Anda di halaman 1dari 24

Praktek Kerja Lapangan

Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu

BAB III
MANAJEMEN PROYEK
3.1. Tinjauan Umum
Manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan
juga ketrampilan, cara teknis yang terbaik serta dengan sumber daya yang terbatas
untuk mencapai sasaran atau tujuan yang sudah ditentukan agar mendapatkan
hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja.
3.1.1. Teori Dasar Manajemen Proyek
Manajemen Proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian),
untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek (Wulfram Ir., Manajemen Konstruksi
Proyek, Penerbitan ANDI Yogyakarta, 200). Fungsi manajemen dalam ilmu
manajemen pada umumnya menyangkut masalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
a. Perencanaan adalah menetapkan tujuan berdasarkan perkiraan apa yang
akan terjadi dalam waktu yang akan datang (Forecasting), dengan
mempertimbangkan kemungkinan terjadinya perubahan dan masalah pada
waktu tersebut.
b. Perencanaan dapat berupa rencana jangka pendek dan atau jangka panjang.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Kegiatan yang terjadi setelah ditetapkan tujuan-tujuan dan menyusun
perencanaan yang meliputi kegiatan merancang dan mengembangkan suatu
organisasi yang diharapkan akan dapat melaksanakan rencana yang telah
ditetapkan yaitu meliputi :
a. Penentuan sumber daya dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Perancangan dan pembangunan suatu organisasi yang akan membawa hal
hal tersebut ke arah tujuan.

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-1

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
3. Pelaksanaan (Actuating)
Tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelaraskan seluruh unsur
di dalam organisasi sehingga dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan
bersama. Tindakan tersebut antara lain :
a. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan
b. Mendistribusikan wewenang dan tanggung jawab
c. Memberikan pengarahan, penugasan dan motivasi.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan juga diperlukan untuk memelihara norma-norma yang telah
ditetapkan serta menjaga agar kualitas kerja tetap tinggi. Fungsi dari
pengawasan meliputi :
a. Penetapan standart pelaksanaan
b. Penetapan ukuran-ukuran pelaksanaan
c. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standart yang
telah ditetapkan.
d. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang menyeluruh terhadap suatu pekerjaan,
evaluasi ini menanyakan apakah pekerjaan yang dilaksanakan telah sesuai
dengan planning atau belum. Evaluasi dilaksanakan untuk replanning,
reorganizing atau peningkatan kualitas kerja pelaksanaan dan pengawasan.
Untuk mekanisme manajemen konstruksi proyek dapat dilihat pada gambar 3.1 di
bawah ini.

Gambar 3.1 Mekanisme Manajemen Konstruksi Proyek

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-2

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
3.1.2. Manajemen Proyek di Lapangan
Pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Paket 15
Medan-Araskabu. Menggunakan sistem Manajemen seperti yang telah dijelaskan
pada point 3.1.1, yaitu sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah menetapkan tujuan berdasarkan perkiraan apa yang akan
terjadi

dalam

waktu

yang

akan

datang

(Forecasting),

dengan

mempertimbangkan kemungkinan terjadinya perubahan dan masalah pada


waktu tersebut.Perencanaan dapat berupa rencana jangka pendek dan yang
panjang.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Dipimpin oleh pemilik proyek yang menunjuk konsultan perencana, kontraktor
serta konsultan pengawas/manajemen konstruksi dalam pelaksanaan proyek
tersebut.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan proyek dilakukan oleh kontraktor yang telah ditunjuk oleh pemilik
proyek dan telah disesuaikan dengan nilai kontrak yang ada.
4. Pengawasan (Controlling)
Untuk menjamin suatu proyek berhasil, perlu dilakukan pengawasan dan
pengontrolan pekerjaan. Untuk pengawasan di lapangan pemilik proyek
dibantu oleh pengawas lapangan.
5. Evaluasi
Setelah semua tahapan manajemen telah dilaksanakan, dilaksanakan tahapan
evaluasi dari masing masing tahapan guna menjamin target dari perencanaan
yang telah direncanakan.

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-3

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
3.2. Hubungan Kerja dan Koordinasi
Secara skematis hubungan kerja dalam proyek dapat dilihat dari gambar 3.2.
sebagai berikut :

Gambar 3.2. Hubungan Kerja dan Koordinasi dalam Proyek

Adapun penjelasan hubungan dari ketiga unsur utama pengelola pelaksanaan


proyek tersebut adalah sebagai berikut :
a.

Hubungan Antara Pemerintah dengan Pemilik, Konsultan, Dan


Kontraktor
Merupakan hubungan dalam yang diatur peraturan-peraturan atau UU dan

persyaratan-persyaratan yang harus dipatuhi oleh ketiga unsur diatas, dan


berdasarkan perjanjian antara masing-masing pihak. Pemerintah mengeluarkan
peraturan yang mengatur perihal konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana,
sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M//2007 tanggal
27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
b. Hubungan Antara Pemilik (Owner) dan Kontraktor
Hubungan kedua belah pihak diikat dengan kontrak, dimana kontraktor
berkewajiban menjalankan semua pekerjaan yang tertulis dalam kontrak sesuai
dengan spesifikasi dan gambar rencana. Pemilik proyek memperoleh pelaksanaan
proyek yang sebaik-baiknya tepat waktu dengan harga yang ekonomis.

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-4

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
Dalam pelaksanaan proyek, kontraktor dapat melakukan koordinasi kepada
pemilik proyek, dan mengusulkan perubahan desain berikut metode pelaksanaan
dan perhitungannya, jika dianggap perencanaan awal kurang tepat ataupun jika
ada pekerjaan yang dianggap perlu dalam penyelesaian proyek yang belum ada
dalam kontrak. Kontraktor berhak atas jasa yang harus diterimanya dari Pemilik
sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani.
c.

Hubungan Pemilik Proyek (Owner) Dengan Konsultan


Hubungan pemilik proyek dengan konsultan sangatlah erat hubungannya,

antara lain berisikan kewajiban dari konsultan pengawas untuk melaksanakan


tugas yang diberikan pemilik dengan baik dan penuh tanggung jawab guna
mengontrol mutu dan kemajuan dari proyek tersebut. Sedangkan pemilik
berkewajiban memberikan imbalan jasa kepada konsultan berupa pembayaran
yang diatur dalam perjanjian kontrak kerja.
Dalam melaksanakan tugasnya apabila konsultan menemui permasalahan
pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor maka konsultan mengkoordinasikan
kepada pemilik proyek dan pemilik proyek dapat mengambil suatu keputusan
pemecahan masalah.
d. Hubungan Konsultan Dengan Kontraktor
Hubungan Konsultan dengan Kontraktor adalah hanya sebatas hubungan
fungsional dalam pelaksanaan pekerjaan dimana konsultan berhak menyetujui
atau menolak sesuatu bahan atau material ataupun berupa usulan dan kontraktor
wajib mematuhinya bila tidak menyimpang dari kontrak yang telah disepakati.
Adapun antara konsultan dengan kontraktor melakukan hubungan fungsional
dimana konsultan melakukan pengawasan sesuai dengan bestek dan gambar yang
mengikat kepada kontrak masing-masing, sedangkan kontraktor menjalankan
tugasnya sesuai dengan kontrak dan bestek yang ada.
3.2.1. Owner/Pemilik
Owner atau pemilik proyek adalah suatu badan usaha maupun perorangan,
instansi pemerintah, atau swasta yang memberikan atau menyuruh untuk
merencanakan, mengerjakan atau mengawasi suatu pekerjaan atau proyek, dalam
BOBI SAPUTRA
1311051008

III-5

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
hal ini yang merupakan owner adalah Direktorat Jenderal Perkeretaapian
melalui Balai Perkerataapian Wilayah Sumatera Bagian Utara.
Wewenang owner atau pemilik adalah :
1. Berwenang mengambil keputusan, terhadap masalah yang timbul guna
menunjang kelancaran operasi proyek berdasarkan ketentuan yang diatur
dalam kontrak.
2. Memberikan tugas kepada perencana untuk membuat gambar rencana
serta menyetujui setelah disepakati, memberikan gambaran dan pedoman
perencanaan yang akan dibuat biaya perencanaan.
3. Mengadakan pelelangan serta menetapkan pelaksana sesuai dengan harga
borongan melalui konsultan perencana, dan memberi surat perintah
kepada pelaksana.
4. Menentukan harga borongan yang disesuaikan melalui konsultan
perencana dan menghitung kembali hasil perencanaan serta menyetujui
bila telah disepakati, memberikan gambaran dan pedoman perencanaan
yang akan dibuat oleh perencana serta biaya perencanaan.
Tanggung jawab owner atau pemilik adalah:
1. Menjamin

kelancaran

secara

kooperatif

(kerja

sama)

atas

penyelenggaraan manajemen proyek, berawal dari rencana yang terpadu


(komprehensif) hingga pelaksanaan berakhir.
2. Membayar seluruh biaya perencanaan, pekerjaan, pengawasan sesuai
dengan perjanjian dalam kontrak yang telah disetujui kedua belah pihak.
3.2.2. Kontraktor
Kontraktor ialah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek dengan
perjanjian kontrak setelah melalui proses pelelangan untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar kerja, peraturan-peraturan dan syaratsyarat yang telah ditetapkan oleh pihak perencana. Apabila pekerjaan telah selesai
dikerjakan oleh kontraktor sesuai dengan perjanjian kontrak maka hasil pekerjaan
itu diserahkan kepada pemilik.
Pada proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Paket 15
Medan-Araskabu yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT. DHARMA
LEKSANA - PT. MULTI INDAH TRIKARYA, KSO.
Wewenang Kontraktor adalah :
BOBI SAPUTRA
1311051008

III-6

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
1. Berhak untuk menanyakan atau mengkonsultasikan kepada owner dan
konsultan perncana jika ada sesuatu pekerjaan yang direncanakan, seperti
gambar rencana tidak sesuai dengan kondisi lapangan, atau jika
ditemukan kejanggalan dalam pelaksanaan yang tidak sesuai dengan
gambar kerja atau kontrak.
2. Membentuk struktur organisasi di lingkungan sendiri.
3. Menjaga keamanan dan ketertiban umum ditempat pekerjaan dan
memberikan jaminan keselamatan kerja kepada staf atau pekerja yang
mempunyai hubungan dengan kontraktor, seperti Asuransi Tenaga Kerja
(ASTEK).
4. Mempunyai hak untuk menerima pembayaran menurut peraturan yang
berlaku dalam Perjanjian Kontrak.
Tanggung jawab Kontraktor adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak beserta
lampirannya.
2. Bertanggung jawab atas waktu penyelesaian pekerjaan tanpa mengurangi
kualitas pekerjaan.
3. Menyerahkan hasil pekerjaan yang telah selesai dikerjakan kepada
pemberi tugas sesuai dengan perjanjian kontrak.
4. Bertanggung jawab atas semua peralatan konstruksi, metode pelaksanaan,
urutan pekerjaan dan prosedur pengkoordinasian semua bagian pekerja
yang tercantum dalam kontrak.
5. Menyediakan tempat rapat direksi serta fasilitas dan menyerahkan hasil
pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
6. Bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan pekerjaan akibat kelalaian
sendiri.
7. Membuat laporan kepada pemilik proyek atas kemajuan dan kendala
suatu pekerjaan.

3.3. Sistem Pelelangan


Berdasarkan Keppres No. 18 Tahun 2012 mengenai Pelelangan, Pelelangan
didefinisikan sebagai berikut :
Serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang atau jasa dengan cara
menciptakan persaingan yang di antara penyedia barang atau jasa yang setara dan
BOBI SAPUTRA
1311051008

III-7

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan
dan diikuti oleh pihak yang terkait serta atas taat asas sehingga terpilih penyedia
terbaik.
3.3.1. Teori Dasar Sistem Pelelangan
Proses pengadaan barang atau jasa dalam proyek konstruksi yang
menggunakan pelelangan dibedakan menjadi :
a.

Pelelangan Umum
Pelelangan ini dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas

melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan


pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas dunia usaha yang
berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Pemilihan pelaksana konstruksi dilakukan dengan syarat :
1.

Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1


(satu) media cetak dan papan pengumuman.

2.

Dilakukan penilaian kualifikasi baik prakualifikasi maupun

pasca

kualifikasi.
3.

Peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada


lembaga.

4.

Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yamg dikeluarkan oleh
lembaga.

Dalam pelelangan umum pengguna jasa dapat melakukan prakualifikasi dan


pascakualifikasi.

b. Pelelangan Terbatas
Pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh penyedia jasa yang
dinyatakan telah lulus prakualifikasi dan jumlahnya diyakini terbatas dengan
pengumuman secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu)
BOBI SAPUTRA
1311051008

III-8

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
media cetak dan papan pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat
luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Dalam pemilihan penyedia jasa dengan cara pelelangan terbatas, pengguna
jasa wajib melakukan prakualifikasi dan dilakukan untuk pekerjaan yang
mempunyai resiko tinggi serta mempunyai teknologi tinggi.
Pemilihan pelaksana konstruksi dilakukan dengan syarat :
1. Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1
(satu) media cetak dan papan pengumuman.
2. Jumlah penyedia jasa terbatas.
3. Melalui proses prakualifikasi.
4. Peserta pelelangan yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi
pada lembaga.
5. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yamg dikeluarkan
oleh lembaga.
c.

Pemilihan Langsung
Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi dengan cara

pemilihan langsung hanya berlaku untuk keadaan tertentu, yaitu :


-

Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang


masih memungkinkan untuk mengadakan pemilihan langsung.

Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa
yang sangat terbatas jumlahnya, dengan ketentuan pekerjaaan hanya dapat
dilakukan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu
mengaplikasikannya sangat terbatas.

Pekerjaan yang perlu dirahasiakan, yang menyangkut keamanan dan


keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden

Pekerjaan berskala kecil dengan ketentuan sebagai berikut :

Untuk kepentingan pelayanan umum

Mempunyai resiko kecil

Menggunakan teknologi sederhana

Dilaksanakan penyedia jasa usaha dan badan usaha kecil.

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-9

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
Pemilihan langsung dilakukan dengan syarat :
1. Mengundang sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar
2. Memilih dari beberapa penawar
3. Peserta yang berbentuk badan usaha atau usaha
orang perseorangan harus sudah diregistrasi pada
lembaga.
4. Tenaga terampil dan ahli yang diperkerjakan oleh badan usaha atau usaha
orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.
Dalam Pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung
penyedia jasa, pengguna jasa harus mengikutsertakan sekurang-kurangnya 1
(satu) perusahaan nasional.
d. Penunjukan Langsung
Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi dengan cara
penunjukan langsung hanya berlaku untuk keadaan tertentu, yaitu :
-

Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang


pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda atau harus dilakukan dengan
segera.

Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa
yang sangat terbatas jumlahnya dengan ketentuan pekerjaan hanya dapat
dikerjakan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu
mengaplikasikannya hanya satu-satunya

Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan


keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden.

Pekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan :

Untuk keperluan sendiri / pribadi.

Mempunyai resiko kecil

Menggunakan teknologi yang sederhana

Dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badan usaha
kecil

Pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan konstruksi yang


sifat pertanggungannya terhadap kegagalan bangunan tidak dapat dipecah-

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-10

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
-

Pekerjaan yang hanya dilakukan oleh pemegang hak cipta atau pihak lain
yang telah mendapat lisensi.

Penunjukan langsung dilakukan dengan syarat :


1. Penyedia jasa yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada
lembaga.
2. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau
usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh
lembaga.
3. Penyedia jasa yang bersangkutan merupakan pemegang hak cipta atau
pihak lain yang telah mendapat lisensi.
3.3.2. Sistem dan Proses Pelelangan Pada Proyek
A. Sistem Pelelangan
Pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Paket 15
Medan-Araskabu ini sistem pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas dan terbuka melalui media massa, dalam hal ini melalui
situs resmi LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Provinsi Sumatera
Utara dengan ULP ( urit pelayanan pengadaan) sebagai lembaga dibawahnya yang
berkerja dalam menerima tawaran lelang, seleksi peserta lelang, sampai penentuan
pemenang lelang dan kemudian pemenang diserahkan kepada Direktorat
Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Perkerataapian Wilayah Sumatera
Bagian Utara.
B. Proses Pelelangan
Kegiatan tender proyek dengan sistem pelelangan umum secara prakualifikasi
dengan metode dua tahap dengan evaluasi sistem gugur dengan ambang batas,
prosesnya sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Pengumuman Prakualifikasi
Pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi
Pemasukan dan evaluasi dokumen kualifikasi
Pembuktian kualifikasi
Penetapan hasil kualifikasi

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-11

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
6. Pengumuman hasil kualifikasi
7. Sanggahan kualifikasi
8. Kualifikasi ulang
9. Undangan kepada peserta yang lulus kualifikasi
10. Pengambilan dokumen pemilihan
11. Pemberian penjelasan
12. Pemasukan dokumen penawaran Tahap I (Administrasi dan Teknis)
13. Pembukaan dokumen penawaran Tahap I (Administrasi dan Teknis)
14. Evaluasi dokumen penawaran Tahap I (Administrasi dan Teknis)
15. Penyetaraan teknis (apabila diperlukan)
16. Penetapan peserta yang lulus evaluasi dokumen penawaran Tahap I
17. Pemberitahuan dan pengumuman kepada peserta yang lulus evaluasi Tahap I
18. Pemasukan dokumen penawaran Tahap II (Harga)
19. Pembukaan dokumen penawaran Tahap II (Harga)
20. Evaluasi dokumen penawaran Tahap II (Harga)
21. Pembuatan acara hasil pelelangan (BAHP)
22. Penetapan pemenang
23. Pengumuman pemenang
24. Sanggahan
25. Sanggahan banding
26. Penunjukan penyedia barang / jasa
Penjelasan mengenai informasi dan jadwal kegiatan lelang pada Proyek
Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Paket 15 Medan-Araskabu
sebagai berikut yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian
melalui Balai Perkerataapian Wilayah Sumatera Bagian Utara yang
diumumkan LPSE ditabelkan sebagai berikut :

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-12

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu

No
1

Informasi
No Paket Bidding

28171114

Instansi

Kementrian Perhubungan

Satuan Kerja

Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian

Nama Paket Lelang

Utara
Paket JLKA-15, Pembangunan Jalan KA Layang

Keterangan

Segment P90- P99 antara Medan-Bandar khalipah


Lintas Medan- Araskabu-Kualanamu
Pekerjaan Konstruksi
e-lelang umum
Prakualifikasi

5
6
7

Kategori Lelang
Metode Pengadaan
Metode Kualifikasi

8
9
10
11
12

Metode Evaluasi
Anggaran
Nilai Pagu Paket
Nilai HPS
Jenis Kontrak
1. Cara pembayaran
2. Pembebanan Tahun

Sistem gugur
2015-APBN
Rp. 64.869.000.000,00
Rp. 64.869.000.000,00

3. Sumber dana
Kualifikasi Usaha
Bobot
1. Bobot Teknis
2. Bobot Biaya
Lokasi Pekerjaan

Pengadaan Tunggal
Perusahaan Non Kecil

13
14
15
16

Syarat Kualifikasi

Harga Satuan
Tahun Jamak

30 %
70 %
Medan-Araskabu-Kualanamu-Medan (Kota)
Medan-Araskabu-Kualanamu-deli Serdang (Kab)
Ijin Usaha
Ijin Usaha Klasifikasi
SBUJK
Klasifikasi Bidang Jasa Pelaksanan
Untuk

Konstruksi

Jalan

Raya

(Kecuali Jalan Layang), Jalan, Rel


Kereta Api, Dan Landas Pacu
Udara (Kode SI003) Dan SBUJK
Sub

Klasifikasi

Pelaksana
BOBI SAPUTRA
1311051008

Bidang

Pekerjaan

Jasa

Jembatan,
III-13

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
Jalan Layang, Terowongan, Dan
Subways

(Kode

TDP

Masih Berlaku.
Masih Berlaku

SIUP

Masih Berlaku

Akte

Masih Berlaku

SI004)

Yang

pendirian
perusahaa
n dan akte
perubahan
nya
Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir
Melunasi NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan).
Melampirkan
daftar
susunan
pengurus
perusahaan
Melampirkan daftar susunan peilik saham /
modal perusahaan
Melampirkan surat
pernyataan

sesuai

pernyataan
dari

LDK

surat

selanjutnya

melampirkan daftar riwayat hidup / CV


Memiliki sertifikat Manajemen Mutu (ISO) dan
Sertifikat

Manajemen

Keselamatan

dan

Kesehatan Kerja (K3)


Melampirkan pakta integritas
Surat perjanjian kerjasama operasi (KSO)
apabila

penyediaan

barang

melakukan

kerjasama kemitraan
Neraca perusahaan terakhir per 31 Desember
2014

yang

telah

diaudit

dan

neraca

bl.September 2015
Mempunyai sisa kemampuan paket (SPK) dan
surat modal kerja
Memiliki pengalaman kerja pada sub kualifikasi
bidang jasa pelaksanaan pekerjaan jembatan dan
/ atau jalan layang dengan kemampuan dasar
BOBI SAPUTRA
1311051008

III-14

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
(KD) sebesar sekurang kurangnya = nilai HPS
Memiliki tenaga ahli dan tenaga teknis /
terampil sesuai persyaratan dalam LDK
Memiliki surat referensi bank atau surat
keterangan dukungan keuangan dari bank
(paling kurang 10 % dari total nilai HPS) dan
ditujukan kepada kelompok kerja pengadaan
jasa konstruksi dan pengadaan barang pada
pejabat pembuat komitmen wilayah sumatera
utara dan riau dan pada pejabat pembuat
komitmen

provinsi

aceh

balai

teknik

perkeretaapian wilayah sumatera utara tahun


anggaran 2015
Memiliki kemampuan

untuk

menyediakan

fasilitas / peralatan / perlengkapan minimal


melaksanakan pekerjaan sesuai persyaratan
dalam LDK

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-15

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
17

Peserta Lelang

1. PT. BRANTAS ABIPRAYA (Persero)


2. CV. TANGKE LIME
3. PT. GEOTECHNICAL SYSTEMINDO
4. CV.SINAR SURYA
5. PT.AGATHIS SOLUTION
6. CV. HERDA RIPTA LOKA
7. CV. SUTRA MULTIMEDIA INFO
8. CV. MITRA KARYA
9. LAMTOTA ABADI
10. KAWAN JOYMOR
11. CV. NOVI KARYA
12. PT. JayaKonstruksi Manggala Pratama, Tbk
13. PT. HUTAMA KARYA
14. PT. WIJAYA KARYA
15. PT. DIAN BERDA
16. PT. ROY GRUP
17. PT. TRUBA MANDIRI
18. PT. MITRA ENGINEERING
19. PT. PERKASA JAYA
20. PT. MITRA PERSADA JAYA
21. PT. PELLA UFAIRA
22. PT. MANGKUBUANA HUTAMA
23. USAHA MULTI GUNA
24. PT. DHARMA LEKSANA
25. PT. MULTI INDAH TRIKARYA
26. PT. DIAN PREVITA
27. PT. SKETSA KARYA PRIBUMI
28. ANATAR RAKSA
29. PT. Pembangunan Perumahan(Persero),Tbk
30. PT. NINDYA KARYA (Persero) WILAYAH
I
Tabel 3.1. Informasi Lelang

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-16

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
Tahap

Mulai

Selesai

Pengumuman Pasca Prakualifikasi

21 November 2015

27 November 2015

Download Dokumen Pengadaan


Pemberian Penjelasan
Upload Dokumen Penawaran
Pembukaan Dokumen Penawaran
Evaluasi Penawaran
Evaluasi Dokumen Kualifikasi
Pembuktian Kualifikasi
Upload Berita Pelelangan
Penetapan Pemenang
Pengumuman Pemenang
Masa Sanggah
Surat Penunjukan Penyediaan Barang
Penanda Tanganan Kontrak

21 November 2015
21 November 2015
25 November 2015
01 Desember 2015
02 Desember 2015
04 Desember 2015
07 Desember 2015
07 Desember 2015
10 Desember 2015
10 Desember 2015
10 Desember 2015
15 Desember 2015
16 Desember 2015

30 November 2015
27 November 2015
01 Desember 2015
06 Desember 2015
10 Desember 2015
07 Desember 2015
07 Desember 2015
10 Desember 2015
14 Desember 2015
10 Desember 2015
14 Desember 2015
15 Desember 2015
16 Desember 2015

Tabel 3.2. Informasi Jadwal Tahapan Lelang

3.4.

Sistem Kontrak dan Pembayaran


Kontrak merupakan perjanjian atau elemen yang paling penting dalam

suatu proses kerjasama antara berbagai pihak untuk mewujutkan suatu tujuan
tertentu yang telah disepakati bersama (Manajemen Proyek Konstruksi, Wulfram
I. Ervianto).
3.4.1. Macam-macam Sistem dan Jenis Kontrak
A. Jenis Kontrak
Jenis kontrak yang sering digunakan pada suatu proyek biasanya adalah Unit
Price dan Lump Sump. Unit price adalah jenis kontrak yang mana sistem
pembayarannya berdasarkan harga satuan per unit kegiatan yang tetap selama
pelaksanaan proyek yang bersangkutan. Sedangkan Lump Sump adalah jenis
kontrak yang mana sistem pembayarannya berdasarkan biaya keseluruhan proyek.
Pada proyek ini jenis kontrak yang digunakan adalah Unit Price.(Harga Satuan)
Kelebihan dari kontrak unit price adalah :
a. Pembayaran pada kontraktor disesuaikan dengan kuantitas/volume
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
BOBI SAPUTRA
1311051008

III-17

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
b. Terdapat dasar-dasar pembayaran yang jelas antara pemilik dan kontraktor,
sehingga apabila terjadi perubahan pada item pekerjaan tidak akan terjadi
pengurangan pembayaran.
c. Terdapat batasan harga yang harus dibayar atau harga satuan yang pasti.
d. Semua harga penawaran berpedoman pada dasar yang sama, oleh karena
itu penawaran-penawaran tersebut biasanya mempunyai harga yang
hampir sama.
Kekurangan dari kontrak unit price adalah :
a. Memerlukan banyak pengukuran dan perhitungan pada setiap jenis
pekerjaan yang dikerjakan.
b. Terjadi kerugian dari pihak pemilik apabila dalam perhitungan volume
yang dikerjakan terjadi kekurangan dari pihak pengawas.
c. Proyek tidak dapat diketahui harga pastinya sebelum proyek ini selesai
dilaksanakan.
B. Sistem Kontrak
Sistem Kontak dilakukan apabila suatu proses pelelangan sudah dimenangkan
oleh salah satu kontraktor (Pelaksana Proyek) yang selanjutnya diadakan
perjanjian kontrak antara Pemilik Proyek dengan Pelaksana Proyek. Perjanjian
kontrak ini dimaksudkan agar masing masing unsur proyek mengetahui secara
jelas posisi, hak, serta kewajiban yang harus dilaksanakan saat pelaksanaan
proyek.
1. Metode Kontrak Umum
Metode Kontrak Umum adalah metode di mana kontrak dibuat antara pemilik
proyek dan kontraktor umum (general contractor).Pemilik proyek biasanya
diwakili oleh konsultan yang berperan dalam penyusunan dokumen kontrak.

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-18

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu

Gambar 3.4. Metode Kontrak Umum

2. Metode Kontrak Terpilih


Metode Kontrak Terpisah adalah metode di mana pemilik proyek memberikan
pekerjaan secara terpisah kepada pihak-pihak yang diyakini memiliki kemampuan
khusus yang berbeda, misalnya pekerjaan beton prategang diberikan kepada pihak
yang mengkhususkan diri pada bidang tersebut. Pada prinsipnya kontrak ini sama
dengan metode kontrak umum. Perbedaannya adalah tidak ada keterlibatan
kontraktor umum, sehingga pemilik proyek harus melakukan manajemen proyek
sendiri.Metode ini dapat diterapkan apabila pemilik proyek memiliki kemampuan
manajemen proyek yang memadai. Keuntungan metode ini adalah pemilik tidak
perlu mengalokasikan biaya profit bagi kontraktor umum seperti pada metode
kontrak umum, sehingga biaya proyek dapat ditekan.

Gambar 3.5. Metode Kontrak Terpilih

3. Metode Kontrak Swakelola

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-19

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
Pada metode ini, pemilik proyek tidak melakukan kontrak bagi proyek yang
akan dilaksanakan, karena pemilik mendanai sendiri, merancang sendiri,
melaksanakan sendiri, dan mengawasi sendiri proyeknya. Jelas bahwa ketiga
bagian proyek konstruksi berada dalam satu pihak, sehingga pemilik proyek harus
mempunyai kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh konsultan dan kontraktor.

Gambar 3.6. Metode Kontrak Swakelola

4. Metode Kontrak Rancang Bangun


Pada metode kontrak ini, pemilik proyek perlu membuat kontrak tunggal
untuk pekerjaan perancangan dan pelaksanaan proyek dengan satu perusahaan
yang memiliki kemampuan perancangan dan pelaksanaan pembangunan. Pada
dasarnya metode ini sama dengan metode kontrak umum, hanya saja profesi
konsultan dan kontraktor dirangkap oleh satu perusahaan yang memang
mempunyai kemampuan untuk itu.
]

Gambar 3.6. Metode Kontrak Rancang Bangun

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-20

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
Pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Paket 15
Medan Araskabu digunakan jenis kontrak Harga Satuan (Unit Price) dengan
menggunakan metoda sistem kontrak umum seperti yang tercantum pada surat
perjanjian dokumen kontrak tertanggal 16 Desember 2015 dengan nomor kontrak
1209/BTP-SBU/XII/2015 tanggal 16 Desember 2015.
3.4.2. Sistem Pembayaran
Pembayaran nilai kontrak (termyn) yang diberikan pada kontraktor pada
Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Paket 15 Medan Araskabu dilakukan berdasarkan sistem kontrak yang digunakan, yaitu unit price.
Pembayaran dilakukan sesuai dengan kemajuan fisik pekerjaan yang telah
dilaksanakan setiap bulannya dengan mengajukan laporan bulanan atau lebih
dikenal dengan istilah Monthly Certificate (MC).
Adapun syarat - syarat dan tata cara pengajuannya adalah sebagai berikut :
a. Kontraktor harus mengajukan hasil pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.
b. Kontraktor bersama - sama dengan konsultan manajemen konstruksi dan
pengawas lapangan yang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum melakukan
pengukuran dan pemeriksaan kemajuan fisik pekerjaan, apakah pekerjaan
telah dilaksanakan dan sesuai dengan perencanaan.
c. Berdasarkan pengukuran dan pemeriksaan tersebut, hasilnya dibuat sebagai
laporan persentase kemajuan pekerjaan yang dicapai. Dalam hal ini dibuat
oleh kontraktor dan konsultan pengawas yang disetujui oleh pengawas
lapangan. Laporan persentase kemajuan pekerjaan ini kemudian diajukan pada
pengguna anggaran (owner) untuk diperiksa. Apabila masih terdapat
kekeliruan atau tidak sesuai dengan spesifikasi, maka dikembalikan kepada
kontraktor, konsultan manajemen konstruksi dan pengawas lapangan untuk
diperbaiki.
d. Pejabat

Pelaksana

teknis

lapangan

(PPTK)

dapat

menyetujui

dan

menandatangani MC tersebut untuk diproses. Kemudian meminta persetujuan


Pengguna Anggaran (owner) untuk menandatangani laporan tersebut.
Bendaharawan proyek akan meneliti ulang kebenaran jumlah yang diminta,
berkaitan dengan volume pekerjaan dan keuangan.
BOBI SAPUTRA
1311051008

III-21

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
e. Selanjutnya bendaharawan proyek mengajukan SPPP (Surat Permintaan
Pembayaran Pembangunan) ke Kantor Perbendaharaan Kas Negara (KPKN)
dengan dilampirkan sertifikat bulanan (MC) tersebut, dan sesuai dengan SPPP
dimaksud uang ditransfer ke rekening bank milik kontraktor.

Kontrakto
r

Konsultan
MK

Pejabat Pelaksana Teknik


kegiatan (PPTK)

Kontrakto
r

KPKN

Pengguna Anggaran
(Kepala Dinas PU)

Gambar 3.7. Proses Pengajuan Pembayaran MC (Monthly Certificate)

3.5.

Struktur Organisasi Proyek


Struktur organisasi proyek yaitu suatu gambaran secara sistematis dari

serangkaian hubungan tanggung jawab, kedudukan dan jalur-jalur informasi


dengan keahlian dibidang masing-masing dalam rangka mewujudkan suatu tujuan
proyek.
Adapun tujuan dibentuknya struktur organisasi proyek adalah untuk
mengatur dan mendistribusikan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek secara
profesional, sehingga unsur - unsur yang terkait dalam proyek dapat bekerja
secara efektif dan efisien untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Berikut adalah bagian - bagian struktur organisasi Proyek Pembangunan
Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Paket 15 Medan-Araskabu :
a.

Manajer Proyek
Manajer Proyek berkedudukan sebagai penanggung jawab proyek yaitu

mengkoordinasi semua kegiatan pelaksanaan proyek baik dalam hal teknis


maupun non teknis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam ruang
lingkup internal dan eksternal, mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan
pemilik proyek atau badan yang ditunjuk oleh pemilik proyek dalam hal pekerjaan
yang dilakukan dan mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan di lapangan dengan
rencana pelaksanaan proyek.
BOBI SAPUTRA
1311051008

III-22

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
b. Manajer Konstruksi
Manager Konstruksi mempunyai fungsi utama yaitu terselenggaranya
pengelolaan konstruksi dan proses produksi secara efisien dan efektif di proyek
serta bertanggungjawab atas tersusunnya rencana kerja rinci sesuai target produksi
yang sudah ditetapkan termasuk rencana pendayagunaan sumberdaya. Dalam
pelaksanaan proyek Manager konstruksi membawahi pelaksana dan surveyor
c.

Seksi Engineering
Seksi Engineering mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan

review dan mengevaluasi dokumen-dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh


konsultan perencana serta gambar-gambar desain pelaksanaan yang telah
disiapkan oleh kontraktor serta menyiapkan dokumen pelaksanaan meliputi
shopdrawing, metode kerja dan desain struktur-struktur sementara sehingga
kualitas pelaksanaan tetap baik.dalam pelaksanaan proyek seksi enggineering
memiliki staf yaitu staf teknik umum, drafter dan Quality control untuk membantu
mewujudkan tugas dan wewenang tersebut.
d. Seksi Keuangan Umum dan Administrasi
Seksi Keuangan Umum dan Administrasi mempunyai funsi utama mengelola
fungsi keuangan, akuntansi, pengelolaan sumber daya manusia, manajemen
perkantoran mutakir, pengelolaan fungsi umum dan pergudangan lingkup proyek
dalam rangka menunjang peningkatan produktifitas sumber daya manusia dan
tingkat laba proyek. dalam pelaksanaan proyek seksi keuangan dibantu oleh
beberapa staf keuangan, kasir, gudang, office boy untuk membantu mewujudkan
tugas dan wewenang yang ada.
e. Seksi Pengadaan dan Peralatan
Seksi Pengadaan bertanggung jawab atas pengadaan material dan peralatan
bantu, monitoring pengadaan material dari pembelian sampai dengan tiba di
proyek serta pemeliharaan material dan peralatan bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek. dalam pelaksanaan proyek seksi pengadaan dan alat dibantu
oleh beberapa staf pengadaan, mekanik elektrikal untuk membantu mewujudkan
tugas dan wewenang yang ada.
BOBI SAPUTRA
1311051008

III-23

Praktek Kerja Lapangan


Proyek Pembangunan Jalan Layang Kereta Api (JLKA) Medan - Araskabu
f.

Seksi Komersial
Seksi Komersial mempunyai fungsi utama mengevaluasi pelaksanaan proyek

dengan mengetrapkan prinsip lingkup proyek komersial dalam rangka


mendapatkan nilai tambah pada kontrak proyek yang sedang berjalan dengan
terlaksananya pengendalian biaya mencakup pola pembelanjaan dan memastikan
tata cara perhitungan prestasi / kemajuan pekerjaan dan penagihan serta disajikan
dalam laporan analisa kegiatan produksi dan proyeksi secara periodik. dalam
pelaksanaan proyek seksi pengadaan dan alat dibantu oleh beberapa staf komersial
untuk membantu mewujudkan tugas dan wewenang yang ada.
g.

Safety Health Environment (SHE)


Safety Health Environment (SHE) mengurusi tentang kesehatan, keselamatan

kerja dan lingkungan dalam suatu proyek baik untuk semua pegawai kantor,
pekerja dilapangan dll. dalam pelaksanaan proyek SHE ini sangat penting dan
dalam bekerja dibantu oleh beberapa staf SHE, dan diawasi oleh Safety officer
untuk membantu mewujudkan tugas dan wewenang yang ada.

BOBI SAPUTRA
1311051008

III-24

Anda mungkin juga menyukai