Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN KONSTRUKSI

Dosen Pengampu : Aulia Muttaqin, ST.,M.Eng

Disusun oleh :

Disusun oleh:

MUHAMMAD ZALIL ILHAM

(2022D1B132)
3E

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

TAHUN AJARAN 2023/2024


Prakata

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah manejemen konstruksi
dengan baik.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Aulia Muttaqin,
ST.,M.Eng yang telah memberikan kami tugas mata kuliah manejemen konstruksi.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi
kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Kami sebagai penyusun mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman senantiasa kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat membawa pemahaman dan
pengetahuan bagi kita semua tentang manejemen konstruksi.

Mataram,23 Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... i
PRAKATA .................................................................................................................. ii

DAFATAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1


1.2 Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ................................................ 2
2.1 Resume Materi ............................................................................................ 2
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen Konstruksi merupakan salah satu aspek penting yang sangat
mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu aspek yang
ditinjau dari kajian manajemen konstruksi dalam kaitan percepatan pelaksanaan
pekerjaan adalah sistem lembur (penambahan jam kerja), dan juga dengan sistem
penambahan tenaga kerja. Langkah efisiensi dalam suatu proyek merupakan modal
dalam pekerjaan sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan jalan penentuan peralatan
yang tepat serta penggunaan biaya dan waktu terampil dan efisien dalam melaksanakan
pekerjaan suatu proyek
Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan
dalam proses pelaksanaannya, namun juga harus tetap memperhatikan faktor biaya.
Pertambahan biaya yang dikeluarkan diharapkan seminimum mungkin dan tetap
memperhatikan standar mutu. Percepatan dapat dilakukan dengan mengadakan
penambahan jam kerja, alat bantu yang lebih produktif, penambahan jumlah pekerja,
menggunakan material yang lebih cepat pemasangannya, dan metode konstruksi yang
lebih cepat

1.2 Tujuan
Tujuan dari membuat makalah ini adalah:
1. Memenuhi UAS mata kuliah manajemen konstruksi
2. Untuk mengetahui analisa harga satuan pekerjaan.
3. Untuk mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Resume Materi

1. Jelaskan secara rinci pengertian dari : Manajemen konstruksi, Indikator


Keberhasilan Manajemen Konstruksi, Efektif dan Efisien;
2. Jelaskan secara rinci pengertian dari network planning, metode lintasan
kritis, serta istilah-istilah di dalam diagram network antara lain ; EST, EFT,
LST, LFT dan Durasi;
3. Di dalam tolak ukur keberhasilan kinerja suatu pekerjaan, fungsi koordinasi
dan konsolidasi diantara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus tetap
terbangun dengan baik. Jelaskan secara rinci yang dimaksud dengan
Pengguna Jasa, Penyedia Jasa dan Auditor;
4. Buatlah contoh sederhana penerapan nework planning diagram, asumsi dan
perhitungan ditentukan sendiri (tidak boleh sama setiap mahasiswa)

1. Jelaskan secara rinci pengertian dari : Manajemen konstruksi,


Indikator Keberhasilan Manajemen Konstruksi, Efektif dan Efisien
Manejemen konstruksi:
Manajemen konstruksi adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek
konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek secara tepat. Sumber daya dalam proyek
konstruksi dapat dikelompokan menjadi manpower, material, machines, money, method
(Ervianto, 2010). Bagaimana cara penanganan yang tepat, sebenarnya tidak ada suatu cara yang
yang mutlak dan sempurna, dan harus selalu dikembangkan pada setiap saat sesuai situasi dan
kondisi. Pada dewasa ini cara penanganan tersebut dituangkan dalam suatu ilmu yang
dinamakan “Manajemen”.

Sedangkan definisi dari manajemen konstruksi itu sendiri menurut Husen (2011: 45)
adalah kelompok yang menjalankan fungsi manajemen dalam proses konstruksi (tahap
pelaksanaan), suatu fungsi yang akan terjadi dalam setiap proyek konstruksi. Tujuan pokok dari
manajemen konstruksi ialah mengelola atau mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil sesuai dengan persyaratan (specification).

Untuk dapat mencapai tujuan ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya
yang digunakan dan waktu pelaksanaan. Dalam rangka pencapaian hasil ini, selalu diusahakan
pelaksanaan pengawasan mutu (quality control), pengawasan waktu (time control), dan
pengawasan penggunaan biaya (cost control). Ketiga kegiatan pengawasan ini harus
dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Penyimpangan yang terjadi dari salah satu hasil
Indikator Keberhasilan Manajemen Konstruksi:
Pada dasarnya, manajemen konstruksi akan selalu melibatkan banyak proses dan juga
persyaratan. Hal ini adalah fondasi penting untuk setiap proyek pembangunan sekaligus sebagai
kunci keberhasilan suatu proyek pembangunan.
Tujuan dari manajemen konstruksi adalah agar bisa semakin mantap dalam mengontrol
dan memantau tingkat kemajuan suatu proyek dalam hal kualitas, biaya, dan juga waktu. Hal
tersebut mencakup spektrum tanggung jawab yang lebih luas dan menyebar pada berbagai
sektor, seperti perumahan, agrikultur, institusi, industri dan masih banyak lagi.
Dalam hal ini, manajer konstruksi memiliki peran yang sangat penting dalam
memastikan keberhasilan proyeknya. Karena, perencanaan dalam suatu proyek konstruksi
sering sekali berubah, sehingga diperlukan seorang manajer yang mampu menjaga tingkat
stabilitas dan juga memfasilitasi koordinasi antar tim.

Efektif Dan Efisien:


Kata efektif dan efisien merupakan kata yang sering diucapkan di dunia pendidikan dan
pekerjaan. Efisien dan efektif kebanyakan menjadi satu standar tujuan yang dicapai. Efektif dan
efisien juga menjadi faktor penilaian dari suatu keberhasilan yang didapat. Namun masih
banyak yang belum mengetahui arti dan perbedaan antara kedua kata tersebut. Dalam artikel
berikut ini, penulis mencoba menjelaskan secara sederhana arti dan perbedaan dari kata efektif
dan efisien.

Pengertian Efektif
Menurut KBBI, kata efektif berkaitan dengan kata efek, efektif berarti menimbulkan akibat,
manjur, berhasil dan berlaku. Dari kata tersebut efektif bisa dibilang sebagai suatu akibat yang
mengarah positif dan berhasil. Namun dalam pengertian umum lainnya, Efektif adalah sebuah
usaha untuk mendapatkan tujuan, hasil dan terget yang diharapkan dengan tepat waktu.
Pengertian Efisien
Menurut KBBI, kata efisien adalah melakukan pekerjaan dengan tepat dan mampu menjalankan
tugas dengan cermat, dan berdaya guna. Pengertian umum menjelaskan efisien adalah usaha
yang mengharuskan penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu, cepat dan memuaskan.
Sehingga egisien berkaitan erat dengan ketepatan waktu tanpa harus mengeluarkan biaya atau
cost yang berlebihan.

Perbedaan Efektif dan Efisien


Sebuah pekerjaan harus dilakukan secara efektif dan efisien agar hasil yang didapatkan lebih
maksimal. Perbandingan dari pekerjaan yang dilakukan secara efektif dan efisien dapat dilihat
dalam daftar berikut:

 Pekerjaan Efektif dan Efisien


Tujuan dapat tercapai dengan capat dan biaya yang hemat
 Efektif tapi Tidak Efisien
Tujuan dapat tercapai dengan cepat namun biaya yang dikeluarkan tinggi
 Tidak Efektif tapi Efisien
Tujuan lama tercapai atau bahkan tidak tercapai karena cara-cara untuk mencapai tujuan
yang tidak jelas namun biaya sedikit
 Tidak Efektif dan Tidak Efisien
Tujuan lama tercapai atau besar kemungkinan tidak tercapai, beban yang dikeluarkan
tinggi karena pekerjaan tidak dilakukan dengan langkah-langkah yang benar tanpa
perhitungan biaya.

