Anda di halaman 1dari 15

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

KONSEP TIME SCHEDULE

A. Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Rencana Anggaran Biaya adalah perhitungan biaya yang diperlukan
untuk bahan dan upah, serta biaya lain yang berhubungan dengan
pelaksanaan bengunan atau proyek tertentu. Pengertian lain Rencana
Anggaran Biaya merupakan proses merencanakan suatu bangunan dalam
bentuk dan fungsi penggunaannya, beserta biaya yang diperlukan susunan-
susunan pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan
pekerjaan dalam bidang teknik. Sedangkan anggaran biaya adalah harga
dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dam memenuhi syarat.
Tujuan dari pembuatan RAB yaitu untuk mengetahui harga
bagian/item pekerjaan sebagai pedoman untuk mengeluarkan biaya-biaya
dalam masa pelaksanaan proyek bangunan. selain itu agar bangunan yang
akan didirikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Efektif dan
esisien dimaksudkan untuk memungkinkan mendirikan bangunan dengan
perhitungan biayan yang tepat dan ekonomis, tetapi bangunan yang
dihasilkan tetap berkualitas dengan standar yang berlaku.
Fungsi membuat RAB adalah sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan dan sebagai alat pengontrol pelaksanaan pekerjaan. Hal ini karena
dalam RAB bisa memperhitungkan dan mengetahui secara pasti beberapa
biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan sesuai dengan
permintaan pemilik (owner).
Bagian-bagian RAB, yaitu :
1. Gambar kerja
2. WBS/spesifikasi jenis pekerjaan
3. Rencana kerja dan syarat ( RKS )
4. Volume pekerjaan
5. Harga satuan pekerjaan ( harga bahan & upah tenaga kerja )
6. Rencana anggaran biaya
7. Bobot presentasi pekerjaan

1
8. Rekapitulasi harga
9. Time schedule
10. Analisa biaya kontruksi ( rumus dari sni)
11. Laporan

B. Konsep Time Schedule (Penjadwalan)


Perencanaan merupakan bagian terpenting untuk mencapai
keberhasilan proyek konstruksi. Secara umum setiap proyek membutuhkan
suatu penjadwalan atau schedule dalam setiap tahap perencanaan
pelaksanaan konstruksi, yang secara singkat merupakan suatu cara
menentukan dan menetapkan waktu pelaksanaan item pekerjaan serta
alokasi sumber daya yang akan digunakan. Penjadwalan proyek merupakan
salah satu perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal
rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya,
tenaga kerja, peralatan, dan material serta rencana masa proyek dan progres
waktu untuk menyelesaikan proyek. Menyusun kegiatan dalam rencana
jadwal dibuat dengan sangat terperinci dan detail.
Time Schedule dibuat oleh project manager untuk mengatur sumber
daya manusia dalam suatu proyek dan menunjukkan kepada organisasi
bagaimana pekerjaan proyek tersebut dilaksanakan. Bentuk dari time
schedule berupa kalender yang dihubungkan sebelum jadwal dibuat WBS
harus terlebih dulu ada, jika tidak ada maka jadwal yang dibuat akan
terkesan berantakan.

Pengertian Time Schedule


Jadwal pelaksanaan (time schedule) adalahrencana alokasi waktu
untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara
keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
sebuah proyek pembangunan. Time schedule pada proyek konstruksi dapat
dibuat dalam bentuk kurva S, bar chart, network planning, schedule harian,
schedule mingguan, bulanan, tahun, atau dalam waktu tertentu, dibuat
dengan bantuan software seperti Ms Projeect.

2
Time schedule suatu proyek harus direncanakan secara matang dan
optimal agar terhindar dari kemungkinan keterlambatan waktu
proyek/overrun scheduled dan dampek buruk lain yang bisa terjadi. Berikut
ini adalah faktor penentu khususnya ditujukan bagi seorang estimator
schedule dalam menyusun perencanaan penjadwalan, antara lain :
1. Keteraturan yang sistematis dan runtut dalam tahapan perencanaan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, contohnya urutan sistematis item
pekerjaan mulai dari tahap awal hingga akhir yang disusun berurutan
dan logis sesuai dengan kondisi serta perencanaan alokasi sumber daya
saat proyek konstruksi berlangsung.
2. Kemampuan dalam mengestimasi waktu alokasi sumber daya yang akan
dialokasikan selama proyek konstruksi berlangsung. Hal ini menjadi
sangat penting karena sering terjadi penyimpangan waktu transportasi
sumber daya selama proses konstruksi. Contohnya keterlambatan dalam
pengiriman barang material ke lokasi proyek yang berpengaruh
langsung dengan durasi pelaksanaan proyek.
3. Kemampuan estimasi lama durasi waktu pelaksanaan pada suatu item
pekerjaan juga menentukan tingkat keberhasilan perencanaan
penjadwalan suatu proyek konstruksi. Perlu adanya analisis terhadap
besar produktivitas sumber daya yang akan digunakan, misalnya
produktivitas tenaga kerja dan peralatan terhadap volume total
pekerjaan.
4. Kemampuan estimasi terdapat hal-hal yang mungkin bisa terjadi di luar
rencana selama proses konstruksi berlangsung. Hal tersebut bisa berasal
dari faktor internal maupun eksternal misalnya faktor cuaca, kerusakan
alat, adanya kecelakaan kerja, masalah sosial, timbus klaim, dan
lainnya.

3
C. Fungsi Time Schedule
Fungsi dan manfaat membuat time schedule pada sebuat proyek
konstruksi antara lain :
1. Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan.
2. Pedoman waktu untuk pendatangan sumber daya material, peralatan
kerja yang sesuai item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Sebagai alat untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek
konstruksi.
4. Sebagai tolak ukur pencapaian target waktu pelaksanaan.
5. Sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak kerja
proyek konstruksi.
6. Sebagai pedoman mencapai progress pekerjaan setiap waktu tertentu.
7. Sebagai pedoman menentukan batas waktu denda atas keterlambatan
proyek atau bonus atas percepatan proyek,
8. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi suatu pekerjaan yang telah
diselesaikan.
9. Sebagai pedoman mengukur nilai suatu investasi.

D. Jenis-Jenis Time Schedule


 Curve-S
Model ini berupa penjadwalan yang berfungsi untuk
memberikan informasi berupa bobot pekerjaan (Sb-y) dengan index
dari 0% - 100% berdasarkan waktu durasi proyek (Sb-x) sehingga
kedua sumbu membentuk kurva yang berbentuk S. Curve-S
umumnya digunakan untuk memonitoring kemajuan pekerjaan
dalam pelaksanaan konstruksi yang bermanfaat dalam memberikan
bukti laporan atas proses administrasi pembayaran kepada pihak
pemilik/owner berdasarkan kemajuan proyek yang telah dikerjakan
serta dapat mengetahui kemajuan kinerja waktu pelaksanaan proyek.

4
Gambar 1. Time schedule dengan Curve-S

 Gantt Chart
Model penjadwalan ini yaitu dengan memproyeksikan item
pekerjaan (Sb-y) terhadap waktu pelaksanaan yang berupa model
diagram batang/Gantt secara horizontal sepanjang waktu total
penjadwalan (Sb-x) /durasi proyek. Gantt chart berfungsi
memberikan informasi urutan item pekerjaan yang akan dikerjakan
secara sistematis dan informasi mengenai kemajuan proyek
berdasarkan jadwal rencana yang aktual selama proses konstruksi.
Tetapi model penjadwalan ini tidak memberikan informasi seperti
kinerja biaya, jalur kritis dan bobot pekerjaan.

5
Gambar 2. Gantt Chart

 Network Planning/Jaringan Kerja


Network planning/Jaringan kerja merupkan model
instrument pengukuran jadwal proyek menggunakan logika jaringan
kerja untuk mendeteksi item pekerjaan yang berada dalam jalur kritis
maupun untuk mengetahui waktu detail pekerjaan. Waktu detail yang
dimaksud yaitu dapat menentukan waktu yang paling cepat (Early
Time) dan waktu paling lama (Letest Time) untuk dikerjakan dan
waktu selesainya pekerjaan di setiap item yang akan dilaksanakan.
Model jaringan kerja bisa berupa Critical Path Method (CPM),
Predence Diagram Method (PDM) dan Program Evaluation Review
Technique (PERT). Penggunaan tiga model tersebut disesuaikan
dengan jenis proyek yang akan dikerjakan, misalnya PERT ideal
digunakan jika proyek masih tergolong baru yaitu waktu estimasi
penjadwalannya masih belum pasti yang waktu pelaksanaannya
dapat lebih cepat atau lebih lama.

6
Gambar 3. Network Planning

 Resources Scheduled Distribution


Model penjadwalan ini merupakan uraian dari penjadwalan
sebelumnya yaitu dalam penjadwalan ini hanya difokuskan pada
sumber daya yang akan dijadwalkan selama proses konstruksi baik
distribusi jadwal tenaga kerja, material, dan peralatan proyek.
Resources Scheduled Distribution berfungsi memberikan informasi
target alokasi sumber daya berdasarkan jumlah yang akan
direncanakan/digunakan pada periode pelaksanaan proyek.
Berdasarkan fungsinya model ini dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya keterlambatan waktu pelaksanaan proyek seca
keseluruhan.

7
Gambar 4. Resources Scheduled Distribution

 Earned Value Management (EVM)/Earned Value Analysis (EVA)


Model penjadwalan ini merupakan instrument pengukuran
kinerja/performance (nilai hasil) terhadap waktu dan biaya suatu
proyek konstruksi. Parameter dasar pada metode EVM adalah sebagi
berikut :
1. Budgeting Cost Work Performance (BCWP)/Earned Value (EV)
yaitu nilai hasil bobot pekerjaan actual di lapangan dikalikan
dengan harga satuan pekerjaan pada setiap item pekerjaan yang
telah selesai dikerjakan.
2. Actual Cost Work Performance (ACWP) yaitu parameter yang
menunjukkan biaya actual yang telah dikeluarkan pada suatu
pekerjaan sampai periode dilakukannya evaluasi kinerja.

8
3. Budgeting Cost Work Scheduled (BCWS)/Planned Value (PV)
yaitu parameter yang menunjukkan rencana biaya yang akan
dikeluarkan berdasarkan perencanaan schedule yang dibuat.
Model penjadwalan kinerja ini juga dapat menganalisis
tingkat penyimpangan/varians waktu dan biaya proyek, indeks kerja
waktu dan biaya serta dapat digunakan dalam meramalkan/estimasi
total waktu dan biaya proyek secara keseluruhan bersdasarkan indeks
kinerja proyek yang telah dikerjakan sampai pada proyek dievaluasi.

Gambar 5. Earned Value Analysis (EVA)

E. Pembuatan Time Schedule


Pembuatan jadwal pelaksanaan (time schedule) harus memperhatikan
beberapa faktor :
1. Kondisi atau keadaan lapangan
Perlunya mengetahui kondisi lapangan dan mempelajari medan yang
akan dibangun untuk proyek konstruksi sehingga didapat data-data yang
diperlukan dalam pelaksanaan.

9
2. Metode pelaksanaan
Spesifikasi pekerjaan dan gambar secara lengkap yang sesuai dengan
persyaratan mutu pekerjaan yang diperlukan dan Peralatan yang
digunakan dalam pelaksaan proyek.

3. Sumber Daya Manusia (SDM)


Kemampuan dan keahlian yang dimiliki para pekerja, hal ini sangat
berpengaruh pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

4. Perkiraan Iklim Dan Cuaca


Faktor cuaca juga mempengaruhi jalannya pelaksanaan, misalnya
pengecoran berjalan kurang baik karena adanya hujan.

5. Jenis Pekerjaan Dan Spesifikasi Teknis


Seperti jenis pekerjaan penggalian, pengecoran atau pekerjaan akan
dimulainya proyek, apakah jalan akses masuk perlu dibuat atau sudah
ada, apakah lokasi proyek di tengah hutan dan mempertimbangkan
terlebih dahulu pekerjaan penebasan pohon, land clearing atau
pemindahan tanah.

6. Batasan Yang Ditentukan.


Daerah dimana pekerjaan kontruksi tersebut memiliki batas yang jelas
pada suatu wilayah dan abash secara hukum.

7. Peraturan Pemerintah Daerah


Peraturan yang dibuat dari pemda setempat karena daerah tersebut
berkaitan dengan budaya atau adat dan ijin lahan dan sebagainya yang
menjadi acuan dasar untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi.

Komponen yang dibutuhkan dalam menyusun jadwal pelaksanaan/time


schedule antara lain :
1. Gambar kerja proyek.

10
2. Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek.
3. Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan.
4. Data lokasi keberadaan proyek.
5. Data sumber daya (material, peralatan, sub.kontraktor yang tersedia
disekitar lokasi pekerjan berlangsungnya proyek.
6. Data sumber daya material, peralatan, sub.kontraktor yang harus
didatangkan ke lokasi proyek.
7. Data kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tanaga kerja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
8. Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek.
9. Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan.
10. Data kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub.kontraktor,
dan material.
11. Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan,
tenggang waktu pembayaran progress, dan lainnya.

F. Risk Plan
Risk plan adalah daftar resiko/masalah yang mungkin terjadi selama
proyek berlangsung dan bagaimana menangani terjadinya resiko
tersebut. Bagaimanapun juga ketidakpastian adalah musuh semua rencana,
termasuk rencana proyek. Terkadang ada saja waktu-waktu yang tidak
menyenangkan bagi proyek, banyak kesulitan terjadi misalnya suatu
resource tiba-tiba tidak tersedia. Oleh karenanya risk plan adalah persiapan
terbaik menghadapi ketidakpastian. Langkah-langkah berikut dapat menjadi
acuan untuk mendapatkan Risk Plan:
1. Pembahasan Resiko Potensial
Project manager akan memimpin sebuah sesi/rapat untuk
mengidentifikasikan masalah-masalah yang mungkin akan muncul.
Anggota tim akan dipancing untuk mengemukakan resiko-resiko yang
terpikirkan. Project manager akan menuliskannya di papan tulis setiap
ada yang mengemukakan pendapat yang relevan. Sedikit pendapat

11
mungkin akan muncul pada awalnya, kemudian berlanjut dengan
tanggapan yang susul-menyusul hingga akhirnya suasana mendingin
sampai akhirnya pendapat terakhir diutarakan.
Resiko yang dimaksud disini adalah resiko spesifik. Jika suatu
resiko dirasa belum spesifik maka project manager akan memancing
agar permasalahan disampaikan secara lebih spesifik. Sumber masalah
yang baik lainnya adah asumsi-asumsi yang muncul ketika membuat
Vision and Scope dan melakukan estimasi dengan metode Wideband
Dephi.

2. Estimasi Dan Resiko/Masalah


Tim akan memberikan rating untuk setiap resiko. Nilainya berkisar
dari 1 masalah dengan resiko kecil hingga 5 masalah dengan resiko
besar, kemungkinan munculnya besar, mungkin menghabiskan biaya
besar dan sulit untuk membereskannya.

3. Buat Sebuah Risk Plan


Tim akan mengidentifikasi langkah-langkah yang akan di ambil
untuk mengatasi masalah-masalah yang akan muncul tersebut, dimulai
dari resiko bernilai lima. Penjadwalan Proyek PERT adalah suatu alat
manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan,
mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada
didalam suatu proyek. PERT yang memiliki kepanjangan Program
Evalution Review Technique adalah suatu metodologi yang
dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1950
untuk mengatur programmisil. Sedangkan terdapat metodologi yang
sama pada waktu bersamaan yang dikembangkan oleh sektor swasta
yang dinamakan CPM atau Critical Path Method.
Karakteristik Pert
Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat
suatu karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis. Dengan

12
diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu
penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.

Ciri-ciri jalur kritis adalah:


a) Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.
b) Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu
tahap kegiatan dengan
c) Mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
d) Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis
dari jalur kritis.

Karakteristik proyek
a) Kegiatannya dibatasi oleh waktu sifatnya sementara, diketahui
kapan mulai dan berakhirnya.
b) Dibatasi oleh biaya.
c) Dibatasi oleh kualitas.
d) Biasanya tidak berulang-ulang.

Manfaat Pert
a) Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan
dalam suatu proyek.
b) Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan
suatu pekerjaan.
c) Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain
yang lebih baik untukkelancaran proyek.
d) Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau
beberapa jalur kegiatan.
e) Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.

13
Tugas :
1. Jelaskan runtutan membuat Time Schedule proyek konstruksi dari 2 jenis
metode penjadwalan yang kamu ketahui.
2. Buatlah contoh penjadwalan proyek konstruksi dari metode yang sudah
kamu pilih.

14
Daftar Pustaka
 Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB).
(https://www.academia.edu/6217551/Materi_Ajar_Rencana_Anggaran_Bi
aya_OLEH_NURCHOLID_SYAWALDI_EKO_HERI_SISWANTO).
Diakses secara online pada 30 Maret 2019 pukul 20.00 WIB.
 Pengertian Time Schedule.
(https://www.academia.edu/16049466/Analisa_Time_Schedule). Diakses
secara online pada 30 Maret 2019 pukul 18.25 WIB.
 Pengertian Time Schedule.
(https://id.scribd.com/document/349676532/Pengertian-Time-Schedule).
Diakses secara online pada 30 Maret 2019 pukul 18.30 WIB.
 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule).
(https://www.situstekniksipil.com/2017/11/jadwal-pelaksanaan-time-
schedule-adalah.html). Diakses secara online pada 1 April 2019 pukul
16.00 WIB.
 Faktor dan Jenis Time Schedule. (https://www.asdar.id/jenis-jenis-model-
schedule-atau-penjadwalan-pada-proyek-konstruksi/). Diakses secara
online pada 1 April 2019 pukul 20.30 WIB.
 Fungsi Time Schedule.
(https://masandrekurung.blogspot.com/2016/03/tentang-time-schedule-
proyek.html). Diakses secara online pada 1 April 2019 pukul 16.15 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai