat bangunan jalan bangunan jalan harus dibuat dengan
jalan
sementara
rusak-luka
struktur dan kekuatan memenuhi
sementara
ringan/sedang
syarat
bahaya lalu lintas akibat jalan pengaturan lalu lintas sementara
masuk ke lokasi pekerjaan tidak
dengan rambu-rambu k3
tersedia atau tersedia tetapi
kurang
memenuhi
syarat-luka
ringan
pengaturan bahaya akibat tidak tersedia jalan penyediaan jalan masuk sementara ke
sementara
masuk
bagi
penduduk
di
permukiman/ areal kerja yang aman
untuk lalu
permukiman sepanjang dan yang
dan nyaman serta memenuhi syarat
lintas
berdekatan
dengan
lokasi
struktur dan kekuatan
pekerjaan-luka sedang
pemeliharaa kecelakaan
akibat
bangunan bangunan sementara dan rambu
n untuk
sementara
dan
ramburambu
rambu harus terpelihara agar tetap
keselamatan
rusak dan tidak berfungsi-luka
aman dan dalam kondisi pelayanan
lalu lintas
ringan
yang memenuhi persyaratan
bahaya akibat bahan dan kotoran pembersihan atas bahanbahan sisa/
yang tidak terpakai berceceran
kotoran yang tidak terpakai sisa
sehingga lalu lintas tidak amanpengangkutan
luka ringan/ sedang
pekerjaan
terjatuh pada pemasangan bata, perlindungan terhadap pekerja berupa
pasangan
plester atau acian dari ketinggianpenggunaan alat bantu ketinggian
bata,
luka berat
yang
memadai
dan
memenuhi
plesteran
kecelakaan
akibat
metode
standar k3 (helm, sepatu boot boot,
dan acian
pemasangan bata yang salah-luka
tali/
jaring
pengaman
dan
ringan/ sedang
schafolding)
pemasangan
patok
tertimpa pasangan bata karena
harus benar dan sesuai dengan
metode kerja yang salah-luka
syarat
pengarahan pekerja, tukang bata,
sedang
kecelakaan dan gangguan kesehatan
sebelum melaksanakan pekerjaan
tenaga kerja akibat tempat kerja menggunakan peralatan pengamanan
kurang
memenuhi
syarat-luka
sewaktu bekerja dan mengecek
ringan
peralatan sebelum mulai pelaksanaan
meminta alat bantu bila kondisi tidak
memungkinkan,
misal
:
alat
penerangan,
support
tools,
schafolding, dll dan membersihkan
areal tempat kerja secara berkala
14
15
16
17
pekerjaan
terluka saat pemotongan keramik cek peralatan cutting keramik dan
keramik
dengan mesin cutting-luka ringan
peralatan pendukung kerja pastikan
dinding,
gangguan kesehatan tenaga kerja
masih
laik,
sebelum
mulai
lantai, granit
akibat
tempat
kerja
kurang
pelaksanaan pekerjaan
tile
membersihkan secara berkala setiap
memenuhi syarat-luka ringan
kali jam kerja selesai
pekerjaan
kecelakaan akibat pengoperasian pengecekan peralatan sebelum mulai
plafond
alat bantu yang salah pada
pelaksanaan
gypsum, grc,
pemeriksaan
pendukung kerja dan
pek.plafond-luka berat
list profil
kecelakaan terjatuh dari perancah
peralatan yang digunakan serta
gypsum/ grc
pada
saat
melaksanakan
penggunaan peralatan pengaman
pekerjaan pasangan plafond-luka
kerja (helm, sepatu boot boot, tali/
berat
jaring pengaman dan schafolding)
tidak rapinya penyimpanan support mengecek gambar bestek, agar tidak
tools setelah pemakaian yang
terjadi kesalahan dalam pekerjaan
membahayakan pekerja lainnya,
dan melaksanakan tata cara standar
misal: paku, palu, baut, sekrup,
pengerjaan di ketinggian sesuai
sisa pemotongan, pecahan kaca,
standar k-3
matrial gypsum, grc, list plafond menyimpan matrial/ bahan serta sisa
pakai alat ke tempat yang disediakan
gypsum profil yang tidak terpakai
dan
atau
menyediakan
tempat
dll-luka ringan/ sedang
pembuangan/ penampungan limbah
