Anda di halaman 1dari 43

BAB III

MANAJEMEN PROYEK

3.1. Umum
Manajemen Proyek merupakan proses dari perencanaan, pengaturan,
kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan
memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang
telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan
lingkungan kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut
dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu
proyek. Definisi manajemen proyek yang lainnya adalah suatu kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi serta
mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan guna mencapai tujuan tertentu
dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.
Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai
tugas, wewenang, dan tanggungjawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
baik langsung maupun tidak langsung, sehingga tidak akan terjadi tugas dan
tanggungjawab yang dilakukan secara bersamaan. Apabila fungsi manajemen
proyek dapat direalisasikan dengan jelas dan terstruktur maka tujuan akhir dari
proyek akan mudah untuk diwujudkan. Tujuan sebuah proyek diantaranya:
a. Ketepatan waktu pengerjaan.
b. Tepat kualitas.
c. Tepat kuantitas.
d. Tepat biaya sesuai dengan biaya rencana.
e. Tidak adanya gejolak dengan masyarakat sekitar.
f. Tercapainya K3 yang baik.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


34
3.1.1 Pokok Perencanaan Proyek

Dalam merencanakan sebuah proyek, terdapat hal-hal pokok yang menjadi


tujuan dalam pengerjaannya. Beberapa hal pokok yang menjadi dasar dalam
perencanaan sebuah proyek yaitu:
a. Perencanaan
Agar hasil dari proyek bisa berjalan optimal, proyek haruslah direncanakan
dengan perencanaan yang matang. Dalam merumuskan perencanaan yang matang
untuk sebuah pengadaan proyek, penyelenggara harus mempersiapkan
administrasi dan program sesuai agar setiap step pengerjaan dapat
diimplementasikan dengan baik.
Tujuan adanya perencanaan ini yaitu agar proyek yang dikerjakan dapat
memenuhi persyaratan ketentuan waktu, biaya, kualitas, dan keselamatan kerja.
Dalam membuat perencanaan proyek, penyelenggara perlu melakukan studi
rekayasa nilai, kelayakan, dan studi perencanaan area manajemen proyek yang
didalamnya memuat perencanaan keselamatan kerja, kesehatan, biaya, kualitas,
sumber daya waktu, resiko, lingkungan, dan sistem informasi.

b. Penjadwalan
Penjadwalan adalah suatu bentuk implementasi dari tahap perencanaan
dimana penjadwalan tesebut memuat informasi tentang waktu pelaksaan proyek
dan kemajuan proyek. Kemajuan proyek meliputi progres waktu, durasi, dan
sumber daya. Selain itu, proses updating dan monitoring wajib dilakukan agar
penyelenggara memliki jadwal yang realistis sehingga pengerjaan proyek dapat
berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang telah ditargetkan.

c. Kontrol Proyek
Kontrol proyek merupakan tahap yang sangat berpengaruh pada hasil
pengadaan suatu proyek. Tujuan utama dilakukan pengendalian proyek yaitu
untuk mencegah dan meminimalisir penyimpangan yang mungkin terjadi selama
berlangsungnya pengerjaan proyek. Dengan dilakukannya tahap ini,

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


35
penyelenggara dapat mengoptimalkan kualitas kinerja waktu, biaya, dan
keselamatan kerja. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tahap pengendalian
proyek antara lain kegiatan pengawasan, koreksi selama proses pengerjaan
proyek, pemeriksaan kembali proyek, dan pemeriksaan kembali yang tengah
dikerjakan.

3.1.2 Ruang Lingkup Pengerjaan Proyek


Ruang lingkup pengerjaan proyek selama 7 bulan / 175 hari dari (5 juli 2019
s/d 31 Desember 2019) mengenai bagaimana pelaksanaan pembangunan
Penggantian Jembatan Luk I. Agar tujuannya tercapai, sebuah proyek
membutuhkan perencanaan yang benar-benar matang, yaitu dengan cara
menetapkan dasar dari tujuan dan objek dari sebuah proyek sekaligus
mempersiapkan seluruh progam teknis dan mempersiapkan administrasi agar bisa
di terapkan. Tujuannya agar dapat memenuhi syarat perincian yang telah
ditetapkan dalam batasan waktu, mutu, biaya ataupun keselamatan kerja.
Penerapan dari suatu perencanaan yang dapat memberikan informasi yang
berhubungan dengan jadwal rencana dan kemajuan proyek mencakup sumber
daya (biaya, tenaga kerja, peralatan dan material), durasi dan juga progres waktu
demi terselesaikannya sebuah proyek.

Dalam pengerjaan sebuah proyek, terdapat ruang lingkup pengerjaan yang


berfungsi untuk membatasi jenis pengerjaan yang akan dilakukan. Dalam proyek
yang akan dikerjakan, terdapat beberapa ruang lingkup yaitu adalah:
a. Penentuan waktu kapan proyek akan mulai dikerjakan
b. Perencanaan lingkup proyek yang hendak dikerjakan
c. Pembuatan definisi dari ruang lingkup suatu proyek
d. Verifikasi kontrol dan proyek jika terjadi perubahan selama pengerjaan
proyek tengah berlangsung.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


36
3.2 Unsur – unsur Pengelola Proyek

Unsur – unsur pengelola proyek secara umum dapat di definisikan


sebagai kelompok orang yang berkerjasama atau melaksanakan suatu ruang
lingkup pekerjaan secara bersama – sama dengan kemampuan dan
keahliannya masing – masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai yang
direncanakan. Dengan adanya organisasi kerja yang baik diharapkan akan
memberikan hasil efisien tepat waktu serta kualitas tinggi.
Unsur – unsur pengelola Proyek dapat di definisikan sebagai unsur – unsur
Yang terlibat langsung dalam suatu proyek konstruksi, Unsur pelaksana
proyek terdiri dari sekolompok individu yang berperan serta dalam
melaksanakan pekerjaan pembangunan, Masing – masing unsur pelaksana
proyek memiliki tugas, kewajiban dan tanggung jawab sesuai dengan
keahlian dan jabatan yang di duduki dalam suatu proyek konstruksi.

a. Pemilik Proyek ( Owner )


Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikanya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakanya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja untuk merealisasikan
proyek, owner mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk
membiayai proyek.

Pemilik proyek apakah pemerintah, perusahaan, perseorangan, swasta, asing


apabila akan membangun proyek, ia akan memilih kontraktor yang
mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya.

Proses menyeleksi kontraktor yang dilakukan, biasanya diserahkan pada


ahlinya, yaitu dengan menunjuk konsultan.

Tugas pemilik proyek atau owner adalah:

1)  Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.


2)  Mengadakan kegiatan administrasi.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


37
3) Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan
proyek.

4) Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau


manajemen konstruksi (MK).
5)  Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah:

a) Membuat surat perintah kerja (SPK)


Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah
direncanakan.

b) Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas


hasil pekerjaan konstruksi.

c) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang


tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


38
Gambar di bawah ini adalah skema hubungan pengelola proyek
secara umum pada proyek pemerintah.

Gambar 3.1 Skema Hubungan Pengelola Proyek.

Gambar di bawah ini adalah struktur organisasi owner yaitu Satker


Pelaksana Jalan Nasional Wilayah 1 NTB melalui Pejabat Pembuat
Komitmen 1.2 Lombok Timur pada paket proyek pembangunan
penggantian Jembatan LUK 1.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pengawas Pu.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


39
b. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana dapat di definiskan sebagai pihak yang ditunjuk
oleh pemilik proyek ( Owner ) untuk melaksanakan pekerjaan proyek
perencanaan dalam hal ini bangunan. Konsultan perencana dapat berupa
perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah.
Keberadaan konsultan perencana amatlah penting dalam perencanaan
sebuah proyek konstruksi. Konsultan perencana secara umum di dalam
suatu proyek konstruksi bagi menjadi 4 yaitu :
1) Konsultan arsitektur
2) Konsultan struktur
3) Konsultan Mekanikal Elektrikal/MEP
4) Konsultan estimasi biaya/estimator
Adapun tugas dan kewajiban yang harus di laksanakan oleh konsultan
perencana adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik


proyek ( Owner )
2. Membuat gambar kerja pelaksanaan atau detail engineering design
(DED)
3. Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan bangunan
( RKS ) sebagai pedoman bagi pelaksana proyek
4. Membuat rencana anggaran biaya (RAB) proyek

5. Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek


ke dalam desain bangunan.

6. Melakukan penyesuaian desain bila terjadi kesalahan pelaksanaan


pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


40
7. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagalan konstruksi.
Konsultan Perencana memiliki hak dan wewenang atas perencanaan
sebuah proyek konstruksi antara lain:

1. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana


bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.

2. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam


pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Konsultan Perencana di dalam melaksanakan tugasnya juga mempunyai schedulle


yang harus dipatuhi agar proyek yang sedang direncanakan dapat berjalan sesuai
jadwal.
Koordinasi kepada pemilik proyek ( Owner ) sangat penting demi kemajuan
proyek karena hal tersebut tidak bisa terpisahkan satu sama lain. Konsultan
perencana bekerja di bawah pengawasan pemilik proyek.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


41
c. Konsultan Supervisi / Pengawas
Konsultan merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (Owner) untuk
melaksanakan tugas pengawasan / Supervisi terhadap sebuah proyek agar
pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan shop drawing. Pengawasan sebuah
proyek dapat dikerjakan oleh perusahaan konsultan BUMN maupun
perusahaan konsultan swasta.
Gambar di bawah ini adalah struktur organisasi konsultan pengwas / Supervisi
pada paket proyek pembangunan penggantian jembatan luk 1.

Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. PARAMA KARYA MANDIRI KSO.

Adapun tugas dan wewenang dari masing – masing personil pada konsultan
supervisi adalah :
1. Site Engineer ( SE )
Pemegang tanggung jawab tertinggi pada sebuah proyek yg di
supervisi dan langgsung bertanggung jawab kepada owner terkait
pengawasan pelaksanaan sebuah proyek dari nol hingga finish,
serta membawahi semua personil konsultan Chief Inspector,
Quality Egineer, Inspector, Surveyor, dan Labtach. Adapun
beberapa tugas Site Engineer yaitu :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


42
a. Melaporkan perkembangan proyek pengawasan melalui laporan
mingguan dan bulanan sesuai dengan progress real.
b. Memberikan teguran secara tertulis kepada penyedia jasa kontraktor
apabila terjadi keterlambatan pekerjaan.
c. Mengadakan rapat koordinasi dengan owner dan penyedia jasa
kontraktor terkait kendala kendala dan metode kerja kontraktor.
2. Chief Inspector ( CI )
Koordinator tim bertanggung jawab atas koordinasi seluruh personil yang
bekerja pada pekerjaan “Supervisi Proyek Penggantian Jembatan Luk 1.
Tugas Chief Inspector antara lain sebagai berikut:
a. Menjamin bahwa pelaksanaan pekerjaan “Supervisi Proyek
Penggantian Jembatan Luk 1 akan dipenuhi dengan baik dan penuh
tanggung jawab sesuai kerangka acuan kerja / shop drawing.
b. Memantau semua kemajuan pelaksanaan yang dilakukan oleh
kontraktor dan menjamin bahwa semua laporan yang menyangkut
keuangan dan fisik pekerjaan serta laporan ringkas kendali mutu
dapat terkirim dengan baik dan tepat waktu.
c. Memberi masukan kepada Pejabat Pemberi Tugas dalam menyusun
prosedur yang efisien untuk mengelola dan pemantauan pelaksanaan
pekerjaan.
d. Melaksanakan tugas-tugas khususnya untuk hal-hal di bawah ini:
1. Mengatur semua pekerjaan yang diminta dalam kerangka acuan
kerja ini.
2. Memberi penafsiran yang benar dari gambar standard dan
spesifikasi.
3. Melaksanakan metode pengukuran kuantitas yang tepat agar
sesuai dengan cara-cara pembayaran dalam kontrak.
4. Membuat detail teknis bila ada perintah perubahan terkait
dengan kondisi lapangan dan kejadian yang khusus.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


43
5. Memberi rekomendasi untuk menerima atau menolak pekerjaan
atau bahan yang meragukan yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
6. Memantau dengan cermat kemajuan seluruh pekerjaan, serta
memberi peringatan kepada kontarktor bila pekerjaan telah
terlambat lebih dari 5% dari prestasi yang ditargetkan serta
memberi rekomendasi secara tertulis bagaimana cara mengejar
keterlambatan tersebut.
7. Memantau dengan baik semua pengukuran volume dan
memeriksa laporan kemajuan fisik dan keuangan dari pekerjaan
yang dilakukan oleh kontraktor.
3. Inspector
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Pengawas
Lapangan/Inspector adalah:
a. Memastikan pekerjaan dilapangan sesuai jadwal yang telah dibuat.
b. Melaksanakan pengawasan atas pekerjaan yang dilakukan oleh
kontraktor, sesuai dengan spesifikasi teknik dan gambar kerja.
c. Melaporkan semua hasil kegiatan pengawasan dilapangan dan
melaksanakan seluruh kegiatan administrasi yang berkaitan dengan
pekerjaan pengawasan.
d. Menyampaikan data lapangan, foto dokumentasi dan lainnya yang
akan digunakan untuk pembuatan laporan akhir.
e. Bertanggung jawab kepada Chief Inspector atas semua kegiatan
pengawasan pekerjaan di lapangan.
4. Surveyor
Pada proyek ini Surveyor bertugas menentukan elevasi agar sesuai
desain. Tidak hanya itu, Surveyor juga melakukan leveling kolom, balok,
dan pelat. Menentukan tegak lurusnya bangunan dari lantai dasar hingga
lantai atas. Peralatan yang digunakan yaitu meter tangan, roll meter, Gps,
kompas, pesawat ukur Theodolite Digital Topcon seri N25, waterrpass

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


44
instrument dan serta alat lain yang berhubungan dengan Survey. Tugas-
tugas surveyor, antara lain:

a. Mengawasi dan mengontrol dengan teliti semua hasil pengukuran di


lapangan yang secara rutin dilaksanakan oleh Kontraktor.
b. Melakukan pengawasan terhadap kesesuaian gambar-gambar kerja
dengan hasil pelaksanaan pekerjaan.
c. Melakukan pengawasan terhadap semua ukuran elevasi yang
diajukan dan akan digunakan oleh kontraktor serta memeriksa
dengan teliti kebenaran ukuran yang digunakan, disesuaikan dengan
gambar dan spesifikasi teknik yang ada.
d. Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh kontraktor serta
mencocokkannya dengan hasil akhir pelaksanaan yang dilakukan
oleh kontraktor.
e. Bertanggung jawab kepada ketua tim atas semua kegiatan
pengawasan pekerjaan di lapangan.

5. Quality Engineer ( QE )
Quality engineer adalah seorang penjamin mutu dan kualitas bahan dan
matrial yang di gunakan pada sebuah proyek konstruksi pada umumnya
dan bertanggung jawab langsung kepada Site Engineer dan owner serta
membawahi Labtach.
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Quality Engineer adalah:
a. Terus menerus mengawasi secara teliti semua pekerjaan pengujian di
lapangan guna keperluan kendali mutu.
b. Bertanggung jawab terhadap kualitas dan kesesuaian dengan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan terhadap semua bahan yang
dikirim ke lapangan.
c. Mengawasi dan mengontrol semua pekerjaan pengujian yang
dilakukan oleh kontraktor guna pemilihan sumber material atau
untuk pengawasan mutu bahan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


45
d. Bertanggung jawab kepada Site Engineer dan Owner atas semua
kegiatan pengawasan pekerjaan dilapangan.
6. Drafter
Pada proyek ini drafter bertugas membuat shop drawing dan As Build
Drawing dari semua pekerjaan yang akan dilakukan. Structure Drafter
membuat shop drawing mengenai pekerjaan struktur seperti denah
kolom, balok, dan pelat.

