Anda di halaman 1dari 2

Nama: Luqiana Syofi Hidayah

NIM : 21010114120071

Perubahan Undang Undang Jasa Konstruksi

Menurut UU No 2 Tahun 2017, Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultasi


konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi. Sedangkan pekerjaan konstruksi sendiri yaitu
keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta
pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal dan tata
lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau
bentuk fisik lain.
Dari pengertian dalam UUJK tersebut maka dalam masyarakat terbentuklah "USAHA
JASA KONSTRUKSI", yaitu usaha tentang "jasa" atau services di bidang perencana,
pelaksana dan pengawas konstruksi yang semuanya disebut "PENYEDIA JASA" yang dulu
lebih dikenal dengan bowher atau owner".
Disisi lain muncul istilah "PENGGUNA JASA" yaitu yang memberikan pekerjaan
yang bisa berbentuk orang perseorangan, badan usaha maupun instansi pemerintah.
Jika menilik tentang UUJK, di Indonesia sendiri sebelum diterapkan UUJK No 2
Tahun 2017, yang diterapkan yaitu UUJK No 18 Tahun 1999 selama kurang lebih 17 tahun.
Namun mulai 12 Januari 2017, diganti dengan UUJK No 2 Tahun 2017, demi terwujudnya
industri atau jasa yang lebih baik.
Adapun perubahan UUJK tersebut dapat dilihat di tabel perbandingan di bawah ini:
UU No 18 Th 1999 UU No 2 Th 2017
Wilayah
Jasa Konstruksi Industri Konstruksi
Pengaturan
Lingkup Jasa, Usaha Penyedia Bangunan dan
Pengguna dan Penyedia Jasa
Konstruksi Rantai Pasok
Pembinaan Sentralisasi Desentralisasi
1. Pengaturan, Pemberdayaan dan 1. Penetapan Kebijakan
Pengawasan 2. Penyelenggaraan Kebijakan
Lingkup 2. Pengembangan (dilaksanaan 3. Pengawasan, Pemantauan, dan
Pembinaan oleh LPJK) Evaluasi
4. Pengembangan Jasa Konstruksi
dan Pengembangan Kerjasama
Klasifikasi
ASMET CPC (KBLI)
Usaha
1. Forum Jasa Konstruksi 1. Satu Lembaga
Partisipan
2. Melalui Pembentukan suatu 2. Peningkatan Peran Asosiasi
Masyarakat
Lembaga 3. Forum dalam berbagai Media
Sistematika Terdiri dari Atas 12 Bab 46 Pasal Terdiri dari 14 Bab 106 Pasal
1. BAB I. KETENTUAN UMUM 1. BAB I. KETENTUAN UMUM
2. BAB II. ASAS DAN TUJUAN 2. BAB II. ASAS DAN TUJUAN
3. BAB III. USAHA JASA 3. BAB III. TANGGUNG JAWAB
KONSTRUKSI DAN KEWENANGAN
4. BAB IV. PENGIKATAN JASA 4. BAB IV. USAHA JASA
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
5. BAB V. 5. BAB V.
PENYELENGGARAAN JASA PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
6. BAB VI. KEGAGALAN 6. BAB VI. KEAMANAN,
BANGUNAN KESELAMATAN,
7. BAB VII. PERAN KESEHATAN DAN
MASYARAKAT KEBERLANJUTAN
8. BAB VIII. PEMBINAAN KONSTRUKSI
9. BAB IX. PENYELESAIAN 7. BAB VII. TENAGA KERJA
SENGKETA KONSTRUKSI
10. BAB X. SANKSI 8. BAB VIII. PEMBINAAN
11. BAB XI. KETENTUAN 9. BAB IX. SISTEM INFORMASI
PERALIHAN JASA KONSTRUKSI
12. BAB XII. KETENTUAN 10. BAB X. PARTISIPASI
PENUTUP MASYARAKAT
11. BAB XI. PENYELESAIAN
SENGKETA
12. BAB XII. SANKSI
ADMINISTRATIF
13. BAB XIII. KETENTUAN
PERALIHAN
14. BAB XIV. KETENTUAN
PENUTUP
Ket: yang diwarnai merah adalah perubahannya.

Dari tabel perbandingan UUJK di atas, dapat diketahui mana saja yang mengalami
perubahan. Juga dapat diketahui BAB yang langsung berkaitan dengan kewirausahaan (BAB
IV dan BAB V). Dari judul BAB nya saja sudah terlihat berkaitan dengan aspek
kewirausahaan.
Dilihat dari tiap pasal, penjabaran dan penjelasan sudah cukup lengkap dan baik.
Diharapkan kepada pembaca agar membaca dan memahami peraturan agar tidak terjadi
kesalahan.

Referensi:
http://triantomedia.blogspot.co.id/2011/01/apa-itu-usaha-jasa-konstruksi.html
http://www.pu.go.id/uploads/agenda/pdf/agenda_pdf_20170329122901.pdf
UUJK No 2 Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai