Anda di halaman 1dari 16

Penjadwalan Jangka Pendek

Merupakan pengaturan waktu dalam kegiatan operasi yang mencakup


pengalokasian fasilitas , peralatan , tenaga kerja serta urutan
pelaksanaannya . Penjadwalan jangka pendek merupakan
penjabaran dari rencana jangka menengah yang disebut
perencanaan agregat kemudian disusun master skedul yang
memerinci rencana agregat dan menetapkan jadwal yang menyeluruh
untuk produk yang akan dibuat . Penjadwalan jangka pendek
merupakan realisasi dari pelaksanaan produksi yang menitik beratkan
pada pembebanan kerja ke pusat pusat kerja ( work center ) yang
disebut Loading serta penetapan urutan kerja yang disebut
Sequencing Job .
Jenis Penjadwalan
Teknik penjadwalan dapat dibedakan dalam 2 kategori antara lain :
a. Forward scheduling , merupakan penjadwalan yang disusun
berdasarkan urutan operasi dari yang pertama kemudian bergerak
kedepan sampai operasi berakhir .
b. Backward Scheduling , merupakan penjadwalan yang dimulai dari
penetapan tanggal penyelesaian kegiatan kemudian bergerak
kebelakang untuk menentukan tanggal permulaan operasi yang
dibutuhkan .
Pembebanan ( Loading )
Merupakan pengalokasian pekerjaan pada pusat
pusat kerja ( work centers ) agar biaya proses
dapat diminimalkan , waktu kosong dapat
ditekan dan pemenuhan waktu dapat dilakukan
sebaik baiknya . Metoda yang biasa
digunakan untuk membagi pekerjaan dalam
pusat pusat kerja adalah Gantt Chart ( Bagan
Gantt ) yang berasal dari Henry Gantt penemu
teknik ini . Bagan ini dapat memperlihatkan
beban kerja maupun waktu kosong dari tiap
bagian atau mesin sehingga operator dari pusat
kerja yang bebannya longgar dapat
diperbantukan ke pusat kerja yang bebannya
berlebih .
Penggunaan Gantt chart menggunakan simbol
sebagai berikut :
Kegiatan mulai
Kegiatan selesai
Waktu kegiatan yg disediakan
Kemajuan pekerjaan
Waktu kosong / non produksi
Titik waktu peninjauan / inspeksi
Contoh Gantt Chart :
Hari 1 2 3 4 5 6 7 8
Tugas

Tugas A memerlukan waktu kerja 5 hari telah diselesaikan 4 hari


Tugas B memerlukan waktu kerja 2 hari telah selesai seluruhnya, 1
hari pertama kosong
Tugas C memerlukan waktu kerja 6 hari telah diseleesaikan 4 hari
Urutan kerja (Sequencing Job)
Merupakan penentuan urut-urutan kerja yang akan
diproses produksi, penentuan urutan prioritas
urutan kerja biasa disebut priority dispatch rules
dengan pedoman umum sbb :
- FCFS (First Come First Served), pekerjaan yang
datang lebih dulu diproses lebih dulu
- SPT (Shortest Processing Time), pekerjaan yang
selesainya cepat diproses lebih dulu
- EDD (Earliest Due Date), pekerjaan yang harus
selesai paling awal diproses lebih dulu
- LPT (Longest Processing Time), pekerjaan yang
memerlukan proses yang lama dan penting
diproses lebih dulu.
Scheduling Jasa
Dalam beberapa hal scheduling perusahaan jasa berbeda
dengan scheduling manufaktur misalnya titik berat
scheduling perusahaan jasa pada pengaturan tenaga kerja
sedang perusahaan manufaktur pada material.
Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan sedang
manufaktur mutlak memerlukan persediaan
Perusahaan jasa merupakan labour intensif.
Dalam usaha jasa masing-masing menerapkan schedul yang
berbeda dalam melayani pelanggannya misal :
- Dokter, pengacara menggunakan sistem perjanjian
(appointment)
- Bank, kantor pos, fast food menggunakan sistem FCFS
(first Come First Served)
- Hotel, penerbangan menggunakan sistem reservasi dan
sebagainya.
Alokasi Tenaga Kerja
Merupakan metoda yang digunakan untuk
membantu mengalokasikan sumber daya manusia
yang ada untuk pekerjaan tertentu yang tersedia .
Syarat metoda ini adalah satu karyawan hanya
untuk satu pekerjaan , metoda ini biasa disebut
juga metoda Penugasan ( Assignment Problem ) .
Pemecahan masalah menggunakan metoda yang
disebut Metoda Hungarian karena metoda ini
dikembangkan oleh ahli matematika Hungaria
bernama D . Konig pada tahun 1916 . Cara kerja
metoda ini seperti contoh berikut ini :
Bagian produksi suatu perusahaan memiliki 3
macam pekerjaan yang harus diisi oleh 3 orang
karyawan yang memiliki latar belakang
ketrampilan dan pengalaman yang berbeda .
Biaya penyelesaian pekerjaan untuk masing
masing karyawan tersebut adalah sebagai
berikut :
Pekerjaan X Y Z
Karyawan
A 20.000 27.000 30.000
B 10.000 18.000 16.000
C 14.000 16.000 12.000
Pertanyaan : Tentukan alokasi tenaga kerja tersebut
ke pekerjaan yang tersedia agar diperoleh total
biaya yang minimal .
Jawab :
Langkah 1 , menemukan Matrix Total Opportunity
Cost ( TOC matrix ) , dengan cara mengurangi
biaya biaya dari setiap baris dengan biaya yang
terkecil pada baris yang bersangkutan . Matrix
yang telah dikurangi dengan biaya terkecil disebut
Reduced Cost Matrix . TOC matrix diperoleh bila
dalam reduced cost matrix semua kolom sudah
ada bilangan 0 . Bila ada kolom yang belum
memiliki bilangan 0 maka semua bilangan dalam
kolom yang bersangkutan dikurangi dengan
bilangan terkecil yang ada pada kolom tersebut .
Dari contoh perhitungannya adalah sebagai berikut
:
Baris A , biaya terkecil = 20.000
A-X = 20.000 20.000 = 0 , A-Y = 27.000 20.000
= 7.000 , A Z = 30.000 20.000 = 10.000 .
Baris B , terkecil = 10.000
B X = 10.000 10.000 = 0 , B Y = 18.000
10.000 = 8.000 , B Z = 16.000 10.000 =
6.000 .
Baris C , terkecil = 12.000
C X = 14.000 12.000 = 2.000 , C Y = 16.000
12.000 = 4.000 , C Z = 12.000 12.000 = 0
Reduced Cost Matrix nya adalah sebagai berikut :
Pekerjaan X Y Z
Karyawan
A 0 7.000 10.000
B 0 8.000 6.000
C 2.000 4.000 0

Kolom Y belum ada bilangan nol diambil yang terkecil


sebagai pengurang bilangan yang lain dalam kolom
tersebut :
4.000 4.000 = 0
8.000 4.000 = 4.000
7.000 4.000 = 3.000
TOC matrik dapat disusun sebagai berikut :
Pek. X Y Z
Kary.
A 0 3.000 10.000
B 0 4.000 6.000
C 2.000 0 0
Langkah 2 , melakukan tes optimalisasi dengan cara menarik garis
horizontal / vertikal untuk meliput seluruh bilangan yang memiliki
bilangan 0 dalam TOC matrix . Bila jumlah garis sudah sama dengan
jumlah kolom / baris maka penugasan sudah optimal , tetapi bila belum
sama diperlukan revisi matrix .

Pek. X Y Z
Kary.
A 0 3.000 10.000
B 0 4.000 6.000
C 2.000 0 0
Garis = 2 sedang kolom / baris ada 3 sehingga belum optimal
memerlukan revisi matrix dengan cara memilih bilangan terkecil dari
bilangan-bilangan yang tidak terlewati garis sebagai pengurang
bilangan-bilangan tersebut :
3.000 3.000 = 0
10.000 3.000 = 7.000
4.000 3.000 = 1.000
6.000 3.000 = 3.000
Kemudian bilangan terkecil tersebut ditambahkan pada bilangan
dalam 2 garis yang saling bersilangan (3.000 + 2.000 = 5.000)
Memasukkan nilai-nilai revisi dalam matrix dan melakukan tes
optimalisasi kembali.

Pek. X Y Z
Kary.
A 0 0 7.000
B 0 1.000 3.000
C 5.000 0 0
Jumlah garis = jumlah kolom / baris, berarti sudah optimal
penugasannya adalah sebagai berikut :

Karyawan Pekerjaan Biaya


A y 27.000
B X 10.000
C Z 12.000
Total = 49.000

Bila karyawan tidak sama pekerjaan maka metode


Hungarian tidak dapat diterapkan maka harus ditambah
dengan karyawan semu (dummy worker) bila pekerjaan
lebih besar dari karyawan atau ditambah pekerjaan semu
(dummy job) bila karyawan lebih besar dari pekerjaan yang
tersedia dengan biaya = 0
Pek. 1 2 3 4
Kary.
A 20.000 27.000 30.000 32.000
B 10.000 18.000 16.000 20.000
C 14.000 16.000 12.000 15.000
Dummy D 0 0 0 0

Prosedur pemecahan selanjutnya barulah metode


Hungarian dapat digunakan dengan langkah-
langkah seperti tersebut diatas.

Anda mungkin juga menyukai