7. Site Office Manager/Administrator/Sekretaris


Seorang lulusan Diploma (D3) Administrasi Perkantoran/Komputer
dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun atau lulusan SMU/STM
dengan pengalaman mimimal 6 (enam) tahun dalam pengelolaan
administrasi proyek.

8. Operator CAD
Seorang lulusan Diploma (D3) Teknik Sipil/Perairan dengan pengalaman
minimal 1 (satu) tahun atau lulusan SMU/STM Teknik Bangunan dengan
pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun dalam sebagai operator
computer. Operator computer harus bisa mengoperasikan perangkat
lunak AutoCAD.

9. Lab.Technician
Tugas Lab.Technician yaitu:
a. Melaksanakan pengambilan contoh tanah/material dan malakukan
pengujian tanah/material di laboratorium.
b. Mengevaluasi hasil tes tersebut dan bertanggung jawab terhadap
ketelitian dan kebenaran hasil yang diproses.

d. Kontraktor / Penyedia Jasa


Kontraktor adalah suatu badan usaha atau badan hukum yang bergerak
dalam bidang jasa konstruksi sesuai dengan keahlian dan kemampuannya yang

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


46
mempunyai tenaga ahli teknik dan pelelangan. Bagan struktur organisasi dari
pihak kontraktor penyedia jasa tertera pada Gambar 3.4

Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. SELOSARI

Berikut penjelasan mengenai tugas kontraktor / penyedia jasa adalah sebagai


berikut:
1. Memahami gambar desain dan spesifikasi teknik sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan di lapangan.
2. Bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metode pelaksanaan
konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
3. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai
dengan persyaratan waktu mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
4. Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan
harian kepada pelaksana pekerjaan.

1. General Superintendent ( GS )
General Superintendent adalah pekerja di lapangan. Mereka biasanya
bertanggung jawab untuk berkomunikasi mengenai aturan prosedur
keselamatan. Tugasnya antara lain yaitu:

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


47
a. Bertanggung jawab untuk berkomunikasi mengenai aturan prosedur
keselamatan.
b. Mengkoordinasi pekerjaan.
c. Mengawasi mandor.
d. Mengawasi kegiatan pembangunan.
e. Menangani fungsi akuntasi biaya.
2. Site Of Manager ( SOM )
Site Manager biasa juga disebut construction manager. Site manager
memiliki tugas yaitu:
a. Bertanggung jawab akan keseluruhan lokasi.
b. Memonitoring progress setiap pekerjaan.
c. Berkomunikasi dengan site team setiap waktu.
d. Bekerja sama dengan arsitek, insinyur, surveyor dan perencana.
3. Pelaksana Keselematan dan Ksehatan Kerja ( K3)
Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan petugas yang
memiliki pekerjaan untuk mengawasi kegiatan proyek sesuai dengan
prosedur K3. Pelaksana K3 harus memiliki sertifikat Ahli K3. Petugas
K3 memiliki tugas yaitu:
a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan
terkait K3 konstruksi.
b. Merencanakan dan menyusun program K3.
c. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
d. Melakukkan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan
program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
e. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan.
f. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.
4. Quantity Engineer
Quantity Engineer  tugas utamanya harus menjamin bahwa metoda
pelaksanaan pekerjaan kontraktor dilapangan sesuai dengan ketentuan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


48
yang ada, dan cara pengukuran kuantitas hasil pekerjaan kontraktor
sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.

a. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Site Engineer
dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama
dengan Qualitty Engineer untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan
di lapangan dengan di laboratorium.

b. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada


semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan
memberitahu dengan segera kepada Site Engineer tentang semua
pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai dokumen kontrak.

c. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada


Site Engineer pada hari itu juga.

d. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa


semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertiflkat
pembayaran serta menjamin bahwa pembayaran terhadap kontraktor
sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.

e. Bersama-sama kontraktor setiap hari membuat ringkasan/risalah


tentang kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material,
jumlah dan keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah
pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran dilapangan, Kejadian-
kejadian khusus dan sebagainya dengan menggunakan formulir
laporan standar (Laporan Harian) yang harus diserahkan/dikirim
kepada Site Engineer dan Satuan Kerja Fisik tiap hari setelah selesai
kerja.

f. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap


semua pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan
mengenai peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harian tersebut.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


49
g. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Kontraktor dan
evaluasi hasil pekerjaan (performa pekerjaan) dilapangan.

h. Membantu Site Engineer mengadakan pengukuran akhir secara


keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan yang
mutunya memenuhi syarat.
5. Manajer Kendali Mutu (QCM)
Manajer Kendali Mutu / QS/QC Manager adalah Kepala pengendalian
mutu atau pengendalian mutu atau pengendalian kualitas melibatkan
pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa
dirancang serta diproduksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan
QS/QC Manager bertanggung jawab pada Direktur Teknik.
a. Bertanggung jawab kepada Ahli Kendali Mutu/QC.
b. Membantu Ahli Kendali Mutu/QC dalam menganalisa data – data
eksisting perencanaan yang dari sisi mutu rencana perlu dikoreksi.
c. Membantu Ahli Kendali Mutu/QC dalam menyiapkan format dan
standar kendali mutu yang akan menjadi acuan pelaksanaan
pekerjaan oleh kontraktor dan sebagai panduan standar pemeriksaan
oleh Tim Pengawas Lapangan.
d. Membantu Ahli kendali mutu dan Tim Engineering dalam
proses penjelasan materi Dok.Lelang & Evaluasi Teknis Penilaian
Penawaran.
e. Menyusun laporan daftar cek list kondisi mutu fisik seluruh hasil
pekerjaan di lapangan.
f. Mendampingi Ahli Kendali Mutu/QC dalam rapat – rapat koordinasi
mingguan di lapangan.
g. Memeriksa laporan harian dan mingguan yang diajukan oleh
Kontraktor.
h. Berkoordinasi dengan Tim Engineering dalam pemeriksaan mutu
hasil akhir pekerjaan di lapangan baik pada saat serah terima I
maupun setelah masa pemeliharaan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


50
6. Juru Gambar
Juru Gambar merupakan pekerjaan bagian melaksanakan pekerjaan
penggambaran jalan dan jembatan dalam rangka proses perencanaan,
perancangan dan pelaksanaan konstruksi sesuai dengan kerangka acuan
kerja / spesifikasi teknis.

a. Mengambar / Plot Peta, diagram dan profil. Adalah pengetahuan


keterampilan untuk mampu menggambar /plot peta, diagram dan
profil menggunakan titik dan elevasi pada penampang melintang dan
situasi dari hasil survey.

b. Membuat draft gambar rinci bangunan, instalasi dan Proyek


Konstruksi. Pengetahuan tentang keterampilan untuk mampu
membuat darft gambar rinci bangunan, instalasi dan proyek
konstruksi seperti jalan raya, system drainase, tanggul dan jembatan.

c. Mengaplikasikan sketsa kasar gambar, Spesifikasi dan data teknik


adalah pengetahuan keterampilan untuk mampu mengaplikaskan
sketsa kasar gambar, spesifikasi dan data teknik lainnya yang
dperoleh dari atasan langsung.

d. Mengidentifikasi simbol-simbol yang terdapat pada survey Peta


topografi Adalah pengetahuan keterampilan untuk mampu
menedintifikasi symbol-simbol yang terdapat pada survey topografi.

e. Menginput data topografi hasil Survei/Rekayasa injineer) untuk


diproses menjadi Gambar/Peta adalah pengetahuan keterampilan
untuk mampu meginput data topografi (hasil/Survai/rekayasa
injineer) untuk Proses menjadi gambar/peta).

f. Menginformasikan kekurangan data gambar konstruksi untuk Revisi


gambar kepada atasan langsung adalah pengetahuan keterampilan
untuk mampu enginformasikan kekurangan data gambar konstruksi
untuk revisi gambar kepada atasan langsung.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


51
g. Menyelesaikan, Menduplikaikan Dan Mendokumentasikan Gambar,
Sesuai Dengan alat Bantu Dan Spesiikasi Yang Dibutuhkan. Adalah
pengetahuan keterampilan untuk mampu menyelesaikan,
menduplikasikan dan mendokumentasikan gambar, sesuai dengan
alat bantu dan spesifikasi yang dibutuhkan.

7. Juru Ukur / Surveyor


Surveyor merupakan penyedia data primer yang sangat di butuhkan
sebelum sebuah proyek konstruksi di laksnakan, mengawali sebuah
pengukuran dengan mengumpulkan data - data exsissting, kemudian
membuat titik – titik acuan elevasi untuk pelaksanaan proyek yang akan
berlangsung nanti. Surveyor memiliki tugas yaitu:
a. Melaksanakan kegiatan survey dan pengukuran.
b. Melakukan penyusunan dan pengumpulan data-data lapangan.
c. Mengawasi elevasi konstruksi semua item pekerjaan di lapangan
pada saat pekerjaan berlangsung.
d. Melaksanakan pengukuran stake out, penetapan elevasi sesuai
dengan gambar rencana.
e. Melaporkan perhitungan volume galian dan timbunan bedasarkan
data survey kepada Quantity Engineer dan bertanggung jawab
langsung kepada General Superintendent.
f. Melakukan penggambaran data ukur exsissting dengan autocad yang
akan di jadikan gambar acuan untuk penyusunan shop drawing dan
asbuild drawing oleh drafter.

8. Administrasi Keuangan
Tugas administrasi dan keuangan proyek bangunan adalah:

a. Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja di proyek.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


52
b. Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-
lain.
c. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan
dibayar oleh owner sebagai pemilik proyek.
d. Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan
serta retribusi.
e. Mengurus tagihan kepada pemilik proyek atau kontraktor nasional
dengan banyak proyekMemelihara bukti-bukti kerja sub bagian
administrasi proyek serta data-data proyek.
f. Membuat laporan ke pemerintah daerah setempat, lurah atau
kepolisian mengenai keberadaan proyek dan karyawan dalam
pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
g. Membantuk project manager terutama dalam hal keuangan dan
sumber daya manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat
berjalan lancar.
h. Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja,
menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji
serta tunjangan karyawan.
i. Mempersiapkan daftar biaya berkaitan dengan rancangan dalam
bentuk batas biaya dan target biaya untuk setiap bagian pekerjaan.
j. Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis dalam
rangka memperlancar pengelolaan proyek.
k. Membuat pembukuan arsip-arsip yang berhubungan dengan
pelaksanaan proyek.
l. Melaksanakan pengendalian biaya selama pelaksanaan proyek.

3.3 Unsur – unsur Pelakasana Proyek


Unsur – unsur pelaksana Proyek dapat di definisikan sebagai unsur – unsur
Yang terlibat langsung dalam suatu proyek konstruksi, Unsur pelaksana
proyek terdiri dari sekolompok individu yang berperan serta dalam

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


53
melaksanakan pekerjaan pembangunan, Masing – masing unsur pelaksana
proyek memiliki tugas, kewajiban dan tanggung jawab sesuai dengan
keahlian dan jabatan yang di duduki dalam suatu proyek konstruksi.

Pada proyek ini melibatkan beberapa pihak, yaitu pihak pemilik


proyek (Owner), pihak kontraktor penyedia jasa, dan pihak konsultan.
Pihak pemilik proyek sendiri adalah Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga, Satuan Kerja
Pelaksanan Jalan Nasional Wilayah I Prov. NTB di uraikan pada Gambar
3.2. Untuk pihak kontraktor penyedia jasa yang terpilih adalah PT.
SELOSARI. Dan pihak konsultannya dari PT. Parama Karya Mandiri.
Bagan struktur organisasi dari PT. SELOSARI diuraikan pada Gambar 3.3,
dan Gambar 3.4 untuk struktur organisasi dari PT. Parama Karya Mandiri.

Kotraktor penyedia jasa dalam melaksanakan tugas pembangunan


sebuah proyek konstruksi memiliki tenaga ahli dalam bidannya yang
menunjang peroyek tersebut di antaranya yaitu sebagai brikut :

1. Project Manager ( PM )

Sebagai Project Manager atau Manajer Proyek ini menjadi penanggung jawab


dari pelaksanaan proyek Pembangunan  dan berhak menerima laporan
perkembangan terbaru dari berbagai bagian. Adapun tugas Project
Manager sebagai berikut :
a) Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan
proyek dan      Membuat jadual (master construction schedule) pekerjaan dan
Network Planning
b) Menyusun Rencana Anggaran Proyek berdasarkan RAP awal dari Estimate
Manager dan mempresentasikan pada Direksi hingga diperoleh persetujuan dan
membuat Rencana Cash Flow Proyek.
c) Membuat rencana penggunaan material dan peralatan,    Menentukan metode
      

kerja sesuai kondisi proyek dan menentukan alternative metode kerja untuk


efisiensi penggunaan RAP.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


54
d)     Menyusun pembuatan Rencana Mutu & K-3 Proyek termasuk jadwal serta
metode kerja, bersama-sama dengan Quality Control dan Site Manager pada
awal proyek.
e)       Merencanakan calon dan waktu penunjukkan Subkontraktor untuk
mendukung pelaksanaan proyek,    Mengevaluasi data teknis dan metode
pelaksanaan Supplier / Subkontraktor dalam rangka proses persetujuan Tim
Proyek / Manajemen Konstruksi.
f)   Mengusulkan Supplier / Subkontraktor untuk mendukung pelaksanaan
proyek  merencanakan pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatih
membuat perencanaan keamanan proyek.
g)  Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek, Mengatur dan
mengkoordinasikan bawahan dan rekan kerja dalam satu tim  Melakukan
koordinasi dengan fungsi lain terkait untuk kelancaran pelaksanaan proyek
(Surat menyurat / meeting,dll).
h)  Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal (owner, konsultan,
Subkontraktor / NSC, masyarakat sekitar proyek) terkait dengan lingkup
pekerjaan untuk kelancaran pelaksanaan proyek (perijinan2), Melakukan
koordinasi dengan MR terkait penerapan sistem manajemen mutu beserta audit,
Mengarahkan kegiatan Quality Control (Monitoring hasil inspeksi dan
test),    Melakukan koordinasi dengan Engineering terkait ketersediaan Shop-
drawing,    Melakukan koordinasi / kerjasama dengan pihak Outsourcing
Security,GA dan pihak lain terkait , Melakukan koordinasi dengan Bagian
Keuangan terkait tagihan progress pekerjaan kepada Owner.
i)   Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek, Mengendalikan dan
memastikan pelaksanaan kegiatan proyek berjalan sesuai dengan target biaya,
mutu, waktu dan safety.
j)        Memastikan tagihan progres pekerjaan kepada Owner telah direalisasikan
oleh Bagian keuangan,     Melakukan serah terima proyek kepada pemilik proyek
dan menjamin terjadinya perolehan Surat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
berikut Surat Referensi Pekerjaan dari pihak Pemberi Tugas.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


55
k)    Melakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan (pemilik proyek /
konsultan),   Melaksanakan dan mengembangkan sistem pengelolaan SDM,
material dan peralatan ,  Melakukan verifikasi pengeluaran proyek,    Menjaga
hubungan baik dengan Owner, lingkungan dan instansi terkait,  Melaksanakan,
mensosialisasikan, mengembangkan dan mengendalikan penerapan peraturan
tata tertib, sistem dan prosedur proyek ,  Memastikan bahwa aset yang ada di
proyek terpelihara dengan baik,   Memfasilitasi kegiatan audit di proyek.
l)   Membuat laporan kegiatan proyek, laporan bulanan yang menyangkut aspek
realisasi biaya, progress, NCR dan laporan keluhan pelanggan  , Membuat dan
mengendalikan Cash flow proyek yang dikerjakan  , Memotivasi, mengarahkan
dan membina bawahan untuk mencapai sasaran,  Melaksanakan
pengembangan bawahan dan peningkatan disiplin kerja.
m)   Mengusulkan perubahan status bawahan (rotasi, mutasi, promosi, sanksi dan
demosi) sejauh wewenang yang dimiliki ,  Melaksanakan tugas lain terkait
pekerjaan yang diberikan oleh atasan ,Menjamin keselamatan, keamanan dan
kebersihan lingkungan kerja selama pelaksanaan proyek,  Mengontrol
pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek,  Mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah yang timbul selama proses kegiatan konstruksi di
proyek dibawah koordinasi Operation Director.
n)  Memantau proses kegiatan proyek di lapangan dan segera mengambil langkah
koreksi bila terjadi penyimpangan, Menganalisa hasil kegiatan pelaksanaan
proyek untuk melihat kesesuaian antara rencana dan realisasinya,  Mengevaluasi
kinerja Subkontraktor / Supplier berdasarkan hasil kerja di lapangan untuk
masukan kepada Dept. Logistic / Cost Control,  Mengevaluasi dan menganalisa
penggunaan anggaran proyek untuk optimalisasi keuntungan, dan Memantau
kelancaran proses tagihan sehingga tepat waktu.
o)   Mengontrol penggunaan peralatan safety,  Mengontrol pelaksanaan pekerjaan
Subkontraktor / Supplier / NSC,   Menganalisa kebutuhan dan pemakaian
material maupun peralatan ,   Mengontrol SDM / personil proyek, termasuk
disiplin kerja karyawan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


56
2. Site Of Manager ( SOM )
Site Manager merupakan penanggung jawab bidang perencanaan teknis dan
pengendalian operasionalnya
Tugas Site Manager  :
a.         Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek
-       Bersama dengan Project Manager menyusun bahan / materi Rencana Mutu Proyek
sesuai bagiannya
-       Menyiapkan detail materi penyusunan Rencana Anggaran Proyek
-       Menyusun schedule bulanan dan mingguan berdasarkan master schedule kontrak
kerja
-       Merencanakan kebutuhan SDM dan teknologi
-       Merencanakan penggunaan material dan peralatan
-       Merencanakan metoda kerja / sistem pelaksanaan bersama dengan Engineering,
bagian Mechanical Electrical dan Nominaterd Sub Contactor (NSC)
-       Mengusulkan pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan

b.      Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek


-       Memimpin / mengarahkan secara langsung para Subkontraktor, Mandor dan
Pelaksana proyek untuk memenuhi persyaratan biaya, mutu, waktu, dan safety
yang telah disepakati
-       Melakukan koordinasi dengan bagian lain (internal) terkait untuk kelancaran
pelaksanaan proyek
-       Melakukan koordinasi dengan GA (General Affair) terkait dengan urusan umum
-       Melakukan koordinasi dengan MR (Management Representatif)                   terkait
audit
-       Melakukan koordinasi dengan Cost Control terkait dengan optimalisasi keuntungan
proyek
-       Melakukan koordinasi dengan Safety terkait dengan K3
-       Melakukan koordinasi dengan Owner / Konsultan terkait pelaksanaan proyek

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


57
-       Melakukan koordinasi dengan Suplier / Subkontraktor terkait kelancaran
pelaksanaan proyek
-       Melakukan koordinasi dengan Logistik dan Mekanik yang terkait dengan material
dan peralatan
-       Melakukan koordinasi dengan Quality Control terkait dengan mutu pekerjaan

c.    Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek


-        Memproses detail Berita Acara tagihan
-        Menyusun detail / materi progress claim untuk disetujui oleh Project
Manager dan Pemberi Tugas
-        Mendistribusikan shopdrawing ke setiap Supervisor
-        Memastikan pelaksanaan kerja sehari-hari di lapangan sesuai jadual yang dibuat.

-        Mengendalikan pelaksanaan biaya proyek guna mencapai target biaya, mutu, waktu
dan safety,
-        Menyetujui nilai progres pekerjaan Mandor yang diajukan oleh Chief
Supervisor / Supervisor
-        Mengendalikan sumber daya dalam pelaksanaan proyek
-        Melakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan (pemilik proyek /
konsultan)
-        Melaksanakan, mensosialisasikan, mengembangkan dan mengendalikan penerapan

-        peraturan tata tertib, sistem dan prosedur proyek

-        Memastikan bahwa aset yang ada di proyek terpelihara dengan baik, termasuk


memastikan alat ukur yang dipakai telah dikalibrasi, ditera dan diverifikasi
-        Memfasilitasi kegiatan audit di proyek
-    Membuat laporan kegiatan proyek
-        Menyiapkan detail materi laporan bulanan bersama Project Manager
-     Memotivasi, mengarahkan dan membina bawahan untuk mencapai sasaran

-     Melaksanakan pengembangan karyawan dan peningkatan disiplin kerja bawahan


-        Mengusulkan perubahan status karyawan (rotasi, mutasi, promosi, sanksi dan
demosi) sejauh wewenang yang dimiliki
-        Melaksanakan tugas lain terkait pekerjaan yang diberikan oleh atasan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


58
-        Melaksanakan Prosedur sesuai SMM ISO 9001: 2008 & OHSAS

-        Memastikan keselamatan kerja dan kebersihan lingkungan kerja selama


pelaksanaan

d.   Mengontrol pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek


-        Memastikan tersedianya tenaga kerja, material dan alat yang memadai
-        Memastikan tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh mandor /
Subkontraktor
-        Memastikan tersedianya dana pembayaran upah / opname mandor
-        Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai IK (Instruksi Kerja) yang berlaku
-        Memastikan keselamatan kerja selama pelaksanaan proyek
-        Menganalisa hasil kegiatan pelaksanaan proyek untuk melihat kesesuaian antara
rencana dan realisasinya
-        Mengontrol penggunaan peralatan safety dan peralatan surveyor

-        Mengontrol pelaksanaan pekerjaan Subkontraktor / NSC

-        Bersama PM mengevaluasi kinerja Subkont berdasarkan hasil kerja di lapangan


untuk masukan kepada Dept. Logistic
-        Menganalisa kebutuhan dan pemakaian material maupun peralatan

-        Mengontrol personil / SDM proyek serta disiplin kerja bawahan

3. Bridge Engineer / Ahli Jembatan

a. Mengendalikan pengawasan lapangan serta memberi petunjuk dalam


pelaksanaan survei dan pengumpulan data sekunder jembatan.
b. Memeriksa hasil olahan semua data survei sekunder dan data primer
jembatan.
c. Bertanggung jawab atas kualitas pengumpulan data mencakup kebenaran,
ketelitian, kemutakhiran dan kelengkapan hasil survei yang dilaksanakan
sesuai waktu yang telah ditetapkan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


59
d. Bertanggung jawab atas kualitas hasil pengolahan data leger jembatan
dalam witayah pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Cost Controller / Administrasi Keuangan


Tugas Dan Tanggung Jawab administrasi keuangan pada sebuah proyek
konstruksi adalah :

a. Memimpin semua aktifitas dalam bidang Administrasi, Keuangan dan


Umum
b. Mencatat dan menata semua karyawan yang di Proyek
c. Membantu Kepala Proyek untuk mencatat transaksi keuangan di Proyek.
d. Membantu Kepala Proyek untuk mencatat dan menyimpan surat keluar
dan masuk di Proyek.
e. Bertanggung jawab penuh semua aktifitas Administrasi, Keuangan dan
Umum.
f. Bertanggung jawab penuh kelangsungan sernua aktifitas karyawan di
Proyek
g. Bertangung jawab penuh terhadap bukti dan pencatatan transaksi
keuangan di Proyek.
h. Memberikan masukan kepada, Kepala Proyek tentang kondisi keungan di
Proyek

5. Quality Qontrol ( QC )
Quality Control (QC)  merupakan penanggung jawab dalam pengendalian
mutu pelaksanaan proyek.
Adapun tugas dan tanggung jawab Quality Control adalah sebagai berikut :
a.         Membuat perencanaan kegiatan operasional Quality Control

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


60
-        Menyusun rencana inspeksi dan tes untuk material datang serta rencana inspeksi
dan tes proses pekerjaan di lapangan
b.        Mengatur kegiatan operasional Quality Control
-        Melakukan koordinasi dengan Project Manager, terkait dengan kualitas hasil

pekerjaan
-        Melakukan koordinasi dengan Site Manager, terkait dengan persiapan

lahan kerja dan hasil pekerjaan
-        Melakukan koordinasi dengan Supervisor, terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
-        Melakukan koordinasi dengan owner / konsultan, terkait dengan chek list

-        Melakukan koordinasi dengan Chief Engineer, terkait dengan metode kerja dan

spesifikasi teknis
-        Melakukan koordinasi dengan Safety Officer, terkait dengan K3.

c.         Melaksanakan kegiatan operasional Quality Control


-        Mendukung kegiatan audit dibidang QC
-        Memastikan bahwa aset yang ada di bagian Quality Control terpelihara dengan
baik
-        Memeriksa kualitas setiap item pekerjaan di lapangan
-        Melakukan verifikasi pemeriksaan hasil pekerjaan maupun tahap pekerjaan
apakah sudah sesuai spek
-        Melakukan pengecekan terhadap kualitas material yang datang dan melakukan
pengujian sesuai dengan spesifikasi teknik yang ditetapkan dalam RMP (Rencana
Mutu Proyek) bila diperlukan.
-        Melakukan analisa terhadap hasil pengujian laboratorium
-        Melakukan analisa terhadap laporan kalibrasi peralatan pengujian (kecuali alat-
alat survey)
-        Membuat laporan ketidaksesuaian khususnya untuk material dan hasil pekerjaan
yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknik yang berlaku, menganalisa,
mengajukan proposal perbaikan, tindakan koreksi dan pencegahan agar tidak
terulang lagi kepada Project Manager.
-        Melakukan monitoring hasil pekerjaan di lapangan sesuai format dokumen sistem
kualitas atau format dari pemberi tugas

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


61
-        Membuat laporan keluhan pelanggan berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawabnya
-        Membuat laporan pengecoran
-        Melakukan verifikasi hasil perbaikan
-        Membuat, merekap, menyimpan dan mendistribusikan dokumen hasil pekerjaan
(hasil check-list) kepada bagian terkait
-        Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan proyek
dibidangnya yang diberikan oleh atasan langsung / lebih tinggi
-        Melaksanakan K3, memelihara kebersihan dan kerapian area kerja.

d.        Mengontrol pelaksanaan operasional Quality Control


-        Mengontrol tindak lanjut hasil uji / tes terkait dengan Quality Control

-        Mengontrol pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan


standart kualitas yang telah ditentukan.
-        Mengontrol akurasi dan validasi dokumen hasil pekerjaan
-        Mengontrol kualitas material dan ketersediaan peralatan kerja

6. Kepala Pelaksana / Supervisor


Tanggung jawab seorang supervisor konstruksi bukanlah hal yang ringan. Secara
umum, tanggung jawabnya ialah harus memastikan bahwa semua pekerjaan di
lapangan terlaksana dengan baik dengan memperhatikan segi keamanan dan juga
keselamatan semua staff di dalamnya. Maka, selain penjabaran tentang tugas-
tugas supervisor dalam konstruksi di atas, perlu pula memahami tanggung jawab
dari posisi pekerjaan ini. Secara khusus, inilah tanggung jawab seorang supervisor
dari sebuah proyek konstruksi:

1. Perencanaan
a) Menentukan langkah untuk mencegah masalah terjadi dan juga mencari
solusi dari setiap masalah yang ada dalam lapangan.
b) Mengembangkan pilihan alternative utamanya adalam memilih sumber
daya yang dibutuhkan dalam proyek.

2. Sebagai koordinator

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


62
a) Mengkoordinasikan semua tugas dan kegiatan staff di bawahnya agar
proyek selesai tepat sesuai rencana.
b) Mengkoordinasikan semua kebutuhan sumber daya dalam proyek dan juga
kelompok-kelompok kerja agar bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab
mereka.
3. Memberikan Pengarahan
a) Memberikan arahan akan tugas dari semua tim.
b) Memberi arahan dalam penggunaan alat dan semua fasilitas dalam proyek
konstruksi.
c) Memberi arahan pelaksanaan tugas semua staff di bawahnya melakukan
pengontrolan, Pengontrolan ini penting dalam kelompok maupun dalam
pekerjaan proyek.
d) Mengumpulkan data tentang progress dari pekerjaan proyek yang
dilakukan.
e) Melihat apakah adanya penyimpangan antara hasi kerja yang ada dengan
rencana kerja perusahaaan.

Jika terjadi penyimpangan, maka supervisor berkewajiban menganalisa penyebab-


penyebabnya dan mencari penyelesaian masalah atas semua kesalahan yang
kemungkinan terjadi dalam proyek konstruksi.

7. Logistik
Logstik adalah suatu sistem, seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus
barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya. Seperti produk, jasa, dan
manusia, dari sumber produksi ke suatu daerah dengan tujuan mengoptimalkan
penggunaan modal.Pembangunan akan sulit dilakukan tanpa pertolongan bab
logistik. Logistik juga meliputi integrasi informasi, transportasi, inventori,
pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.

Tugas pokok dari seorang Logistik Proyek yaitu sebagai berikut:

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


63
1. Melakukan survey terkait data jumlah material beserta harga materi dari
beberapa supplier, vendor atau toko material bangunan sebagai  teladan
untuk menentukan harga materi termurah dan memenuhi spesifikasi yang
dipersyaratkan.

2. Mengkelola gudang dengan cara, mengatur daerah lokasi penyimpanan


material sehingga sanggup dengan gampang untuk diakses serta tertata
rapi sehingga jumlah barang masuk dan keluar dapat terkontrol.

3. Membeli barang dan peralatan menurut hasil survey sebelumnya sehingga


sanggup mendapat harga material termurah.

4. Lebling (Penanda) pada setiap barang sejenis, sehingga gampang untuk


diakses.

5. Membuat catatan keluar masuknya barang.

6. Membuat laporan penggunaan barang dan peralatan.

7. Membuat catatan penggunaan barang dan capaian hasil pekerjaan atas


penggunaan barang, berhubungan dengan pelaksana lapangan.

8. Mengontrol ketersediaan barang dalam jumlah yang cukup, sehingga tidak


menggangu proses pekerjaan.

9. Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan terkait jenis, jumlah dan jadwal


material dan alat yang akan dibutuhkan.

