“MANAJEMEN KONSTRUKSI”
Oleh :
NURUL FACHRI
2020210029
Dosen Pengampu :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah dengan tema ‘MANAJEMEN KONSTRUKSI’ ini selesai
dengan waktu yang tepat. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada bapak selaku guru
pengajar mata kuliah Metode Pengantar Pelaksanaa Dan Pembongkaran Konstruksi yang
telah memberikan tugas ini kepada bapak Arman kami sehingga saya mendapatkan banyak
tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang manajemen pelaksanaan konstruksi.
Saya selaku penyusun makalah ini, berharap semoga makalah yang telah Saya
susun ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah ilmu pengetahuan terutama
dalam hal konsruksi di Indonesia.
Nurul Fachri
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang yang sangat sulit untuk memahami konsep manajemen secara teoritis,
mereka sebenarnya adalah pelaku (manajer) yang menjalankan proses manajemen dalam
kesehariannya, bahkan menjadi pelaku utama. Contohnya saja, banyaknya pelaku bisnis
jasa pelaksana kontruksi di Indonesia tidak memiliki latar belakang pengetahuan di bidang
manajemen. Sebagian mereka memulai usaha bisnis jasa pelaksana kontruksi karena
alasan kesempatan dan peluang usaha semata. Jadi wajar saja bila banyak di antara mereka
perubahan iklim usaha. Jika pelaku bisnis mampu menjalankan usaha dan dapat mencapai
tujuan dan target usaha tanpa latar belakang teori manajemen, itu lebih disebabkan factor
attempt to manage without such management science must trust to luck, intuition, or what
melaksanakan manajemen tanpa teori dan tanpa pengetahuan yang dibentuk oleh teori itu,
sehingga hasilnya akan sangat bergantung pada nasib, dan hanya mengandalkan naluri,
atau dengan merujuk kepada apa-apa yang telah mereka lakukan di masa lampau. Praktik
bisnis seperti itu cenderung bersifat coba-coba. Padahal, semakin besar suatu proyek,
berarti semakin banyak pula masalah yang harus dihadapi. Apabila tidak ditangani dengan
benar , berbagai masalah tersebut akan mengakibatkan dampak berupa kelambatan
sumber daya, persaingan tak sehat di antara para pelaksana, serta kegagalan untuk
Dengan bermula dan bertitik tolak dari permasalah tersebut sebagai masah utama
yang hatus dihadapi pada setiap proyek kontruksi. Maka penulis akan membahas masalah
ini agar pelaksanaan konstruksi dapat berhasil. Dengan memperhatikan tujuan, sasaran dan
teknik-teknik pelaksanaan setiap pekerjaan yang dinyatakan secara jelas dan terinci
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dimunculkan ialah sebagai
berikut :
dikatakan berhasil ?
4. Mengapa manajemen konstruksi itu penting bagi pelaku usaha jasa kontruksi
1.3 Tujuan
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh penyusun dalam pembuatan makalah ini
adalah :
konstruksi.
BAB II
PEMBAHASAN
dapat dicapai dalam kualitas, kuantitas, dan jangka waktu tertentu, melalui
manusia yang ingin dicapai di dunia ini. Tujuan-tujuan yang bersifat sederhana
mungkin bias diraih secara individual. Akan tetapi, jika tujuan-tujuan itu sangat
kompleks, dalam kapasitas besar, melibatkan banyak sumber daya, dan ditujukan
pengalokasian semua sumber daya proyek agar bangunan selesai terlaksana dengan
cara efisien. Dengan demikian manajemen konstruksi berkenaan erat dengan gambar
Kegiatan, dan Rencana Anggaran yang realistis. Jadwal harus dapat mengungkapkan
secara jelas proses perencanaan menurut urutan yang logis sehingga dapat
menunjukkan pada saat-saat mana harus dilakukan pemeriksaan dan evaluasi dalam
Maka dari itu hal-hal yang perlu di manage banyak sekali diantaranya :
a. Biaya
b. Jadwal
c. Sumber daya
d. Anggaran
e. Pengalokasian
f. Spesifikasi teknis
g. Dll.
yang panjang, di mana mekanismenya tersusun terdiri dari banyak sekali kegiatan
menunjang dalam rangka mencapai tujuan yang sama. Oleh karena sifat pekerjaan
harus diberlakukan sebagai suatu sistem. Sistem yang dimaksudkan adalah sebagai
Terdiri atas :
- Menyusun TOR
- Tanggapan TOR
- Diskusi Pembahasan
Pada tahap awal harus dapat mengungkapkan fakta-fakta keadaan di lokasi
pihak yang terkait. Berpijak pada hasil diskusi tersebut kemudian baru dapat
factor komunikasi dan koordinasi yang tidak lancer semata-mata. Akan tetapi
merupakan keadaan yang lebih parah jika pengabaian akan pentingnya hal
tersebut berpangkal pada wawasan yang sempit tentang arti dan hakekat suatu
b. Tahap Perencanaan
Terdiri atas :
- Sketsa Rencana
- Perancanaan Detail
tahap kegiatan perencanaan tersebut berurutan degan urutan tetap, tidak bias
oleh hasil dari tahap sebelumnya. Sehingga agar didapat hasil keseluruhan yang
adalah untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap hasil yang dicapai
yang cukup penting untuk diperhatikan, dan patut untuk ditampung dikaitkan
c. Tahap Pelelangan
Terdiri atas :
- Persiapan administrasi
- Prakualifikasi
- Pelelangan
- Pelulusan
Sebelum membahas langkah-langkah pada tahap pelelangan ini, ada
baiknya terlabih dahulu meninjau beberapa hal yang berkaitan dengan latar
sector swasta dibiayai sepenuhnya dengan dana swasta. Sumber dana proyek
semacam itu dikendalikan oleh suatu lembaga public akan tetapi langsung oleh
dua system. Sedangkan pada sector public, karena pekerjaan umum dibiayai
peraturan dan hanya dapat diserahkan kepada Kontraktor yang diyakini benar-
daftar kontarktor yang akan diseleksi menurut paket kontrak pekerjaan, tata
cara serta prosedur pelelangan, dan estimasi biaya wajar terperinci untuk setiap
melalui analisis secara teliti sesuai dengan prosedur berdasarkan pada peraturan
Terdiri atas :
- Persiapan Lapangan
- Pelaksanaan
- Pemeliharaan
lelang, dan diawali dengan menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) serta
penyerahan lapangan dengan segala keadaannya, yang harus selalu dipelihara,
gudang, membangun instalasi air bersih dan kotor, daya listrik untuk kerja dan
dengan program pengukuran rutin lebih lanjut. Disamping itu, perlu juga
pemakaian jalan raya untuk alat berat, penggalian tanah, penggunaan obat
Sementara itu dipersiapkan pula tata cara dan prosedur penanganan masalah-
yang disiapkan secara teratur dalam waktu periodik harian, mingguan, dan
kendala dan hambatan yang dihadapi agar segera dapat diberikan cara
itu, kesempatan diskusi dalam rapat dapat pula dipakai untuk saling
proyek.
teliti. Apabila seluruh tugas dan pekerjaan sudah dinyatakan untuk dapat
dikemukakan oleh pakar manajemen itu patut dijadikan bahan untuk berkontemplasi.
Tujuan sebuah usaha tentu berkaitan erat dengan manajemen. Apabila tujuan telah
mampu dirumuskan, maka satu dari rangkaian fungsi manajemen sudah diwujudkan,
yaitu penetapan tujuan (goal setting). Itu berarti visi (vision), misi (mission) dan
tujuan (objectives) atau biasa disingkat VMO perusahaan telah berhasil dirumuskan.
proyek. Upaya transformasi tersebut harus dikerjakan dalam kerangka waktu dan
Dengan melihat begitu banyak fungsi dan tujuan dari manajemen maka dapat
dikatakan bahwa manajemen konstruksi sangat berperan aktif dan harus berjalan
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dipetik dari pembahasan masalah ini, yaitu :
semua sumber daya proyek agar bangunan selesai terlaksana dengan cara
menyeluruh.
d. Begitu banyak fungsi dan tujuan dari manajemen maka dapat dikatakan bahwa
3.2 Saran
Sebagai pelaku bisnis jasa pelaksana kontruksi hendaklah mengetahui dan
unggul. Maka dari itu seorang manager harus mampu memahami pentingnya sebuah
memberikan mutu dan kualitas yang akan dirasakan bersama demi terwujudnya
Malik, Alfian. 2010. Pengantar Bisnis Jasa Pelaksana Konstruksi. Yogyakarta : Andi.