sisa bahan/ matrial gypsum, grc, list
plafond gypsum profil
pekerjaan
kecelakaan akibat pengoperasian pengecekan
peralatan
dan
alat
pintu,
alat pemotong (bar cutter) kusen
pendukung kerja sebelum mulai
jendela
aluminium-luka ringan/ sedang
pelaksanaan
kusen
kecelakaan terjatuh dari perancah mengecek gambar bestek, agar tidak
aluminium
pada
saat
melaksanakan
terjadi kesalahan dalam pekerjaan
dan
pekerjaan
pasangan
kusen
pasangan kusen dan melaksanakan
accesories
aluminium-luka berat
tata cara standar pengerjaan di
terluka
pada
saat
melakukan
ketinggian
sesuai
standar
k-3
pemotongan, pemasangan kusen
konstruksi
pengarahan pekerja, tukang kusen
aluminium-luka sedang
aluminium
agar
melaksanakn
pekerjaan sesuai dengan metoda
yang berstandarkan k-3 konstruksi
pekerjaan
gangguan kesehatan atau gangguan pekerja
diharap
menggunakan
pengecatan
fisik akibat pekerja tidak memakai
peralatan pengamanan dan masker
interior dan
perlengkapan kerja sesuai dengan
serta
pelindung
mata
sewaktu
exterior
persyaratan-luka ringan/sedang
mengecat berkoordinasi mengenai
bahaya akibat polusi yang dihasilkan
jadwal
pengecoran
bila
akan
oleh
kegiatan
pelaksanaan
melakukan pengecoran dan meminta
18
19
pekerja
diharap
menggunakan
urinoir, dll)
bahaya akibat polusi yang dihasilkan
peralatan
pengamanan
sewaktu
oleh
kegiatan
pelaksanaan
bekerja dan membersihkan tempat
pengeboran pada dinding-luka
kerja, seperti masker, sepatu boot
ringan
gangguan kesehatan pada mata
boot dan sarung tangan/ hand gloves
akibat debu hasil pengeboran menyimpan matrial/ bahan serta sisa
pakai alat ke tempat yang disediakan
pada dinding-luka ringan
bahaya akibat pembuangan bahan
dan
atau
menyediakan
tempat
dan material tidak terpakai kurang
pembuangan/ penampungan limbah
memenuhi syarat-luka ringan
sisa bahan/ matrial sanitair
pekerjaan
gangguan kesehatan atau gangguan pemakaian
peralatan
perlindungan
interior (pas.
fisik akibat pekerja tidak memakai
kerja standar k3 (helm, sepatu boot
kaca,
perlengkapan kerja sesuai dengan
boot, kaca mata, masker, sarung
furniture,
persyaratan-luka ringan
tangan/ hand gloves)
lantai karpet, terluka
pada
saat
melakukan pengecekan
peralatan
dan
alat
wallpaper,
pemotongan
dan
pengelasan
pendukung kerja sebelum mulai
partisi rak,
hollow untuk reling tangga-luka
pelaksanaan
serta
menggunakan
dll)
sedang
peralatan pengaman kerja, seperti
bahaya akibat polusi yang dihasilkan
kaca mata las, masker dan sarung
oleh
kegiatan
pelaksanaan
tangan/ hand gloves
pemotongan dan pengelasan-luka berhati-hati dan melaksanakan sop k3
ringan
pada pekerjaan pengelasan, agar
tidak terjadi kecelakaan
20
21
pekerjaan
gangguan kesehatan atau gangguan pemakaian
peralatan
perlindungan
eksterior
fisik akibat pekerja tidak memakai
kerja standar k3 (helm, sepatu boot
(taman,
perlengkapan kerja sesuai dengan
boot, kaca mata, masker, sarung
paving block,
persyaratan-luka ringan
tangan/ hand gloves, tali/ jaring
saluran
kecelakaan pada saat melakukan
pengaman dan schafolding)
drainase,
pekerjaan pasangan eksterior, meminta support tools/ berinisiatif bila
grill besi, dll)
seperti : ornament, landscape,
memerlukan alat bantu dengan tidak
fasilitas jalan lingkungan, areal
memaksakan pekerja atau tukang
parkiran, tangga fasade, dll-luka
lainnya
bila
keadaan
tidak
sedang
memungkinkan, misal: cuaca hujan,
terluka akibat sisa limbah pekerjaan
jalan licin, penerangan minim, dsb.
