Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BASE PROJECT

MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK

OLEH KELOMPOK 5_ PTB A 2020 :


1. M.RIESKY PRINANDITO ( 5201111001 )
2. SANIA W.N SIMANGUNSONG ( 5201111008 )
3. THERESIA SILVIANA ( 5202411002 )

DOSEN PENGAMPU :
1. Ir. Meuthia Fadilla, M.Eng.Sc
2. Dr.Ir.Putri Lyanna Adelinna Luthan, M.Sc

PROGRAM STUDI S1- PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi, terdapat tiga unsur


utama yang menjadi perhatian bagi setiap perusahaan, yaitu biaya, mutu dan
waktu. Ketiga hal utama tersebut semuanya mempunyai saling keterkaitan satu
sama lain, dimana suatu proyek diharapkan dapat terselesaikan dengan waktu
yang tepat sesuai schedule yang direncanakan dengan biaya yang minimal dan
mutu yang sudah ditetapkan dalam perencanaan proyek.

Untuk memenuhi ketiga hal tersebut, perusahaan harus mempunyai metode


atau cara yang dapat digunakan dalam perencanaan sebuah proyek, sehingga
semua sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal. Banyak
metode yang digunakan untuk mengerjakan proyek, meliputi model matematis
dengan mengunakan pendekatan teori probabilitas, model Gantt Chart, model
Critical Path Method, Program Evaluation And Review Technique dan lain
sebagainya.

Kemajuan IPTEK yang berkembang semakin cepat menjadikan manusia


berlomba-lomba mencari metode dan menciptakan alat bantu untuk
menyelesaikan masalah supaya memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun
orang lain. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya software yang dapat digunakan
untuk membantu menganalisis, merancang struktur bangunan, serta menghitung
rencana anggaran biaya. Dengan perkembangan tersebut diatas dan dalam
kaitannya dengan dunia Teknik Sipil, khsusnya dalam perhitungan rencana
anggaran biaya serta pembuatan Kurva S.

Sangat dimungkinkan untuk membangun suatu sistem informasi dengan


bentuk database yang berisikan koefisien-koefisien untuk perhitungan Rencana
Anggaran Biaya (RAB), serta membuat Kurva S sebagai pedoman waktu
pelaksanaan dilapangan dengan memasukkan data berupa perkiraan waktu mulai
dan durasi dari pekerjaan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perhitungan waktu dan biaya dalam proyek konstruksi ?


2. Bagaimana WBS pada sebuah proyek konstruksi ?
3. Apa manfaat struktur organisasi dan bagaimana bagan struktur
organisasi sebuah proyek kontruksi ?
4. Bagaimana CPM dan PDM pada sebuah proyek konstruksi ?

1.2 Manfaat
1. Mengetahui perhitungan waktu dan biaya dalam proyek konstruksi !
2. Mengetahui WBS pada sebuah proyek konstruksi !
3. Mengetahui manfaat struktur organisasi dan mengetahui bagan struktur
organisasi sebuah proyek konstruksi !
4. Mengetahui CPM dan PDM pada sebuah proyek konstruksi !
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Manajemen Proyek

Manajemen secara umum adalah suatu upaya untuk mencapai suatu tujuan
dengan sumber daya seminimal mungkin (efisien). Sementara itu, proyek adalah
rencana pekerjaan dengan suatu target pencapaian tertentu yang diselesaikan
dalam rentang waktu tertentu.

Secara kolektif, manajemen proyek adalah suatu pendekatan/metode untuk


mengelola suatu proyek dengan efektif dan efisien. Sistem ini hadir sebagai
perangkat untuk membantu mengelola kegiatan-kegiatan berbentuk proyek,
misalnya proyek konstruksi. Tanpanya, suatu proyek akan sulit dieksekusi baik
dari segi biaya, waktu, atau bahkan kualitasnya.

Manajemen proyek memiliki sejumlah tujuan, di antaranya:

 Menyekesaikan tepat waktu


 Menjaga anggaran
 Menjaga kualitas
 Melancarkan berjalannya sebuah proyek

2.2 Struktur Organisasi

Bentuk organisasi proyek akan terlihat dalam struktur organisasi proyek itu
sendiri. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran
grafik ( bagan ) yang memperlihatkan hubungan unit -unit organisasi dan garis
wewenang yang ada, bagian ini merupakan suatu hasil keputusan tentang struktur
organisasi yang bersangkutan sesuai dengan hubungan fungsi-fungsi dan
hubungan-hubungan kontraktual, dll yang menyatakan keseluruhan kegiatan
untuk mencapai suatu sasaran.

