Anda di halaman 1dari 46

STRATEGI

PENYELENGGARAAN
JASA KONSTRUKSI
- based on -
PP RI No. 22/2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 2/2017 Tentang Jasa Konstruksi

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
OVERVIEW
Mengapa sektor Jasa Konstruksi perlu
mendapat perhatian….?

Apa yang melatarbelakangi terbitnya


PP 22/2020….?
Konstribusi Sektor Jasa Konstruksi
DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI

"
Sektor jasa konstruksi merupakan
lokomotif pembangunan nasional,
dan memiliki multiplier effect terhadap
peningkatan perekonomian masyarakat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I-2020

2,97
LATAR BELAKANG
PENGATURAN
MENINGKATKAN iklim usaha yang
1 kondusif, penyelenggaraan jasa konstruksi
yang transparan, persaingan usaha yang
sehat dan jaminan kesetaraan
PP NO. 22/2020
MENJAMIN bahwa arah kebijakan jasa
Peraturan Pelaksanaan UU 2 konstruksi akan lebih baik serta
No. 2/2017 Tentang Jasa
Konstruksi mementingkan profesionalisme dan kinerja

3 PENYEDERHANAAN semua skema &


pengaturan jasa konstruksi dan dibuat
pengaturan yang tidak membebani
masyarakat khususnya masyarakat jasa
konstruksi
PERATURAN PELAKSANAAN UU NO. 2/2017
TENTANG JASA KONSTRUKSI

KEPRES RI NO. 9/2018


Tentang
Program Penyusunan Peraturan
Pemerintah Tahun 2018
Pasal Pasal Pasal
18, 25, 102 42 (6), 45, 51, 65 (5), 10, 82,V85 (4),
67 (2), 83, 88 (7), 102 87, 102

Peraturan Pelaksanaan PP PP PP
UU No. 2/2017 Usaha Jasa Penyelenggaraan Jasa Pembinaan &
Konstruksi Konstruksi Partisipasi Masyarakat
Digabungkan dalam 1 Jakon
Peraturan Pemerintah

PP NO. 22/2020
Peraturan Pelaksanaan UU No. 2/2017 Tentang Jasa Konstruksi
SANDINGAN PERATURAN PELAKSANA
UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI

PERATURAN PELAKSANA PERATURAN PELAKSANA


UU NO. 18 TAHUN 1999 UU NO. 2 TAHUN 2017
Terdiri atas 3 PP Terdiri atas 1 PP Dengan 9 Bab dan 179 Pasal

1. PP 28/2000 Jo PP 4/2010 PP NO. 22/2020


Jo PP 92/2010 1. Bab I. Ketentuan Umum
2. PP 29/2000 Jo PP 59/2010 2. Bab II. Tanggung Jawab &Kewenangan
Jo PP 79/2015 3. Bab IV. Stuktur Usaha Jasa Konstruksi &
3. PP 30/2000 Segmentasi Pasar
4. Bab V. Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi
5. Bab V. Pembinaan
6. Bab VI. Penyelenggaraan Partisipasi Masyarakat
7. Bab VII. Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif
8. Bab VIII. Ketentuan Peralihan
9. Bab IX. Ketentuan Penutup
Apa saja produk statuter
turunan UU 2/2017 dan
PP RI 22/2020 yang telah diterbitkan…?

Next slide will show you further…..


Tanggung
1 Pelibatan Masyarakat Jasa Permen PUPR 9/2020
Jawab &
Konstruksi Pembentukan LPJK
Kewenangan
Permen PUPR 10/2020
Akreditasi Asosiasi BUJK, Asosiasi
Bentuk & Kualifikasi Usaha
Profesi Jakons, & Asosiasi terkait
Rantai Pasok
Ra-Permen PUPR
Stuktur Tata Cara Registrasi LPPK &
Usaha Jasa Pemberian Rekomendasi oleh
2 Konstruksi & SDM (Tenaga Kerja Menteri
Segmentasi Konstruksi)
Pasar Ra-Permen PUPR
Sertifikasi & Registrasi Tenaga Kerja
Konstruksi
Bentuk dan Kualifikasi Ra-Permen PUPR
Usaha, dan Kriteria Subklasifikasi, Kualifikasi,
Subsklasifikasi Usaha Sertifikasi, dan Registrasi BUJK
Pemilihan Penyedia Jasa & Permen PUPR 14/2020
Penyelengga Ketentuan Dokumen Standar & Pedoman Pengadaan
3 raan Usaha Terstandar (Kontrak) Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
Jasa Standar Keamanan, Permen PUPR 21/2019
Konstruksi Keselamatan, Kesehatan, Pedoman Sistem Manajemen
dan Keberlanjutan (K4) Keselamatan Konstruksi (SMKK)
Now.. Let’s Discuss about…