fasilitas
pembuangan/
eksterior,
seperti
:
sisa pembuatan
pemotongan, pecahan kaca, baut,
tampungan limbah sementara hasil
paku, matrial alam yang tidak
sisa produksi pekerjaan lapangan
terpakai, dll-luka sedang
eksterior dan menggunakan safety
tols k3
pekerjaan
gangguan kesehatan atau gangguan pemakaian
peralatan
perlindungan
mekanikal
fisik akibat pekerja tidak memakai
kerja standar k3 (helm, sepatu boot
dan
perlengkapan kerja sesuai dengan
boot, kaca mata, masker, sarung
elektrikal
persyaratan-luka sedang
tangan/ hand gloves, tali/ jaring
kecelakaan terjatuh dari perancah
pengaman dan schafolding)
pada
saat
melaksanakan pengarahan pekerja, tukang dalam
pekerjaan pemasangan instalasi
menyiapkan bahan & alat kerja, check
springker, instalasi hydrant-luka
konstruksi
dan
fasilitas
kerja
berat
(schafolding,
support
tolls
di
terluka
pada
saat
melakukan
ketinggian, dll.)
diharap
menggunakan
pemotongan,
pemasangan pekerja
instalasi perpipaan-luka sedang
peralatan pengamanan k3 sewaktu
bahaya akibat polusi yang dihasilkan
bekerja
oleh
kegiatan
pelaksanaan berhati-hati pada pekerjaan yang
pemotongan dan pengelasan-luka
berhubungan
dengan
peralatan
ringan
elektrikal, pengelasan agar tidak
gangguan kesehatan pada mata
terjadi kecelakaan
akibat percikan pemotongan pipa penggunaan safety tools, seperti kaca
dan asap pada saat pengelasanmat alas, hand glove, helm dan
luka sedang
sepatu boot boot
bahaya akibat pembuangan bahan pembersihan atas bahan/ matrial me
dan material tidak terpakai kurang
yang tidak terpakai, agar tidak
memenuhi syarat-luka ringan
membahayakan pekerja yang lain
Kerja.
SNI 1820361990 : Ketentuan Keselamatan Kerja Radiasi.
SNI 1939961995 : Pedoman Keselamatan dan Kesehatan
tentang Penyimpanan dan Pengamanan Bahan Peledak.
Kerja
Penanggung
Jawab K3
19.
20.
EMERGENCY/
KEDARURATAN
P3K
KEBAKARAN
21. PENUTUP
22.
23.
Demikian pra rencana keselamatan dan kesehatan kerja
kontrak paket pekerjaan: Pembangunan Gedung Gedung CPDP
Wilayah Kabupaten Kuningan secara garis besar, selanjutnya
dalam pelaksanaan nanti kami akan tetap meminta masukan dan
arahan dari konsultan pengawasan/ MK untuk setiap item pekerjaan
yang bersangkutan dengan pra-RK3K. Mudah-mudahan uraian ini
dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkahlangkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
1. Jakarta, 04 Mei 2015
2. PT. DAMBHA PRIMA
38.
39.
UTAMA
3.
40.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
41.
10.
11. Ir. Ferdamos Sitanggang
12. Direktur Utama
13.