10. Konsultasi Rantai Pasok dan Optimasi Jaringan

11. Membuat laporan penerimaan/penolakan barang melalui investigasi


kuantitas dan kualitas material dan alat menurut spesifikasi yang
dipersyaratkan, melalui putusan dari Quality Control.

3.4 Koordinasi Proyek

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


64
Koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen yang tidak bisa dipisahkan
dari fungsi manajemen lainnya karena fungsi koordinasi adalah fungsi
yang menghubungkan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Banyak literatur
mengatakan bahwa fungsi koordinasi merupakan fungsi manajemen yang
paling penting. Dengan mengoptimalkan fungsi koordinasi, organisasi
akan menjadi semakin baik dan menghindari risiko yang mengancam
organisasi. Koordinasi berarti mengikat, mempersatukan, dan
menyelaraskan semua aktivitas dan usaha.

Gambar di bawah menunjukan diagram jalur koordinasi pada proyek


pembangunan penggantian jembatan Luk 1.

Gambar 3.5 diagram jalur koordinasi proyek jembatan luk 1


3.4.1 Hubungan Kerja antara Owner Dengan Kontraktor Utama
  Hubungan Kontraktor utama dengan pemilik proyek ( Owner ) ikatan
berdasarkan kontrak, kontraktor memberikan layanan jasa profesionalnya
berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan pemilik proyek yang
telah dituangkan kedalam gambar rencana dan peraturan serta syarat-
syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa
profesional kontraktor.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


65
3.4.2 Hubungan Kerja antara Owner Dengan Konsultan Perencana
Terikat secara kontraktual dan Terikat hubungan secara fungsional
konsultan Perencana memberikan hasil desain serta peraturan – peraturan
pelaksanaan kepada pengawas. Pengawas melaporkan hasil pekerjaan
serta kendala – kendala teknis yang timbul di lapangan guna dicari
perubahan.

3.4.3 Hubungan Kerja antara Kontraktor Utama Dengan Konsultan


Pengawas / Supervisi

Hubungan kerja antara Konsultan dengan Kontraktor :

a) Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan proyek.


b) Konsultan memberikan gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat.
c) Kontraktor merealisasikan menjadi sebuah bangunan.

3.5 Administrasi Pelaksanaan Proyek

Administrasi pelaksanaan proyek merupakan suatu sistem instruksi laporan


evaluasi koreksi secara terus menerus dari suatu proyek dan juga merupakan
media kontrol pekerjaan selama proses pelaksanaan berlangsung dan akan
ditangani secara khusus. Bersifat teknis san berhubungan dengan masalah
pelaksanaan pekerjaan termasuk surat, menyurat, kontrak dan segala
perubahannya akan ditangani oleh bagian kontrak.

3.5.1 Rencana Kerja ( Time Schedule )

Time schedule merupakan  rencana alokasi waktu/ Penyusunan waktu  untuk


menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan
yang mengunakan renntang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah
proyek agar mencapai tujuan waktu yang telah di tentukan sesuai dengan Kontrak.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


66
Time schedule pada proyek konstruki dapat dibuat dalam bentuk :
1. Kurva S
2. Bar chart
3. Network planning
4. Schedule harian, Schedule mingguan, Bulanan, Tahunan atau waktu
tertentu ( disesuaikan dengan SOP yang dibuat untuk di laporkan ).
5. Pembuatan Time Schedule dengan bantuan software seperti Ms project.
namum untuk memper mudah banyak yang menggunkan Ms Excel.
Tujuan atau manfaat pembuatan Time Schedule pada sebuah proyek antara lain:

a. Time schedule juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu


pelaksanaan proyek.
b. Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan.
c. Pedoman waktu untuk pendatangan material – material yang sesuai
dengan item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
d. Pedoman waktu untuk pengadaan alat – alat kerja.
e. Sebagai tolak ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.
f. Time schedule sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah
kontrak kerja proyek konstruksi.
g. Sebagai  pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu tertentu
( Proggres Pekerjaan Dilakukan Setiap Sebulan Sekali / Sesuai dengan
kontrak Kerja).
h. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda  atas keterlambatan
proyek atau bonus atas percepatan proyek.
i. Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi.

Gambar berikut ini adalah time schedule dalam bentuk Kurva S

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


67
Ga
mbar 3.5 contoh Time Schedule Menggunakan Kurva S.

Untuk dapat menyusun time schedule atau jadwal pelaksanaan proyek yang baik
dibutuhkan:

a) Gambar kerja proyek


b) Bill of Quantity ( BQ ) atau Daftar volume pekerjaan
c) Data lokasi proyek berada
d) Data sumberdaya meliputi material, peralatan, sub kontraktor yang
tersedia disekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung.
e) Data sumber daya material, peralatan, sub kontraktor yang harus
didatangkan ke lokasi proyek.
f) Data kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang di
butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
g) Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek.
h) Data jenis transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasi proyek.
i) Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan.
j) Data kapasitas prosduksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor,
material.
k) Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan,
tenggang waktu pembayaran progress dll.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


68
Namun secara garis besar pembuatan Time schedule dibuat untuk pedoman waktu
penyesuaian proyek sesuai dengan kontrak agar dapat menentukan kapan di mulai
dan di akhirinya suatu proyek. Dan untuk pembagian pekerjaan secara detail maka
Time schedule di kompire dengan Bill of Quantity ( BQ ) akan menghasikan
Kurva S, Bar Chat atau yang lainnya. Begitulan pemaparan singkat tentang Time
schedule. Mohon kiranya untuk di koreksi  apabila ada kekurang dan kesalahan
dalam pemaparan hal tersebut. dan bermanfaat.
Dalam artian lain Time Schedule juga dapat di artikan sebagai suatu alat
pengendalian prestasi pelaksanaan proyek secara menyeluruh agar pelaksanaan
proyek tersebut berjalan dengan lancar.

3.5.2 Laporan Harian, Mingguan Dan Bulanan

Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai evaluasi
kemajuan proyek dari awal hingga akhir pelaksanaan pekerjaan yang
menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan
proyek.\
Tujuannya untuk membantu semua pihak dalam upaya memantau dan
mengendalikan secara terus menerus dan berkesinambungan atas berbagai aspek
penyelenggaraan proyek sampai dengan saat pelaporan. Laporan kemajuan proyek
dapat berupa laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan yang
disiapkan oleh kontraktor kepada manajement konstruksi kepada pemberi tugas
(owner).

a. Laporan Harian

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


69
Laporan harian adalah bagian dari administrasi sebuah proyek dan menjadi
laporan yang wajib dibuat oleh pihak pelaksana maupun pihak pengawas
pekerjaan.
Laporan harian secara garis besar berisi tentang laporan hasil pekerjaan
selama satu hari, dan tujuan pembuatan laporan harian adalah untuk
mengetahui sejauh mana progres pekerjaan yang sedang dilakukan. Laporan
harian akan direkap menjadi Laporan Mingguan.
Gambar di bawah ini adalah form table laporan harian kegiatan harian.

Ga
mbar 3.6 form table laporan kegiatan harian.

b. Laporan Mingguan

Laporan mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian yang telah


dibuat kontraktor. Laporan
mingguan pada proyek pembangunan Gedung  terdiri dari empat bagian
yaitu laporan mingguan tenaga kerja dan cuaca, laporan mingguan material
dan alat, laporan mingguan prestasi pekerjaan, laporan mingguan kegiatan
atau pekerjaan.

Laporan mingguan tenaga kerja dan cuaca berisikan :

1. Nomor dan waktu pelaksanaan (Minggu ke-...).


2. Jenis tenaga kerja ysng digunakan selama satu minggu.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


70
3. Keadaan cuaca selama satu minggu.
4. Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan
kontraktor pelaksana.

Laporan mingguan material dan alat berisikan :

1. Nomor dan waktu pelaksanaan (minggu ke-...).


2. Jenis meterial ysng digunakan selama satu minggu.
3. Jenis peralatan yang digunakan selama satu minggu.
4. Jumlah material dan peralatan yang digunakan selama satu minggu.
5. Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan
kontraktor pelaksana.

Laporan mingguan prestasi pekerjaan berisikan :

1. Nomor dan waktu pelaksanaan (minggu ke-...)


2. Uraian pekerjaan
3. Bobot pekerjaan
4. Progres pekerjaan minggu lalu sampai minggu ini
5. Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan
kontraktor pelaksana.

Laporan mingguan kegiatan berisikan :

1. Nomor dan waktu pelaksanaan (minggu ke-...)


2. Kegiatan yang dilakukan minggu ini (lingkup pekerjaan)
3. Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan
kontraktor pelaksana.

Gambar di bawah ini ada form table laporan mingguan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


71
Gambar 3.7 form table laporan kegiatan mingguan.

c. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan adalah laporan yang dibuat berdasakan data rekapan dari
laporan mingguan. Laporan bulanan akan berisi laporan bulan lalu dan juga
bulan hingga saat ini. Pada bagian akhir dari laporan bulanan ini maka perlu
diberikan keterangan tentang yang membuat laporan, dan pihak yang
mengetahui dan menyetujui laporan tersebut.
Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulan proyek kontraktor
terdiri dari:
1. Nama dan alamat instansi pemilik proyek atau owner
2. Jenis kegiatan proyek
3. Nama paket proyek
4. Nomor kontrak proyek
5. Tanggal kontrak proyek
6. Lokasi proyek
7. Nama Perusahaan kontraktor pelaksana atau penyedia jasa
8. Nama perusahaan konsultan pengawas
9. Tanggal pekerjaan proyek dan waktu pelaksanaa proyek ( Bulan ke…)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


72
10. Jenis, lokasi, volume, dan satuan pembayaran pekerjaan yang dikerjakan
11. Bahan dan material yang digunakan di proyek
12. Peralatan yang digunakan di proyek
13. Jabatan dan jumlah tenaga kerja yang digunakan di proyek
14. Laporan cuaca selama pelaksanaan proyek di lapangan
15. Instruksi/catatan dari konsultan pengawas, kontraktor, dan pihak owner
atau pemilik proyek
16. Nama dan tanda tangan dari pihak konsultan pengawas, kontraktor, dan
pihak owner atu pemilik proyek.
17. Dokumentasi foto terkait pekerjaan proyek di lapangan.
18. Prestasi pekerjaan di lengkapi deviasi sesuai bobot pekerjaan

Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan juga menjadi salah satu
syarat dalam pernarikan termin proyek. Umumnya konsultan pengawas juga
membuat laporan harian proyek sebagai laporan administrasi pengawan proyek
konstruksi tersebut.

3.5.3 Shop Drawing / Gambar Kerja


Pengertian Gambar Shop Drawing. atau gambar kerja adalah gambar teknis
lapangan yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan suatu pekerjaan.
Secara Umum, shop drawing adalah gambar yang siap untuk
diimplementasikan di lapangan. Shop drawing di buat oleh kontaktor
penyedia jasa sebagai acuan pelaksanaan setiap item pekerjaan dan
pembuatannya mengacu pada gambar rencana kontrak yang di buat oleh
konsultan perencana, Dalam struktur organisasi kontraktor penyedia jasa
yang bertanggung jawab membuat shop drawing adalah drafter.
Adapun alur pembuatan shop drawing sebuah proyek konstruksi yaitu :
a. Kontraktor penyedia jasa melihat gambar kontrak / for construction dan
RKS ( Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ) sebagai dasar pembuatan
shop drawing.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


73
b. Dari file shop copy gambar kontrak di olah kontraktor sesuai dengan
kondisi lapangan, RKS dan site instruction terbaru dari owner. Gambar
tersebut di lengkapi secara bentuk dan ukuran agar jelas dan tidak
membingungkan ketika di jadikan dasar melaksanakan pekerjaan proyek
konstruksi.
c. Kontraktor mengajukan gambar yang sudah di buat kepada Manajemen
Konstruksi ( MK ) / Konsultan Pengawas.
d. Konsultan pengawas menyetujui atau menolak gambar, jika ada yang
kurang jelas maka bisa meminta persetujuan konsultan perencana atau
langsung kepada owner sebagai pemilik proyek.
e. Gambar yang sudah di setujui oleh Manajemen Konstruksi ( MK )
kemudian di kembalikan kepada kontraktor.
f. Kontraktor mendistribusikan shop drawing kepada personil lapangan
melalui supervisor kepada sub kontraktor, mandor dan yang
berkepentingan terhadap gambar tersebut.

3.5.4 Rapat Koordinasi Bulanan


Semua pimpinan lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan proyek
bertemu dalam waktu sebulan sekali untuk koordinasi membahas hal-hal
seputar pelaksanaan, seperti penyampaian keinginan pemilik proyek agar
dapat diaplikasikan oleh kontraktor, penyampaian beberapa teguran
konsultan pengawas kepada kontraktor agar jalanya pekerjaan tetap
berpedoman pada kontrak awal, pembahasan kontrak kerja selanjutnya
dan lain-lain. Selain itu bisa diadakan rapat koordinasi proyek lainya
apabila dalam keadaan darurat atau sedang membahas rencana tertentu
seperti perencanaan rekreasi bersama karena proyek sudah dapat selesai
dengan baik.

Adapun hal – hal yang umum untuk di bahas dalam rapat koordinasi bualanan
adalah sebagai brikut :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


74
1. Laporan Kemajuan Pekerjaan (LKP)
Merupakan laporan yang  menerangkan tentang kemajuan pekerjaan yang
dilaksanakan dalam bentuk Rekapitulasi Bobot Persentase pelaksanaan
kegiatan yang tercapai sebagai pedoman untuk pembayaran angsuran
kontrak pelaksana. Laporan ini ditanda tangani oleh konsultan pengawas,
kontraktor pelaksana dan pengelola kegiatan yaitu owner.
2. Perhitungan Pekerjaan Tambah Kurang
Merupakan kontrak anak dari kontrak pemborong yang berisikan
perubahan-perubahan dari kontrak induk beserta kelengkapan pendukung
sehingga kontrak tersebut harus dibuat dan dikeluarkan. Pekerjaan tambah
kurang tersebut dituangakan dalam bentuk Addendum ataupun
Amandemen Kontrak.
3. Mutual Check Nol (MC-O)
Merupakan salah satu kelengkapan yang wajib dibuat dan dilaksanakan
karena ini akan berpengaruh terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan
apakah mengalami perubahan, misal volume bertambah atau berkurang
dan apakah tetap. Garis besar adri pembuatan mutual check adalah berupa
laporan persentase (%) dari semua item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pada mutual check nol (MC 0%) memiliki beberapa bagian yang perlu
diketahui yaitu:
- Nama paket pekerjaan dan alamat
- Jenis uraian pekerjaan
- Harga satuan
- Volume Kontrak

4. Addendum dan Amandemen Kontrak


Addendum biasanya digunakan dalam istilah perubahan pada suatu
perikatan atau perjanjian atau kontrak, sedangkan Amandemen biasanya
digunakan untuk perubahan suatu undang-undang atau dasar hukum

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


75
tertulis. Addendum adalah terdapatnya perubahan yang harus dilakukan
dengan melakukan penambahan pada alinea, paragraf atau pasal atas suatu
pernyataan, peraturan, undang-undang, perjanjian dll. Amandemen adalah
perubahan atas isi kontark/perjanjian yang sudah ada sebelumnya, sifatnya
hanya melakukan perubahan yang bisa dalam bentuk menambah atau
mengurangi pada alinea atau paragraf yang sudah ada sebelumnya.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


76

Anda mungkin juga menyukai