" STRATEGI PENYELENGGARAAN Jasa konstruksi


based on Peraturan Pemerintah RI No. 22/2020

OUTLINE
Pembahasan
4 Pembinaan dan
Pengawasan

1 Tanggung Jawab dan


Kewenangan 5 Penyelenggaraan
Partisipasi Masyarakat

2
Struktur Usaha &
Segmentasi Pasar Jasa
Konstruksi
6 Pengenaan Sanksi
Administratif

3 Penyelenggaraan
Usaha Jasa Konstruksi 7 Ketentuan Peralihan dan
Penutup
TANGGUNG JAWAB dan
KEWENANGAN 1
Siapa bertanggung jawab atas
pelaksanaan Jasa Konstruksi…?
PELIBATAN
"
(Pasal 6)
Pelaksanaan sebagaian kewenangan oleh
MASYARAKAT JASA Masyarakat Jasa Konstruksi dilakukan
KONSTRUKSI melalui SATU LEMBAGA yang dibentuk
oleh Menteri

Pemerintah Pusat dan/atau


Pemerintah Daerah dapat
mengikutsertakan 1. Registrasi
Masyarakat Jasa (BUJK, Pengalaman BU, Penilai ahli, Tenaga kerja,
Pengalaman professional tenaga kerja, LPPK bidang
Konstruksi untuk konstruksi)
2. Akreditasi
menjalankan sebagian (Asosiasi BUJK, Asosiasi Profesi, dan Asosiasi rantai pasok
jasa konstruksi)
kewenangannya 3. Membentuk LSP untuk sertifikasi yang belum dapat
dilakukan LSP;
4. Penyetaraan TK Asing;
5. Lisensi lembaga SBU dan proses lisensi LSP;
6. Menetapkan Penilai Ahli terintegrasi
KEWENANGAN "
Pasal 8-10
PEMERINTAH
PROVINSI

a. Pelatihan tenaga ahli


PEMERINTAH PUSAT konstruksi
b. Pengelolaan sistem PEMERINTAH
informasi jasa konstruksi KABUPATEN / KOTA
1. Pemberian dukungan dan cakupan daerah provinsi
perlindungan pelaku usaha
jakon nasional a. Pelatihan tenaga
2. Pengembangan sistem terampil
kemitraan Jasa Konstruksi b. Pengelolaan sistem
nasional dan internasional Kewenangan Gubernur informasi jasa konstruksi
3. Pemberian perlindungan sebagai wakil Pemerintah cakupan Kab/kota
hukum bagi pelaku usaha Pusat mengikuti c. Penerbitan IUJK
jasa konstruksi ketentuan d. Pengawasan tertib
perundang-undangan usaha, penyelenggaraan,
& pemanfaatan jasa
konstruksi
2 STRUKTUR USAHA dan
SEGMENTASI PASAR

Apa saja jenis usaha dan segmentasi


pasar….?
JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI
(Pasal 12)

JASA
PEKERJAAN PEKERJAAN
KONSULTANSI
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
TERINTEGRASI

Tidak dapat saling


merangkap dengan jenis Dapat saling merangkap
usaha yang lain
STRUKTUR USAHA JASA KONSTRUKSI
(Pasal 11-23)

JENIS USAHA SIFAT KLASIFIKASI LAYANAN USAHA


Umum 1. Arsitektur; 1. Pengkajian;
2. Rekayasa; 2. Perencanaan;
3. Rekayasa terpadu; dan 3. Perancangan;
JASA KONSULTANSI 4. Arsitektur lanskap dan 4. Pengawasan; dan/atau
KONSTRUKSI perencanaan wilayah. 5. Manajemen penyelenggaraan konstruksi.
Spesialis 1. Konsultansi ilmiah dan teknis; 1. Survei;
dan 2. Pengujian Teknis; dan/atau
2. Pengujian dan analisi teknis. 3. Analisis.
Umum 1. Bangunan gedung; dan 1. Pembangunan;
2. Bangunan sipil. 2. Pemeliharaan;
3. Pembongkaran; dan/atau
4. Pembangunan kembali.
PEKERJAAN
KONSTRUKSI Spesialis 1. Instalasi; 1. Pekerjaan bagian tertentu dari bangunan
2. Konstruksi khusus; konstruksi atau bentuk fisik lainnya.
3. Konstruksi prapabrikasi;
4. Penyelesaian bangunan; dan
5. Penyewaan peralatan.
PEKERJAAN KONSTRUKSI 1. Bangunan gedung; dan 1. Rancang bangun; dan
TERINTEGRASI 2. Bangunan sipil. 2. Perekayasaan, pengadaan, dan pelaksanaan.
USAHA SUMBER DAYA MATERIAL & PERALATAN
Lulus uji dari lembaga yang berwenang
RANTAI PASOK 
 Mengoptimalkan material dan peralatan
SUMBER DAYA 
dalam negeri
Teregistrasi dalam Sistem Informasi Jasa
KONSTRUKSI Konstruksi terintegrasi

(Pasal 24-28)
SUMBER DAYA TEKNOLOGI
 Teknologi dalam negeri (melaluii litbang dan

"
serta penerapan teknologi)
 Dilakukan oleh WNI, Litbang, perguruan tinggi,
badan hukum Indonesia
Mengutamakan
produk lokal,
unggulan, dan SUMBER DAYA MANUSIA
ramah  Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja
(operator, teknisi atau analis ahli)
lingkungan  Tenaga kerja asing yang memiliki surat
register dari Menteri (melalui proses
penyetaraan)
RISIKO, berdasarkan aspek:
KRITERIA
a. ruang lingkup pekerjaan SEGMENTASI PASAR
b. lokasi pelaksanaan pekerjaan
c. kebutuhan sumber daya JASA KONSTRUKSI
tenaga kerja (Pasal 34)

KRITERIA
TEKNOLOGI,
berdasarkan aspek:
a. material
b. peralatan
c. tenaga ahli BIAYA
d. metode pelaksanaan ditentukan oleh besaran biaya
pekerjaan yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan
SEGMENTASI PASAR JASA KONSTRUKSI
(Pasal 35-40)

BENTUK &
Perseorangan & Badan Usaha Badan Usaha Besar &
KUALIFIKASI
Badan Usaha Kecil Menengah Perwakilan BUJK Asing
USAHA

1. Berisiko Kecil; 1. Berisiko sedang; 1. Berisiko Besar;


SEGMENTASI 2. Teknologi 2. Teknologi madya; 2. Teknologi Tinggi;
PASAR sederhana; dan dan/atau dan/atau
3. Biaya kecil 3. Biaya sedang 3. Biaya Besar

 BUJK kecil dan menengah dapat melaksanakan Pekerjaan Konstruksi

"
dengan risiko pekerjaan sedang dan besar, selama memiliki tenaga
ahli yang dipersyaratkan
 Dalam hal tidak ada Kualifikasi yang mampu melaksanakan, dapat
dilaksanakan Kualifikasi di atasnya
SERTIFIKASI
TENAGA KERJA KONSTRUKSI (Pasal 29-30)

Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) WAJIB MEMILIKI


SERTIFIKAT KOMPETENSI KERJA yang didapatkan melalui
proses uji kompetensi

Sertifikasi dilakukan Apabila LSP belum


Sertifikat kompetensi oleh Lembaga terbentuk, Menteri
berlaku 5 tahun sertifikasi profesi dapat melakukan
dan dapat diperpanjang (LSP) **) berlisensi sertifikasi
dan teregistrasi kompetensi Kerja

**) LSP dibentuk oleh asoiasi terakreditasi / lembaga diklat teregistrasi


SERTIFIKASI
BADAN USAHA (Pasal 41 - 43)
Badan Usaha Jasa Konstruksi WAJIB MEMILIKI
SERTIFIKAT BADAN USAHA (SBU) melalui proses sertifikasi dan
registrasi oleh Menteri

Registrasi
Proses sertifikasi dilakukan
SBU berlaku 3 dilakukan
oleh lembaga
tahun dan oleh Lembaga
dapat
sertifikasi badan usaha yang
yang dibentuk oleh dibentuk
diperpanjang
asosiasi BU terakreditasi
Menteri
PENYELENGGARAAN USAHA
JASA KONSTRUKSI 3
Apa yang dimaksud
Penyelenggaraan Usaha
Jasa Konstruksi…?
Pasal 44

"
PENYELENGGARAAN
USAHA JASA
1 ____
Dikerjakan Sendiri

KONSTRUKSI
2 ____
Pengikatan Jasa Konstruksi
1. Jasa Konsultansi Konstruksi
2. Pekerjaan Konstruksi
3. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
LINGKUP KEGIATAN
Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Jasa Konstruksi
(Pasal 47, 53, 59)

2
1 3
JASA KONSULTANSI PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJAAN KONSTRUKSI
KONSTRUKSI TERINTEGRASI

1. Pengkajian; 1. Pembangunan; 1. Rancang bangun; dan


2. Perencanaan; 2. Pengoperasian; 2. Perekayasaan,
3. Perancangan; pengadaan, dan
3. Pemeliharaan;
4. Pengawasan; dan/atau pelaksanaan
5. Manajemen 4. Pembongkaran;
penyelenggaraan dan/atau
konstruksi. 5. Pembangunan kembali.
- Pasal 60 -

PEMILIHAN

"
Penyedia Jasa

Dokumen pemilihan Penyedia


Jasa harus mengurai daftar Penyedia Jasa yang tidak memiliki subklasifikasi
pekerjaan klasifikasi dan spesialis pada:
subklasifikasi spesialis a. Klasifikasi
Konstruksi khusus harus melakukan kerja
dan/atau Konstruksi sama operasi
prapabrikasi
b. Klasifikasi selain harus dikerjakan oleh
sebagaimana Subpenyedia Jasa yang
dimaksud pada dinominasikan pada
huruf a proses pemilihan.
1 SISTEM
PENILAIAN KUALIFIKASI
 Kesesuaian klasifikasi, subklasifikasi usaha, dengan
- Pasal 60 -
ruang lingkup pekerjaan
 Kesetaraan antara kualifikasi usaha dengan beban
BAGAIMANA 
kerja
Kinerja penyedia jasa
PELAKSANAAN  Sisa kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan
PEMILIHAN  Pengalaman menghasilkan produk sejenis.

PENYEDIA JASA..?
2 SISTEM
EVALUASI PENAWARAN
 Dukungan Subpenyedia Jasa dan rantai pasok
 Kepemilikan sumber daya
 Penggunaan tingkat komponen produk dan teknologi
dalam negeri
 Kemampuan mengelola keselamatan, kesehatan
kerja dan lingkungan
Apa saja
METODE PEMILIHAN
PENYEDIA JASA..? Pasal 62

1 2 3 4
TENDER ATAU PENUNJUKAN PENGADAAN PENGADAAN MELALUI
SELEKSI LANGSUNG LANGSUNG KATALOG ELEKTRONIK

Dapat dilakukan dengan Pengadaan secara elektronik


cara pengadaan secara mengunakan katalog dapat dilakukan
elektronik untuk pekerjaan yang sudah
tercantum dalam katalog elektronik
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI didasarkan
PENETAPAN pada pemilihan kualitas terbaik, gabungan kualitas dan
biaya terbaik, danf atau biaya terendah
Penyedia Jasa
- Pasal 73 -
PEKERJAAN KONSTRUKSI didasarkan pada
harga terendah terevaluasi dan/atau gabungan kualitas

"
teknis dan harga terbaik di antara penawaran yang telah
memenuhi persyaratan serta tanggap terhadap
Penetepan Penyedia dokumen pemilihan
Jasa dilakukan terhadap
calon Penyedia Jasa PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI
yang lulus evaluasi didasarkan pada nilai gabungan penilaian teknis dan
harga terbaik.
Kualifikasi,
administrasi, teknis,
dan harga PENUNJUKAN LANGSUNG dan PENGADAAN
LANGSUNG didasarkan pada hasil negosiasi antara
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa
" Pengaturan hubungan kerja
antara Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa
harus dituangkan dalam "
kontrak kerja Konstruksi

KONTRAK Kontrak Kerja dapat memuat ketentuan tentang

KERJA INSENTIF
 penghargaan prestasi penyedia jasa apabila

KONSTRUKSI menyelesaikan pekerjaan sebelum masa


kontrak dengan tetap menjaga standar dan
- Pasal 75 - ketentuan yang telah disepakati di dalam
kontrak
BENTUK KONTRAK
SISTEM PEMBAYARAN
Kerja Konstruksi Pembayaran di muka, progress/bulanan,
Pasal 75-76 milestone/tahapan/termin, atau pembayaran terima
jadi (turn key)/sekaligus setelah penyelesaian
pekerjaan.

Ketentuan pembayaran:
SISTEM PENYELENGGARAAN
a. jangka waktu pembayaran;
KONSTRUKSI (Delivery System) b. ganti rugi keterlambatan pembayaran;
c. jaminan; dan
Mempertimbangkan kapasitas Pengguna Jasa, d. dokumen bukti kemampuan membayar.
ketersediaan Penyedia Jasa Kontruksi dan rantai
pasok.

Meliputi: SISTEM PERHITUNGAN


a. rancang-penawaran-bangun; Terdiri atas:
b. rancang-bangun; a. lumsum;
c. perekayasaan-pengadaan-pelaksanaan; b. satuan;
d. manajemen Konstruksi dengan resiko; c. gabungan lumsum dan harga satuan;
e. manajemen Konstruksi sebagai agen Pengguna d. persentase nilai;
Jasa; e. cost reimbursable; dan
f. kemitraan/kerja sama. f. target cost.
1 2 3

Penentuan rencana Pihak yang ditetapkan


Jangka waktu Penilai Ahli sbg pihak
umur konstruksi pertanggung
secara jelas dan tegas yang bertanggung jawab
jawaban atas atas kegagalan bangunan
dinyatakan dalam kegagalan bangunan
dokumen wajib memberikan
dinyatakan dengan ganti kerugian sebesar
perancangan, & jelas dan tegas dalam
dituangkan dalam nilai yang ditetapkan oleh
Kontrak Kerja untuk pihak yang berwenang
Kontrak Kerja Pekerjaan Konstruksi. berdasarkan laporan

"
Pekerjaan Konstruksi.
Penilai Ahli.

PERTANGGUNGJAWABAN PENYEDIA JASA

KEGAGALAN  MASA UMUR KONSTRUKSI LEBIH DARI 10 TH


Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan paling
BANGUNAN lama 10 (sepuluh) tahun, sejak tanggal penyerahan akhir layanan jasa
Konstruksi, untuk rencana umur Konstruksi lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
- Pasal 86 -
 SETELAH 10 TH & MASIH DALAM RENCANA UMUR KONSTRUKSI
1. Pengguna Jasa bertanggung jawab atas kegagalan bangunan yang terjadi
setelah jangka waktu yang telah ditentukan
2. Tanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai dengan ketetapan
Penilai ahli
PENYELESAIAN
SENGKETA KONSTRUKSI
- Pasal 93 -

Tahapan Upaya Penyelesaian Sengketa Konstruksi

Mediasi Konsiliasi Arbitrase

DEWAN SENGKETA Dewan Sengketa Penggunaan


merupakan upaya Dewan Sengketa

" upaya
Pilihan lain tahapan
penyelesaian "
penyelesaian
sekaligus
pencegahan
dilakukan
setelah
perikatan jasa
sengketa konstruksi sengketa konstruksi
kontruksi
4 PEMBINAAN dan
PENGAWASAN

Siapa yang melakukan pembinaan…?


Siapa objek pembinaan…?
General Description
PEMBINAAN Siapa saja “PELAKU PEMBINAAN”…?
(Pasal 97-98) Pemerintah Pemda Pemda
Pusat Provinsi Kab/Kota

Siapa saja

"
“Masyarakat Jasa
Konstruksi “…?
Pembinaan Jasa
 asosiasi perusahaan;
Konstruksi dilakukan  asosiasi profesi;
kepada  Pengguna Jasa
 Penyedia Jasa;
Pemerintah  perguruan tinggi/pakar;
Daerah dan  pelaku rantai pasok;
Masyarakat Jasa 

tenaga kerja konstruksi;
pemerhati konstruksi; dan
Konstruksi  pemanfaat produk Jasa
Konstruksi.
PEMBINAAN Pasal 102 - 120

PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA

1 Sesuai Kewenangan Pemda Prov


1 Penetapan kebijakan Sesuai Kewenangan Pemda
Pengembangan Kebijakan Khusus 1
2 Kab/Kota
 KSO dan/atau kemitraan BUJK
2 Penyelenggaraan
luar daerah dengan BUJK
kebijakan (Fasilitasi, Konsultasi, Pemantauan dan Evaluasi
provinsi 2
Pendidikan dan Pelatihan) 1. Pembinaan Jakons
 penggunaan Subpenyedia Jasa
daerah lingkup daerah Kab/Kota
3 Pemantauan dan 2. Penilaian terhadap
 Dana APBD
Evaluasi  Resiko: kecil s.d sedang efektifitas dan efisiensi
 Teknologi: sederhana s.d madya serta analisis dan dampak
4 Pengembangan kerja sama  Biaya: kecil s.d sedang
dengan Pemda
Pemantauan dan Evaluasi
5 Dukungan kepada GWPP 3 Pembinaan Jakons lingkup Provinsi:
1. sub-urusan Jakon kewenangan
gubernur
2. kebijakan khusus
Apa saja lingkup PENGAWASAN
PENGAWASAN
dalam PENYELENGGARAAN JAKON…?
Oleh MENTERI
TERTIB USAHA TERTIB (Pasal 122-128)
 Kesesuaian jenis, sifat, PENYELENGGARAAN
Klasifikasi, dan Layanan  Pemilihan Penyedia Jasa
Usaha dengan kegiatan
usaha  Penyelenggaraan kontrak
kerja Konstruksi
 Kesesuaian bentuk dan Menteri berwenang
 Penerapan Standar
Kualifikasi usaha dengan mengawasi:
Keamanan, Keselamatan,
kegiatan usaha dan
Kesehatan, dan  Sistem sertifikasi
segmentasi pasar Jasa
Keberlanjutan tenaga ahli
Konstruksi
 Pemenuhan persyaratan  Pelatihan tenaga ahli
pelaksanaan PUB yang strategis dan
percontohan;
TERTIB KINERJA TERTIB PEMANFAATAN  Standar remunerasi
 Kewajiban registrasi  Fungsi peruntukkannya minimal bagi tenaga
pengalaman  Rencana umur Konstruksi ahli
 Kinerja Penyedia Jasa  Kapasitas dan beban
 Pemeliharaan produk Jasa
Konstruksi.
PENGAWASAN oleh PEMERINTAH DAERAH
LINGKUP TERTIB TERTIB TERTIB
Pengaturan Usaha Penyelenggaraan Pemanfaaatan

a. Usaha rantai pasok a. Pemilihan penyedia jasa


b. Kesesuaian jenis, sifat, b. Kontrak kerja
a. Fungsi peruntukannya
PROVINSI

Kegiatan dengan klasifikasi, & layanan usaha dg Konstruksi


b. Rencana umur
pembiayaan dari: kegiatan usaha c. Standar K4
Konstruksi
a. APBD Provisi c. Kesesuaian bentuk & kualifikasi d. Manajemen mutu
c. Kapasitas dan beban
b. Lintas kabupaten/ usaha dengan kegiatan usaha & konstruksi
d. Pemeliharaan produk
kota. segmentasi pasar e. Pengelolaan dan
Jasa Konstruksi
d. Pemenuhan persyaratan usaha penggunaan teknologi
e. Pelaksanaan PUB & MPK

a. Pemilihan penyedia jasa


a. Usaha rantai pasok
b. Kontrak kerja Konstruksi
KABUPATEN /

b. Kesesuaian jenis, sifat,


c. Standar K4 a. Fungsi peruntukannya
klasifikasi, & layanan usaha dg
d. Manajemen mutu b. Rencana umur
Kegiatan dengan kegiatan usaha
KOTA

konstruksi Konstruksi
pembiayaan APBD c. Kesesuaian bentuk & kualifikasi
e. Penggunaan teknologi & c. Kapasitas dan beban
Kab/Kota usaha dengan kegiatan usaha &
MPK d. Pemeliharaan produk
segmentasi pasar
f. pengelolaan & Jasa Konstruksi
d. Pemenuhan persyaratan usaha
pemanfaatan sumber
e. Pelaksanaan PUB
material
PENYELENGGARAAN
PARTISIPASI MASYARAKAT 5
Bagaimana partisipasi masyarakat
dalam penyelenggaraan
Jasa Konstruksi…?
PENGAWASAN penyelenggaraan Jasa Konstruksi
PARTISIPASI a. Mengakses informasi dan keterangan terkait kegiatan
konstruksi

MASYARAKAT b. Melakukan pengaduan, gugatan, dan upaya mendapatkan


ganti kerugian atau kompensasi
Pasal 138 - 150 c. Membentuk asosiasi profesi dan asosiasi badan usaha

PEMBERIAN MASUKAN kepada Pemerintah Pusat dan/atau


Pemerintah Daerah dalam perumusan kebijakan, dengan cara:
a. masukan secara lisan
b. masukan secara tertulis
c. masukan melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi

FORUM JASA KONSTRUKSI sebagai sarana komunikasi,


konsultasi, dan informasi antara Masyarakat Jasa Konstruksi dan
Pemerintah Pusat, dan/atau Pemerintah Daerah
6 PENGENAAN SANKSI
ADMINISTRATIF

Bagaiamana tata cara dan apa saja


jenis pengenaan sanksi…?
PENGENAAN
SANKSI
ADMINISTRATIF PENYEDIA JASA
- Pasal 151 - BUJK, BUJKA, Perseorangan

"
PENGGUNA JASA
Pemerintah, Swasta
Siapa
yang berwenang
memberikan sanksi....? INSTITUSI
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),
1. Pemerintah Pusat Asosiasi BU, Asosiasi Profesi, Lembaga
2. Pemerintah Daerah Provinsi/
Kabupaten/Kota
PERSEORANGAN
.
Penilai Ahli, Tenaga Kerja Konstruksi
(TKK), Tenaga Kerja Asing (TKA).
JENIS PENGENAAN
Sanksi Administratif
1. Peringatan tertulis

"
2. Denda administratif
3. Penghentian sementara kegiatan
layanan jasa konstruksi
4. Pencantuman dalam daftar hitam
5. Pembekuan akreditasi
Prosedur pengenaan
6. Pembekuan izin sanksi dilakukan secara
7. Pemberhentian dari tugas/tempat
kerja/pekerjaan BERTAHAP
8. Dikeluarkan dari daftar penilai ahli
yang terintegrasi
9. Pencabutan akreditasi
10. Pencabutan izin
11. Pembekuan lisensi
12. Pencabutan lisensi
KETENTUAN PERALIHAN dan
PENUTUP 7
Apakah
sertifikat saya masih berlaku…?
 Sertifikat Keahlian, Keterampilan dan
Badan Usaha yang telah dikeluarkan sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah ini tetap berlaku
sampai dengan habis berlakunya.
KETENTUAN
 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai
PERALIHAN berlaku, permohonan Sertifikat Keahlian, Sertifikat
Keterampilan dan Sertifikat Badan Usaha tetap
berpedoman pada peraturan sebelumnya dan dalam
jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun
harus sudah menyesuaikan dengan ketentuan
dalam Peraturan Pemerintah ini.
KETENTUAN PENUTUP
"
Saat PP ini mulai berlaku,
Saat Peraturan Pelaksanaan semua peraturan perundang-
ini mulai berlaku:
undangan yang merupakan
1) PP No. 28/2000 tentang Usaha dan Peran peraturan pelaksanaan dari:
Masyarakat Jasa Konstruksi
2) PP No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan 1) PP No. 28/2000
Jasa Konstruksi 2) PP No. 29/2000
3) PP No. 30/2000 tentang Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa Konstruksi 3) PP No. 30/2000
dicabut dan dinyatakan dinyatakan masih tetap berlaku
tidak berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam PP ini
Let’s start
our discussion…..!

KASIH
TERIMA

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | 2020

Anda mungkin juga menyukai