(STS8482)
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Siti Noor Naemah
NIM. 2010811120004
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
BANJARBARU
2023
TUGAS PERSONAL 2
Kerjakan tugas personal “Perbedaan UU NO.18 THN 1999 DAN UU NO.2 THN 2017 Tentang
Jasa Konstruksi”.
Tabel Perbedaan UU RI NO.18 THN 1999 DENGAN UU RI NO.2 THN 2017 Tentang
Jasa Konstruksi
Beberapa hal penting dan baru yang perlu diketahui dari undang-undang ini yaitu:
UU No. 18/1999 terdiri dari 12 Bab dan 46 pasal, sedangkan UU No. 2/ 2017 terdiri
1. dari 14 Bab dan 106 pasal, dimana perubahannya lebih dari 50%, sehingga dianggap
sebagai undangundang pengganti.
Bab-bab yang baru yaitu, Bab III tanggung jawab dan kewenangan yang menugaskan
kepada pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota; BAB VI keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan konstruksi dalam rangka menjamin
keandalan dan kualitas produk konstruksi; bab VII tenaga kerja konstruksi yang yang
2. menunjukkan pentingnya SDM konstruksi dalam penyelenggaraan konstruksi; bab IX
sistem informasi jasa konstruksi, yang menjamin bahwa tersedianya database
konstruksi untuk kebutuhan pembinaan dan pengembangan konstruksi; dan bab XII
sanksi administratif, untuk lebih menekankan bahwa perikatan jasa konstruksi masuk
dalam ranah hukum perdata.
Terdapat tambahan definisi tentang usaha penyediaan bangunan, standar Keamanan,
3. Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan (K4), dan pengertian baru tentang
kegagalan bangunan, jasa konstruksi, pekerjaan konstruksi dan konsultansi konstruksi;
Terdapat Asas baru, yaitu Kesetaraan, Profesionalitas, Kebebasan, Pembangunan
4.
Berkelanjutan dan Wawasan Lingkungan.
Beberapa tujuan yang baru yaitu: menata sistem Jasa Konstruksi yang mewujudkan
keselamatan publik dan kenyamanan lingkungan terbangun; menjamin tata kelola
5.
penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik; dan menciptakan integrasi nilai tambah
dari seluruh tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Lingkup pengaturan usaha jasa konstruksi yang diperluas mencakup rantai pasok
6.
sebagai pendukung Jasa Konstruksi dan Usaha Penyediaan Bangunan;
Penjaminan mutu penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang adil, terbuka melalui pola
7. persaingan sehat, mengacu pada nilai-nilai K4, serta ketenangan dan kelancaran dalam
pelaksanaan kontrak;
Pengembangan produktivitas tenaga kerja indonesia, salah satunya melalui penetapan
8.
standar remunerasi minimal;
Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi dilakukan melalui satu
9.
Lembaga;
Terkait pengaturan penyelesaian sengketa, terdapat pemilihan upaya penyelesaian
10.
sengketa melalui dewan sengketa konstruksi.