2. Jelaskan secara rinci pengertian dari network planning, metode lintasan


kritis, serta istilah-istilah di dalam diagram network antara lain ; EST,
EFT, LST, LFT dan Durasi;
 Penjelasan tentang Network Planning.

Pendahuluan:
Network Planning, dalam konteks teknologi informasi, merujuk pada proses
perencanaan, perancangan, dan pengelolaan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi.
Tujuan utamanya adalah menciptakan infrastruktur jaringan yang efisien dan efektif untuk
mendukung operasi sehari-hari.

Definisi Network Planning:


Network Planning adalah kegiatan merinci dan merancang semua elemen yang
diperlukan untuk membangun dan mengelola jaringan komunikasi yang efisien dan efektif. Ini
mencakup analisis kebutuhan, pemilihan perangkat keras dan perangkat lunak, serta penyusunan
rencana implementasi dan pemeliharaan.

Tujuan Network Planning:


Pertama, ketersediaan dan kekuatan jaringan menjadi fokus utama. Dalam
mengimplementasikan Network Planning, efisiensi penggunaan sumber daya menjadi aspek
penting untuk mencegah pemborosan dan meningkatkan kinerja jaringan. Skalabilitas juga
diinginkan untuk memastikan jaringan dapat tumbuh sesuai kebutuhan organisasi. Keamanan
merupakan aspek tak terpisahkan untuk melindungi data dan informasi yang beredar dalam
jaringan.

Komponen Utama Network Planning:


Pertama, analisis kebutuhan dilakukan untuk menilai kebutuhan organisasi dan
pengguna. Selanjutnya, perencanaan topologi menjadi langkah penting untuk menentukan
struktur fisik dan logis jaringan. Pemilihan perangkat keras dan perangkat lunak merupakan
tahapan lanjutan dalam Network Planning, diikuti dengan penjadwalan dan pengelolaan proyek.

Metode Implementasi Network Planning.


Network Planning mengikuti fase perencanaan, implementasi, dan pemeliharaan. Fase
perencanaan mencakup identifikasi kebutuhan dan perancangan dasar jaringan. Fase
implementasi melibatkan pemasangan perangkat keras, konfigurasi jaringan, dan uji coba. Fase
pemeliharaan mencakup rutinitas pemeliharaan, pemantauan kinerja, dan penyesuaian jika
diperlukan.

Tantangan dalam Network Planning:


Tantangan utama melibatkan perubahan kebutuhan yang dinamis dan keamanan
jaringan. Network Planning harus selalu dapat beradaptasi dengan perkembangan organisasi dan
teknologi. Perlindungan dari ancaman siber dan pemeliharaan keamanan data juga menjadi
fokus kritis dalam implementasi Network Planning.

Kesimpulan:
Dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan organisasi, Network Planning
memainkan peran kunci dalam menciptakan infrastruktur jaringan yang efisien dan efektif.
Keberhasilan operasional organisasi di era digital sangat bergantung pada fondasi yang solid
dari perencanaan jaringan yang baik.

 Jelaskan Tentang Metode Lintasan Kristis.

Metode jalur kritis adalah teknik yang memungkinkan Anda mengidentifikasi tugas
yang diperlukan untuk penyelesaian proyek. Jalur kritis dalam manajemen proyek merupakan
rangkaian aktivitas terpanjang yang harus diselesaikan tepat waktu guna menyelesaikan
seluruh proyek. Di bawah ini kami menguranikan langkah-langkah bagaimana Anda dapat
menemukan jalur kritis untuk proyek selanjutnya.

