MANAJEMEN KONTRUKSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pengantar Metode Pelaksanaan
dan Pembongkaran Konstruksi
DOSEN PENGAMPU
Arman A, S.ST., M.T.
Oleh:
Rahmatul Ilham (2022210113)
Alvi Nasdi (2020210002)
Bohari Astra (2020210009)
Gracella Febbiosy (2020210014)
Assalamualaikum wr. wb
Segala puji akan kehadirat ALLAH SWT atas berkah dan hidayahNya sehingga
penulis dapat melaksanakan tugas makalah semester ini mengenai mata kuliah
Pengantar Metode Pelaksanaan Dan Pembongkaran Kontruksi.
Disini tak lupa sampaikan juga banyak – banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan andil dalam tugas ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tak lupa saya sampaikan juga banyak–banyak terimakasih kepada
bapak Arman A, S.ST., M.T. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Pengantar
Metode Pelaksanaan Dan Pembongkaran.Kontruksi, karena banyak dari penjelasan
beliau tugas ini dapat terselesaikan dan bisa digunakan untuk semestinya dan
fungsinya.
Penulis mohon maaf atas kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan makalah ini
dan kami tunggu saran sehingga dapat menjadi refrensi pembuatan tugas berikutnya.
Terimakasih,
Wassaalamualaikum wr. wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelumnya kita harus mengetahui arti dari proyek. Dimana proyek adalah
bentuk usaha dalam mencapai tujuan yang ditentukan dan dibatasi oleh waktu dan
juga sumber daya yang terbatas. Sehingga garis besar dari proyek konstruksi, yaitu
suatu upaya untuk mendapatkan hasil yang dirubah menjadi bangunan atau
infrastruktur. Infrastruktur atau bangunan ini mencakup beberapa pekerjaan utama
yang termasuk di dalamnya bidang teknik sipil/engineer dan
arsitektur/designer(perencana), juga dapat melibatkan disiplin ilmu pengetahuan
lainnya seperti akutansi/keuangan, teknik mesin, teknik industri dan elektro.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
a. Manpower
b. Material
c. Machines
d. Money
e. Method
Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi
definisi tersebut memberikan kenyataan bahwa manajemen berutama mengelola
sumber daya manusia, bukan material atau finansial. “We are Managing Human
Resources”. Selain manajemen mencakup fungsi perencanaan (penetapan apa yang
akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan penugasan kelompok kerja),
penyusun personalia (penarikan, seleksi, pengembangan pemberian kompensasi dan
penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasai, kepemimpinan, integritas, dan
pengelolaan konflik) dan pengawasan.Pengertian manajemen begitu luas, sehingga
dalam kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua
orang. Seperti yang dikemukakan oleh Stoner sebagai berikut :
Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses bukan
seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah
kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk
melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua
manajer, tanpa memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus mereka. Harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai
tujuan yang mereka inginkan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
a. Bersifat Dinamis.
Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku system
umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan input menjadi output.
Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka akan
terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.
Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa
yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa. Salah satu tanda keberadaan sistem
adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan
merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu sistem dan bagiannya.
d. Mempunyai Keterbatasan.
Disebabkan oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan,
sedangkan faktor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.
Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang
dilakukan oleh konsultankonstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam
sebuah proyek pembangunan. Construction Management Association of America
(CMAA)menyatakan bahwa ada 7 kategori utama tanggung jawab seorang manajer
konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen harga, manajemen
waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan, dan dan
praktek profesional.
Tiap-tiap tahapan suatu proyek ditandai dengan penyelesaian satu atau lebih
deliverables. Suatu deliverablesbersifat terukur, misalnya study kelayakan, detail-
detail suatu desain atau pekerjaan suatu prototype. Deliverables. dan karenanya suatu
tahapan merupakan bagian dari urutan-urutan umum dari desain yang logis untuk
menjamin definisi produk atau proyek yang sesuai. Dapat disimpulkan bahwa tahapan
proyek umumnya ditandai dengan tinjauan ulang (review) terhadap dua kunci utama
deliverables dan unjuk kerja proyek yaitu:
Tahap atau tinjauan akhir ini sering disebut fase exist (tahap pengadaan), stage
gates (gerbang langkah) or kill points (titik berbahaya). Setiap tahap proyek secara
umum meliputi seperangkat rencana definisi deliverables untuk menetapkan tingkat
pengawasan manajemen yang diinginkan. Kebanyakan tahap-tahap ini berhubungan
deliverable tahap pertama, dan tahapan berikutnya seperti analisis kebutuhan
(requirwements), desain (design), membangun (built), uji coba (test), memulai
(startup), penyerahan (turnover), dan sebagainya.
Aspek penting dari pendekatan sistem terletak pada siklus sistem dan
prosesnya, yaitu perubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi
selama sistem masih aktif. Penahapan dalam Siklus Sistem, proses mewujudkan
sisrtem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus system berhenti
berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas jenis kegiatan
yang dominan yaitu siklus sistem dan siklus biaya. Dalam rangka mewujudkan
gagasan menjadi kenyataan fisik, maka perlu penilaian menyeluruh terhadapsistem
yang bersangkutan. Yang dinilai adalah karakteristik system yang dijabarkan sebagai
parameter, spesifikasi, dan kriteria terhadap biaya yang diperlukan.
Siklus biaya (life cycle cost), mencakup semua biaya yang diperlukan selama
periode siklus sistem, yaitu dari penelitian dan pengembangan, desain engineering,
manufaktur dan kontruksi, sampai pada opersai atau produksi atau utilisasi dan
pemeliharaan.
2.6 Karakteristik Siklus Proyek
Siklus proyek menyajikan tentang definisi kegiatan proyek dari awal sampai
akhir. Siklus proyek akan menentukan apakah kegiatan study kelayakan diperlukan
sebagai tahap awal proyek atau bagian yang terpisah dari proyek. Siklus proyek juga
menentukan apakah tindakan transisi pada awal dan akhir proyek, termasuk kegiatan
proyek atau tidak.
Dalam hal ini siklus proyek dapat digunakan sebagai penghubung antara
dengan kegiatan operasional untuk membentuk organisasi proyek.Siklus Proyek
umumnya mendefinisikan tentang hal-hal berikut :
a. Kegiatan teknis apakah yang akan dikerjakan (misalnya apakah bagian arsitek
termasuk dalam tahap definisi atau bagian dari tahap pelaksanaan). Kapan
deliverable akan dihasilkan pada setiap phase dan bagian setiap deliverable
direview, diferivikasi dan falidasi.Siapakah yang akan terlibat dalam setiap
tahap proyek.Bagaimana melakukan pengawasan dan menyetujui kegiatan
tiap tahap.
b. Siklus proyek dapat bersifat umum dan bersifat detail. Deskripsi siklus proyek
yang tertalalu detail memiliki berbagai bentuk, bagan dan ceklist untuk
menunjukkan struktur dan konsistensi pelaksanaan proyek. Siklus proyek
yang detail sering disebut dengan metodologi manajemen. Kebanyakan siklus
proyek memiliki sejumlah karakteristik umum yaitu:
Penggunaan biaya dan staf /tenaga kerja pada awal rendah dan bertambah
tinggi kearah akhir, dan langsung rendah/turun pada tahap akhir
Kemungkinan kesuksesan pelaksanan proyek rendah, dan risiko
ketidakpastian tinggi pada awal proyek. Kemungkinan kesuksesan
pelaksanaan proyek umumnya akan nampak pada tahap pelaksanaan proyek
selanjutnya.
Kemampuan stakeholder untuk mempengaruhi karakteristik final produk dan
biaya final proyek sangat tinggi pada saat awal dan langsung menurun/rendah
pada setelah proyek berjalan. Konstribusi utama pada penomena ini adalah
perubahan biaya dan koreksi kesalahan umumnya meningkat saat proyek
berlangsung.
Contoh berikut dapat dijadikan contoh beberapa model siklus proyek yang
sering digunakan. Proyek depertemen Pertahanan AS (April 2000) tahapan siklus
proyek dilakukan sebagai berikut:
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dari sekian banyak pembahasan yang tertera di atas maka dapat kita
simpulkan bahwa manajemen proyek sangat lah penting dalam suatu menejemen
konstruksi dimana dengan proyek konstruksi yang se rumit dan sebesar itu tentunya
di perlukan suatu alat yang berguna dalam pengaturan jalanya proyek tersebut yang
disebut menejemen proyek konstruksi.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtekniksipil.blogspot.co.id/2012/01/manajemen-konstruksi.html
http://architectaria.com/planning-scheduling-and-project-operation-with-barchart-
and-s-curve-perencanaan-penjadwalan-dan-pengendalian-proyek-denganbar-chart-
dan-s-curve.html
https://karniadewi.wordpress.com/2013/03/11/manajemen-konstruksi/
http://yooungengineer.blogspot.co.id/2013/08/makalah-menejemen-
konstruksiproyek.html