Anda di halaman 1dari 18

BAB III

ORGANISASI PELAKSANA PROYEK

3.1. Organisasi Proyek/Kegiatan


Pengorganisasian (organizing) ialah penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian suatu tujuan,
meliputi penugasan kepada orang – orang dalam kegiatan serta
menunjukkan hubungan kewenangan yang dilimpahkan kepada setiap orang
yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan tersebut, yang dituangkan
dalam bentuk struktur formal.(Djojowirono, 2005)
Dalam pelaksanaannya unsur – unsur ini saling berkaitan dan
berhubungan menikuti pola hubungan kerja yang telah ditetapkan. Agar
diperoleh hasil pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan, maka
koordinasi dan kerjasama yang serasi antara unsur – unsur pelaksana
kegiatan sangat diperlukan. Koordinasi dan kerjasama didasarkan pada
ketentuan – ketentuan/persyaratan, baik teknis maupun administrasi yang
harus diikuti dan dipatuhi bersama.
Hubungan formal adalah pola hubungan yang berkaitan dengan
kerjasama antara pihak – pihak yang terlibat dalam kegiatan konstruksi yang
di kukuhkan dengan suatu dokumen kontrak. Hubungan fungsional adalah
hubungan yang berkaitan dengan fungsi – fungsi pihak tersebut.
Hubungan dua pihak yang terjadi antara pemilik kegiatan dan
kontraktor merupakan ikatan berdasarkan kontrak. Kontraktor memberikan
layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari
keinginan pemilik kegiatan yang dituangkan dalam gambar rencana,
peraturan dan syarat – syarat, sedangkan pemilik kegiatan memberikan
biaya jasa profesional kontraktor.
Hubungan tiga pihak yang terjadi antara pemilik kegiatan, konsultan,
dan kontraktor diatur sebagai berikut :
1. Konsultan dengan pemilik kegiatan, ikatan berdasarkan kontrak

21
22

Konsultan memberikan layanan konsultasi dimana produk yang


dihasilkan berupa gambar – gambar rencana, peraturan dan syarat –
syarat, sedangkan pemilik kegiatan memberikan biaya jasa atau
konsultasi yang diberikan konsultan.
2. Kontraktor dengan pemilik kegiatan, ikatan berdasarkan kontrak
Kontraktor memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan
sebagai realisasi dari keinginan pemilik kegiatan yang dituangkan
dalam gambar rencana, peraturan dan syarat – syarat oleh konsultan,
sedangkan pemilik kegiatan memberikan biaya jasa profesional
kontraktor.
3. Konsultan dengan kontraktor, ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan
Konsultan memberikan gambar rencana, peraturan dan syarat – syarat,
kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
Skema tentang pelaksanaan dan tata hubungan kerja antara tiga
organisasi pelaksana proyek dapat digambarkan seperti gambar di bawah
ini:

Pemberi Pekerjaan
Universitas Palangkaraya

Kontraktor Konsultan
PT. Rindang Bumi Nusantara CV. Pendang Jaya Raya
Pusat Engineering Pusat Palangka
Raya

Gambar 3.1 Hubungan Kerja Organisasi Proyek


Keterangan :
Hubungan Formal (Kontrak) :
Hubungan Fungsional :
23

Terdapat beberapa tugas dan tanggung jawab unsur pengelola proyek,


yaitu

a. Pemberi Pekerjaan
Pemberi Pekerjaan ( pemilik proyek ) adalah seseorang atau
badan hukum atau instansi yang memiliki proyek dan menyediakan
dana untuk merealisasikannya. Pemilik proyek mempunyai tugas dan
kewajiban sebagai berikut:

1. Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai


sasaran baik segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang
telah ditetapkan.
2. Mengadakan kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan
kewajiban sesuai prosedur.
3. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan
proyek tersebut.
4. Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan
proyek.
5. Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat
perintah kerja.
6. Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.
7. Mengeluarkan semua instruksi dan menyerahkan semua
dokumen pembayaran kepada kontraktor
8. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek atau
kontraktor.
b. Kontraktor
1. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan
menurut ukuran dan gambar yang tercantum dalam bestek.
2. Membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan ( time schedule )
secara terperinci dengan jenis pekerjaan yang ada.
3. Mematuhi serta melaksanakan dengan penuh tanggung jawab
segala petunjuk atau perintah tertulis Pimpinan Proyek baik
24

secara langsung maupun melalui tim pengawas, sesuai dengan


sasaran proyek.
4. Melaporkan rencana dan hasil pelaksanaan kegiatan termasuk
perincian sumber daya meliputi: tenaga kerja, peralatan dan
bahan.
5. Menyerahkan kepada Pimpinan Proyek melalui konsultan
supervisi semua gambar kerja untuk setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
6. Menyerahkan pekerjaan yang telah diselesaikan kepada
Pimpinan Bagian Proyek secara keseluruhan sesuai dengan
dokumen kontrak yang telah disepakati bersama.
7. Melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan quantity dan
quality pekerjaan sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian
( dokumen kontrak ).
c. Perencana dan Pengawasan ( Konsultan )
1. Membuat rencana pekerjaan dengan lengkap.
2. Menghitung rencana anggaran biaya.
3. Melakukan pengawasan berkala.
4. Mengawasi laju pelaksanaan pekerjaan, baik dari segi kualitas
dan kuantitas bahan bangunan maupun pelaksanaannya.
5. Mengawasi pekerjaan dan hasilnya, ketepatan waktu serta biaya
pelaksanaan pekerjaan.
6. Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta
penyelesaian yang telah terjadi selama pelaksanan pekerjaan.
7. Membuat dan menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, untuk
keperluan pembayaran angsuran ( termin ) penyelesaian dan
penyerahan hasil pekerjaan.
8. Membuat laporan harian, mingguan, bulanan selama
pelaksanaan pekerjaan.
25

3.1.1. Struktur Organisasi Pemilik Proyek (Owner)


Pada Kegiatan Pembangunan Gedung Perlengkapan dan Arsip
Universitas Palangka Raya, Tahun Anggaran 2017 ini bertindak sebagai
pemilik proyek adalah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Kota Palangka Raya. Struktur organisasi serta tugas-tugasnya
dijelaskan sebagai berikut :

1. Tugas dan Tanggung Jawab Kuasa Pengguna Anggaran, yaitu :


a. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran.
b. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan.
c. Membentuk dan mengangkat panitia pengadaan.
d. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja.
e. Melaksanakan pungutan penerimaan negara bukan pajak.
f. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan anggaran .
g. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan serta pertanggung
jawaban.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Komitmen, yaitu :


a. Menyusun perencanaan barang dan jasa.
b. Mendapatkan paket-paket pekerjaan.
c. Menetapkan dan mengesahkan harga perkiraan sendiri, jadwal dan
tata cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun oleh
panitia pengadaan/pejabat pengadaan/unit layanan pengadaan.
d. Menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan panitia barang/jasa
sesuai kewenangannya.
e. Menetapkan besar uang muka yang menjadi hak penyedia
barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Menyiapkan dan melaksanakan perjanjian kontrak dengan pihak
penyedia barang/jasa.
g. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa ke
KPA.
26

h. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak.


i. Menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan aset lainnya
kepada Menhub dengan berita acara penyerahan.
j. Menandatangani pakta integritas sebelum pelaksanaan barang/jasa
dimulai.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Bendahara Pengeluaran, yaitu :


a. Menerima penyimpanan, melakukan pembayaran dan pembukuan
kegiatan anggaran.
b. Meneliti kelengkapan, menguji kebenaran tagihan dan ketersediaan
dana serta menolak apabila persyaratan tidak terpenuhi.
c. Menyiapkan dan menyusun serta menyampaikan laporan
pertanggungjawaban keuangan.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Pokja, yaitu :


Ketua pokja (kelompok kerja) adalah orang yang bertanggung
jawab atas keseluruhan dari kegiatan yang berlangsung di lokasi
proyek, dan memili tugas selalu memonitoring pekerjaan dari
beberapa pokja.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Pokja Pengadaan Barang dan Jasa,


yaitu :
a. Menyusun perencanaan pengadaan barang dan jasa.
b. Menandatangani/menetapkan pekerjaan yang berskala kecil dengan
nilai Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kebawah.

6. Tugas dan Tanggung Jawab Pokja Pengawas Teknis, yaitu :


a. Membantu kordinator lapangan dalam rangka pengawasan di
lapangan, asisten teknis dalam melaksanakan tugasnya yang
menyangkut perencanaan dan pengawasan.
b. Melakukan pengawasan sesuai jadwal dan pekerjaan yang dilakukan.
c. Pengawas lapangan bertanggung jawab kepada Kepemimpinan
Kegiatan kordinator lapangan.
27

7. Tugas dan Tanggung Jawab Anggota, yaitu :


a. Membantu menyelesaikan pekerjaan berdasarkan bidangnya.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan di bidangnya terhadap ketua pokja.
28

KUASA PENGGUNA
ANGGARAN

KETUA POKJA
BENDAHARA PPK
PENGELUARAN

POKJA PENGADAAN POKJA PENGAWASAN


BARANG & JASA TEKNIS

ANGGOTA ANGGOTA

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pemilik Proyek


29

3.1.2. Struktur Organisasi Konsultan Supervisi


Supervisi adalah pengarah serta pengendalian kepada tingkat pekerja
yang berada dibawahnya dalam suatu proyek atau pekerjaan (Ross L., 1980)
Konsultan Supervisi adalah pihak yang ditugasi oleh pemilik anggaran
untuk melakukan pengawasan dan koordinasi di lapangan sesuai dengan
perjanjian dan ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini CV. PENDANG
JAYA RAYA ENGINEERING PUSAT PALANGKARAYA pada kegiatan
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas MIPA.

Dalam organisasi konsultan supervisi ini terdiri dari atas orang-orang


yang bertanggung jawab atas bidangnya masing-masing sehingga tugas dan
tanggung jawab konsultan supervisi dalam proyek tersebut dapat terlaksana
dengan baik. Pelaksana yang terdapat pada organisasi konsultan tersebut
yaitu :

1. Site Engineer
Site engineer adalah pemimpin dalam organisasi konsultan yang
mengatur dan mengawasi orang-orang didalam suatu proyek sehinga
dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan bidangnya masing-
masing.
Tugas-tugas dan tanggung jawabnya yaitu :
a. Sebagai pemimpin dalam organisasi konsultan yang mengatur dan
mengawasi orang-orangnya sehingga dapat bekerja dengan baik
dan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
b. Mengadakan hubungan dan koordinasi dengan pihak kontraktor
dan pemilik proyek jika ada hal-hal yang dirasa perlu untuk
kelancaran pekerjaan.
c. Bertanggung jawab kepada pemimpin proyek.
2. Operator Komputer
Operator computer adalah orang yang bertanggung jawab
terhadap pengolahan data-data yag masuk dan keluar dari perangka
komputer.
Tugas-tugas dan tanggung jawabnya yaitu :
30

a. Memberikan penjelasan-penjelasan tentang gambar rencana.


b. Membuat gambar-gambar detail suatu pekerjaan yang dirasa
perlu diberikan penjelasan lebih detail lagi.
c. Membuat laporan gambar-gambar pekerjaan yang telah
dilaksanakan sehingga memudahkan bagian Quality/Quantity
menghitung volume pekerjaan yang telah dilaksanakan.
d. Bertanggung jawab kepada Site Engineer
e. Menyusun laporan hasil kegiatan proyek.
3. Draftman
a. Membuat gambar pelaksanaan / gambar shop drawing.
b. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata
dilapangan.
c. Menjelaskan kepada pelaksana lapangan / surveyor.
d. Membuat gambar akhir pekerjaan / asbuilt drawing.
4. Quality/Quantity Engineer
Quality dan Quantity Engineer adalah petugas yang melakukan
pengecekan dan pengujian mutu pekerjaan yang telah dilaksanakan di
laboratorium.
a. Mengadakan pengecekan dan pengujian mutu pekerjaan yang
telah dilaksanakan di laboratorium apakah telah sesuai dengan
apa yang direncanakan.
b. Mengadakan pengukuran dan menghitung volume pekerjaan
apakah telah sesuai dengan yang direncanakan.
c. Quality/Quantity Engineer berrtanggung jawab kepada Site
Engineer.
5. Material Technician
Pemeriksaan peralatan laboratorium sebelum digunakan pada
proyek adalah tugas awal Mat. Technician, yang harus yakin untuk
selanjutnya dapat berfungsi dalam melaksanakan test-test di
laboratorium maupun di lapangan. Tugas dan tanggung jawab
Lab/Mat Technician adalah :
31

a. Melaksanakan pengecekan material-material pada tumpukan


(stockpile) sebelum digunakan.
b. Melaksanakan pengecekan (test) lapangan, seperti Density Test
dan Core Drill Sampling.
c. Mengawasi/melaksanakan pekerjaan test laboratorium.
d. Membuat laporan bulanan hasil test laboratorium dan lapangan,
untuk setiap macam pekerjaan.
6. Inspector
a. Mengadakan pengawasan langsung dilapangan bekerja sama
dengan pengawas dari pihak kontraktor dan pemilik proyek.
b. Membuat laporan kemajuan pekerjaan dan masukan-masukan
yang dirasa perlu untuk kemajuan pekerjaan.
c. Inspektor bertanggung jawab kepada Site Engineer
7. Surveyor
Memeriksa pengukuran yang dilaksanakan kontraktor, yaitu
pemindahan dari gambar ke lapangan, terutama alinemen jalan,
ketinggian, dan potongan melintangnya (cross section).
32

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Konsultan Supervisi


33

3.1.3. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana


Kontraktor adalah kontraktor adalah perusahaan/badan usaha yang
bergerak di bidang jasa pemborongan untuk melaksanakan pekerjaan yang
telah disetujui oleh pemilik pekerjaan (Setiawan, 2010). Dalam hal ini PT.
RINDANG BUMI NUSANTARA PUSAT sebagai pelaksana fisik kegiatan
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas MIPA. Struktur organisasi seperti
terlihat pada Gambar 3.4, dengan tugas-tugasnya dijelaskan sebagai berikut :

1. Direktur Utama
Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Utama tertuang dalam UU
No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, yaitu
a. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan
perusahaan.
b. Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan
c. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal
sampai selesai.
d. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak.
e. Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan
dan tugasnya masing-masing.
2. Manajer Lapangan
a. Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada dilapangan.
b. Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul perubahan desain
dari lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi kerja,
sehingga tidak menghambat kemajuan pelaksanaan di lapangan .
c. Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai
dengan dokumen kontrak.
3. Pelaksanan K3 Konstruksi
a. Mengelola dan mengkoordinasi pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Kontruksi.
b. Mengiventarisasi peraturan perundang-undangan terkait
pelaksanaan K3 Kontruksi.
34

c. Melaksanakan komunikasi dua arah yang efektif dalam rangka


pelaksanaan K3 ditempat kerja.
d. Mengkomunikasikan sistem managemen K3 perusahaan kepada
pihak-pihak terkait.
e. Mengidentifikasi kondisi lapangan pekerjaan terkait pelaksanaan
K3.
f. Mengidentifikasi prosedur, peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan untuk persiapan pengendalian K3.
g. Menyiapkan rambu-rambu, semboyan K3, peralatan dan
perlengkapan K3 di tempat kerja sesuai kebutuhan.
h. Menata administrasi pelaksanaan K3 di tempat kerja.
i. Memilih metode yang tepat untuk melakukan identifikasi potensi
bahaya dan resiko ditempat kerja.
j. Melakukan dan memantau pelaksanaan prosedur kerja K3
Kontruksi.
k. Mengevaluasi pelaksanaan prosedur kerja K3 Kontruksi.
l. Meniyiapkan prosedur pencegahan dan pengendalian kondisi
darurat ditempat kerja.
m. Mengiventariskan data hasil kegiatan pekerjaan pelakasanaan K3
Kontruksi.

4. Kepala Pelaksana Lapangan


Tugas Kepala Pelaksana Lapangan adalah orang yang
bertanggung jawab atas keseluruhan dari kegiatan yang berlangsung di
lokasi proyek, dan memiliki tugas selalu memonitoring dan
mengkordinasi pekerjaan.

5. Pelaksana Lapangan
Pelaksana lapangan merupakan seseorang yang melaksanakan
pekerjaan fisik jalan secara menyeluruh dengan arahan Kepala
Pelaksana Lapangan.
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan.
35

b. Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil pekerjaan yang


dilaksanakan.
c. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
d. Mengelola penyediaan bahan sehingga dapat menyediakan
bahan/material dalam jumlah yang cukup atau memadai pada
waktu diperlukan dengan biaya murah.
e. Memberi laporan apabila ada material yang habis atau dirasakan
kurang mencukupi.
6. Pengawas Lapangan
a. Melakukan pengawasan pekerjaan yang dilakukan dilapangan.
b. Memahami gambar pelaksanaan pekerjaan
c. Memberikan pemecahan masalah atas kesulitan yang terjadi
pada proses pelaksanaan pekerjaan
7. Quality dan Quantity,bertugas :
a. Quality dan Quantity adalah petugas yang melakukan
pengecekan dan pengujian mutu pekerjaan yang telah
dilaksanakan dilaboratorium.
b. Mengadakan pengecekan dan pengujian mutu pekerjaan yang
tealah dilaksanakan di laboratorium apakah telah sesuai dengan
yang direncanakan.
8. Mandor
Definisi Mandor adalah orang yang bertugas memimpin
beberapa tukang sekaligus mengawasi pekerjaan mereka. Mandor
pada umumnya diber tugas oleh kontraktor (Heinz Frick, 2001)
a. Membaca Memahami Gambar kerja dan menerjemahkannya ke
dalam langkah-langkah operasional.
b. Melakukan Peninjauan Dan pengukuran Lapangan (setting Out).
c. Menghitung Perkiraan Volume Pekerjaan, kebutuhan tenaga
kerja, bahan dan alat.
d. Menghitung Harga Satuan Ongkos Kerja.
e. Merundingkan Harga Borongan Pekerjaan.
36

f. Membuat Jadwal Dan Recana Kerja.


g. Menyiapkan Dan Mengatur pembagian Tugas para Tukang Dan
Pekerja.
h. Mengawasi kegiatan Para Tukang dan pekerja dalam melakukan
pekerjaan.
i. Mengawasi kegiatan para tukang dan pekerja dalam
melaksanakan pekerjaan.
j. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja.
k. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan menagih
pembayaran.
l. Membayar Upah Para Tukang Dan Pekerja.
37

Wirowanto, S.T.
a.
Direktur Utama

Guruh Afrianto, S.T.


Manajer Lapangan

Sepri Mariandi, S.T. Hadi Silvanus, S.T.


Kepala Pelaksana Lapangan Pelaksana K3 Konstruksi

Kornelis Dinata, S.T.


Pelaksana Lapangan

Sanggce Kaharap, S.T. Marco Boy Januario, S.T.


Pengawas Lapangan Quantity/Quality

Hendrikus Wahyu Susilo Riano Aryanto


Teknisi Instalasi Mandor Mandor

Gambar 3.4 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana PT. RINDANG BUMI


NUSANTARA PUSAT
38

Anda mungkin juga menyukai