1) Apa itu metode jalur kritis (CPM)

Metode jalur kritis (CPM) adalah teknik di mana Anda mengidentifikasi tugas yang
diperlukan untuk penyelesaian proyek dan menentukan fleksibilitas penjadwalan. Jalur kritis
dalam manajemen proyek merupakan rangkaian aktivitas terpanjang yang harus diselesaikan
tepat waktu agar proyek selesai. Penundaan dalam tugas kritis akan menunda bagian lain dalam
proyek.
CPM fokus mencari tugas terpenting dalam linimasa proyek, mengidentifikasi
dependensi tugas, dan menghitung durasi tugas.
CPM dikembangkan pada akhir 1950-an sebagai metode untuk memecahkan masalah
kenaikan biaya karena penjadwalan yang tidak efisien. Sejak itu, CPM dikenal untuk
merencanakan proyek dan memprioritaskan tugas. CPM membantu Anda menguraikan proyek
kompleks menjadi tugas-tugas terpisah dan memahami lebih baik fleksibilitas proyek.

2) Mengapa menggunakan metode jalur kritis?


CPM dapat memberikan wawasan berharga tentang cara merencanakan proyek,
mengalokasikan sumber daya, dan menjadwalkan tugas.
Berikut beberapa alasan Anda harus menggunakan metode ini:
 Meningkatkan perencanaan mendatang: CPM dapat digunakan untuk membandingkan
ekspektasi dengan progres aktual. Data yang digunakan dari proyek saat ini dapat
memberitahu rencana proyek mendatang.
 Memfasilitasi manajemen sumber daya yang lebih efektif: CPM membantu manajer
proyek memprioritaskan tugas, membuat mereka lebih memahami cara dan tempat
menerapkan sumber daya.
 Membantu menghindari penghambat: Penghambat dalam proyek dapat menyebabkan
hilangnya waktu berharga. Memetakan dependensi proyek menggunakan diagram
jaringan akan membuat Anda lebih memahami aktivitas yang dapat dan tidak dapat
berjalan secara bersamaan, memungkinkan Anda membuat jadwal sebagaimana
mestinya.

3) Cara menemukan jalur kritis.


1. Buat daftar aktivitas
Gunakan struktur perincian kerja untuk membuat daftar semua aktivitas atau tugas
proyek yang dibutuhkan untuk memproduksi hasil akhir.

2. Identifikasi dependensi
Berdasarkan struktur perincian kerja Anda, tentukan tugas yang saling tergantung. Ini
juga akan membantu Anda mengidentifikasi pekerjaan yang dapat dilakukan bersama
tugas lainnya.
3. Buat diagram jaringan
Langkah selanjutnya adalah mengubah struktur perincian kerja menjadi diagram
jaringan yang merupakan diagram alir yang menampilkan kronologi aktivitas. Buat
kotak untuk setiap tugas dan gunakan anak panah untuk menggambarkan dependensi
tugas.

Anda akan menambah komponen terikat waktu lainnya pada diagram jaringan hingga
mengetahui jadwal proyek umum.
4. Perkirakan durasi tugas
Untuk menghitung jalur kritis, rangkaian terpanjang tugas penting, Anda pertama perlu
memperkirakan durasi setiap aktivitas.

Untuk memperkirakan durasi, cobalah:

 Membuat tebakan cerdas berdasarkan pengalaman dan pengetahuan


 Memperkirakan berdasarkan data proyek sebelumnya
 Memperkirakan berdasarkan standar industry
5. Hitung jalur kritis
Menghitung jalur kritis dapat dilakukan secara manual, tapi Anda dapat menghemat
waktu menggunakan algoritme jalur kritis.
Berikut langkah-langkah menghitung jalur kritis secara manual:
Langkah 1: Tulis waktu mulai dan akhir di samping setiap aktivitas.
 Aktivitas pertama memiliki waktu mulai 0, dan waktu akhir merupakan durasi
aktivitas tersebut.
 Waktu mulai aktivitas selanjutnya adalah waktu akhir aktivitas sebelumnya, dan
waktu akhir adalah waktu mulai ditambah durasi.
 Lakukan ini untuk semua aktivitas.
Langkah 2: Lihat waktu akhir aktivitas terakhir dalam rangkaian untuk menentukan
durasi seluruh rangkaian.
6. Hitung kelonggaran waktu
Kelonggaran waktu, atau masa senggang, merujuk pada jumlah fleksibilitas tugas
tertentu. Waktu ini menunjukkan berapa lama tugas dapat ditunda tanpa memengaruhi
tugas setelahnya atau tanggal akhir proyek.
Menemukan kelonggaran waktu bermanfaat dalam mengukur tingkat fleksibilitas
yang dimiliki proyek. Kelonggaran waktu adalah sumber daya yang harus digunakan
untuk mencegah risiko proyek dan masalah tak terduga yang muncul.
Tugas penting tidak memiliki kelonggaran waktu, yang berarti tanggalnya telah
ditentukan. Tugas dengan angka kelonggaran waktu positif termasuk dalam jalur
nonkritis, artinya tugas itu dapat ditunda tanpa memengaruhi tanggal penyelesaian
proyek. Jika kekurangan waktu atau sumber daya, tugas nonkritis boleh dilewati.
Menghitung kelonggaran waktu dapat dilakukan dengan algoritme atau secara
manual. Gunakan perhitungan dari bagian di bawah ini untuk menentukan kelonggaran
waktu total dan kelonggaran waktu bebas.

 istilah-istilah di dalam diagram network antara lain ; EST, EFT, LST,


LFT dan Durasi
1) Apa yang dimaksud dengan diagram network?
Network diagram merupakan visualisasi proyek atau produksi berdasarkan
Network Planning. Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan
lintasan kegiatan dan urutan-urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan
proyek atau penyelesaian produksi.
2) Apa yang dimaksud dengan EST, EFT, LST, LFT dan Durasi
 EST (Early Start Time):
Waktu mulai terawal dari sebuah aktivitas dalam jaringan proyek.
Menunjukkan kapan suatu aktivitas dapat dimulai secepat mungkin, tanpa
mempertimbangkan aktivitas sebelumnya.
 EFT (Early Finish Time):
Waktu selesai terawal dari sebuah aktivitas dalam jaringan proyek.
Menunjukkan kapan suatu aktivitas dapat selesai secepat mungkin, tanpa
mempertimbangkan aktivitas sebelumnya.

 LST (Late Start Time):


Waktu mulai terakhir dari sebuah aktivitas dalam jaringan proyek.
Menunjukkan kapan suatu aktivitas harus dimulai paling lambat agar tidak
mempengaruhi waktu penyelesaian proyek.

 LFT (Late Finish Time):


Waktu selesai terakhir dari sebuah aktivitas dalam jaringan proyek.
Menunjukkan kapan suatu aktivitas harus selesai paling lambat agar tidak
mempengaruhi waktu penyelesaian proyek.

 D (Duration):
Durasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
Merupakan estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas
atau aktivitas dalam proyek.
Dalam analisis jaringan proyek, EST dan EFT digunakan untuk menentukan
jalur kritis (critical path) dalam proyek, sementara LST dan LFT digunakan
untuk mengidentifikasi seberapa fleksibelnya suatu aktivitas dalam proyek.
Durasi (D) digunakan untuk menghitung estimasi waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan setiap aktivitas.
3. Jelaskan secara rinci yang dimaksud dengan Pengguna Jasa, Penyedia
Jasa dan Auditor

1. Penjelasan tentang pengguna jasa


 Pengguna Jasa (1) adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang
menggunakan jasa angkutan kereta api baik untuk angkutan orang maupun
barang.” (Pasal 1 Angka 9 UU Nomor 13 Tahun 1992 Tentang Perkeretaapian).
 Pengguna Jasa (2) adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang
menggunakan jasa angkutan, baik untuk angkutan orang maupun barang.”
(Pasal 1 Angka 10 UU Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan).
 Pengguna Jasa (3) adalah orang perseorangan atau badan sebagai pemberi
tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi.”
(Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi).
 Pengguna Jasa (4) adalah setiap orang dan/atau badan hukum yang
menggunakan jasa angkutan kereta api, baik untuk angkutan orang maupun
barang.” (Pasal 1 Angka 12 UU Nomor 23 Tahun 2007 Tentang
Perkeretaapian).
 Pengguna Jasa (5) adalah perseorangan atau badan hukum yang menggunakan
jasa Perusahaan Angkutan Umum.” (Pasal 1 Angka 22 UU Nomor 22 Tahun
2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan).
 Pengguna Jasa (6) adalah pihak yang menggunakan jasa Pihak Pelapor.” (Pasal
1 Angka 12 UU Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang).

Dalam PPh final atas usaha jasa konstruksi tentang peraturan pemerintah (PP)
Nomor 51 tahun 2008 “pajak atas penghasilan dari kegiatan usaha jasa
konstruksi” juga di jelaskan definisi pengguna jasa.
Dalam PP ini dijelaskan bahwa :
Pengguna Jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha tetap,
yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

2.Penjelasan tentang penyedia jasa


Penyedia barang jasa adalah istilah untuk badan usaha atau orang perseorangan
yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.
Dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa pemerintah di Indonesia Penyedia
Barang Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/usaha


2. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan
Barang/Jasa;
3. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang Jasa dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak;
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas, dikecualikan bagi Penyedia
Barang Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
5. Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan
dalam Pengadaan Barang Jasa;
6. Dalam hal Penyedia Barang Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia Barang Jasa
harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi/ kemitraan yang memuat presentase
kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
7. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil, kecuali untuk Pengadaan
Barang dan Jasa Konsultansi;
8. Khusus untuk Pelelangan dan Pemilihan Langsung Pengadaan Pekerjaan Kontsruksi
memiliki dukungan keuangan dari bank;
9. Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan jasa Lainnya harus memperhitungan
Sisa Kemampuan paket (SKP) sebagai berikut: SKP = KP – P; KP = nilai Kemampuan
Paket, dengan ketentuan:
 untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5
(lima) paket pekerjaan;
 untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 6
(enam) atau 1,2 (satu koma dua) N.

10. jumlah paket yang sedang dikerjakan.


11. jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan
selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
12. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan dan atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang
dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang
ditandatangani Penyedia Barang/Jasa;
13. sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan
telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (PPTK Tahunan) serta
memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh
Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga)
bulan terakhir dalam tahun berjalan;
14. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak;
15. Tidak masuk dalam Daftar Hitam
16. memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa
pengiriman;dan
17. menandatangani Pakta Integritas.

3. Penjelasan Tentang Audotor


Audit secara umum merupakan suatu proses yang sistematis untuk
mendapatkan dan mengkaji secara objektif bahan bukti (evidence) perihal
pernyataan ekonomi dan kegiatan lain. Hal ini bertujuan mencocokan atau
membandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Dari hasil langkah itu,
disimpulkan suatu pendapat atau opini dan mengkomunikasikannya kepada
pihak yang berkepentingan (D.R. Carmichael dan J.J. Wilingham, 1987).
Sedangkan audit proyek didefinisikan oleh Leo Herbert (1979) sebagai
1. Merencanakan, mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang
cukup jumlahnya, relevan, dan kompeten
2. Dilakukan oleh auditor yang bebas (independent)
3. Dengan tujuan audit yaitu untuk menjawab beberapa pertanyaan :
 Apakah manajemen atau personil suatu perusahaan atau agen yang ditunjuk
telah melaksanakan kegiatan atau tidak?
 Apakah kegiatan yang dilakukan memakai norma yang sesuai untuk
mencapai hasil yang telah ditetapkan oleh yang berwenang?
 Apakah kegiatan telah dilakukan dengan cara yang efektif?
Auditor mengambil keputusan atau pendapat dari bahan pembuktian, dan
melaporkannya kepada pihak ketiga serta melengkapi bahan bukti untuk
meyakinkan kebenaran isi laporan, dan usulan perbaikan untuk meningkatkan
efektifitas proyek.
Arti dan proses audit secara umum mencakup
 Kegiatan audit terdiri dari langkah-langkah sistematis mengikuti urutan yang
logis
 Pengkajian secara objektif; dilakukan oleh orang bebas, dalam arti tidak
berperan dalam objek yang akan diaudit.
 Diperlukan bahan bukti (evidence) yaitu fakta atau data dan informasi yang
mendukung yang harus dikumpulkan oleh auditor
 Ada kriteria sebagai patokan pertimbangan atau perbandingan. Kriteria
merupakan standar yang telah ditentukan dimana organisasi, manajemen, atau
pelaksana harus mengikutinya dalam usaha mencapai tujuan sesuai dengan
tanggung jawab masing-masing. Kriteria digunakan auditor untuk menilai
apakah suatu kegiatan telah dilakukan dengan benar atau menyimpang
 Ada kesimpulan berupa pendapat atau opini auditor
 Tahap audit proyek adalah
1. Survey pendahuluan
2. Mengkaji dan menguji sistem pengendalian manajemen
3. Pemeriksaan terinci
4. Penyusunan laporan
 Beberapa aspek yang perlu diperhatikan diluar aspek utama :
1. Organisasi, otorisasi, dll
2. Perencanaan dan jadwal
3. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan
4. Mutu barang dan pekerjaan
5. Administrasi, pembelian dan jasa
6. Engineering
7. Konstruksi
8. Anggaran, pendanaan, akuntansi, dll
9. Perundang-undangan dan peraturan pemerintah
 Faktor keberhasilan proyek
1. Misi proyek harus memiliki definisi awal tentang tujuan yang jelas
mengenai diadakannya proyek, serta garis besar petunjuk cara
atau strategi mencapainya
2. Dukungan dari pimpinan teras
3. Perencanaan dan jadwal
4. Konsultasi dengan pemilik proyek
5. Personil
6. Kemampuan teknis
7. Acceptance dari pihak pemilik dalam hal ini pemilik ikut
melakukan inspeksi, uji coba dan sertifikasi pada tahap implementasi
dan terminasi
8. Pemantauan, pengendalian, dan umpan balik
9. Komunikasi untuk mencegah duplikasi kegiatan, salah paham atau
salah pengertian diantara para peserta proyek
10. Troble shooting; akan membantu memperkirakan persoalan yang
akan terjadi jauh sebelum permasalah terjadi.
Prosedur auditor.
4. contoh sederhana penerapan nework planning diagram, asumsi dan
perhitungan

 CONTOH SOAL
Gambarkan Network dari proyek dibawah ini,tentukan berapa lama waktu
penyelesaian proyek dan tunjukan jalur kritisnya :

Kegiatan Kegiatan Waktu atau


pendahulu minggu
A - 2
B - 3
C A 2
D A 4
E B 6
2
F C
1
G D
H E 4
I F,H,G 5
 CONTOH PENYELESAIAN PROYEK DAN JALUR KRITIS

 Pristiwa kritis ituadalah yang tidak mempunyai perpindahan waktu jadi yang tidak
mempunyai perpindahan waktu adalah B,E,H,I atau 1,3,6,7,8.
 Jadi kita dapat disinii dari permasalahan yang ada umur proyek adalah 18 minggu
BAB III
PENUTUP

Demikian makalah manajemen ini saya buat, saya mehon maaf sebesar besarnya jika di
dalam makalah ini masih banyak terjadi kesalahan maupun kekeliruan, luas kami
menampung saran dan kritik terkait dengan makalah ini agar kelak menjadi makalah yang
sempurna. Sekian dari saya trimakasih Wassalamualaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai