Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 PADANG


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Konstruksi dan Properti
Kompetensi Keahlian : DPIB
Mata Pelajaran : ESTIMASI BIAYA DAN KONSTRUKSI
Alokasi Waktu : 8JP 2 x Pertemuan (1x Pertemuan 4x 45 Menit)
Guru Mata Pelajaran : M.ALDI FADILLAH :

A. KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahani jenis – jenis pekerjaan konstruksi


gedung, jalan dan jembatan.
4.1 Menyajikan unsur-unsur dan fungsi pengelola
pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui model pembelajaran Discovery Learning peserta didik dapat menjelaskan


jenis – jenis pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan dan menyajikan unsur-unsur
dan fungsi pengelola pekerjaan konstruksi gedung, jalan dan jembatan dengan teliti.

I. PENYAJIAN

A. URAIAN MATERI

Struktur Bawah Jembatan (Sub Structures)

Abutment
Bagian bawah jembatan yang berada pada kedua ujung pilar-pilar jembatan, fungsi dari abutment
yaitu untuk menahan seluruh beban hidup (angin, hujan, kendaraan, dll) dan beban mati ( beban
gelagar, dll) pada jembatan.

Abutment terdiri dari beberapa bagian yaitu :


 Dinding belakang (back wall)
 Dinding penahan (breast wall)
 Dinding sayap (wing wall)
 Plat injak (approach slab)
 Konsol pendek untuk jacking ( corbel)
 Tumpuan bearing
 Pilar Jembatan
 Pondasi inti yang berada di bagian tengah jembatan, fungsinya sebagai penahan jembatan
dan menyalurkan beban ke tanah.
 Pier Head

Fungsinya untuk mengikat pile yang berperan sebagai pondasi bawah.

Konstruksi jembatan yang sudah selesai dibangun harus melewati tahap pengujian beban atau
load test, tujuannya untuk mengetahui tingkat maksimum beban yang bisa diterima oleh
jembatan. Selain itu, jembatan juga harus dipantau dengan structural health monitoring system
(SHMS) agar ketika terjadi keretakan ataupun pergeseran bisa langsung diketahui.

B. Unsur-Unsur dan Fungsi Pengelola Pekerjaan Konstruksi Gedung, Jalan, dan


Jembatan
Pengelolaan (penyelenggaraan) sebuah pekerjaan konstruksi baik gedung, jalan, ataupun
jembatan tidak akan lepas dari istilah proyek. Dengan kata lain, penyelenggaraan sebuah
bangunan, meliputi kegiatan pembangunan berupa proses perencanaan teknis dan pelaksanaan
konstruksi, kegiatan berupa pemanfaatan, serta pelestarian dan pembongkaran. Dalam pekerjaan
konstruksi (proyek) inilah diperlukan unsur-unsur(pengelola) yang kompeten dan kredibel
sehingga pelaksanaan sebuah konstruksi dapat berjalan rencana (schedule) yang telah ditetapkan.
1. Pekerjaan Konstruksi (Proyek)
Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan. Dalam hal ini, ada titik
awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Pada umumnya, proyek bersifat lintas fungsi
organisasi sehingga memerlukan bermacam kompetensi (skills) dari berbagai profesi
keahlian. Oleh karena itu, keberhasilan pekerjaan konstruksi (proyek) ditentukan oleh
manajemen yang baik dan didukung oleh administrasi yang baik pula. Dengan demikian,
segala kegiatan di lapangan dapat tercatat dan terpantau dengan baik sehingga dapat
dijadikan rujukan dalam menentukan setiap kebijakan yang akan diambil.
2. Manajemen Pekerjaan Konstruksi (Proyek)
Manajemen proyek merupakan suatu sistem pengelolaan pekerjaan pada proses
pembangunan fisik yang ditangani secara multidisiplin profesional, dalam hal ini tahapan-
tahapan persiapan, perencanaan, pelelangan, dan pengoperasian diberlakukan sebagai suatu
sistem yang terpadu dengan tujuan mencapai hasil yang optimal dalam aspek, seperti quality,
quantity, cost, dan time.
Manajemen proyek mempunyai maksud dan tujuan, yaitu mencapai pengendalian yang tepat
dari suatu poyek untuk menjamin supaya penyelesaian dari suatu proyek sesuai dengan
jadwal dan tingkat kualitas yang ditetapkan. Berikut ini adalah tiga prinsip dalam sebuah
manajemen.
a. Planning merupakan pengambilan keputusan dalam arti menetapkan beberapa alternatif
kemudian memilih alternaif terbaik.
b. Implementation merupakan mengorganisasi dan mengoordinasi pelaksanaan pekerjaan
supaya sesuai dengan rencana.
c. Controlling merupakan membandingkan antara realisasi dengan rencana dan mengarahkan
supaya tidak terjadi penyimpangan. Jika terjadi penyimpangan perlu dicari penyebabnya,
kemudian diambil koreksi.
Berikut ini adalah tiga elemen utama dalam manajemen proyek.

