keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam Mendiagnosa gambar sketsa/draft yang dilakukan oleh Juru Gambar Arsitektur Dokumen pelaksanaan berupa gambar sketsa/draft dan uraiannya serta spesifikasi teknis termasuk spesifikasi bahan harus tersedia Diberi kewenangan untuk menganalisa waktu pelaksanaan dan kebutuhan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai persyaratan mutu dan persyaratan kerja Pada waktu tahapan konsepsi, pra rancangan dan pengembangan rancangan maka biasanya penggambaran sepenuhnya dikerjakan oleh seorang arsitek Setelah rancangan yang berupa draft tersebut telah disetujui oleh pemberi kerja, barulah gambar tersebut dibuat detail gambar kerja yang lazim dikerjakan oleh juru gambar arsitektur A. PENGERTIAN SKALA Skala : suatu netode untuk mentransformasikan ukuran bangunan sebenarnya ke bidang gambar yang dikehendaki Untuk penggambaran areal yang lebih luas, dapat dipilih skala yang lebih kecil, misalnya 1:1000 atau lebih Pada gambar sketsa 2D atau 3D sebagai pelengkap informasi visual bisa diterapkan gambar tanpa skala/ NTS (not to scale) B. PENGERTIAN NOTASI Notasi : keterangan dalam bentuk kata, kalimat atau angka yang memberikan informasi pelengkap atas sajian grafis pada gambar Beberapa notasi yang banyak digunakan : keterangan nama ruang, keterangan jarak, elevasi dan keterangan bahan Notasi untuk memperjelas makna gambar, mengacu pada informasi dalam Spesifikasi Teknis atau Daftar Bahan dan Upah Notasi yang lebih deskriptif yang sifatnya memperjelas informasi dalam gambar, umumnya dicantumkan pada gambar detail C. PENGERTIAN SIMBOL Simbol : tampilan grafis, huruf, angka atau tanda-tanda pada gambar yang mempunyai pengertian tertentu Referensi : metode penandaan yang menjelaskan hubungan satu gambar dengan gambar lainnya. Misal : antara tanda potongan pada denah dengan gambar potongan pada lembar yang lain Beberapa simbol yang dikenal luas : • arah utara • Simbol lubang • Simbol saklar • Dll D. PEDOMAN UKURAN, KERTAS GAMBAR
Sesuai ketentuan BS (British Standard)
1192:1969 standar kertas gambar ditentukan sebagai berikut : - A 0 : 841 mm x 1.189 mm - A 1 : 594 mm x 841 mm - A 2 : 420 mm x 594 mm - A3 : 297 mm x 420 mm - A 4 : 210 mm x 297 mm Pemilihan jenis/tipe kertas gambar tersebut adalah berdasarkan : -Memudahkan dalam memperkecil dan/atau memperlebar kertas sesuai dengan kebutuhannya. -Memudahkan penyimpanan di studio gambar. -Mudah dibawa sewaktu survey/tugas di lapangan. E. FORMAT KERTAS GAMBAR
Format standar kertas gambar yang baku
umumnya menyangkut lebar garis tepi dan lay out panel judul serta keterangan Dikenal 2 jenis lay out panel judul :
1. Lay out panel judul dan keterangan vertikal pada
sisi kanan gambar 2. Lay out panel judul dan keterangan horisontal pada sisi bawah gambar F. SETTING GAMBAR Parameter-parameter yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan setting gambar adalah: 1. Ukuran kertas (A 0, A 1, A 2, A 3, A 4). 2. Format kertas (panel judul dan keterangan horizontal, panel judul dan keterangan vertikal). 3. Besaran gambar (skala yang diminta). 4. Keterkaitan gambar dalam satu lembar kertas (denah-denah, tampak- tampak, potongan- potongan, detail-detail). 5. Kejelasan informasi yang perlu dipahami oleh pengamat gambar (pemberi kerja, instansi pemberi izin, kontraktor, supplier dan sebagainya). G. KODE DAN PENOMORAN GAMBAR Berikut adalah contoh kode dan penomoran gambar ; AR : Gambar Arsitektur MP : Master Plan LS : Lansekap IN : Interior A. KAK kerangka acuan kerja (KAK) : pedoman dan persyaratan perencanaan-perancangan yang disiapkan oleh pemberi kerja/pengguna jasa untuk penyedia jasa, dalam konteks ini berarti konsultan perencana - perancang atau aristek Dokumen ini mencakup : latar belakang penugasan, programkebutuhan, persyaratan / kriteria perencanaan - perancangan dan persyaratan/ kriteria output A. KAK Bagi juru gambar beberapa hal penting : a) bentuk presentasi (gambar manual atau dengan komputer) b) Jenis software c) Skala gambar d) Ukuran dan format kertas gambar e) Jumlah dokumen yang harus diserahkan f) Persyaratan lain yang khusus diminta B. SPESIFIKASI TEKNIS Spesifikasi teknis dilihat oleh Konsultan Perencana/Arsitek dan khusus digunakan oleh juru gambar arsitektur untuk membuat gambar detail rencana teknis arsitektur pada tahap rencana detail (DED) Tahapan perencanan adalah sebagai berikut : a) Tahap Konsepsi Merupakan konsultasi awal antara perancang/arsitek dengan pemberi kerja. Terutama menyajikan konsep skematik rencana teknis b) Tahap Pra Rencana/Pra Rancangan Tahap konsultasi lanjutan antara perancang/arsitek dan pemberi kerja. Umumnya disajikan dalam 2 atau 3 alternatif rancangan untuk salah satunya dipilih pemberi kerja dan dikembangkan ke tahap pengembangan rancangan Tahapan perencanan adalah sebagai berikut : c) Tahap Pengembangan Rencana/Pengembangan Rancangan Pemberi tugas sudah memilih satu desain yang pasti sehingga dapat dilakukan pengembangan rencana dan gambar-gambar sudah memiliki akurasi dan ketelitian yang tinggi Pada ketiga tahap di atas, pekerjaan pengambarannya dikerjakan oleh arsitek perencana Tahapan perencanan adalah sebagai berikut : d) Tahap Rencana Detail (DED- Detail Enguneerng Design) Pada tahap ini, juru gambar mulai bekerja untuk membuat gambar detail yang merupakan gambar 2 dimensi yang menjelaskan seluruh detail teknis dari gambar draft yang digambar arsitek pada tahap pengembangan rencana Gambar arsitektur yang dibuat oleh juru gambar terdiri dari gambar 2 dimensi yang bersifat teknikal dan terukur. Nantinya akan menajadi pedoman pelaksanaan pekerjaan di lapangan Gambar arsitektur 2 D meliputi : rencana tapak, denah, tampak, potongan, potongan tipikal Rencana komponen bangunan : rencana lantai, rencana dinding, rencana atap, rencana toilet Detail komponen bangunan : detail pola lantai, detail dinding, detail kusen TERIMA KASIH