Anda di halaman 1dari 15

ASPEK HUKUM KONSTRUKSI

Semester VIII (Delapan) Dosen Ir. Hery Susanto, MT


Jumlah Sks 2 Pertemuan Ke 4 (Empat)

UNDANG-UNDANG JASA
KONSTRUKSI
(UUJK)

• menjelaskan tentang Undang-undang Jasa Konstruksi yang berlaku di Indonesia


2 UU NO. 02/2017
TENTANG
JASA KONSTRUKSI

08/13/2022 2
PENDAHULUAN

Dalam UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mencakup:


• Pembagian Tanggung jawab dan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
• Perbaikan klasifikasi dalam usaha jasa konstruksi
• Pengaturan terkait badan usaha asing
• Pengaturan proses dalam penyelesaian sengketa yang lebih mengedepankan
musyawarah mufakat dan meminimalisir penyelesaian melalui pengadilan
• Perbaikan proses penetapan kegagalan bangunan
• Penguatan tenaga kerja konstruksi dan pengaturan tenaga kerja asing
• Penguatan kelembagaan yang mencakup unsur-unsur kelembagaan dan
pembiayaan kelembagaan, dan
• Meniadakan kriminalisasi dengan menghilangkan ketentuan pidana

3
08/13/2022
KERANGKA UUJK NO 2/2017 SUBSTANSI PENGATURAN
BAB III.
BAB I.
BAB II. ASAS TANGGUNG
KETENTUAN 1. Wilayah Pengaturan: Sektor ke-
DAN TUJUAN JAWAB DAN
UMUM PU-an dan Industri Konstruksi
KEWENANGAN
2. Lingkup : Jasa, usaha
BAB VI. penyediaan bangunan dan rantai
BAB V. KEAMANAN,
BAB IV. USAHA pasok
PENYELENGGAR KESELAMATAN,
JASA 3. Pembinaan : desentralisasi
-AAN JASA KESEHATAN, DAN
KONSTRUKSI KEBERLANJUTAN
KONTRUKSI 4. Perlindungan Hukum
KONSTRUKSI
5. Keterbukaan informasi
memanfaatkan teknologi
BAB VII. BAB IX. SISTEM
BAB VIII. 6. Klasifikasi usaha mendukung
TENAGA KERJA INFORMASI JASA
PEMBINAAN daya saing.
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
7. Kemudahan dalam berusaha
8. Pengembangan berkelanjutan
BAB X. BAB XI. (CPD, CBD)
BAB XII. SANKSI
PARTISIPASI PENYELESAIAN 9. Jaminan mutu produk konstruksi
ADMINISTRATIF
MASYARAKAT SENGKETA 10. Perbaikan/penetapan standar
Remunerasi minimal Tenaga
Kerja Ahli
BAB XIII. BAB XIV. 11. Reformasi peran masyarakat
KETENTUAN KETENTUAN
PERALIHAN PENUTUP

08/13/2022 4
Tanggung Jawab dan Kewenangan
UU NO. 18 TAHUN 1999
Hanya mengatur masalah pembinaan yang dilakukan bersama-sama dengan masyarakat jasa
konstruksi dimana tugas pembinaan dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah yang diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Pemerintah (Pasal 35)
UU NO. 2 TAHUN 2017
• Sudah diatur lebih tegas dalam Bab tersendiri (Bab III) mengenai pembagian tugas,
tanggung jawab dan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Pasal 4 – Pasal 10) termasuk di dalamnya masalah pembinaan (Bab VIII Pasal 76 - Pasal
77)
• Tanggung Jawab Pemerintah Pusat misalnya meningkatkan kemampuan dan kapasitas
usaha jasa konstruksi nasional; terselenggaranya jasa konstruksi yang sesuai dengan standar
keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan; meningkatkan kompetensi,
profesionalitas dan produktivitas tenaga kerja konstruksi nasional; meningkatkan partisipasi
masyarakat jasa konstruksi (Pasal 4).
• Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi adalah menyelenggarakan pelatihan tenaga
kerja konstruksi; penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan wilayah provinsi
(Pasal 7). Kewenangan Pemerintah Daerah Kab/Kota adalah menyelenggarakan pelatihan
tenaga kerja konstruksi; penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan wilayah
kab/kota; penertiban izin usaha nasional kualifikasi kecil, menengah dan besar; dan
pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan
08/13/2022
5 dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi
USAHA JASA KONSTRUKSI
UU NO. 18 TAHUN 1999
Mengenal istilah bidang usaha Jasa Konstruksi yang mencakup pekerjaan arsitektural
dan/atau sipil dan/atau mekanikal dan/atau elektrikal dan/atau tata lingkungan,
masing‑masing beserta kelengkapannya (Pasal 6)

