Anda di halaman 1dari 38

KELOMPOK 3

Anggota:
Natalia Harini - 201450098
Adinda Shieva - 201550435
Annisa Rachmawati
Yohanna Adylia - 201550465
BAB 10

Penetapan Harga Barang dan


Jasa Publik di Indonesia
(Perbandingan dengan Sektor
Bisnis)
Barang/jasa pulik = barang/jasa yang dapat dinikmati oleh publik
tanpa harus mengeluarkan biaya.

Pajak
Pelayanan Publik
dibiayai melalui
Pembebanan langsung
kepada masyarakat sebagai
konsumen jasa publik
Manajemen Pelayanan Publik dan
Pelayanan Swasta / Bisnis

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang


dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan
Manajemen Pelayanan Publik dan
Pelayanan Swasta / Bisnis
Fugsi pelayanan publik = satu fungsi fundamental yag harus
diemban oleh pemerintah tingkat pusat.

Konsep
pelayanan

Penyedia Penerima
Layanan Layanan
Manajemen Pelayanan Publik dan
Pelayanan Swasta / Bisnis
Persamaan Pelayanan Publik dan Swasta:
 Keduanya berusaha memenuhi harapan pelanggan, dan mendapat
kepercayaannya
 Kepercayaan pelanggan adalah jaminan atas kelangsungan hidup
organisasi
Manajemen Pelayanan Publik dan Pelayanan
Swasta
Karakteristik khusus dari pelayanan publik yang membedakan dari swasta:

• Sebagian besar layanan pemerintah berupa jasa, dan barang tak nyata

• Selalu terkait dengan jenis pelayanan” lain, dan membentuk sebuah jalinan sistem
pelayanan (skala regional dan nasional).

• Pelanggan internal cukup menonjol.

• Efisiensi dan efektivitas pelayanan akan meningkat seiring dengan peningkatan mutu
pelayanan

• Masyarakat secara keseluruhan ddiperlakukan sebagai pelanggan tidak langsung, yang


sangat berpengaruh kepada upaya” pengembangan pelayanan.
Manajemen Pelayanan Publik dan
Pelayanan Swasta / Bisnis
Pengelompokan Barang dan Jasa Berdasarkan Ciri Dasar Exclusion
dan Comsumption

Exclusion Konsumsi Individual Konsumsi Kolektif


Mudah mencegah orang Barang privat Barang semi publik
untuk ikut menikmati

Sulit mencegah orang lain Barang semi privat Barang publik


untuk ikut menikmati
Manajemen Pelayanan Publik Dan Pelayanan
Swasta
Perbedaan Manajemen Pelayanan Sektor Publik dan Swasta
(Stewart & Ransom 1988)

Sektor Swasta Sektor Publik


Berdasar pada pilihan
Berdasar pada pilihan
kolektif dalam
individu
pemerintah

Dipengaruhi hukum
Tidak dapat ditentukan
penawaran dan
murni dari hukum pasar
permintaan

Manajemen bersfat Informasi diberikan seluas


tertutup terhadap akses mungkin untuk
publik meningkatkan transparasi
Sektor Swasta Sektor Publik
Berorientasi pada keadilan Menciptakan keadilan
pasar kebutuhan

Tujuannya pada
Tujuan manajemen swasta
menciptakan keadilan dan
pada kepuasan pelanggan
kesejahteraan sosial

Kekuasaan tertinggi ada


“Pelanggan adalah Raja”
pada Masyarakat
Penentuan Harga Pelayanan Publik
Penetapan harga barang dan jasa publik tidak lepas dari proses
politik. Proses politik diperlukan dalam menentukan :
 Jumlah barang publik yang harus disediakan
 Bagaimana implikasinya terhadap distribusi biaya yang akan
menjadi tanggung jawab para individu.
Penentuan Harga Pelayanan Publik
Dalam penentuan harga pelayanan publik, pemerintah
mempertimbangkan beberapa tujuan, yaitu:
 Dapat dijual dengan harga pasar;
 Dijual dengan tingkat harga tertentu yang berbeda dengan
harga pasar;
 Diberikan secara gratis kepada konsumennya.
Pelayanan Publik yang Dapat Dijual
Beberapa Pelayanan Publik yang Dapat Dibebankan Tarif Pelayanan :

a. Penyediaan air bersih


b. Transportasi publik
c. Jasa pos dan telekomunikasi
d. Energi dan listrik
e. Perumahan rakyat
f. Fasilitas rekreasi atau pariwisata
g. Pendidikan
h. Jalan tol
i. Irigasi
j. Jasa pemadam kebakaran
k. Pelayanan kesehatan
l. Pengolahan sampah atau limbah
Dalam Membebankan Tarif Pelayanan Publik
Mardiasmo (2009) Menyatakan Beberapa Alasannya,
seperti :
1. Adanya barang privat versus barang publik

Barang
Barang Privat : Barang Publik :
Barang - barang Barang – barang Campuran
kebutuhan kebutuhan antara Barang
masyarakat yang masyarakat yang Privat dan
mafaat barang atau manfaat barang dan Barang Publik :
jasa tersebut hanya jasa tersebut dapat Meskipun
dinikmati secara dinikmati oleh dikonsumsi secara
individual oleh seluruh masyarakat individual tetapi
pembelinya, secara bersama- masyarakat secara
sedangkan yang sama. Contoh : Jasa umum juga
tidak mengonsumsi Polisi membutuhkan
tidak dapat barang dan jasa
menikmati barang tersebut. Contoh :
atau jasa tersebut. Pendidikan
Contoh : Makanan,
Dalam Penyediaan barang publik, yang
diperlukan adalah :

Identifikasi barang atau Siapa yang lebih


jasa yang menjadi berkompeten (efisien)
kebutuhan masyarakat untuk menyediakan
(apakah barang public atau kebutuhan publik tersebut
privat); (pemerintah atau swasta);

Dapatkah penyediaan Pelayanan publik apa saja


pelayanan public tertentu yang tidak harus dilakukan
diserahkan kepada sector pemerinth tapi dapat
swasta dan pihak ketiga; ditangani oleh swasta.
2. Efisiensi Ekonomi
Mekanisme harga memiliki peran penting dalam
mengalokasikan sumber daya melalui :
a. Pendistribusian permintaan
b. Pemberian intensif untuk menghindari pemborosan
c. Pemberian insentif kepada pemasok berkaitan dengan
skala produksi
d. Penyediaan sumber daya pada supplier untuk
mempertahankan dan meningkatkan persediaan jasa
3. Prinsip Keuntungan
Prinsip bahwa yang tidak menikmati manfaat tidak perlu
membayar dianggap “wajar” ketika pelayanan tidak
dinikmati oleh semua orang. Jadi, pembebanan hanya
dikenakan kepada masyaralkat atau mereka yang
diuntungkan kepada pelayanan tersebut.
Dasar Pembebanan Tarif Pelayanan
Sektor Swasta
Dalam Menetapkan Harga Suatu produk atau jasa, ada dua
faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu :
a. Faktor Internal Perusahaan, meliputi :
1. Tujuan Pemasaran 2. Strategi Bauran
3. Biaya
Perusahaan Pemasaran
• Tujuan tersebut bisa • Harga adalah salah • Biaya merupakan
berupa satu komponen factor yang
maksimalisasi laba, bauran pemasaran. menentukan harga
mempertahankan Oleh karena itu, minimal yang harus
kelangsungan hidup harga perlu ditetapkan
perusahaan, meraih dikoordinasikan dan perusahaan agar
pangsa pasar yang saling mendukung tidak mengalami
besar, dll. dengan bauran kerugian.
pemasaran lainnya
(produk, distribusi,
promosi).
b. Faktor Eksternal Perusahaan, meliputi :

1. Sifat pasar
2. Persaingan
dan permintaan

Apakah termasuk pasar Kebebasan perusahaan


persaingan sempurna, dalam menentukan harga
persaingan monopoli, bergantung pada jenis
maupun oligopoli. pasar yang berbeda beda
Faktor lainnya adalah
elastisitas permintaan.
 4 jenis pasar berdasarkan bentuk persaingannya:
1. Pasar Persaingan Murni  pasar yang terdiri dari atas banyak
pembeli dan penjual yang memperdagangkan komoditas yang
seragam.
2. Pasar Persaingan Monopoli  pasar yang terdiri atas banyak
pembeli dan penjual yang berdagang pada kisaran harga tertentu
bukan pada satu harga pasar
3. Pasar Persaingan Oligopoli  pasar yang terdiri dari sedikit penjual
yang sangat sensitif pada penetapan harga dan strategi pemasaran
yang dilakukan pesaing
4. Pasar Monopoli Murni  pasar dengan 1 penjual
Dasar Pembebanan Tarif
Pelayanan Publik
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
instansi milik pemerintah (BUMD dan BUMN)
akan memberikan tarif pelayanan publik yang
diwujudkan dalam bentuk retribusi, pajak dan
pembebanan tarif jasa langsung kepada masyarakat
sebagai konsumen jasa publik (charging for
service).
Aturan yang biasa dipakai adalah beban (charge) dihitung sebesar biaya
total tersebut (full cost recorvery). Walaupun akan mengalami kesulitan
dalam menghitung biaya total, dikarenakan hal berikut ini :
a. Tidak diketahui secara tepat berapa biaya total (full cost) untuk
menyediakan suatu pelayanan.
b. Sangat sulit mengukur jumlah yang dikonsumsi.
c. Pembedaan tidak memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk
membayar.
d. Biaya yang harus diperhitungkan, apakah hanya biaya operasi
langsung (current operation cost), atau perlu juga diperhitungkan
biaya modal (capital cost).
BAB 11

Sistem Reward Dan


Punishment
Pendahuluan
 Terdapat 3 hal yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan melalui
pengukuran kinerja :
Penilaian kinerja dapat mempertinggi
produktivitas karyawan

Penilaian kinerja yang adil dan Penilaian kinerja tidak hanya


akurat sangat kecil kemungkinan terjebak pada angka-angka
ditentang kayawan formalisme administrasi

Sistem Pengukuran kinerja sektor publik adalah sistem yang membantu


manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui indikator
kerja
 Sistem pengukuran kerja kinerja dapat dijadikan alat pengendalian,
karena itu organisasi dapat menerapkan reward and punishment

 Pentingnya sistem reward and punishment:


 Perilaku setiap individu berbeda-beda dan perlu di motivasi
 Supaya individu tidak mementingkan kepentingan individual yang dapat
menghambat tujuan organisasi
 Dapat menjadi salah satu sistem pengelolaan karyawan yang memadai.
Kajian Teoritis Dalam Sistem Reward
Dan Punishment
Sistem
Pengukuran
Kerja

Reward dan
Teori Keagenan
Punishment

Teori Teori
Penguatan Pengharapan
1. Sistem Pengukuran Kerja
4 Tujuan Sistem Pengukuran Kerja :

 Mengkomunikasikan strategi secara lebih baik


 Menyeimbangkan ukuran kerja finansial dan
nonfinansial
 Mengakomodasi pemahaman kepentingan
manajer level menengah dan bawah
 Alat untuk mencapai kepuasan individu
maupun kolektif yang rasional
Manfaat Pengukuran Kinerja :
1 Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk
menilai kinerja
2 Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang diperlukan

3 Mengawasi dan mengevaluasi pencapaian kinerja dengan target serta melakukan


tindakan kolektif untuk memperbaiki kinerja
4 Memberikan dasar pemberian reward dan punishment

5 Alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerj

6 Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi

7 Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah

8 Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan objektif


2. Reward and Punishment

Reward Punishment
Positive Incomee Negative Outcome
3. Teori Pengharapan

V V
E I
Perilaku Hasil Kerja Reward
(Bekerja) Baik

Keterangan :
V : Valence
I : Instrumentality
E : Expectancy
4. Teori Penguatan
 Menurut teori penguatan, perilaku tertentu dibentuk melalui penentuan
konsekuensi tindakan yang diatur sesuai dengan tujuan organisasi.

Positive Negative
Reinforcement Reinforcement

Hukuman Extinction
5. Teori Keagenan
Principal
Teori
Keagenan
Agent

Teori keagenan mengasumsikan bahwa semua indivdu bertindak atas


kepentingan mereka sendiri sehingga menimbukan konflik kepentingan antara
principal dan agent
Konflik/Masalah yang mungkin timbul :
Agent Problem
Agency Problem
KONSEP DAN APLIKASI SISTEM
REWARD AND PUNISHMENT DI
SEKTOR PUBLIK
 Agen adalah rasional.
 Dilakukan agar agent mengeluarkan effort yang besar dengan
cara memberi reward pada agent.
 Reward yang diterima agent tergantug pada output yang dia
hasilkan dan output tersebut tergantung pada jumlah usaha
(effort) yang ia keluarkan.
 Agent memiliki “target” (utility reservation) tertentu dan
hanya mau bekerja jika jumlah reward yang ia terima minimal
sebesar target tersebut.
PERBEDAAN ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK DENGAN BISNIS
SEKTOR PUBLIK BISNIS
Principal : strata atau manajemen yang Principal : manajemen yang stratanya
lebih tinggi. lebih tinggi atau pemilik organisasi.
Agent : strata yang lebih rendah. Agent : manajemen yang stratanya lebih
rendah atau manajemen.
Penilaian kinerja cenderung dinilai dari Penilaian kesuksesan kinerja perusahaan
pengaruh organisasi sektor publik cenderung dinilai dari laba.
kepada masyarakat.
Output : kualitatif dan intangible. Output : kuantitatif dan cenderung
tangible.
Discretionary cost Engineered cost centers
Tidak beroperasi berdasarkan market Mempunyai pembanding independen,
forces, jadi membutuhkan instrument tidak membutuhkan instrument
pengganti mekanisme pasar. pengganti mekanisme pasar.
Kepuasan pelanggan yang diperhatikan Kepuasan pelanggan yang diperhatikan
lebih luas, heterogen. lebih spesifik/tersegmentasi.
SISTEM PENGUKURAN TENAGA KERJA
Informasi yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja tenaga
kerja:
1. Informasi Finansial
2. Informasi Nonfinansial

Metode Balanced Score Card (BSC):


1. Perspektif stakeholders dan finansial
2. Prespektif pelanggan
3. Perspektif proses internal
4. Perspektif inovasi dan pembelajaran
INDIKATOR KINERJA
1. Perspektif keuangan
2. Perspektif pelanggan
3. Perspektif proses bisnis internal
4. Perspektif inovasi dan pembelajaran
PERBEDAAN REWARD DAN
PUNISHMENT ANTARA ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK DAN BISNIS
3 kategori hubungan antara principal dan agent:
1. Moral Hazard
2. Adverse Selection
3. A costly outcome verification
PERBEDAAN REWARD DAN
PUNISHMENT ANTARA ORGANISASI
SEKTOR PUBLIK DAN BISNIS

SEKTOR PUBLIK BISNIS


Reward yang diterapkan kurang Reward yang diterapkan lebih
optimal. optimal.
Punishment yang diterapkan Punishment yang diterapkan
kurang keras dan kurang lebih tegas dan keras, serta
berpengaruh dalam membuat cenderung lebih membuat jera.
jera karyawan yang melakukan
pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai