1
8. Rekapitulasi harga
9. Time schedule
10. Analisa biaya kontruksi ( rumus dari sni)
11. Laporan
2
Time schedule suatu proyek harus direncanakan secara matang dan
optimal agar terhindar dari kemungkinan keterlambatan waktu
proyek/overrun scheduled dan dampek buruk lain yang bisa terjadi. Berikut
ini adalah faktor penentu khususnya ditujukan bagi seorang estimator
schedule dalam menyusun perencanaan penjadwalan, antara lain :
1. Keteraturan yang sistematis dan runtut dalam tahapan perencanaan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, contohnya urutan sistematis item
pekerjaan mulai dari tahap awal hingga akhir yang disusun berurutan
dan logis sesuai dengan kondisi serta perencanaan alokasi sumber daya
saat proyek konstruksi berlangsung.
2. Kemampuan dalam mengestimasi waktu alokasi sumber daya yang akan
dialokasikan selama proyek konstruksi berlangsung. Hal ini menjadi
sangat penting karena sering terjadi penyimpangan waktu transportasi
sumber daya selama proses konstruksi. Contohnya keterlambatan dalam
pengiriman barang material ke lokasi proyek yang berpengaruh
langsung dengan durasi pelaksanaan proyek.
3. Kemampuan estimasi lama durasi waktu pelaksanaan pada suatu item
pekerjaan juga menentukan tingkat keberhasilan perencanaan
penjadwalan suatu proyek konstruksi. Perlu adanya analisis terhadap
besar produktivitas sumber daya yang akan digunakan, misalnya
produktivitas tenaga kerja dan peralatan terhadap volume total
pekerjaan.
4. Kemampuan estimasi terdapat hal-hal yang mungkin bisa terjadi di luar
rencana selama proses konstruksi berlangsung. Hal tersebut bisa berasal
dari faktor internal maupun eksternal misalnya faktor cuaca, kerusakan
alat, adanya kecelakaan kerja, masalah sosial, timbus klaim, dan
lainnya.
3
C. Fungsi Time Schedule
Fungsi dan manfaat membuat time schedule pada sebuat proyek
konstruksi antara lain :
1. Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan.
2. Pedoman waktu untuk pendatangan sumber daya material, peralatan
kerja yang sesuai item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Sebagai alat untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek
konstruksi.
4. Sebagai tolak ukur pencapaian target waktu pelaksanaan.
5. Sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak kerja
proyek konstruksi.
6. Sebagai pedoman mencapai progress pekerjaan setiap waktu tertentu.
7. Sebagai pedoman menentukan batas waktu denda atas keterlambatan
proyek atau bonus atas percepatan proyek,
8. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi suatu pekerjaan yang telah
diselesaikan.
9. Sebagai pedoman mengukur nilai suatu investasi.
4
Gambar 1. Time schedule dengan Curve-S
Gantt Chart
Model penjadwalan ini yaitu dengan memproyeksikan item
pekerjaan (Sb-y) terhadap waktu pelaksanaan yang berupa model
diagram batang/Gantt secara horizontal sepanjang waktu total
penjadwalan (Sb-x) /durasi proyek. Gantt chart berfungsi
memberikan informasi urutan item pekerjaan yang akan dikerjakan
secara sistematis dan informasi mengenai kemajuan proyek
berdasarkan jadwal rencana yang aktual selama proses konstruksi.
Tetapi model penjadwalan ini tidak memberikan informasi seperti
kinerja biaya, jalur kritis dan bobot pekerjaan.
5
Gambar 2. Gantt Chart
6
Gambar 3. Network Planning
7
Gambar 4. Resources Scheduled Distribution
8
3. Budgeting Cost Work Scheduled (BCWS)/Planned Value (PV)
yaitu parameter yang menunjukkan rencana biaya yang akan
dikeluarkan berdasarkan perencanaan schedule yang dibuat.
Model penjadwalan kinerja ini juga dapat menganalisis
tingkat penyimpangan/varians waktu dan biaya proyek, indeks kerja
waktu dan biaya serta dapat digunakan dalam meramalkan/estimasi
total waktu dan biaya proyek secara keseluruhan bersdasarkan indeks
kinerja proyek yang telah dikerjakan sampai pada proyek dievaluasi.
9
2. Metode pelaksanaan
Spesifikasi pekerjaan dan gambar secara lengkap yang sesuai dengan
persyaratan mutu pekerjaan yang diperlukan dan Peralatan yang
digunakan dalam pelaksaan proyek.
10
2. Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek.
3. Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan.
4. Data lokasi keberadaan proyek.
5. Data sumber daya (material, peralatan, sub.kontraktor yang tersedia
disekitar lokasi pekerjan berlangsungnya proyek.
6. Data sumber daya material, peralatan, sub.kontraktor yang harus
didatangkan ke lokasi proyek.
7. Data kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tanaga kerja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
8. Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek.
9. Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan.
10. Data kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub.kontraktor,
dan material.
11. Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan,
tenggang waktu pembayaran progress, dan lainnya.
F. Risk Plan
Risk plan adalah daftar resiko/masalah yang mungkin terjadi selama
proyek berlangsung dan bagaimana menangani terjadinya resiko
tersebut. Bagaimanapun juga ketidakpastian adalah musuh semua rencana,
termasuk rencana proyek. Terkadang ada saja waktu-waktu yang tidak
menyenangkan bagi proyek, banyak kesulitan terjadi misalnya suatu
resource tiba-tiba tidak tersedia. Oleh karenanya risk plan adalah persiapan
terbaik menghadapi ketidakpastian. Langkah-langkah berikut dapat menjadi
acuan untuk mendapatkan Risk Plan:
1. Pembahasan Resiko Potensial
Project manager akan memimpin sebuah sesi/rapat untuk
mengidentifikasikan masalah-masalah yang mungkin akan muncul.
Anggota tim akan dipancing untuk mengemukakan resiko-resiko yang
terpikirkan. Project manager akan menuliskannya di papan tulis setiap
ada yang mengemukakan pendapat yang relevan. Sedikit pendapat
11
mungkin akan muncul pada awalnya, kemudian berlanjut dengan
tanggapan yang susul-menyusul hingga akhirnya suasana mendingin
sampai akhirnya pendapat terakhir diutarakan.
Resiko yang dimaksud disini adalah resiko spesifik. Jika suatu
resiko dirasa belum spesifik maka project manager akan memancing
agar permasalahan disampaikan secara lebih spesifik. Sumber masalah
yang baik lainnya adah asumsi-asumsi yang muncul ketika membuat
Vision and Scope dan melakukan estimasi dengan metode Wideband
Dephi.
12
diketahuinya jalur kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu
penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.
Karakteristik proyek
a) Kegiatannya dibatasi oleh waktu sifatnya sementara, diketahui
kapan mulai dan berakhirnya.
b) Dibatasi oleh biaya.
c) Dibatasi oleh kualitas.
d) Biasanya tidak berulang-ulang.
Manfaat Pert
a) Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan
dalam suatu proyek.
b) Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan
suatu pekerjaan.
c) Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain
yang lebih baik untukkelancaran proyek.
d) Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau
beberapa jalur kegiatan.
e) Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.
13
Tugas :
1. Jelaskan runtutan membuat Time Schedule proyek konstruksi dari 2 jenis
metode penjadwalan yang kamu ketahui.
2. Buatlah contoh penjadwalan proyek konstruksi dari metode yang sudah
kamu pilih.
14
Daftar Pustaka
Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB).
(https://www.academia.edu/6217551/Materi_Ajar_Rencana_Anggaran_Bi
aya_OLEH_NURCHOLID_SYAWALDI_EKO_HERI_SISWANTO).
Diakses secara online pada 30 Maret 2019 pukul 20.00 WIB.
Pengertian Time Schedule.
(https://www.academia.edu/16049466/Analisa_Time_Schedule). Diakses
secara online pada 30 Maret 2019 pukul 18.25 WIB.
Pengertian Time Schedule.
(https://id.scribd.com/document/349676532/Pengertian-Time-Schedule).
Diakses secara online pada 30 Maret 2019 pukul 18.30 WIB.
Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule).
(https://www.situstekniksipil.com/2017/11/jadwal-pelaksanaan-time-
schedule-adalah.html). Diakses secara online pada 1 April 2019 pukul
16.00 WIB.
Faktor dan Jenis Time Schedule. (https://www.asdar.id/jenis-jenis-model-
schedule-atau-penjadwalan-pada-proyek-konstruksi/). Diakses secara
online pada 1 April 2019 pukul 20.30 WIB.
Fungsi Time Schedule.
(https://masandrekurung.blogspot.com/2016/03/tentang-time-schedule-
proyek.html). Diakses secara online pada 1 April 2019 pukul 16.15 WIB.
15