a. Manajer proyek (project manager)


Manajer proyek merupakan orang yang bertugas untuk mengorganisasi tim proyek dalam
melakukan perencanaan proyek dan bertanggung jawab atas terlaksananya semua
perencanaan proyek tersebut. Dalam sebuah proyek, manajer proyek membawahi site
engineering manager (SEM), site operation manager (SOM), dan site administration manager
(SAM). Fungsi manajer proyek adalah sebagai berikut.
1) Penanggung jawab tertinggi tercapainya sebuah tujuan proyek (quality, cost, delivery,
safety, dan morale).
2) Pengelola serta bertangung jawab terhadap seluruh sumber daya yang ada sehingga efektif
dan efisien guna tercapainya sasaran di unitnya.
3) Penanggung jawab terlaksananya sistem manajemen mutu. Berikut ini adalah tugas dan
tanggung jawab dari manajer proyek.
1) Menetapkan sasaran dan menjelaskan cara mencapai sasaran tersebut. menentukan orang-
orang yang tepat dan sesuai dengan kewenangannya, serta pelatihan (training) yang
dibutuhkan. 2) Mendemonstrasikan sebuah kepemimpinan (leadership) dan memberikan
motivasi kepada seluruh staf jajarannya.
3) Melakukan tindakan evaluasi terhadap setiap kemajuan pelaksanaan dan mengambil
tindakan yang tepat jika terjadi deviasi terhadap sasaran yang telah ditetapkan.
4) Bertanggung jawab mengintegrasikan setiap usaha dari sekelompok orang yang berasal
dari berbagai fungsi untuk mencapai sasaran proyek yang spesifik.
b. Tim proyek (project team)
Tim proyek merupakan sekelompok orang yang berasal dari berbagai fungsi organisasi,
disiplin ilmu, dan keahlian yang dipimpin oleh manajer proyek. Tim proyek akan memilih
dan menunjuk sumber daya yang ada yang akan berada dalam perintah (instruksinya),
meliputi subkontraktor, mandor, dan penyuplai untuk menyediakan material, alat, jasa, dan
berperan aktif dalam menjalankan proyek supaya dapat memenuhi target mutu, waktu, serta
biaya yang telah ditetapkan.
c. Sistem manajemen proyek (project management system)
Sistem manajemen proyek terdiri dari struktur organisasi dan sistem informasi. Organisasi
ditetapkan oleh manajemen puncak (top management) dan ditetapkan pula hubungan antara
anggota tim proyek dan manajer proyek. Sistem manajemen proyek juga menyediakan sistem
untuk mengintegrasikan perencanaan dengan pengendalian proyek (control) dan akumulasi
informasi berupa pelaporan yang berkaitan dengan hasil atau kinerja (performance), biaya,
sumber daya yang digunakan, jadwal, proyeksi waktu, dan biaya untuk menyelesaikan
proyek.
3. Organisasi Pokok Konstruksi (Proyek)
Pelaksanaan suatu pekerjaan proyek diusahakan supaya seluruh sumber daya yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal maka perlu dibuat suatu organisasi proyek sehingga konsep
manajemen dapat diterapkan dengan baik. Adapun contoh hubungan kerja pengelola pada
sebuah proyek sebagai berikut.

Proyek-proyek besar mempunyai unsur-unsur struktur organisasi yang terdiri dari badan-
badan atau personal-personal yang mempunyai tugas tersendiri. Badanbadan tersebut dapat
berdiri sendiri seperti halnya pada kebanyakan proyek milik pemerintah ataupun dalam suatu
wadah swakelola pada proyek-proyek swasta.
a. Unsur-unsur pokok organisasi proyek Adapun unsur-unsur pokok yang terlibat dalam
pengelolaan proyek secara garis besar, di antaranya
1) pemilik proyek (owner);
2) konsultan perencana;
3) kontraktor;
4) subkontraktor; dan
5) konsultan pengawas.
Hubungan antara unsur-unsur ini dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan dan
peraturan yang telah disepakati. Tiap-tiap unsur pokok yang terlibat dalam proyek tersebut
mempunyai unsur-unsur bawahan lain sebagai suatu struktur organisasi tersendiri. Semakin
ke bawah susunan struktur organisasi maka tugas pengendali semakin kecil dan semakin ke
atas susunan struktur organisasi maka tugas pengendali semakin besar.
1) Pemilik proyek (owner)
Pemilik proyek atau sering disebut juga pemberi tugas adalah orang atau badan, baik
swasta ataupun pemerintah yang mempunyai gagasan untuk mendirikan bangunan dan
memberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan bangunan kepada orang atau badan yang
dianggap mampu melaksanakan serta mempunyai kesanggupan untuk menyediakan dana
yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyeknya tersebut. Berikut ini adalah tugas dan
kewajiban pemilik proyek.

