Anda di halaman 1dari 43

ADISTHYA MELLISA RUKMANA, ST.

 Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
dalam Mendiagnosa gambar sketsa/draft yang
dilakukan oleh Juru Gambar Arsitektur
 Dokumen pelaksanaan berupa gambar sketsa/draft
dan uraiannya serta spesifikasi teknis termasuk
spesifikasi bahan harus tersedia
 Diberi kewenangan untuk menganalisa waktu
pelaksanaan dan kebutuhan bahan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai persyaratan
mutu dan persyaratan kerja
 Pada waktu tahapan konsepsi, pra rancangan dan
pengembangan rancangan maka biasanya
penggambaran sepenuhnya dikerjakan oleh
seorang arsitek
 Setelah rancangan yang berupa draft tersebut telah
disetujui oleh pemberi kerja, barulah gambar
tersebut dibuat detail gambar kerja yang lazim
dikerjakan oleh juru gambar arsitektur
A. PENGERTIAN SKALA
 Skala : suatu netode untuk mentransformasikan
ukuran bangunan sebenarnya ke bidang gambar
yang dikehendaki
 Untuk penggambaran areal yang lebih luas,
dapat dipilih skala yang lebih kecil, misalnya
1:1000 atau lebih
 Pada gambar sketsa 2D atau 3D sebagai
pelengkap informasi visual bisa diterapkan
gambar tanpa skala/ NTS (not to scale)
B. PENGERTIAN NOTASI
 Notasi : keterangan dalam bentuk kata, kalimat
atau angka yang memberikan informasi
pelengkap atas sajian grafis pada gambar
 Beberapa notasi yang banyak digunakan :
keterangan nama ruang, keterangan jarak,
elevasi dan keterangan bahan
 Notasi untuk memperjelas makna gambar,
mengacu pada informasi dalam Spesifikasi
Teknis atau Daftar Bahan dan Upah
 Notasi yang lebih deskriptif yang sifatnya
memperjelas informasi dalam gambar,
umumnya dicantumkan pada gambar detail
C. PENGERTIAN SIMBOL
 Simbol : tampilan grafis, huruf, angka atau
tanda-tanda pada gambar yang mempunyai
pengertian tertentu
 Referensi : metode penandaan yang
menjelaskan hubungan satu gambar dengan
gambar lainnya. Misal : antara tanda potongan
pada denah dengan gambar potongan pada
lembar yang lain
 Beberapa simbol yang dikenal luas :
• arah utara
• Simbol lubang
• Simbol saklar
• Dll
D. PEDOMAN UKURAN, KERTAS GAMBAR

 Sesuai ketentuan BS (British Standard)


1192:1969 standar kertas gambar ditentukan
sebagai berikut :
- A 0 : 841 mm x 1.189 mm
- A 1 : 594 mm x 841 mm
- A 2 : 420 mm x 594 mm
- A3 : 297 mm x 420 mm
- A 4 : 210 mm x 297 mm
 Pemilihan jenis/tipe kertas gambar tersebut
adalah berdasarkan :
-Memudahkan dalam memperkecil dan/atau
memperlebar kertas sesuai dengan
kebutuhannya.
-Memudahkan penyimpanan di studio gambar.
-Mudah dibawa sewaktu survey/tugas di
lapangan.
E. FORMAT KERTAS GAMBAR

 Format standar kertas gambar yang baku


umumnya menyangkut lebar garis tepi dan lay out
panel judul serta keterangan
 Dikenal 2 jenis lay out panel judul :

1. Lay out panel judul dan keterangan vertikal pada


sisi kanan gambar
2. Lay out panel judul dan keterangan horisontal
pada sisi bawah gambar
F. SETTING GAMBAR
 Parameter-parameter yang perlu dipertimbangkan
dalam penetapan setting gambar adalah:
1. Ukuran kertas (A 0, A 1, A 2, A 3, A 4).
2. Format kertas (panel judul dan keterangan
horizontal, panel judul dan keterangan
vertikal).
3. Besaran gambar (skala yang diminta).
4. Keterkaitan gambar dalam satu lembar kertas
(denah-denah, tampak- tampak, potongan-
potongan, detail-detail).
5. Kejelasan informasi yang perlu dipahami
oleh pengamat gambar (pemberi kerja,
instansi pemberi izin, kontraktor, supplier dan
sebagainya).
G. KODE DAN PENOMORAN GAMBAR
 Berikut adalah contoh kode dan penomoran
gambar ;
AR : Gambar Arsitektur
MP : Master Plan
LS : Lansekap
IN : Interior
A. KAK
 kerangka acuan kerja (KAK) : pedoman dan
persyaratan perencanaan-perancangan yang
disiapkan oleh pemberi kerja/pengguna jasa
untuk penyedia jasa, dalam konteks ini berarti
konsultan perencana - perancang atau aristek
 Dokumen ini mencakup : latar belakang
penugasan, programkebutuhan, persyaratan /
kriteria perencanaan - perancangan dan
persyaratan/ kriteria output
A. KAK
 Bagi juru gambar beberapa hal penting :
a) bentuk presentasi (gambar manual atau
dengan komputer)
b) Jenis software
c) Skala gambar
d) Ukuran dan format kertas gambar
e) Jumlah dokumen yang harus diserahkan
f) Persyaratan lain yang khusus diminta
B. SPESIFIKASI TEKNIS
 Spesifikasi teknis dilihat oleh Konsultan
Perencana/Arsitek dan khusus digunakan oleh
juru gambar arsitektur untuk membuat
gambar detail rencana teknis arsitektur pada
tahap rencana detail (DED)
 Tahapan perencanan adalah sebagai berikut :
a) Tahap Konsepsi
Merupakan konsultasi awal antara
perancang/arsitek dengan pemberi kerja.
Terutama menyajikan konsep skematik rencana
teknis
b) Tahap Pra Rencana/Pra Rancangan
Tahap konsultasi lanjutan antara
perancang/arsitek dan pemberi kerja. Umumnya
disajikan dalam 2 atau 3 alternatif rancangan
untuk salah satunya dipilih pemberi kerja dan
dikembangkan ke tahap pengembangan
rancangan
 Tahapan perencanan adalah sebagai berikut :
c) Tahap Pengembangan Rencana/Pengembangan
Rancangan
Pemberi tugas sudah memilih satu desain yang
pasti sehingga dapat dilakukan pengembangan
rencana dan gambar-gambar sudah memiliki
akurasi dan ketelitian yang tinggi
Pada ketiga tahap di atas, pekerjaan
pengambarannya dikerjakan oleh arsitek
perencana
 Tahapan perencanan adalah sebagai berikut :
d) Tahap Rencana Detail (DED- Detail
Enguneerng Design)
Pada tahap ini, juru gambar mulai bekerja
untuk membuat gambar detail yang
merupakan gambar 2 dimensi yang
menjelaskan seluruh detail teknis dari gambar
draft yang digambar arsitek pada tahap
pengembangan rencana
 Gambar arsitektur yang dibuat oleh juru gambar
terdiri dari gambar 2 dimensi yang bersifat teknikal
dan terukur. Nantinya akan menajadi pedoman
pelaksanaan pekerjaan di lapangan
 Gambar arsitektur 2 D meliputi : rencana tapak,
denah, tampak, potongan, potongan tipikal
 Rencana komponen bangunan : rencana lantai,
rencana dinding, rencana atap, rencana toilet
 Detail komponen bangunan : detail pola lantai,
detail dinding, detail kusen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai