11
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan pengelolaan proyek dengan tujuan
mengatur tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran.
Organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak
yang bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan. Unsur-
unsur yang terlibat dalam pengelolaan harus saling bekerja sama dan
mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas, kewajiban serta
wewenang yang telah diberikan sesuai bidang dan keahlian masing-
masing.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan proyek untuk menyelesaikan rincian yang telah ditentukan
sebelumnya pada tahap perencanaan dan perancangan untuk
menyelesaikan proyek. Pada tahap ini, diperlukan koordinasi sumber daya
manusia dan sumber daya alam yang baik dan benar. Manfaat dari
kegiatan pelaksanaan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak dan
kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Kegiatan yang
dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan,
pemeriksaan dan koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
Tujuan utama dari kegiatan pengendalian yaitu meminimalisir segala
penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek dari segi
kuantitas, kualitas, biaya maupun waktu.
13
Pemilik Proyek/Investor
PT. Alfa Retailindo
(Trans Property)
Kontraktor
: Garis Perintah
: Garis Koordinasi
14
1. Mengusahakan izin yang diperlukan untuk membangun proyek konstruksi
(IMB).
2. Mengadakan pembebasan lahan.
3. Menyediakan dana pembangunan proyek.
4. Melakukan pemilihan konsultan dan kontraktor dengan pelelangan maupun
penunjukan langsung serta mengadakan perjanjian (kontrak).
5. Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan pada perubahan
pekerjaan, waktu dan biaya.
15
3.3.3 Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah instansi atau perorangan yang menerima tugas untuk
mewujudkan secara fisik pembangunan berdasarkan gambar kerja, dalam
pelaksanaanya kontaktor dibantu oleh pelaksana lain seperti sub kontaktor (jika
ada). Pada proyek Transpark Juanda yang bertindak sebagai kontraktor
perencana adalah PT. Adhi Persada Gedung. Berikut adalah tugas dan wewenang
dari kontraktor pelaksana, meliputi:
1. Menyusun dan memperhitungkan Rencana Anggara Pelaksanaan Proyek
(RAPP) untuk keperluan pendanaan pelaksanaan pekerjaan proyek
konstruksi.
2. Memperhitungkan syarat dan ketentuan dalam kontrak mengenai bentuk,
volume, mutu, dimensi dan lainnya dari setiap bagian pekerjaan.
3. Memilih dan menetapkan metode pelaksanaan konstruksi yang akan
dipakai.
4. Menyiapkan cash flow untuk pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dan
rencana-rencana pendanaan (funding plan) serta sistem pengendalian
internal, baik bagi aspek keuangan maupun bagi operasional pengendalian
waktu dan mutu.
5. Mempelajari gambar kerja dengan seksama dan melaporkan kepada
konsultan perencana dan konsultan pengawas setiap ada perubahan.
6. Menyiapkan sumber daya manusia seperti tenaga ahli sampai dengan
pekerja bangunan dan alat-alat yang akan digunakan dalam berbagai
bidang pekerjaan.
7. Membuat laporan pekerjaan harian, mingguan bulanan sesuai dengan
keperluan owner dan kontraktor.
17
3.4 MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK
Pelaksanaan proyek diperlukan adanya pengelolaan yang baik dan terarah
walaupun suatu proyek tentu memiliki keterbatasan namun diusahakan seminimal
mungkin sehingga tujuan akhir dari suatu proyek dapat tercapai. Manajemen
pelaksanaan proyek merupakan sebuah proses untuk mengetahui progress
apakah proyek itu mengalami kemajuan atau sebaliknya, yaitu kemunduran.
Progress tersebut dituliskan dalam sebuah laporan yang berisikan sumber daya
yang digunakan, status, pelaporan kinerja, dari laporan progress tersebut dapat
mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi selama proyek berlangsung dan
menginformasikan perkembangan proyek. Proyek pembangunan Transpark
Juanda, Bekasi menggunakan jenis laporan berdasarkan interval waktu
pembuatannya (harian, mingguan dan bulanan). Jenis laporan tersebut antara lain:
18
3. Bobot dalam persen masing-masing item pekerjaan (minggu lalu, minggu
ini dan total).
19
3.5.1 Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah suatu tindakan yang sistematis dengan tujuan
agar jalannya pelaksanaan proyek mendapatkan mutu yang baik dan sesuai
dengan syarat yang telah ditentukan dalam kontrak proyek. Pengujian secara
visual adalah cara pengujian dengan melihat kondisi fisik dari material jika material
tersebut telah lolos dalam pengujian visual, maka selanjutnya dilakukan uji
laboratorium.
1. Mutu Beton
Pengendalian mutu adalah mengendalikan jalannya pelaksanaan proyek
agar mendapatkan mutu yang baik dan sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam kontrak. Proyek Transpark Juanda, Bekasi melakukan
pengendalian mutu berupa:
a. Slump Test
Slump test digunakan untuk mengontrol seberapa baik campuran
adukan beton yang diproduksi di batching plant beton setelah sampai
di lokasi pemesanan. Slump test yang dilakukan memiliki tujuan untuk
mengetahui seberapa banyak penurunan yang terjadi akibat proses
pengadukan beton sewaktu di uji dengan alat tes khusus bernama
kerucut Abrams.
15/03/2021
Gambar 3.2 Slump Test
20
b. Uji Kuat Tekan Beton
Pengujian kuat tekan beton dilakukan untuk mengetahui kemampuan
beton keras untuk menahan gaya tekan dalam setiap satu satuan luas
permukaan beton. Secara teoritis, kekuatan tekan beton dipengaruhi
oleh kekuatan komponen-komponen yang menyusun beton, yaitu
pasta semen, agregat, volume rongga dan interface (hubungan antar
muka) antara pasta semen dengan agregat.
2. Mutu Tulangan
Baja tulangan untuk konstruksi beton bertulang ada bermacam-macam
jenis dan mutu tergantung dari pabrik yang membuatnya. Jenis baja
tulangan yang dipakai pada Proyek Transpark Juanda, Bekasi terdapat dua
jenis yaitu, tulangan polos (plain bar) dan tulangan ulir/ sirip (deformed bar).
Baja tulangan polos tersedia dalam beberapa diameter, tetapi dalam
ketentuan SNI hanya memperkenankan pemakaiannya menjadi terbatas.
Baja tulangan ulir/sirip berdasarkan SNI lebih diutamakan pemakaiannya
untuk batang tulang struktur beton. Pengujian tulangan yang dilakukan
pada proyek Transpark Juanda, yaitu pengujian visual (fisik tulangan), uji
kuat tarik baja, uji lengkung statis tulangan.
07/04/2021
Gambar 3.3 Area Proyek yang Terendam Banjir
23