a) Menunjuk dan memberikan tugas kepada konsultan perencana untuk melaksanakan


proyek tersebut.
b) Menyediakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembangunan proyek supaya
pelaksana dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktunya, seperti menyediakan
surat-surat izin untuk melaksanakan pekerjaan dan keterangan yang lain yang diperlukan.
c) Mempunyai wewenang penuh terhadap keseluruhan proyek.
d) Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek tersebut.
e) Mengadakan kontrak dengan perencana, pengawas, dan kontraktor yang memuat
tugas, kewajiban, dan tanggung jawab setiap unsur secara jelas dan sesuai prosedur
hukum.
f) Menentukan pilihan dan mengambil keputusan atas rencana yang dikemukakan oleh
pengawas/pelaksana.
g) Menyediakan sejumlah dana yang diperlukan untuk terwujudnya proyek.
h) Menunjuk konsultan pengawas untuk mengawasi secara langsung pelaksanaan proyek
di lapangan.
i) Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan dengan pertimbangan-
pertimbangan yang diberikan oleh konsultan.
j) Mengesahkan keputusan menyangkut mutu, waktu pelaksanaan, biaya, sanksi, dan
denda terhadap pelanggar kontrak.
k) Menerima pekerjaan apabila telah selesai (finish) dan menyetujuinya. Adapun sasaran
yang ingin dicapai oleh pemilik proyek atau owner
2) Konsultan perencana Konsultan perencana adalah suatu badan atau perorangan yang
dipercaya dan ditunjuk oleh pemilik proyek (owner), dalam hal ini badan tersebut
mempunyai keahlian tertentu dan ahli dalam membuat perencanaan pekerjaan suatu
proyek, gambar-gambar kerja beserta penaksirannya, serta dapat memberikan nasehat
atau jasa lainnya yang berhubungan dengan perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan
objek-objek di bidang teknik bangunan.
Adapun tugas dan kewajiban konsultan perencana sebagai berikut.
a) Mengadakan penyelidikan awal yang meliputi pengumpulan data lapangan dan data
penyelidikan tanah.
b) Memberikan usulan dan saran-saran kepada pemilik proyek sehubungan dengan
pelaksanaan proyek.
c) Membuat perencanaan lengkap dari proyek yang akan dibangun sesuai dengan
permintaan pemilik proyek termasuk estimasi biaya yang akan dipakai sebagai dasar
pelelangan.
d) Memberikan penjelasan kepada pelaksana dan pengawas lapangan apabila ada hal
yang kurang jelas dalam gambar.
e) Membuat perencanaan ulang atau revisi jika diperlukan.
f) Menyusun peraturan dan persyaratan yang berkenaan dengan pembangunan proyek.
g) Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaan yang telah dibuatnya apabila
sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3) Kontraktor Kontraktor adalah pihak berbadan hukum yang diserahi tugas untuk
melaksanakan pembangunan proyek oleh pemilik proyek melalui prosedur lelang. Segala
pekerjaan yang dilaksanakannya harus sesuai dengan kontrak (rencana kerja, syarat-
syarat, dan gambar) dengan biaya sesuai dengan kontrak yang telah disepakati bersama.
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan dibantu oleh subkontraktor. Berikut ini
merupakan hak dan kewajiban sebagai kontraktor.
a) Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari pemilik proyek sesuai dengan
yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak perjanjian pemborongan.
b) Membuat dokumen mengenai pekerjaan yang telah dilakukan dan diserahkan kepada
pemilik proyek.
c) Membuat atau mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang
telah ditetapkan dalam dokumen kontrak perjanjian pemborongan (gambar rencana,
bestek, dan risalah pekerjaan).
d) Mengasuransikan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diserahkan kepada pemilik
proyek, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan pekerjaan.
f) Melakukan perbaikan atas kerusakan-kerusakan atau hal yang kurang sempurna dalam
melakukan suatu pekerjaan akibat kelalaian kerja selama pelaksanaan dengan
menanggung semua biayanya.
g) Menyerahkan hasil pekerjaan apabila pekerjaan yang dilakukan telah usai.
4) Subkontraktor
Subkontraktor adalah pihak pelaksana atau kontraktor yang ditunjuk oleh kontraktor
utama untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaan kontraktor utama dengan ketentuan
harus mendapat persetujuan dari pemilik proyek. Dalam penyelesaian pekerjaan,
subkontraktor bertanggung jawab kepada kontraktor utama. Berikut adalah hak dan
kewajiban yang dimiliki kontraktor:
a) Melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan bersama kontraktor utama; dan
b) Mendapat sejumlah biaya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama.
5) Konsultan pengawas
Konsultan pengawas atau direksi lapangan adalah orang atau badan yang mengawasi
secara langsung pelaksanaan bangunan supaya sesuai dengan perencanaan. Berikut tugas
dan wewenang sebagai konsultan pengawas:
a) mengawasi pelaksanaan pembangunan sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan sebagai
penasehat pemilik proyek;
b) menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan perencanaan dan berhak memerintahkan
untuk mengadakan pemeriksaan khusus terhadap bagian pekerjaan tertentu yang
meragukan;
c) mengevaluasi, mengoordinasi, dan mengendalikan program kegiatan konstruksi yang
tersusun, di antaranya program pencapaian sasaran konstruksi serta program pencapaian
dan penggunaan tenaga kerja, peralatan, material, dan dana;
d) mengadakan surat-menyurat atas nama pemilik proyek di lapangan;
e) mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju volumenya;
f) mengawasi ketepatan waktu dan biaya konstruksinya;
g) memberikan laporan kemajuan pekerjaan proyek kepada pemilik proyek;
h) mengadakan pemeriksaan, penilaian, dan pengesahan dokumen kontrol;
i) membuat berita acara prestasi penyelesaian pekerjaan dan pekerjaan tambah kurang;
dan j) mengendalikan program yang terdiri atas elevasi program terhadap konstruksi,
lingkungan, teknis, dan manajemen yang timbul serta menyusun koreksi tugas. Secara
skematis, fungsi utama, dan hubungan antarfungsi personil proyek untuk struktur
pelaksana (kontraktor utama) dapat digambarkan dalam bentuk struktur organisasi
sebagai berikut.
Tim proyek dipimpin oleh project manager dibantu oleh site engineering manager (SEM)
atau manajer teknik, site operation manager (SOM) atau manajer operasi, dan site
administration manager (SAM) atau manajer administrasi. Masing-masing mempunyai
staf yang jumlahnya tergantung pada faktor yang memengaruhi bentuk organisasi
tersebut.
1) Site Engineering Manager (SEM) atau manajer teknik Site Engineering Manager
(SEM) atau manajer teknik mempunyai peranan atau fungsi sebagai penanggung jawab
bidang perencanaan teknis dan pengendalian operasional. Berikut merupakan tugas-tugas
dari manajer teknik.
a) Membuat perencanaan operasional, meliputi
(1) quality plan;
(2) site installation;
(3) metode pelaksanaan;
(4) shop drawing;
(5) perhitungan konstruksi yang diperlukan;
(6) rapk, cash flow;
(7) safety plan; dan
(8) scheduling.
b) Mempelajari dan mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam kontrak kerja.
c) Membuat laporan-laporan proyek (mingguan, bulanan, dansebagainya).
d) Melakukan seleksi dan negosiasi dengan subkontraktor danpenyuplai sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
e) Mengadakan komunikasi dengan klien atau perencana/pengawasdalam bidang-bidang
teknis operasional.
f) Mengadakan value engineering terhadap perencanaan proyek.
g) Membuat laporan penutup proyek.
(1) Melaksanakan pengawasan terhadap mutu produk melalui jadwal inspeksi biaya
(membuat ebpp), cash in dan cash out(termasuk wip), pelaksanaan safety patrol dan
safety meeting,progress physic, pendatangan material, jadwal pendatangan,dan
maintenance peralatan.
(2) Pendayagunaan kesempatan untuk melakukan klaim.
(3) Menyiapkan job list sesuai dengan tahap pekerjaan untukkeperluan project manajer.
(4) Mengadministrasikan pekerjaan tambah atau kurang,emudian menyusunnya ke dalam
addendum kontrak.
(5) Membina staf di lingkungan unitnya guna peningkatan kinerja dalam mendukung visi
perusahaan.

2) Site Operation Manager (SOM) atau manajer operasi


Site Operation Manager (SOM) atau manajer operasi mempunyaiperanan atau fungsi
sebagai penanggung jawab dalam pengelolaanoperasi fisik pelaksanaan proyek. Adapun
manajer operasionalmempunyai tugas sebagai berikut.
a) Administrasi proyek, mengompilasikan, dan membandingkandengan rencana semula.
b) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan.
c) Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai denganstandar mutu yang
ditetapkan.
d) Mengoordinasi general superintendent, melakukan pengecekan terhadap pengukuran
prestasi mandor, tenaga kerja harian, dan lain-lain.
e) Mengoordinasi general superintendent untuk membuat SPKmandor.
f) Mengoordinasi general superintendent membuat SPP, BPB, dan bon penerimaan dari
mandor.
g) Meneliti dan mengesahkan tagihan dari mandor dan subkontraktoryang berhubungan dengan volume
fisik dan harga satuan.
h) Melaksanakan kompilasi dan klasifikasi terhadap realisasi pelaksanaan pekerjaan dan transaksi-transaksi
tersebut tidak melebihi atau bertentangan dengan rencana semula baik volume maupun biayanya. i)
Membina dan melatih keterampilan para tukang dan mandor dan menilai kemampuannya sesuai standar
atau tidak. j) Melaksanakan pengujian laboratoris yang dibutuhkan guna meyakinkan pekerjaan dan mutu
yang dikehendaki.
k) Membina GSP untuk peningkatan kinerja yang mendukung visi perusahaan.

3) Site Administration Manager (SAM) atau manajer administrasi


Site Administration Manager (SAM) atau manajer administrasimempunyai peranan atau fungsi sebagai
penanggung jawab dalammasalah-masalah keuangan, akuntansi atau pembukuan, dan unsurunsur umum
SDM proyek. Adapun manajer administrasi mempunyai tugas sebagai berikut.
a) Melakukan pencatatan berkas-berkas transaksi ke dalam media pembukuan (jurnal dan lain-lain) secara
benar dan tepat waktu.
b) Melakukan penelitian kembali untuk meyakinkan kebenaran atau ketepatan yang telah ditentukan.
c) Secara periodik membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan,dimintakan pengesahannya pada pejabat
yang berwenang danmengirimkannya pada pihak-pihak yang memerlukan sesuaiprosedur yang berlaku.
d) Sebagai anggota tim yang melaksanakan opname kas dan sediaan secara periodik.
e) Mencocokkan buku bank dan rekening koran yang dari bank.
f) Melakukan verifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran.
g) Mengurus masalah-masalah perpajakan dan asuransi.
h) Melaksanakan penutupan proyek secara adminstratif.
i) Mengendalikan kas bon/uang muka/kas kecil.
j) Menyiapkan, mengevaluasi, mengikuti realisasi, dan memperbaruirencana penerimaan dan pengeluaran
proyek.
k) Menerima berkas-berkas tagihan dari pihak luar serta memeriksakelengkapan dokumen tagihan dan
tanda terima.
l) Merencanakan dan kemudian melaksanakan pembayaran.
m) Melaksanakan penagihan kepada pihak luar atau pemberi tugas
atas prestasi proyek yang telah dicapai.
n) Melaksanakan pengadministrasian keuangan dan melaksanakan
pencatatan mutasi keuangan secara khusus.
o) Melaksanakan pencatatan uang muka, pengurusan jaminan
bank dan utang piutang lain, serta mengurus bank garansi sesuai
kewenangannya.
p) Mengelola cek, uang tunai, dan surat-surat berharga yang dimiliki
proyek.
q) Mengurus masalah kepegawaian, seperti kebutuhan tenaga
kerja proyek, asuransi lain yang dipersyaratkan dalam proyek,
dan lain-lain.
r) Mengurus kebutuhan alat-alat kantor, akomodasi, dan perjalanan
dinas bagi personal proyek.
s) Membuat laporan-laporan secara periodik, antara lain laporan
personalia proyek, laporan inventaris dan peralatan proyek, serta
laporan kegiatan keamanan proyek.

b. Unsur-unsur lain di luar unsur-unsur pokok organisasi proyek


Unsur-unsur lain yang dimaksud adalah yang terlibat dalam proyek, namun
tidak tercantum dalam struktur organisasi, akan tetapi masih terorganisasi dalam
satu kesatuan di lingkungan proyek. Unsur-unsur lain tersebut sebagai berikut.
1) Logistik (gudang)
Bagian ini penting karena tanpa adanya bagian ini proses kegiatan
pelaksanaan tidak akan berjalan dengan lancar. Bagian logistik mempunyai
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
a) Menyediakan bahan dan peralatan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan.
b) Mengoordinasi pemasukan dan pengeluaran.
c) Memantau perkembangan harga bahan, upah, dan barang.
d) Memantau setiap pemakaian semua peralatan dan bahan.
Sedangkan, yang sangat erat hubungannya dengan bagian logistik
adalah bagian gudang yang diketuai oleh seorang kepala gudang.
2) Safety atau keselamatan kerja.
3) Security atau keamanan.
4) Kepala pelaksana
Kepala pelaksana adalah tulang punggung pelaksanaan di lapangan.
Bagian yang ada di bawahnya adalah pelaksana yang mengepalai bagian
tertentu. Tugas dan kewajiban kepala pelaksana adalah mengoordinasi
semua kegiatan yang ada di lapangan, baik yang berhubungan dengan
masalah konstruksi maupun administrasi.
5) Pelaksana
Pelaksana adalah pembantu kepala pelaksana yang langsung menangani
suatu jenis pekerjaan yang sesuai bidang dan keahliannya.
6) Administrasi keuangan.
7) Mandor.
8) Tukang.
9) Pekerja.

Anda mungkin juga menyukai