Bagan tersebut biasanya disusun secara piramida, dibagian atas menyempit


sedangkan bagian bawahnya melebar. Bagan tersebut memperlihatkan tingkatan-
tingkatan yang ada dalam organisasi dan pendelegasian wewenang digambarkan
dengan garis lurus dan koordinasi pekerjaan digambarkan dengan garis putus-
putus. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan bagan organisasi
adalah sebagai berikut :
1. Bagan organisasi dapat memperlihatkan karakteristik utama dari organisasi yang
bersangkutan.
2. Bagan organisasi dapat memperlihatkan gambaran pekerjaan dan hubungan-
hubungan yang ada di dalam organisasi.
3. Bagan organisasi dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal
sebagai pedoman untuk dapat mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasi yang dapat kami sampaikan untuk
tugas base projek ini :

2.3 Metode Penjadwalan

Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan


proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang
dibutuhkan oleh setiap aktivitas. Penjadwalan proyek merupakan salah satu
elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal
rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga
kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk
menyelesaikan proyek.

Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan


dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian
waktu yang tersedia melaksanakan masing – masing pekerjaan dalam rangka
menyelesaikan suatu proyek hinggah tercapai hasil optimal dengan
mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang ada. Penjadwalan proyek
meliputi urutan dan membagi waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Pendekatan
yang dapat digunakan diantaranya adalah Diagram Gantt.

Penjadwalan proyek membantu dalam :

1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek.


2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.
4. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan
cara hal-hal kritis pada proyek.
Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan
proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring serta updating
selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar
alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan
proyek. Berikut ini adalah sumber daya proyek yang yang berkaitan dengan
penjadwalan proyek :

1. Sumber daya manusia ini biasanya diklasifikasikan berdasarkan keahliannya


terkait dengan proyek. Contohnya, programmer, engineer mesin, tukang les,
pengawas, derektur pemasaran dll.

2. Material Proyek mencakup spektrum luas : misalnya bahan-bahan kimia untuk


proyek ilmiah, pondasi untuk proyek konstruksi. survei data untuk pemasaran, dll.
3. Peralatan, yang biasanya digunakan untuk menunjukan tipe, ukuran dan
jumlahnya, dalam beberapa kasus, peralatan dapat ditukar tempatkan untuk
perbaikan jadwal, tetapi tidak selalu. Peralatan sering dianggap sebagai pembatas.
Kesalahan yang paling sering adalah asumsi adanya sumber daya berlebi dalam
proyek.

4. Modal Kerja, dalam stuasi proyek tertentu seperti kontruksi, modal kerja di
perlukan sebagai sumber daya karena jumlahnya yang terbatas. Jika modal kerja
udah tersedia, menejer proyek dapat bekerja pada beberapa pekerjaan secara
bersamaan.

Berkaitan dengan faktor ketersediaan sumber daya, hal lain yang perlu di
perhatikan adalah fluktuasi penggunaan tenaga kerja dan peralatan, untuk
menghindari kebutuhan yang naik dan turun secara tajam, adalah dengan
mengadakan pemerataan sumber daya.
BAB II

METODOLOGI

3.1 WBS Rumah Tinggal


Work Breakdown Structure ( WBS ) adalah metode pengorganisasian proyek
menjadi struktur pelaporan hirarki. WBS digunakan untuk memecahkan tiap
proses pekerjaan menjadi lebih detail. Hal ini dimaksudkan agar proses
perencanaan proyek menjadi tingkat ynag lebih baik.
WBS disusun berdasarkan pembelajaran seluruh dokumen yang meliputi
kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi
bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-
item pekerjaan yang terperinci yang disebut dengan work breakdown structure.
Berikut ini adalah work breakdown structure dari proyek rumah tinggal :
3.2 Metode Bar Chart

Bar Chart merupakan sebuah visualisasi yang ditampilkan berupa grafik


dengan bentuk diagram batang, oleh karena itu Bar Chart juga sering disebut
sebagai diagram batang. Grafik atau diagram batang digunakan untuk
menyajikan perbandingan data pada satu atau beberapa seri data. Contohnya
sebagai berikut :

3.3 Metode CPM


Menurut Antonio Prensa, 2002 : (Critical Path Method (CPM) adalah prosedur
yang menggunakan analisis jaringan untuk mengidentifikasi tugas tugas yang
berada di jalur kritis: yaitu di mana setiap keterlambatan dalam penyelesaian
tugas-tugas akan memperpanjang skala waktu proyek, kecuali diambil tindakan.)
Menurut Heizer dan Render (2008:93), CPM (Critical Path Method) yaitu
teknik manajemen proyek yang mengunakan hanya satu faktor waktu per
kegiatan. CPM dikembangkan tahun 1957 oleh J.E. Kelly dari Remington Rand
dan M.R. Walker dari duPont untuk membantu pembangunan dan pemeliharaan
pabrik kimia di duPont. Dalam penggunaan metode CPM terdapat kerangka kerja
yang perlu dilakukan,Menurut Heizer dan Render (2014), PERT dan CPM
mengikuti enam langkah dasar sebagai berikut :
1. Menetapkan proyek dan menyiapkan struktur penguraian kerjanya.

2. Membangun hubungan antara aktivitas-aktivitasnya. Memutuskan aktivitas


yang harus dilakukan lebih dahulu dan aktivitas yang harus mengikuti aktivitas
lain.

3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan aktivitas.

4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya untuk setiap aktivitas.

5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Hal ini disebut jalur kritis.
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek

KET. GAMBAR CPM :


3.4 Metode PDM
Recedence Diagramming Method (PDM) adalah sebuah metode yang yang
dapat digunakan untuk membuat penjadwalan suatu proyek. Selain menggunakan
metode PDM, penjadwalan proyek juga dapat dilakukan dengan menggunakan
metode Gantt charts, activity on the node (AON), critical path analysis, dan
program evaluation and review technique (PERT).
Metode PDM dapat digunakan secara mudah untuk memahami hubungan
diantara aktivitas proyek, yang pada dasarnya mentitikberatkan pada persoalan
keseimbangan diantara biaya dan waktu penyelesaian proyek. Diagram PDM
mirip dengan teknik diagram AON dan berdasarkan pada 4 hubungan dasar
fundamental, yaitu:

1. Finish-to-start (FS): Hubungan akhir-ke-mulai merupakan


hubungan yang paling sering terjadi diantara aktivitas dan
menandakan adanya sebuah hubungan logis. Berdasarkan gambar
di atas, Task B tidak bisa dimulai sampai Task A selesai.
2. Start-to-start (SS): Hubungan mulai-ke-mulai merupakan
hubungan yang terjadi ketika diantara aktivias yang terjadi,
keduanya dapat ataupun harus terjadi diwaktu yang sama.
Meskipun mulai di waktu yang sama, kedua aktivitas tersebut
dapat selesai di waktu yang berbeda.
3. Finish-to-finish (FF): Hubungan akhir-ke-akhir terjadi apabila
diantara dua aktivitas yang terjadi memiliki waktu selesai atau
berakhir yang sama, meskipun waktu mulai mereka maupun
durasi aktivitas berlangsung tersebut berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Apabila kedua aktivitas FF telah selesai,
maka aktivitas selanjutnya dapat dimulai.
4. Start-to-finish (SF): Hubungan mulai-ke-akhir merupakan
hubungan yang paling jarang terjadi dan paling dapat digantikan
dengan hubungan finish-to-start yang memiliki kebalikan dengan
hubungan SF. Berdasarkan gambar diatas, Task A tidak dapat
berakhir hingga Task B dimulai.

KET GAMBAR PDM :


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 RAB
Pekerjaan : Perumahan Sidomampir City Type 36/60 Kelompok 5 : M.Riesky Prinandito 5201111001
Lokasi : JL.Letjend Suprapto,Sidoarjo : Sania Widia Ningsi S 5201111008
Anggaran Biaya Rp 133,183,987.59 : Theresia Silviana P 5202411002
Waktu Pelaksanaa : 12 Minggu
HARGA SATUAN TOTAL HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME
(Rp) (Rp)
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank kayu tahun 16.00 M' 60,665.00 970,640.00
2 Pembersihan lapangan dan perataan 60.00 M² 11,000.00 660,000.00
SUB TOTAL A 1,630,640.00
B PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
1 Penggalian tanah biasa sedalam 1 m 21.42 M³ 51,000.00 1,092,216.00
2 Pengurugan kembali galian tanah 7.14 M³ 16,997.00 121,335.92
3 Pengurugan dengan Pasir urug 1.34 M³ 164,400.00 220,049.40
SUB TOTAL B 1,433,601.32
C PEKERJAAN PASANGAN PONDASI
1 Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1pc : 3kp : 10ps 9.42 M³ 603,454.20 5,686,348.93
2 Pemasangan 1 m3 batu kosong (anstamping) 4.02 M³ 380,565.00 1,528,158.76
SUB TOTAL C 7,214,507.68
D PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
1 Pas. Batu Merah tb. 1/2 bata 1 PC : 3 Kp : 10 PP 8.82 M² 93,029.00 820,515.78
2 Pas. Batu Merah tb. 1/2 bata 1 PC : 5 PP 117.35 M² 97,488.50 11,440,275.48
3 Pas. Rolaag batu merah 1 bata 1PC : 3PP 2.31 M² 93,029.00 214,896.99
4 Plesteran 1 PC : 5 PP tb. 1,5 cm 184.24 M² 46,429.80 8,554,226.35
5 Plesteran : 1 PC : 3 Kp : 10 Ps Tebal 1,5 Cm 17.10 M² 33,268.60 568,893.06
SUB TOTAL D 21,598,807.66
E PEKERJAAN BETON
1 Membuat Sloof Beton Bertulang Jumlah 6,211,364.36
2 Membuat Kolom Beton Bertulang Jumlah 10,171,099.77
3 Membuat Ring Balok Beton Jumlah 11,498,949.39
Bertulang
4 Membuat Plat beton atap 12 Cm Beton Bertulan Jumlah 3,607,831.16
5 Membuat balok dak 15/20 Jumlah 142,386.68
6 Membuat Plat luefel tebal 8 cm Jumlah 1,829,272.22
SUB TOTAL E 33,460,903.59
F PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
1 Pas. Kusen Pintu dan Kusen Jendela Kayu Kruing 0.42 M³ 10,571,875.00 4,452,873.75
2 Pas. Daun Pintu Panil Kayu Kruing 8.19 M² 627,437.50 5,138,713.13
3 Upah Pas. Pintu dan Jendela Kaca (Kayu Jati) 8.25 M² 273,062.50 2,252,896.70
SUB TOTAL F 11,844,483.57
G PEKERJAAN ATAP DAN LANGIT LANGIT
1 pas. Konstruksi kuda - kuda kayu kruing 0.46 M³ 9,419,500.00 4,354,069.68
2 Pas. Konstruksi Gording Kayu 0.18 M³ 8,831,500.00 1,568,474.40
Kruing
3 Pasang Kaso dan Reng untuk Genteng Kayu Kruing 53.00 M² 96,778.90 5,129,281.70
4 Pas. Lisplank Kayu Kruing uk. 2 x 20 cm 22.00 M' 77,814.30 1,711,914.60
5 Pas. Atap Genteng Beton 53.00 M² 98,150.00 5,201,950.00
6 Pas. Atap Genteng Nok Beton 6.50 M' 96,790.00 629,135.00
7 Pas. Langit langit Eternit (1,0 x 1,0 )m Rangka Kayu Kruing 36.30 M² 129,363.00 4,695,876.90
8 Pas. List Langit langit (Kayu Kruing) 41.00 M' 13,300.00 545,300.00
SUB TOTAL G 23,836,002.28
H PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING
1 Pas. Lantai Keramik uk. ( 40 x 40 Golongan 35.20 M² 180,515.00 6,354,128.00
A)
2 Pas. Keramik lantai uk. ( 20 x 20 Golongan A ) 1.10 M² 182,002.50 200,202.75
3 Pas. Keramik Dinding uk. ( 20 x 25 Klas B ) 6.00 M² 192,904.50 1,157,427.00
SUB TOTAL H 7,711,757.75
I PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pas. Kunci 4.00 Bh 154,090.00 616,360.00
2 Pas. Engsel 12.00 Bh 30,317.50 363,810.00
Pintu
3 Pas. Engsel Jendela 12.00 Bh 23,317.50 279,810.00
4 Pas. Sanggaan Jendela lipat 12.00 Bh 19,317.50 231,810.00
5 Pas. Grendel Pintu 1.00 Bh 10,000.00 10,000.00
6 Pas. Grendel Jendela 6.00 Bh 10,000.00 60,000.00
7 Pas. Kaca Tebal 5 mm 4.97 M² 119,752.50 595,169.93
SUB TOTAL I 2,156,959.93
J PEKERJAAN SANITASI
1 Pasangan kran air 3.00 Bh 39,037.50 117,112.50
2 Pasangan floor drain KM / WC 1.00 Bh 34,650.00 34,650.00
3 Memasang Kloset Jongkok 1.00 Bh 510,000.00 510,000.00
4 Memasang meja dapur granit marmer 1.00 Bh 1,122,748.00 1,122,748.00
SUB TOTAL J 1,784,510.50
K PEKERJAAN PENGECATAN
1 Mengecat Kayu (lps plamir,1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) Sek. Avian 40.95 M² 36,795.00 1,506,755.25
2 Pengecatan Tembok Baru (1 lps plamir, 1 lps cat dasar, 2 lps cat 201.34 M² 16,596.50 3,341,539.31
penutup)
3 Pengecatan Plapond 3 x (sek. Catylac) 36.30 M² 34,521.00 1,253,112.30
SUB TOTAL K 6,101,406.86
L PEKERJAAN LISTRIK
1 Pas. Instalasi Titik Cahaya/Lampu 6.00 Titik 180,000.00 1,080,000.00
2 Pas. Instalasi Stop Kontak 5.00 Titik 180,000.00 900,000.00
3 Pas. Saklar Tunggal 4.00 Bh 14,000.00 56,000.00
4 Pas. Saklar Ganda 1.00 Bh 19,000.00 19,000.00
5 Pas. Lampu LED 10 W (Sek.Philips) 6.00 Bh 125,000.00 750,000.00
SUB TOTAL L 2,805,000.00
M PEKERJAAN INSTALASI AIR
1 Pasangan pipa PVC diameter 3/4 inci 3.00 Bh 17,964.50 53,893.50
2 Pasang Pipa PVC diameter 3" type AW 2.50 Bh 71,354.25 178,385.63
3 Pasang Pipa PVC diameter 4" type AW 2.00 Bh 115,774.00 231,548.00
4 Accesoris lain (lem pipa, ampelas, dll 10 % 1.00 Ls 135,476.00 135,476.00
pipa)
5 Membuat septictank 1,2 x 2 x 2 m + Peresapan 1.00 Bh 8,379,303.33 8,379,303.33
SUB TOTAL M 8,978,606.46
N PEKERJAAN LAIN - LAIN
1 Pasangan paving blok natural 9.00 M² 125,200.00 1,126,800.00
2 Pembersihan lahan setelah selesai pekerjaan 60.00 M² 25,000.00 1,500,000.00
SUB TOTAL N 2,626,800.00

GRAND TOTAL 133,183,987.59


4.2 KURVA S

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


(KURVA S)
Pekerjaan
Lokasi : Perumahan Sidomampir City Type 36/60 Kelompok 5 : M.Riesky Prinandito 5201111001
: JL.Letjend Suprapto,Sidoarjo : Sania Widia Ningsi S 5201111008
Anggaran Biaya Rp 133,183,987.59 : Theresia Silviana P 5202411002
Waktu Pelaksanaan : 12 Minggu

Minggu Ke
No Uraian Pekerjaan Bobot Pekerjaan Bobot Sub Pekerjaan FEBRUARI 2022 MARET 2022 APRIL-MEI 2022 Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
100%
1 PEKERJAAN PERSIAPAN 1.22%
1.A Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank kayu tahun 0.73% 0.73%
1.B Pembersihan lapangan dan perataan 0.50% 0.50%
2 PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN 1.08%
2.A Penggalian tanah biasa sedalam 1 m 0.82% 0.82%
2.B Pengurugan kembali galian tanah 0.09% 0.09%
2.C Pengurugan dengan Pasir urug 0.17% 0.17%
3 PEKERJAAN PASANGAN PONDASI 5.42%
3.A Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1pc : 3kp : 10ps 4.27% 1.07% 1.07% 1.07% 1.07%
3.B Pemasangan 1 m3 batu kosong (anstamping) 1.15% 0.57% 0.57%
4 PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN 16.22%
4.A Pas. Batu Merah tb. 1/2 bata 1 PC : 3 Kp : 10 PP 0.62% 0.62%
4.B Pas. Batu Merah tb. 1/2 bata 1 PC : 5 PP 8.59% 1.72% 1.72% 1.72% 1.72% 1.72%
4.C Pas. Rolaag batu merah 1 bata 1PC : 3PP 0.16% 0.16%
4.D Plesteran 1 PC : 5 PP tb. 1,5 cm 6.42% 1.61% 1.61% 1.61% 1.61% 80%
4.E Plesteran : 1 PC : 3 Kp : 10 Ps Tebal 1,5 Cm 0.43% 0.43%
5 PEKERJAAN BETON 25.12%
5.A Membuat Sloof Beton Bertulang 4.66% 1.55% 1.55% 1.55%
5.B Membuat Kolom Beton Bertulang 7.64% 1.53% 1.53% 1.53% 1.53% 1.53%
5.C Membuat Ring Balok Beton Bertulang 8.63% 1.44% 1.44% 1.44% 1.44% 1.44% 1.44%
5.D Membuat Plat beton atap 12 Cm Beton Bertulan 2.71% 1.35% 1.35%
5.E Membuat balok dak 15/20 0.11% 0.11%
5.F Membuat Plat luefel tebal 8 cm 1.37% 0.69% 0.69%
6 PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA 8.89%
6.A Pas. Kusen Pintu dan Kusen Jendela Kayu Kruing 3.34% 1.67% 1.67%
6.B Pas. Daun Pintu Panil Kayu Kruing 3.86% 1.93% 1.93%
6.C Upah Pas. Pintu dan Jendela Kaca (Kayu Jati) 1.69% 0.85% 0.85%
7 PEKERJAAN ATAP DAN LANGIT LANGIT 17.90%
7.A pas. Konstruksi kuda - kuda kayu kruing 3.27% 1.63% 1.63%
7.B Pas. Konstruksi Gording Kayu Kruing 60%
1.18% 0.59% 0.59%
7.C Pasang Kaso dan Reng untuk Genteng Kayu Kruing 3.85% 1.93% 1.93%
7.D Pas. Lisplank Kayu Kruing uk. 2 x 20 cm 1.29% 1.29%
7.E Pas. Atap Genteng Beton 3.91% 1.95% 1.95%
7.F Pas. Atap Genteng Nok Beton 0.47% 0.47%
7.G Pas. Langit langit Eternit (1,0 x 1,0 )m Rangka Kayu Kruing 3.53% 1.76% 1.76%
7.H Pas. List Langit langit (Kayu Kruing) 0.41% 0.41%
8 PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING 5.79%
8.A Pas. Lantai Keramik uk. ( 40 x 40 Golongan A ) 4.77% 2.39% 2.39%
8.B Pas. Keramik lantai uk. ( 20 x 20 Golongan A ) 0.15% 0.15%
8.C Pas. Keramik Dinding uk. ( 20 x 25 Klas B ) 0.87% 0.87%
9 PEKERJAAN KUNCI DAN KACA 1.62%
9.A Pas. Kunci 0.46% 0.46%
9.B Pas. Engsel Pintu 0.27% 0.27%
9.C Pas. Engsel Jendela 0.21% 0.21%
40%
9.D Pas. Sanggaan Jendela lipat 0.17% 0.17%
9.E Pas. Grendel Pintu 0.01% 0.01%
9.F Pas. Grendel Jendela 0.05% 0.05%
9.G Pas. Kaca Tebal 5 mm 0.45% 0.45%
10 PEKERJAAN SANITASI 1.34%
10.A Pasangan kran air 0.09% 0.09%
10.B Pasangan floor drain KM / WC 0.03% 0.03%
10.C Memasang Kloset Jongkok 0.38%
0.38%
10.D Memasang meja dapur granit marmer 0.84% 0.84%
11 PEKERJAAN PENGECATAN 4.58%
11.A Mengecat Kayu (lps plamir,1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) Sek. Avian 1.13%
1.13%
11.B Pengecatan Tembok Baru (1 lps plamir, 1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) Sek. Catylac 2.51% 1.25% 1.25%
11.C Pengecatan Plapond 3 x (sek. Catylac) 0.94% 0.94%
12 PEKERJAAN LISTRIK 2.11%
12.A Pas. Instalasi Titik Cahaya/Lampu 0.81% 0.81% 20%
12.B Pas. Instalasi Stop Kontak 0.68% 0.68%
12.C Pas. Saklar Tunggal 0.04% 0.04%
12.D Pas. Saklar Ganda 0.01% 0.01%
12.E Pas. Lampu LED 10 W (Sek.Philips) 0.56% 0.56%
13 PEKERJAAN INSTALASI AIR 6.74%
13.A Pasangan pipa PVC diameter 3/4 inci 0.04% 0.04%
13.B Pasang Pipa PVC diameter 3" type AW 0.13% 0.13%
13.C Pasang Pipa PVC diameter 4" type AW 0.17% 0.17%
13.D Accesoris lain (lem pipa, ampelas, dll 10 % pipa) 0.10% 0.10%
13.E Membuat septictank 1,2 x 2 x 2 m + Peresapan 6.29% 1.57% 1.57% 1.57% 1.57%
14 PEKERJAAN LAIN - LAIN 1.97%
14.A Pasangan paving blok natural 0.85% 0.85%
14.B Pembersihan lahan setelah selesai pekerjaan 1.13% 1.13%
JUMLAH TOTAL 100.00% 100.00%
0%
J.MINGGUAN 0.00% 1.22% 2.14% 2.13% 6.85% 8.38% 11.14% 10.88% 21.27% 16.39% 7.96% 5.07% 6.55%
PROGRESS RENCANA
KUMULATIF 1 1.22% 3.37% 5.50% 12.35% 20.74% 31.87% 42.75% 64.02% 80.42% 88.38% 93.45% 100.00%
0.00%
4.3 CPM

4.4 PDM
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Manajemen Proyek merupakan penerapan pengetahuan, keterampilan, alat,


dan teknik untuk kegiatan proyek agar memenuhi persyaratan proyek. Dan
semua harus dikelola secara ahli untuk memberikan hasil yang tepat waktu,
sesuai anggaran, pembelajaran dan integrasi yang dibutuhkan organisasi.

2. Struktur organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan


dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material,
peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem
manajemen sesuai kebutuhan proyek.

3. Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan


proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang
dibutuhkan oleh setiap aktivitas.

4. WBS adalah mekanisme penyampaian pengaduan dugaan tindak pidana


tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi yang melibatkan pegawai dan
orang lain yang yang dilakukan dalam organisasi tempatnya bekerja, dimana
pelapor bukan merupakan bagian dari pelaku kejahatan yang dilaporkannya.

5. Bar Chart merupakan sebuah visualisasi yang ditampilkan berupa grafik


dengan bentuk diagram batang, oleh karena itu Bar Chart juga sering disebut
sebagai diagram batang. Grafik atau diagram batang digunakan untuk
menyajikan perbandingan data pada satu atau beberapa seri data.

6. Metode jalur kritis (CPM) adalah teknik di mana Anda mengidentifikasi tugas
yang diperlukan untuk penyelesaian proyek dan menentukan fleksibilitas
penjadwalan. Jalur kritis dalam manajemen proyek merupakan rangkaian aktivitas
terpanjang yang harus diselesaikan tepat waktu agar proyek selesai.

7. Recedence Diagramming Method (PDM) adalah sebuah metode yang yang dapat
digunakan untuk membuat penjadwalan suatu proyek. Selain menggunakan
metode PDM, penjadwalan proyek juga dapat dilakukan dengan menggunakan
metode Gantt charts, activity on the node (AON), critical path analysis, dan
program evaluation and review technique (PERT).
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

Ervianto,W. I. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. Andi, Yogyakarta

https://www.academia.edu/11620995/Organisasi_proyek

Cornelia, B, 2003. Analisa Produktivitas Tenaga Kerja Dalam Kaitannya


Terhadap Waktu Dan Pelaksanaan Proyek Kontruksi. Tugas Akhir, Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar.

Arianto, A. (2010). Eksplorasi Metode Bar Chart, CPM, PDM, PERT, LoB, dan
Time Chainage Diagram Dalam Penjadwalan Proyek Konstruksi. (Tesis).
Semarang. Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai