Anda di halaman 1dari 3

Definisi Berdasarkan Undang Undang No 2 Tahun 2017 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan bangunan

Tentang Jasa Konstruksi dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil
Jasa Konstruksi.
Hukum Konstruksi (Construction Law) adalah segala peraturan
perundang-undangan atau ketentuan-ketentuan hukum yang Asas Asas Menurut Pasal 2 Undang Undang No 2 Tahun 2017 :
berhubungan dengan industri jasa konstruksi
1. kejujuran dan keadilan: bahwa kesadaran akan fungsinya
Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau dalam penyelenggaraan tertib Jasa Konstruksi serta
pekerjaan konstruksi. bertanggung jawab memenuhi berbagai kewajiban guna
memperoleh haknya.
Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian
2. Manfaat: adalah bahwa segala kegiatan Jasa Konstruksi
kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan,
harus dilaksanakan berlandas-kan pada prinsip
pengawasan, dan penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
profesionalitas jawab, dalam kemampuan dan tanggung
Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan efisiensi dan efektivitas yang dapat menfrmin terwujudnya
yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, nilai tambah yang optimal bagi para pihak dalam
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan. penyelenggaraan Jasa Konstruksi dan bagi kepentingan
nasional.
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi yang selanjutnya disingkat 3. Kesetaraan adalah bahwa kegiatan Jasa Konstruksi harus
LPJK adalah lembaga yang dibentuk Menteri untuk dilaksanakan dengan memperhatikan kesetaraan hubungan
menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Pusat kerja antara pengguna Jasa dan penyedia Jasa.
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 4. Keserasian adalah bahwa harmoni dalam Jasa dalam
2017 tentang Jasa Konstruksi. berwawasan lingkungan untuk berkualitas dan bermanfaat
Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan dokumen kontrak tinggi. interaksi antara Pengguna Jasa dan penyedia
yang mengatur hubungan hukum antara pengguna Jasa dan Penyedia penyelenggaraan Jasa Konstruksi menghasilkan produk yang
Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi. berkualitas dan bermanfaat tinggi
5. keseimbangan; adalah bahwa penyelenggaraan Jasa
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, Keberlanjutan adalah Konstruksi harus berlandaskan pada prinsip yang menjamin
pedoman teknis dan keamanan, keselamatan, kesehatan iempat kerja terwujudnya keseimbangan kemampuan Penyedia Jasa dan
konstruksi, dan perlindungan sosial tenaga kerja, serta tata beban kerjanya.
lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
6. profesionalitas; adalah bahwa penyelenggaraan Jasa 13. wawasan lingkungan adalah penyelenggaraan jasa konstruksi
Konstruksi merupakan kegiatan profesi yang menjunjung memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan
tinggi nilai profesionalisme. pemeliharaan lingkungan hidup
7. Kemandirian adalah bahwa penyelenggaraaan Jasa
Tujuan Menurut Pasal 3 Undang Undang No 2 Tahun 2017 :
konstruksi dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya
nasional dibidang Jasa Konstruksi 1. memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa
8. keterbukaan adalah bahwa ketersediaan informasi dapat Konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha yang
diakses oleh para pihak sehingga terwujudnya transparansi kukuh,andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa Konstrulksi
dalam penyelenggaraan Jaia Konstruksi yang memungkinkan yang berkualitas;
para pifrat dapat melaksanakan kewajibannya secara optimal, 2. mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa yang
memperoieh kepastian akan haknya, dan melakukan koreksi Konstruksi menjamin kesetaraan kedudukan antara pengguna
sehingga dapat dihindari adanya kekurangan dan Jasa dan Penyedia Jasa dalam menjalankan hak dan
penyimpangan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai dengan
9. Kemitraan adalah hubungan kerja para pihak yang bersifat ketentuan peraturan perundang-undangan;
timbal balik, harmonis, terbuka. 3. mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang
10. keamanan dan keselamatan adalah terpenuhinya tertib Jasa Konstruksi;
penyelenggaraan Jasa Konstruksi, keamanan lingkungan dan 4. menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan
keselamatan kerja, serta pemanfaatan hasil Jasa Konstruksi keselamatan publik dan terciptanya kenyamanan lingkungan
dengan tetap memperhatikan kepentingan umum. terbangun;
11. Kebebasan adalah bahwa dalam penyelenggaraan Jasa 5. menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang
Konstruksi terdapat kebebasan berkontrak antara Penyedia baik; dan
Jasa dan pengguna Jasa sesuai dengan ketentuan peraturan 6. menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan
perundang-undangan. penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
12. pembangunan berkelanjutan adalah bahwa penyelenggaraan
Jasa Konstruksi dilaksanakan dengan memikirkan dampak Jenis Jasa Konstruksi Berdasarkan Pasal 12 Undang Undang
yang ditimbulkan pada lingkungan yang terjaga secara terus No 2 Tahun 2017
menerus menyangkut aspek ekologi, ekonomi, dan sosial 1. Konstruksi bangunan. Meliputi pembangunan gedung
budaya. perkantoran, perumahan, pusat perbelanjaan, dan lain
sebagainya.
2. Konstruksi infrastruktur. Meliputi pembangunan jalan, spesifikasi yang ditetapkan. Penawaran biasanya mencakup
jembatan, pelabuhan, bandara, dan proyek infrastruktur harga, jadwal, dan metode pelaksanaan proyek.
lainnya. 6. Evaluasi penawaran: Pemilik proyek akan mengevaluasi
penawaran yang masuk untuk memilih kontraktor yang
3. Proyek perumahan. Meliputi pembangunan perumahan, baik
paling sesuai dengan kebutuhan proyek, termasuk aspek
skala kecil maupun besar.
kualitas, harga, dan jadwal.
4. Renovasi. Meliputi renovasi dan rehabilitasi bangunan yang 7. Penandatanganan kontrak: Setelah kontraktor terpilih,
sudah ada. kontrak resmi ditandatangani antara pemilik proyek dan
kontraktor yang terpilih. Kontrak tersebut akan mengikat
kedua belah pihak untuk melaksanakan proyek sesuai dengan
Tahapan pengadaan jasa konstruksi secara singkat dapat
persyaratan yang disepakati.
dijelaskan sebagai berikut:
8. Pelaksanaan proyek: Tahap dimana kontraktor mulai bekerja
1. Perencanaan: Tahap awal dimana kebutuhan proyek sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam kontrak.
konstruksi ditentukan, termasuk spesifikasi teknis, anggaran, Proses ini melibatkan pembangunan fisik proyek konstruksi
dan jadwal. Perencanaan juga mencakup pembuatan sesuai dengan spesifikasi dan rencana yang telah disepakati.
dokumen lelang. 9. Pengawasan dan pengendalian: Selama pelaksanaan proyek,
2. Pra-kualifikasi: Pada tahap ini, para penyedia jasa konstruksi pemilik proyek atau pihak terkait akan melakukan
diundang untuk mengajukan kualifikasi mereka. Tujuan dari pengawasan dan pengendalian untuk memastikan bahwa
pra-kualifikasi adalah untuk mempersempit jumlah calon proyek berjalan sesuai dengan rencana, anggaran, dan
kontraktor yang akan diundang untuk mengajukan standar yang ditetapkan.
penawaran. 10. Penyelesaian dan serah terima: Setelah proyek selesai,
3. Pengumuman lelang: Setelah proses pra-kualifikasi, dilakukan serah terima kepada pemilik proyek setelah
pengumuman lelang dilakukan secara publik atau melalui dilakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian. Proses ini
undangan kepada calon kontraktor yang memenuhi syarat. melibatkan penyelesaian administrasi dan pembayaran
4. Pendaftaran dan penyerahan dokumen lelang: Calon terakhir kepada kontraktor.
kontraktor yang berminat harus mendaftar dan mengambil
dokumen lelang. Dokumen tersebut berisi detail proyek dan
persyaratan lelang.
5. Penawaran: Calon kontraktor yang menerima dokumen
lelang akan mengajukan penawaran mereka sesuai dengan

Anda mungkin juga menyukai