harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap
aktivitas.
Penjadwalan Proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh aktivitas
proyek. Manajer memutuskan lamanya setiap aktivitas, menghitung banyaknya orang dan
bahan yg diperlukan pada tiap fase produksi, membuat diagram penjadwalan terpisah untuk
kebutuhan personil berdasarkan jenis keterampilan. Diagram juga dapat dilihat utk
penjadwalan bahan-bahan.
Suatu proyek yang dapat diselesaikan tepat waktu atau lebih cepat daripada jadwal yang
ditetapkan akan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan melalui penghematan
sumber daya yang digunakan, seperti upah tenaga kerja, biaya sewa peralatan dan biaya –
biaya over head (misalnya bunga bank, asuransi, dan administrasi).
1. Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya proyek itu proyek
diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
2. Keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek
selanjutnya.
3. Kondisi alam dan lokasi proyek.
4. Keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya.
5. Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan material
pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya proyek tersebut.
6. Kapasitas atau daya tampung area kerja proyek terhadap sumber daya yang
dipergunakan selama operasional pelaksanaan berlangsung.
7. Produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenaga kerja proyek, selama
operasional berlangsung dengan referensi dan perhitungan yang memenuhi aturan
teknis.
8. Cuaca, musim dan gejala alam lainnya.
9. Referensi hari kerja efektif.
Selanjutnya agar membuat jadwal dapat efektif dan fleksibel terhadap perubahan yang
didapati ditengah proses maka faktor yang perlu diperhatikan adalah:
Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan
Tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu
dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
tugas yang bersangkutan. Orang atau Departemen yang ditugaskan untuk menyelesaikan
Tugas dalam proyek juga harus dituliskan dalam Gantt Chart.
Beberapa sebutan lain untuk Gantt Chart diantaranya adalah Milestones Chart, Project Bar
Chart dan juga activity chart. Gantt Chart yang dikembangkan oleh Henry Laurence Gantt
pada tahun 1910 ini pada dasarnya adalah suatu gambaran atas perencanan, penjadwalan
dan pemantauan (monitoring) kemajuan setiap kegiatan atau aktivitas pada suatu proyek.
Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam merencanakan
penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek, mengkomunikasikan kegiatan-
kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart
juga dapat dilihat urutan kegiatan ataupun tugas yang harus dilakukan berdasarkan
prioritas waktu yang ditentukan.
Gantt Chart merupakan grafik yang sederhana, Cara membuatnya juga cukup mudah.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat Gantt Chart serta cara penggunaannya.
1. Mengidentifikasikan Tugas
Lakukan pemeriksaan kembali, apakah semua tugas atau bagian pekerjaan untuk
Proyek tersebut sudah tertulis semuanya ke dalam Gantt Chart.
Gantt Chart ini merupakan salah satu alat (tools) untuk melakukan perencanaan Proyek
(Project Planning) dan juga sebagai alat untuk memantau perkembangan proyek .
WBS : merinci project menjadi aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan oleh anggota tim
proyek dalam satu hirarki.
Struktur dalam WBS mendefinisikan tugas-tugas yang dapat diselesaikan secara terpisah
dari tugas-tugas lain, memudahkan alokasi sumber daya, penyerahan tanggung jawab,
pengukuran dan pengendalian proyek. Pembagian tugas menjadi sub tugas yang lebih kecil
tersebut dengan harapan menjadi lebih mudah untuk dikerjakan dan diestimasi lama
waktunya.
Berdasarkan Project Management Institute, terdapat empat fungsi yang sangat krusial dari
WBS terhadap manajemen proyek, yaitu:
Untuk mendefinisikan lingkup pekerjaan proyek yang harus dilaksanakan dan untuk
mendetilkan (decomposition) lebih jauh menjadi komponen-komponen yang penting
untuk dikendalikan. Dekomposisi lingkup pekerjaan proyek tergantung pada
kebutuhan manajemen untuk kontrol dengan representasi tingkat detil yang
memadai pada WBS.
Untuk menyediakan kepada tim manajemen proyek dengan suatu framework
dimana berdasarkan status proyek dan laporan progress.
Untuk memfasilitasi komunikasi antara manajer proyek dan stakeholder selama
masa proyek. WBS dapat digunakan untuk mengkomunikasikan informasi yang
terkait dengan lingkup pekerjaan. Kombinasi WBS dengan data tambahan lain dapat
dilah menjadi schedule, risiko, performance, ketergantungan, dan biaya.
Sebagai input utama yang akurat untuk proses manajemen proyek dan tujuan
lainnya seperti definisi aktifitas, network diagram, schedule program dan proyek,
laporan performance, analisis risiko dan mitigasinya, alat kendali, atau organisasi
proyek.
Meningkatkan percaya diri bahwa 100% pekerjaan telah teridentifikasi dan
termasuk.
Suatu pondasi atas proses kontrol terkait proyek.