KEBIJAKAN PENYUSUNAN
DOKUMEN KONTRAK
(UU 18/1999 & PP 29/2000 Jo PP 79/2015)
admikon@yahoo.com atau
admikon2@gmail.com
MODUL BIMBINGAN
TEKNIS ADMINISTRASI
KONTRAK KONSTRUKSI
3
MODUL 1:
KEBIJAKAN PENYUSUNAN
DOKUMEN KONTRAK
(UU 18/1999 & PP 29/2000 Jo PP 79/2015)
UNDANG-UNDANG NO 18 TAHUN 1999
TENTANG JASA KONSTRUKSI
5
6
BAB I KETENTUAN UMUM (Pasal 1)
7
BAB III USAHA JASA KONSTRUKSI
(Pasal 4)
8
UNDANG-UNDANG
NO 18 TAHUN 1999
TENTANG JASA KONSTRUKSI
9
UNDANG-UNDANG
NO 18 TAHUN 1999
TENTANG JASA KONSTRUKSI
Ketentuan ini berlaku juga dalam pengikatan antara penyedia jasa dan sub penyedia jasa
10
UNDANG-UNDANG
NO 18 TAHUN 1999
TENTANG JASA KONSTRUKSI
11
UNDANG-UNDANG
NO 18 TAHUN 1999
TENTANG JASA KONSTRUKSI
KETENTUAN INI DIATUR LEBIH LANJUT DENGAN PP NO 29 TAHUN 2000 PASAL 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, DAN 34.
12
UNDANG-UNDANG NO
18 TAHUN 1999
TENTANG JASA KONSTRUKSI
13
UNDANG-UNDANG
NO 18 TAHUN 1999
TENTANG JASA KONSTRUKSI
Diatur
Bertanggung jawab lebih lanjut
sesuai bid profesi &
dikenakan ganti rugi dalam PP
14
BAB IX PENYELESAIAN
SENGKETA
15
BAB X SANKSI
Sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pasal 41
berupa :
16
BAB X SANKSI
17
PERATURAN PEMERINTAH NO 29 TAHUN 2000
TENTANG PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PERATURAN PEMERINTAH N0 79 TAHUN 2015
Pasal 15. Pengguna Jasa dalam Pemilihan Penyedia Jasa berkewajiban untuk :
d.Menerbitkan dokumen penunjukan langsung secara lengkap, jelas, dan benar
serta dapat dipahami yang memuat :
• tata cara penunjukan langsung mencakup prosedur, persyaratan, dan
kewenangan; dan
• Syarat-syarat Kontrak mencakup Syarat Umum dan Syarat Khusus;
Pasal 15. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam Pemilihan Penyedia Jasa
berkewajiban untuk :
j. Menandatangani Kontrak Kerja Konstruksi dalam batas waktu yang
ditentukan dalam Dokumen Lelang;
21
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 79 TAHUN 2015
Pasal 20. Kontrak Kerja Konstruksi
1. Kontrak Kerja Konstruksi pada dasarnya dibuat secara terpisah sesuai tahapan
dalam pekerjaan konstruksi yang terdiri dari kontrak kerja konstruksi untuk
Pekerjaan Perencanaan, kontrak kerja konstruksi untuk Pekerjaan Pelaksanaan,
dan kontrak kerja konstruksi untuk Pekerjaan Pengawasan.
2. Dalam hal Pekerjaan Terintegrasi, Kontrak Kerja Konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dapat dituangkan dalam 1 (satu) kontrak kerja konstruksi.
3. Kontrak kerja konstruksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibedakan
berdasarkan :
22
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 79 TAHUN 2015
Pasal 15. Pengguna Jasa dalam Pemilihan Penyedia Jasa berkewajiban untuk :
d.Menerbitkan dokumen penunjukan langsung secara lengkap, jelas, dan benar
serta dapat dipahami yang memuat :
• tata cara penunjukan langsung mencakup prosedur, persyaratan, dan
kewenangan; dan
• Syarat-syarat Kontrak mencakup Syarat Umum dan Syarat Khusus;
Pasal 15. Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam Pemilihan Penyedia Jasa
berkewajiban untuk :
j. Menandatangani Kontrak Kerja Konstruksi dalam batas waktu yang
ditentukan dalam Dokumen Lelang;
23
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 79 TAHUN 2015
26
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 79 TAHUN 2015
28
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 79 TAHUN 2015
Kegagalan Bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan
kerja, dan atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan Penyedia Jasa dan atau
Pengguna Jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.
29
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 79 TAHUN 2015
30
PP NO 29 TAHUN 2000 TENTANG
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
JO PP N0 79 TAHUN 2015
31