UU NO. 2 TAHUN 2017


• Dalam UU baru ini terjadi perubahan klasifikasi usaha yang sebelumnya didasarkan
pada bidang arsitektur, sipil, mekanikal, kelistrikan dan tata lingkungan (ASMET)
yang sudah tidak sesuai dengan klasifikasi lapangan usaha saat ini, menjadi klasifikasi
yang didasarkan pada Central Product Classification (CPC).
• Artinya, klasifikasi bidang usaha didasarkan pada produk yaitu pekerjaan yang
menghasilkan sebuah bangunan gedung atau bangunan sipil (klasifikasi umum) dan
pekerjaan instalasi, konstruksi khusus, konstruksi pabrikasi, penyelesaian bangunan, atau
penyewaan peralatan (klasifikasi spesialis) (Pasal 14 ayat 2 ayat dan 3),
• Klasifikasinya tidak lagi berdasarkan jenis pekerjaannya seperti pekerjaan sipil, pekerjaan
arsitek, pekerjaan eletrikal atau pekerjaan mekanikal

Central Product Classification (CPC) sesuai standar PBB dan Peraturan Kepala Badan Statistik No. 57
tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
08/13/2022
6
BADAN USAHA ASING

UU NO. 18 TAHUN 1999 UU NO. 2 TAHUN 2017

Hanya diatur dalam satu ayat pada Terkait badan usaha asing; ketentuan
Pasal 5 ayat (4) bahwa pekerjaan badan usaha asing lebih dipertegas
konstruksi yang berisiko besar dengan berbagai kriteria dan kewajiban
dan/atau yang berteknologi tinggi serta diatur dalam bagian tersendiri
dan/atau yang berbiaya besar hanya antara lain mempekerjakan lebih
dapat dilakukan oleh badan usaha banyak tenaga kerja Indonesia
yang berbentuk perseroan terbatas atau daripada tenaga kerja asing dan
badan usaha asing yang dipersamakan menempatkan warga negara
Indonesia sebagai pemimpin tertinggi
kantor perwakilan (Pasal 23, Pasal
32-35).
08/13/2022
7
PENYELESAIAN SENGKETA

UU NO. 18 TAHUN 1999 UU NO. 2 TAHUN 2017


Penyelesaian sengketa jasa konstruksi • Sengketa yang terjadi dalam Kontrak Kerja
dapat ditempuh melalui pengadilan Konstruksi diselesaikan dengan prinsip dasar
atau di luar pengadilan berdasarkan musyawarah untuk mencapai kemufakatan.
pilihan secara sukarela para pihak • Tahapan upaya penyelesaian sengketa
yang bersengketa (Pasal 36). meliputi mediasi, konsiliasi, dan arbitrase.
Artinya para pihak bisa langsung • Selain upaya penyelesaian sengketa para pihak
memilih opsi penyelesaian melalui dapat membentuk dewan sengketa dimana
pengadilan pemilihan keanggotaan dewan sengketa
dilaksanakan berdasarkan prinsip
profesionalitas dan tidak menjadi bagian dari
salah satu pihak (Pasal 88).
• Artinya proses penyelesaian sengketa
meminimalisir penyelesaian sengketa melalui
pengadilan

08/13/2022
8
KEGAGALAN BANGUNAN
UU NO. 18 TAHUN 1999 UU NO. 2 TAHUN 2017
Dalam UU No. 18/1999 yang Dalam UU baru ini yang menetapkan
menentukan kegagalan bangunan kegagalan bangunan adalah penilai ahli yang
adalah penilai ahli, dimana belum ditetapkan oleh Menteri dengan
dijelaskan secara gamblang tentang persyaratan-persyaratan yang lebih rinci
siapa penilai ahli yang menyatakan (Pasal 61)
kegagalan bangunan tersebut (Pasal
25)

Menteri harus menetapkan penilai ahli


dalam waktu paling lambat 30 hari kerja
terhitung sejak diterimanya laporan
mengenai terjadinya Kegagalan Bangunan
dan melaporkan hasil penilaiannya kepada
Menteri dan instansi yang mengeluarkan izin
membangun, paling lambat 90 hari kerja
08/13/2022
terhitung sejak tanggal pelaksanaan tugas
9
TENAGA KERJA KONSTRUKSI
UU NO. 18 TAHUN 1999
Terkait dengan sertifikasi dan registrasi tenaga kerja dilakukan oleh
Lembaga (LPJK) (Pasal 33). UU ini belum mengatur masalah upah dan
remunerasi.
UU NO. 2 TAHUN 2017
• Sertifikat kompetensi kerja diperoleh melalui uji kompetensi yang pelaksanaanya
dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). LSP dapat dibentuk oleh Asosiasi
profesi terakreditasi dan lembaga pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 71).
• Akreditasi terhadap asosiasi profesi diberikan oleh Menteri kepada asosiasi profesi
yang memenuhi persyaratan. LSP diberikan lisensi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan (saat ini oleh BNSP) setelah mendapat rekomendasi dari
menteri
• Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman profesional, setiap tenaga kerja
konstruksi harus melakukan registrasi kepada Menteri (Pasal 72).

• Setiap tenaga kerja konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja


berhak atas imbalan yang layak atas layanan jasa yang diberikan dalam bentuk
upah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ( Pasal 73).
Terhadap jenjang jabatan ahli, pengguna jasa harus memperhatikan
standar remunerasi minimal yang ditetapkan oleh Menteri (Pasal 43)
08/13/2022
10
TENAGA KERJA KONSTRUKSI ASING
UU NO. 18 TAHUN 1999
Tidak secara tegas membahas masalah tenaga kerja asing.

UU NO. 2 TAHUN 2017


• Tenaga kerja konstruksi asing dapat melakukan pekerjaan di bidang
jasa konstruksi di Indonesia hanya pada jabatan tertentu sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Tenaga kerja konstruksi asing pada jabatan ahli di bidang jasa
konstruksi yang akan dipekerjakan oleh pemberi kerja harus
memiliki surat tanda registrasi dari Menteri (Pasal 74)

Jabatan tertentu adalah jabatan komisaris, direksi, manajer, dan ahli


tertentu yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan

08/13/2022 11
KELEMBAGAAN
UU NO. 18 TAHUN 1999
Masalah kelembagaan dalam UU No. 18/1999 hanya termaktub dalam lembaga yang
diatur bagian kedua yaitu masyarakat jasa konstruksi (Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, dan
Pasal 34)
UU NO. 2 TAHUN 2017
• Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksi dilakukan melalui satu lembaga yang
dibentuk oleh Menteri.
• Unsur pengurus lembaga dapat diusulkan dari asosiasi perusahaan yang terakreditasi,
asosiasi profesi yang terakreditasi, institusi pengguna Jasa Konstruksi yang
memenuhi kriteria, perguruan tinggi atau pakar yang memenuhi kriteria, dan
asosiasi terkait rantai pasok konstruksi yang terakreditasi.
• Pengurus lembaga ditetapkan oleh Menteri setelah mendapatkan persetujuan
dari Dewan Perwakilan Rakyat
• Penyelenggaraan sebagian kewenangan yang dilakukan oleh lembaga dibiayai
dengan anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau sumber lain yang sah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• Biaya yang diperoleh dari masyarakat atas layanan dalam penyelenggaraan sebagian
kewenangan yang dilakukan lembaga merupakan PNBP sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. (Pasal 84)
08/13/2022
12
PIDANA

UU NO. 18 TAHUN 1999


Ada ketentuan pidana yang menghentikan proses konstruksi jika terjadi ketentuan pidana
terkait dengan kesalahan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan yang tidak sesuai
dengan ketentuan keteknikan yang menyebabkan kegagalan pekerjaan (Pasal 43).

UU NO. 2 TAHUN 2017


• Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat akan adanya dugaan kejahatan dan/atau pelanggaran
yang disengaja dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, proses pemeriksaan hukum terhadap
Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa dilakukan dengan tidak mengganggu atau
menghentikan proses penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
• Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat terkait dengan kerugian negara dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi, proses pemeriksaan hukum hanya dapat dilakukan
berdasarkan hasil pemeriksaan dari lembaga negara yang berwenang untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
• Hal-hal tersebut dikecualikan dalam hal terjadi hilangnya nyawa seseorang; dan/atau tertangkap
tangan melakukan tindak pidana korupsi (Pasal 86)

Dalam UU ini, jika terjadi pidana maka tidak akan menghentikan proses konstruksi yang sedang
berjalan.
08/13/2022
13
Umpan balik dan Tugas Mandiri:
1. Carilah naskah tentang UUJK no. 18 th 1999 dan UUJK no. 2 th 2017 dan PP (Peraturan
Pemerintah) yang mengatur masing-masing undang-undang tersebut dalam
pelaksanaannya (dapat browsing melalui internet).
2. Jelaskan kembali dengan bahasa anda persamaan dan perbedaan antara UUJK no. 18 th
1999 dengan UUJK no. 2 th 2017.
3. Menurut anda apakah dengan berlakunya UUJK no. 2 th 2017 secara otomatis UUJK no. 18
th 1999 sudah tidak berlaku lagi. Apa alasannya ?

Tugas hendaknya diketik dan dikirim via e-mail : hery_s050200@yahoo.co.id dengan


mencantumkan nama dan NRP masing-masing dengan format:
NRP_nama_no.telp_Tugas Materi 4.
Tugas dikirimkan paling lambat hari Senin 13 April 2020

Selamat Belajar !!!


Tetap Semangat !!!
08/13/2022 15

Anda mungkin juga menyukai