Anda di halaman 1dari 14

BAB III

MANAJEMEN DAN STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

3.1 Manajemen Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi merupakan suatu sekelompok alat, proses, dan sumber

daya manusia yang berkompeten untuk mengerjakan aktivitas-aktivitas yang

berkaitan dan berusaha untuk menggunakan sumber daya secara efektif untuk

menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu (Dimyati, H.A. Hamdan &

Nurjaman, Kadar, 2014).

Dalam pelaksanaan konstruksi terdapat unsur-unsur yang dilibatkan dalam

proyek konstruksi tersebut, dan dalam konstruksi dengan keterlibatan beberapa

pihak tersebut harus terkoordinir dengan baik sehingga pelaksanaan proyek

tersebut berjalan dengan jadwal waktu yang tepat, untuk itu

pelaksanaan konstruksi dengan keterlibatan unsur- unsur pelaksana

konstruksi tersebut haruslah menunjang satu sama yang lainnya.

Proyek konstruksi mempunyai karakteristik berbeda karena proyek

konstruksi membutuhkan sumber daya seperti biaya, perencanaan konstruksi,

metode konstruksi, logistik, serta pengorganisasian proyek konstruksi.

Keberhasilan usaha proyek konstruksi tergantung dari koordinasi, kerjasama, dan

kekompakan pelaksana konstruksi proyek yaitu pemilik proyek (owner),

konsultan pengawas dan kontraktor.

III - 1
3.2 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proyek konstruksi

Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi dari tahap perencanaan

sampai pelaksanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak, yaitu pemilik

proyek (owner), konsultan pengawas dan kontraktor.

owner

Konsultan Pengawas Kontraktor

Gambar 3.1 Pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi


Sumber : Data Proyek

Pihak-pihak ini mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab dan

wewenang sesuai dengan posisinya masing-masing. Dalam melaksanakan

kegiatannya, masing-masing pihak sesuai dengan posisinya berinteraksi satu

sama lain sesuai hubungan kerja yang telah ditetapkan. Koordinasi dari

berbagai pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi merupakan kunci untuk

mencapai tujuan.

 Pemilik Proyek ( owner)

Pemilik proyek atau pemberi tugas, owner atau bouwheer adalah suatu badan

usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang memiliki,

memberikan pekerjaan, serta membiayai suatu proyek pembangunan suatu

bangunan (Dimyati, H.A. Hamdan & Nurjaman, Kadar, 2014). Pada umumnya

pemilik proyek akan menerbikan surat perintah kerja (SPK) dan dokumen kontrak

III - 2
kepada penyedia jasa setelah penyedia jasa dinyatakan memenangkan lelang

proyek konstruksi, menurut Dimyati, H.A. Hamdan & Nurjaman, Kadar, (2014)

pemilik proyek mempunyai tugas, wewnang dan tanggungjawab sebagai

pengguna jasa antara lain :

1. Menunjukk dan mengangkat wakilnya bagi kebutuhan perencanaan

pelaksanaan. Dalam hal ini mengangkat kontraktor pelaksana, pengawas

proyek yang terpilih melalui system lelang.

2. Mengesahkan keputusan yang menyangkut biaya, mutu, dan waktu

pelaksanaannya.

3. Menyelesaikan perselisihan menyangkut proyek yang terjadi antara

bawahannya dengan pihak pembrongnnya.

4. Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi kontraktor pelaksana.

5. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksana dengan

memperhatikan pertimbangan yang diberikan oleh konsultannya.

 Konsultan Pengawas

Menurut H.A.A. Dimyati & K. Nurjaman (2014) adalah organisasi atau

perorangan yang bersifat multidisiplin yang bekerja untuk dan atas nama pemilik

proyek (owner). Pengawas proyek mempunyai kegiatan antara lain :

1. Melakukan pengawasan berkla serta memberikan pengarahan petunjuk, dan

pejelasan kepada pelaksana konstruksi serta menliti hasil-hasil yang telah

dikerjakan.

III - 3
2. Memberikan rekomendasi progrees report pekerjaan pelaksana untuk meminta

dana kepada pemilik proyek (owner) untuk membiayai pelaksanaan pekerjaan

selanjutnya.

3. Memberikan teguran atu peringatan kepada pelaksana konstruksi apabila dalam

pelaksanaan pekerjaan terjadi penyimpangan dari spesipikasi dan gambar-

gambar teknis.

4. Mempersiapkan, mengawasi, dan melaporkan hasil pelaksanaan proyek keda

pemilik proyek (owner).

 Kontraktor

Kontraktor pelaksana adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak

dalam bidang pelaksanaan pemborongan. Kontraktor dapat berupa perseorangan

ataupun badan hukum, baik pemerintah maupun swasta yang telah ditetapkan dari

pemilik proyek serta telah menandatangani Surat Perjanjian Kerja

(SPK) (Dimyati, H.A. Hamdan & Nurjaman, Kadar, 2014). Kontraktor juga

sebagai pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek harus merealisasikan gambar-

gambar rencana, rencana kerja dan syarat serta kontraktor sebagai pelaksana

pekerjaan konstruksi proyek membuat gambar shopdrawing/gambar kerja dari

gambar konstruksi rencana dari gambar konsultan perencana, membuat jadawal

pekerjaan, pengadaan pekerja, dan lain sebagainya. Menurut H.A.A. Dimyati &

K. Nurjaman (2014) kontraktor mempunyai kegiatan pelaksanaan konstruksi

antara lain :

1. Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik

dari segi penjadwalan pelaksanaan maupun masa pemeliharaan,

III - 4
2. Mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh

direksi,

3. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksana harus membuat dan

menyerahkan gambar kerja (shop drawing) serta metode kerja,

4. Menyediakan tenaga kerja, bahan, perlengkapan, dan jasa yang

diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar yang telah

ditentukan dengan memperhatikan :

 Biaya pelaksanaan.

 Waktu pelaksanaan.

 Kualitas/mutu pekerjaan.

 Kuantitas pekerjaan

 Keamanan kerja.

5. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan yang diserahkan

kepada direksi,

6. Bertanggung jawab atas kualitas dan mutu pekerjaan,

7. Membayar ganti rugi akibat kecelakaan yang terjadi pada waktu

pelaksanaan kerja,

8. Berhak menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan yang telah

selesai dari pemberi tugas dengan kesepakatan yang tercantum dalam

kontrak kerja.

III - 5
3.3 Hubungan Kerja Dalam Pelaksanaan Konstruksi

Hubungan kerja dalam pelaksanaan konstruksi adalah hubungan dalam

pelaksanaan pekerjaan antara unsur-unsur keterkaitan dan keterlibatan dalam

pelaksana konstruksi. Pelaksanaan proyek konstruksi dalam pengelolaannya perlu

adanya hubungan yang baik dan bersinergi dan kekompakan antara unsur-unsur

pelaksana konstruksi untuk mencapai hasil yang optimal segi biaya, waktu dan

mutu. Menurut Dimyati, H.A. Hamdan & Nurjaman, Kadar, (2014) secara garis

besar hubungan kerja pelaksana konstruksi sebagai berikut :

a. Hubungan Antara Pemilik Proyek Dengan Kontraktor

1. Ikatan kontrak.

2. Kontraktor berkewajiban melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik

dan hasil yang memuaskan.

3. Kontraktor harus mampu mempertanggung jawabkan dalam

pelaksanaan konstruksi kepada pemilik proyek (Owner).

4. Pemilik proyek (Owner) membayar semua biaya pelaksanaan sesuai

dengan yang tertera dalam dokumen kontrak kepada kontraktor agar

proyek berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi

kesepakatan kedua belah pihak.

b. Hubungan Antara Pemilik Proyek Dengan Konsultan

1. Merencanakan dan membuat gambar rencana bangunan sesuai

dengan diinginkan pemilik proyek (Owner).

2. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

3. Koordinasi atau rapat proyek secara rutin.

III - 6
3.4 Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi pada proyek Renovasi Kantor Perwakilan BEI

Bengkulu, terdiri atas:

3.4.1 Struktur Organisasi Proyek Renovasi Kantor BEI Bengkulu

Owner
PT. Bursa Efek

Konsultan Pengawas Kontraktor


Tim Ahli Bangunan
Gedung CV Defian Putra Agung

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Proyek


Sumber : Data Proyek

Pada proyek Renovasi Kantor Perwakilan BEI selaku pihak owner serta

sebagai pelaksana adalah CV Defian Putra Agung. Adapun ruang lingkup

pekerjaan pada Proyek Renovasi Kantor Perwakilan BEI Bengkulu adalah:

No. Item Pekerjaan


1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Perbaikan Rooftop
3. Pekerjaan Perbaikan Plafond
4. Pekerjaan Pembuatan Atap Rooftop
5. Pekerjaan Dinding Partisi
6. Pekerjaan Pengecatan
7. Pkerjaan Plumbing
8. Pekerjaan listrik
9. Pekerjaan CCTV

3.4.2 Struktur Organisasi Proyek Konstruksi

III - 7
CV DEFIAN PUTRA AGUNG selaku Pelaksana Kontruksi mempunyai

struktur organisasi sebagai berikut :

Struktur
CV Defian Putra Agung

Direktur
Yudi Apriandi

Tenaga Ahli Bangunan Gedung


Ryan Hanafi, ST

M&E Adm & Keuangan


Veranca, S.Hut

Juru Gambar Pengawas Lapangan


Alan Andeka, Dekas Herdian, ST
S.Kom

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Penyedia Jasa (Kontraktor)


Sumber : Data Proyek Renovasi Bursa Efek Indonesia Bengkulu

Dibawah ini uraian tugas dan tanggung jawab Penyedia Jasa (Kontraktor)

pada Renovasi BEI adalah sebagai berikut :

1) Direktur

Direktur proyek merupakan pemimpin tertinggi disuatu perusahaan atau

proyek yang berhubungan secara langsung dengan setiap divisi terkait sebagai

pendukung yang dapat membantu dalam berbagai bidang agar sebuah proyek

dapat berjalan dengan lancar dan baik.

III - 8
Berikut merupakan tugas dan wewenang selaku Direktur proyek :

1. Pengambilan keputusan tertinggi disuatu pelakasanaan pekerjaan dan

setiap pelaksanaan pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari direktur

proyek.

2. Memenuhi biaya yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan

proyek sesuai dengan perjanjian.

3. Melakukan meeting rutin terhadap divisi yang terkait dalam pelaksanaan

pekerjaan.

4. Dapat memberikan solusi atas kesulitan-kesulitan yang terjadi saat

pelaksnaan pekerjaan.

2) Tenaga Ahli Bangunan Gedung

Teknik Bangunan Gedung adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang,

melaksanakan dan mengawasi pekerjaan struktur bangunan gedung yang

menguasai bangunan gedung. Adapun Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga

Ahli Teknik Sipil Perencanaan Gedung sebagai berikut :

1. Bertanggung jawab atas hasil pekerjaan pada bidangnya.

2. Mengidentifikasi dan merumuskan kembali ketentuan-ketentuan teknis

perencanaanbangunan

3. Membuat gambar kerja, rencana kerja, merumuskan syarat-syarat

pelaksanaannya sertamengidentifikasi bill of quantity (BQ). 

4. Melakukan prakiraan biaya awal dan penghitungan Rencana Anggaran

Biaya (RAB), 

5. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB).

III - 9
6. Menentukan material yang dipakai untuk ruang dalam maupun luar

7. Memberikan informasi kepada Quantity Surveyor

8. Konsultasi dengan Dinas Teknis Bangunan atau Unit Satuan Kerja terkait

lainnya

9. Membuat konsep &gambar perencanaan

3) Mekanikal dan Elektrikal (M&E)

Kontraktor Mekanikal dan Elektikal ialah sebuah pekerjaan yang berkaitan

dengan bidang mekanik dan elektrik pada sebuah pembangunan gedung, rumah,

ataupun bangunan lainnya.

Berikut adalah tugas dari kontraktor M&E :

1. Mengerjakan instalasi listrik pada bangunan gedung, rumah atau bangunan

lainnya.

2. Mengerjakan pemasangan jenis-jenis mesin, misalnya mesin produksi,

mesin pompa air atau mesin-mesin lainnya yang dapat mempermudah

kehidupan manusia.

3. Mengerjakan instalasi jaringan internet, telepon atau lainnya.

4. Kontraktor ME juga bisa mengerjakan pemasangan AC untuk bangunan-

bangunan.

4) Administrasi dan keuangan

Agar tercapainya hasil yang baik maka konsep administrasi keuangan

adalah merupakan rangkaian kegiatan dalam mengelola keuangan secara tertib,

III - 10
sah, hemat, berdayaguna dan berhasil guna mengelola keuangan tersebut meliputi

penerimaan-penerimaan dan sumber-sumber serta pembiayaan demi

terselenggaranya administrasi teknik proyek dengan baik.

Berikut tugas dan tanggung jawab administrasi keuangan pada proyek :

1. Memimpin semua aktifitas dalam bidang Aministrasi, Keuangan dan

Umum.

2. Mencatat dan menata semua karyawan yang diproyek.

3. Membantu Kepala Proyek untuk mencatat transaksi keuangan di Proyek.

4. Membantu Kepala Proyek untuk mencatat dan menyimpan surat keluar

dan masuk di Proyek.

5. Bertanggung jawab penuh semua aktifitas Administrasi, Keuangan dan

Umum.

6. Bertanggung jawab penuh kelangsungan semua aktifitas karyawan di

Proyek.

7. Bertanggung jawab penuh tehadap bukti dan pencatatan transkasi

keuangan di Proyek.

8. Memberikan masukan kepada, Kepala Proyek tentang kondisi keuangan di

Proyek.

5) Juru Gambar Arsitektur

Juru Gambar Arsitektur Bertugas Melakukan pekerjaan teknik pada tahap

perancangan detail pekerjaan/penyelesaian bangunan gedung dan pelaksanaan

III - 11
konstruksi sesuai dengan target waktu, mutu, biaya anggaran, spesifikasi

teknis dan sketsa serta arahan arsitek.

Mendiagnosa Gambar Sketsa/Draft

1. percakapan Gambar Skesa/Draft

2. Menyesuaikan Dengan Spesifikasi Teknis

3. Mengedintifikasikan Keterangan Sketsa yang tidak jelas dan Perbaiki

Gambar

Mengedintifikasi Bahan Dan Alat Yang Diperlukan

1. Diproduksi Ukuran, Jenis kertas dan gambar setting yang diperlukan

2. Menghitung Jumlah Gambar yang akan dikejakan

3. Menyusun daftar peralatan gambar, perangkat keras dan perangkat lunak

yang diperlukan

4. Memberikan daftar bahan dan alat yang dibutuhkan pada atasan langsung

Membuat Jadwal Kerja

1. Memperkirakan Jumlah Waktu untuk setiap gambar

2. Memperkirakan alokasi waktu penyelesaian eksekusi penggambaran

3. Memberikan jadwal kerja kepada atasan

Melakukan Penggambaran

1. Siapkan Bahan dan peralatan yang akan digunakan

2. Melakukan Koordinasi dengan Arsitek

3. Melakukan penggambaran

4. Melaukan tindakan perawatan terhadap peralatan yang digunakan

5. Mencatat dan melaporkan hasil penggambaran

III - 12
Menghancurkan / merapihkan gambar dan peralatan yang sudah selesai

digunakan

1. Menyimpan Berkas Gambar Ditempat yang telah ditentukan 

2. Mengumpulkan peralatan yang digunakan

3. Membuang kembali peralatan, bahan yang belum dipakai dan sisa bahan

ditempat semula

4. Membersihkan dan merapikan area pekerjaan

Membuat Laporan Hasil Penggambaran

1. Tercapai Borang-Borang Laporan

2. Mengisi Borang-Borang sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan

3. Membuat catatan yang diperlukan dalam Borang-Borang

4. Menyerahkan Laporan Kepada Atasan Langsung.

6) Pengawas lapangan

Pengawas adalah seseorang atau badan hukum yang mempunyai tugas

mengawasi suatu proses dan pelaksanaan proyek di lapangan sehingga

pelaksanaan proyek dapat sesuai dengan persyaratan yang dituntut baik dalam

segi teknis maupun dokumen kontrak. Dari proses pengawasan dan pengontrolan

yang dilakukan oleh Tim pengawas atau pengawas, diharapkan dapat

mengendalikan pembiayaan, dan waktu pelaksanaan, serta menjallin mutu dan

kualitas secara keseluruhan pada proyek.

Adapun tugas pengawas lapangan adalah sebagai berikut :

1. Mengawasi Pekerjaan

2. Memberikan Arahan ke Pekerja

III - 13
3. Menyiapkan Kebutuhan Material dan Peralatan

4. Monitor Hasil Pekerjaan

5. Membuat Progres Harian/mingguan

III - 14

Anda mungkin juga menyukai