Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

STRATEGI LOKASI
Dosen Pengampu: Dr. Susilo Toto Raharjo, S.E., M.T.

Disusun oleh kelompok 6

● Ni Made Kalkhi Suci Sruti (12010121140078)


● Ivony Prinstela Perangin-angin (12010121140216)
● Maya Simorangkir (12010121120050)
● Petronella Gabrina Simatupang (12010121120020)
● Myiesha Andjani Prameswari (12010121120041)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Operasi Dr. Susilo Toto Raharjo, S.E., M.T. yang telah memberi kami kesempatan untuk
menyusun makalah yang berjudul “Strategi Lokasi.”

Kami sebagai penyusun makalah ini berharap semoga makalah ini bisa menambah
pengetahuan dan wawasan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun agar kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi
selanjutnya.

Semarang, 01 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu perusahaan tentu akan membangun fasilitas produksinya baik itu fasilitas
baru maupun ekspansi. Kegiatan-kegiatan ini melibatkan investasi dalam konstruksi dan
peralatan atau mesin dengan biaya yang tidak sedikit. Penentuan lokasi yang tepat dapat
membantu perusahaan dalam meminimalisir biaya dan keefektifan distribusi. Dalam
menentukan lokasi, pemilik perusahaan tentu mempertimbangkan banyak hal, terutama
sisi negatif dari suatu lokasi karena berdampak langsung pada keuntungan perusahaan
secara keseluruhan. Penentuan lokasi strategisnya masih dilakukan dengan cara melihat,
mencari informasi tentang lokasi dan menentukan Kriteria yang cocok sebagai bahan
pertimbangan. Pertimbangan yang dilakukan tentunya berbeda pada masing-masing
sektor perusahaan.
Hal-hal utama yang dipertimbangkan pada umumnya merupakan ketersediaan
bahan baku, sumber daya manusia, kedekatan dengan konsumen, dan peraturan ataupun
legalitas lokasi tersebut. Dari segi geografis, seorang pemilik perusahaan perlu juga
mempertimbangkan analisis geografis lokasinya melalui Sistem Informasi Geografis
(SIG). SIG dapat menyediakan pemilik perusahaan informasi terkait data densus daerah
sekitar; utilitas seperti sumber listrik, gas, dan air; peta jalan; dan semacamnya. Maka
dari itu, kami membuat makalah yang berjudul “Strategi Lokasi” untuk menjelaskan
secara lebih terperinci mengenai penerapan strategi lokasi dalam perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Mengapa lokasi menjadi hal yang penting bagi perusahaan?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi?
3. Bagaimana metode evaluasi alternatif lokasi?
4. Bagaimana strategi lokasi pada perusahaan jasa?
5. Bagaimana peran sistem informasi geografis dalam penentuan lokasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya lokasi bagi perusahaan.

1
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan lokasi.
3. Untuk mengetahui metode evaluasi alternatif lokasi.
4. Untuk mengetahui strategi lokasi pada perusahaan jasa.
5. Untuk mengetahui sistem informasi geografis dalam penentuan lokasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Lokasi


Pada studi geografi, lokasi merupakan variabel yang dapat mengungkapkan
berbagai hal tentang gejala yang dipelajari. Dalam bisnis, lokasi (place) merupakan
bauran pemasaran (marketing mix) ketiga setelah produk (product) dan harga (price).
Adapun yang keempat adalah promosi (promotion). Lokasi pada pemasaran perusahaan
manufakturing adalah saluran distribusi ketika produk disediakan untuk terjadinya
penjualan (Sentot Imam Wahjono, 2010: 126). Penentuan lokasi strategis merupakan
penempatan operasi produksi sebuah perusahaan yang dapat memberikan keuntungan
maksimal pada perusahaan. Yang termasuk benefit lokasi yaitu efisiensi waktu, biaya
minimum, citra perusahaan, kredibilitas, dan profit. Perencanaan dan penentuan lokasi
penting adanya karena lokasi yang tepat dan strategis akan memberikan pelayanan yang
efisien dan cepat bagi pelanggan dan pemasok. Lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan
untuk membuat (menghancurkan) strategi bisnis perusahaan.
Keputusan penentuan lokasi sangat mempengaruhi aspek biaya, baik biaya tetap
maupun variabel yang sangat mempengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan. Saat pemilik usaha telah menetapkan lokasi usaha dan operasi di lokasi
tertentu, banyak biaya akan menjadi tetap dan sulit untuk dikurangi. Misalnya, jika lokasi
suatu pabrik berada pada kawasan yang memiliki biaya energi yang tinggi, bahkan
manajemen yang baik dengan strategi yang luar biasa juga akan sulit untuk mencapai
posisi yang menguntungkan. Lokasi yang dekat dengan pasar memungkinkan sebuah
organisasi memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan dan mampu
menghemat biaya pengiriman. Sebagai contoh, biaya transportasi dapat mencapai 25%
harga jual produk (bergantung pada tipe dan jenis produksi). Hal ini mengartikan adanya
seperempat total pendapatan perusahaan yang digunakan untuk menutup biaya
pengangkutan bahan mentah yang masuk dan barang jadi yang keluar. Biaya lain yang
dapat dipengaruhi oleh lokasi, antara lain pajak, upah, biaya bahan mentah, dan sewa.
Pada prinsipnya, keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis. Untuk keputusan
lokasi industri, strategi yang digunakan untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk
bisnis eceran dan jasa profesional fokus pada memaksimalkan pendapatan.
Pilihan-pilihan yang ada di lokasi, meliputi: (1) tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas

3
yang ada; (2) mempertahankan lokasi sekarang dengan menambahkan fasilitas lain; (3)
menutup fasilitas yang ada dan pindah ke tempat lain.

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi


Memilih lokasi untuk fasilitas dibuat menjadi lebih rumit lagi dengan adanya globalisasi
dari tempat kerja. Sebagaimana yang telah dibahas pada bab 2, globalisasi telah terjadi
karena adanya perkembangan (1) ekonomi pasar; (2) komunikasi Internasional yang
baik; (3) perjalanan dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan; (4)
kemudahan perpindahan arus modal antarnegara, dan (5) diferensiasi biaya tenaga kerja
yang tinggi. Saat ini, sudah banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk
membuka kantor, pabrik, toko eceran, atau bank yang baru di luar asal negara mereka.
Satu pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah mengidentifikasi apa yang diyakini
oleh organisasi pusat sebagai faktor penentu keberhasilan (critical success factor - CSF)
yang diperlukan untuk mencapai keunggulan bersaing. Dengan menggunakan beberapa
faktor (termasuk faktor negatif seperti kriminalitas), dalam dua tahun sekali, World
Economic Forum mengurutkan keunggulan global dari 125 negara.
Setelah perusahaan memutuskan negara yang paling baik untuk lokasinya,
selanjutnya, perusahaan memusatkan perhatian mereka kepada sebuah wilayah dan
sebuah komunitas dari negara yang dipilih. Langkah akhir, dari proses pemilihan lokasi
adalah memilih satu lokasi khusus dalam satu komunitas yang paling sesuai untuk
pengiriman dan penerimaan, batas zona, layanan umum, ukuran, serta biaya. Selain
globalisasi, adapun faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan lokasi, antara
lain :
a) Produktivitas Tenaga Kerja
Jika dengan berpindah lokasi dapat meningkatkan produktivitas output
perusahaan, maka perusahaan dapat memperhitungkannya. Berikut merupakan
faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan pemilihan lokasi yang
berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja. Faktor yang dipertimbangkan dalam
keputusan pemilihan lokasi negara:
● Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah serta
insensitive pemerintah.
● Permasalahan budaya dan ekonomi, termasuk budaya korupsi.
● Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh
pasar agar keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.

4
● Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktivitas, karena unsur tenaga
kerja adalah sangat penting bagi perusahaan.
● Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan
ketergantungan perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku,
komunikasi maupun energy maka perusahaan tidak dapat beroperasi.
● Risiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu negara yang
sangat fluktuatif akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.
Faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan pemilihan lokasi daerah (region):
● Kegiatan perusahaan.
● Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim).
● Ketersediaan tenaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat pekerja.
● Biaya dan ketersediaan pelayanan umum
● Peraturan mengenai lingkungan hidup
● Insentif dari pemerintah
● Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen
● Biaya tanah dan pendirian bangunan

Faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan lokasi untuk memilih tempat


(site):
● Ukuran dan biaya lokasi
● Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupun jalur laut
● Pembatasan daerah
● Kedekatan dengan jasa/pasokan yang dibutuhkan
● Permasalahan dampak lingkungan

b) Risiko Nilai Tukar Mata Uang dan Risiko Mata Uang


Perusahaan terkadang mengambil keuntungan dari nilai tukar yang sangat
menguntungkan dengan relokasi atau ekspor ke negara asing. Walaupun tingkat
upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah negara terlihat ekonomis,
tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan
yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari
nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi, atau mengekspor
produknya ke negara asing. Namun, nilai mata uang akan terus berfluktuasi.

c) Biaya

5
Perusahaan akan memperhitungkan seberapa besar biaya yang perlu
dikeluarkan jika berpindah lokasi ke lokasi baru, membuka cabang baru, atau
tetap menetap di lokasi yang saat ini mereka tempati. Jika faktor lain pendorong
perusahaan untuk berpindah lokasi, tetapi biaya yang mereka miliki belum
mencukupi maka perpindahan tersebut tidak dapat mereka lakukan atau
menunggu biaya terkumpul. Terdapat dua jenis biaya, antara lain:
● Biaya nyata (Tangible costs) merupakan biaya-biaya yang dapat
diidentifikasi langsung dan dihitung secara tepat. Contoh : biaya layanan
umum, tenaga kerja, bahan baku, pajak, penyusutan, biaya pengiriman
bahan mentah, pengantaran barang jadi, dll.
● Biaya tidak nyata (intangible costs) merupakan biaya yang lebih sulit
dihitung dibandingkan dengan biaya nyata, biaya ini meliputi kualitas
pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap
industri dan perusahaan, serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya
tidak nyata juga meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim, dan
kelompok olahraga yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen pekerja.

d) Resiko Politik, Nilai dan Budaya


Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktualisasinya
sikap pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta
dan intelektual, penetapan zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Di sisi
lain, sikap pekerja juga tentunya berbeda antara negara yang satu dengan negara
lainnya, daerah dengan daerah, dan kota kecil dengan kota besar. Pandangan
pekerja mengenai proses regenerasi pekerja, serikat pekerja, dan tingkat
kehadiran merupakan faktor-faktor yang berkaitan. Sikap ini dapat mempengaruhi
keputusan perusahaan misalnya seperti muncul pertanyaan “apakah akan
memberikan penawaran pada pekerja yang ada sekarang jika pindah ke lokasi
baru? Atau akan tetap mengupayakan pekerja sebelumnya?”. Ini merupakan
tantangan besar bagi keputusan operasi global yaitu berkompromi dengan budaya
lain.

6
e) Kedekatan pada Pasar
Bagi beberapa perusahaan, misalnya organisasi jasa seperti toko obat,
restoran, kantor pos, atau pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan dengan
pasar merupakan faktor lokasi utama. Selain itu, dengan adanya produk
just-in-time, pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan pelanggan.
Contoh: perusahaan Coca-cola yang memiliki kandungan dasar produknya berupa
air, sangat beralasan memiliki pabrik memiliki pabrik pengemasan dalam botol di
banyak kota dibandingkan mengirim kontainer yang berat, beresiko pecah jika
menggunakan botol kaca, melintasi wilayah negara.

f) Kedekatan Pada Pemasok


Perusahaan mendekatkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok
karena (1) barang-barang yang mudah menjadi busuk, (2) biaya transportasi, atau
(3) jumlah produk yang sangat banyak.

g) Kedekatan Pada Pesaing


Kedekatan dengan pesaing mungkin terkadang terdengar membingungkan.
Namun, hal ini biasanya disebut sebagai pengelompokan (clustering) ini
sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut.
Selain itu, Clustering Perusahaan yang saling bersaing berdekatan satu
sama lain sering disebabkan oleh keberadaan sejumlah besar informasi,
bakat, modal proyek, atau sumber daya alam yang penting.

2.3 Metode Mengevaluasi Alternatif Lokasi


Ada empat metode dalam mengevaluasi alternatif lokasi, antara lain:
a) Metode Pemeringkatan Faktor (The Factor-rating Method)
Metode pemeringkatan faktor adalah metode lokasi yang
mengikutsertakan objektivitas ke dalam proses identifikasi biaya yang sulit
dievaluasi. Metode pemeringkatan faktor sering digunakan karena mencakup
berbagai faktor, mulai dari pendidikan, rekreasi, hingga keterampilan tenaga
kerja. Metode pemeringkatan faktor memiliki enam langkah sebagai berikut:
● Membuat daftar faktor yang berhubungan yang disebut faktor penentu
keberhasilan.
● Memberikan sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan
kepentingan relatif dalam tujuan perusahaan.

7
● Membuat skala untuk setiap faktor (sebagai contoh 1 hingga 10 atau 1
hingga 100 poin).
● Meminta penilaian manajemen untuk setiap untuk setiap lokasi dan nilai
total untuk setiap lokasi dengan menggunakan skala pada langkah 3.
● Kalikan nilai dengan bobot setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk
setiap lokasi.
● Membuat rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal yang juga harus
mempertimbangkan hasil kualitatif.
Jika sebuah keputusan bersifat sensitif terhadap perubahan-perubahan
kecil, maka analisis lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya
mungkin perlu dilakukan. Sebagai alternatif lain, manajemen dapat
menyimpulkan faktor tidak nyata bukan merupakan kriteria yang tepat sebagai
dasar pengambilan keputusan lokasi. Oleh karena itu, manajer menempatkan
bobot utama pada aspek keputusan yang lebih kuantitatif.

b) Metode Analisis Titik Impas


Analisis titik impas lokasi merupakan penerapan analisis biaya volume
produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis di antara alternatif lokasi
yang ada. Dengan mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel serta membuat
grafik biaya-biaya ini untuk setiap lokasi, alternatif dnegan biaya terendah dapat
ditentukkan. Analisis titik impas lokasi dapat dilakukan baik secara sistematis
maupun grafis. Pendekatan grafis memiliki kelebihan karena memberikan rentang
jumlah volume di mana lokasi dapat dipilih. Berikut tiga langkah analisis titik
impas:
● Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
● Petakan biaya untuk setiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dan
jumlah produksi tahunan pada sumbu horizontal.

8
● Pilih lokasi dengan biaya total terendah untuk jumlah produksi yang
diharapkan.
Contoh Soal:
Sebuah perusahaan manufaktur sedang mempertimbang 3 lokasi untuk pabriknya:
A,B,dan C dengan biaya tetap A=Rp30.000, B=Rp60.000, C=Rp110.000 dan biaya
variabel A=Rp75, B=Rp45, C=Rp25. Harga jual Rp120.000 dan volume produksi yang
diinginkan 2.000 unit.

Lokasi Biaya Tetap Biaya Variabel/Unit Biaya Total


(F) (V) TC=F+Vx

A Rp 30.000 Rp 75 Rp30.000+(Rp75x2.000)= Rp
180.000

B Rp 60.000 Rp 45 Rp60.000+(Rp45x2.000)= Rp
150.000

C Rp 110.000 Rp 25 Rp110.000+(Rp25x2.000)= Rp
160.000

Jadi, dengan jumlah produksi yang diharapkan 2.000 unit maka Lokasi B yang
memberikan biaya paling kecil direkomendasikan untuk dipilih.

9
c) Metode Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi merupakan sebuah teknik matematis yang
digunakan untuk menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan
biaya distribusi. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang
yang dikirim dan biaya pengiriman. Langkah pertama dalam metode pusat
gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu sistem koordinat. Titik asal
sistem koordinat dan skala yang digunakan bersifat berubah-ubah selama jarak
relatif (antar lokasi) dinyatakan secara tepat. Hal ini mudah dilakukan dengan
menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi dapat ditentukan
menggunakan persamaan:
Σ𝑑𝑖𝑥𝑄𝑖
Koordinat x pusat gravitasi = Σ𝑄𝑖

Σ𝑑𝑖𝑦𝑄𝑖
Koordinat y pusat gravitasi = Σ𝑄𝑖

Dimana 𝑑𝑖𝑥 = koordinat x lokasi i

𝑑𝑖𝑦 = koordinat y lokasi i

𝑄𝑖 = Jumlah barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i

Contoh Soal:
Pastry Enterprise ingin membuka kantor sentra yang berfungsi sebagai kantor
sentra distribusi. Saat ini, perusahaan mempunyai tiga kantor distribusi, yaitu
kantor A, B, dan C. Berikut koordinat setiap lokasi kantor cabang dan jumlah
pengiriman barang ke lokasi tersebut setiap tahun :

Lokasi Koordinat (x,y) Jumlah Pengiriman

A (20;12) 50

B (8;70) 70

C (2;25) 50

10
Tentukan koordinat kantor sentra dengan memakai metode pusat gravitasi !
(20𝑥50)+(8𝑥70)+(2𝑥50)
Koordinat x pusat gravitasi = 50+70+50

= 9,7647
(12𝑥50)+(70𝑥70)+(25𝑥50)
Koordinat y pusat gravitasi = 50+70+50

= 39,7059
Jadi, berdasarkan metode pusat gravitasi Pastry Enterprise akan membangun
lokasi sentra di koordinat (9,7647 ; 39,7059)

d) Metode Model Transportasi


Tujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan pola pengiriman
terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik
permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya
transportasi. Setiap perusahaan dengan jaringan titik penawaran-permintaan
menghadapi masalah yang sama. Sebagai contoh, jaringan pasokan/penawaran
Volkswagen yang kompleks. VW Meksiko mengirimkan hasil rakitan ke Brasil,
sementara VW Meksiko sendiri menerima suku cadang dan hasil rakitan dari
kantor pusatnya di Jerman.

Walaupun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk


menyelesaikan jenis masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus
yang lebih efisien untuk aplikasi transportasi. Model Transportasi memberikan

11
solusi awal yang pantas,kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi
optimal dicapai.
Contoh Soal:

Total Biaya
Z= 2.300 ($10) + 100 ($8) + 3.300 ($2) + 700 ($6) + 1.800 ($4) + 1.800 ($7)
= $ 54.400

2.4 Strategi Lokasi Jasa


Jika dalam analisis lokasi sektor industrial adalah pada meminimalisasi biaya,
Strategi lokasi jasa berfokus untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan oleh
perusahaan manufaktur menemukan bahwa biaya pada pokoknya cenderung bervariasi di
antara lokasi, sementara untuk perusahaan jasa menemukan bahwa lokasi seringkali
memiliki lebih banyak dampak pada pendapatan daripada biaya. Oleh karenanya, bagi

12
perusahaan jasa, lokasi yang spesifik seringkali mempengaruhi pendapatan daripada
biaya. Hal ini menunjukan bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa menjadi untuk
menentukan volume konsumen dan pendapatan. Terdapat 8 fokus yang menentukan
volume dan pendapatan bagi perusahaan jasa:
● Daya beli konsumen pada area yang dituju
● Jasa dan gambaran sesuai dengan demografis konsumen pada area yang dituju
● Persaingan dalam era
● Kualitas persaingan
● Keunikan dari lokal perusahaan dan para pesaingnya
● Kualitas fisik dari tempat fasilitas dan bisnis di sekitarnya
● Kebijakan operasional perusahaan
● Kualitas dari manajemen
Analisis yang realitas atas faktor-faktor tersebut dapat memberikan gambaran
yang masuk akal atas pendapatan yang diharapkan. Teknik - teknik yang digunakan
dalam sektor jasa meliputi analisis regresi, perhitungan lalu lintas, analisis demografi,
analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor, metode pusat gravitasi, dan sistem
geografis.

2.5 Sistem Informasi Geografis (SIG)


Sistem informasi geografis (geographic information system) merupakan sistem
informasi khusus yang mengelola data dengan menyediakan informasi spasial
(bereferensi keruangan). Maksud dari informasi geografis disini adalah informasi
mengenai tempat atau lokasi dimana suatu objek terletak di permukaan bumi dan
informasi mengenai objek dimana lokasi geografis itu berada untuk dianalisa dalam
pengambilan keputusan. SIG sebagai perangkat yang penting untuk membantu
perusahaan mencapai keberhasilan, keputusan analitis dengan mengacu pada lokasi.
Dengan adanya SIG, perusahaan-perusahaan besar pun yang mempunyai aset di lapangan
bisa mendata asetnya secara spasial di lokasi dimana asetnya berada. Seperti contohnya
PLN yang bergerak di bidang kelistrikan negara sehingga mempunyai aset di seluruh
tempat mulai dari perkotaan bahkan sampai pedesaan. Oleh karena itu, perusahaan
tersebut sangat membutuhkan adanya SIG untuk pendataan asetnya. Selain pendataan
aset, perusahaan tersebut juga membutuhkan pengarsipan data bukti pembebasan lahan
secara terkomputerisasi yang ditempati oleh aset karena terkadang masalah pembebasan
lahan dapat diungkit kembali oleh masyarakat yang berhubungan. Selain PLN juga

13
terdapat ritel, bank, jaringan makanan, pompa bensin, dan lisensi percetakan yang
seluruhnya dapat menggunakan berkas yang dikode secara geografis dari SIG untuk
melaksanakan analisis demografis. Dengan mengkombinasikan populasi, umur,
pendapatan, arus lalu lintas, dan kepadatan penduduk ditampilkan secara geografis, para
peritel dapat menandai lokasi yang terbaik bagi gerainya yang baru atau restoran.
SIG dibentuk oleh komponen-komponen yang saling terkait. Terdapat tiga
komponen penting dalam SIG yaitu:
a) Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras ini berupa perlengkapan yang mendukung kerja SIG, seperti
CPU, monitor, printer, digitizer, scanner, plotter, CD rom, VDU, dan flash disk.
Bagian-bagian perangkat keras beserta fungsinya yaitu:
● CPU (Central Processing Unit): perangkat utama komputer untuk
pemrosesan semua instruksi dan program.
● VDU (Visual Display Unit): komponen yang digunakan sebagai layar
monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan CPU.
● Disk drive: bagian CPU untuk menghidupkan suatu program.
● Tape drive: bagian dari CPU yang menyimpan data hasil pemrosesan.
● Digitizer: alat untuk mengubah data teristris menjadi data digital (digitasi)
● Printer: alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil
● Plotter: berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta tetapi
keluarannya lebih lebar.
b) Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak (software), yaitu komponen SIG yang berupa program-program
pendukung kerja SIG seperti input data, proses data, dan output data. Contoh
perangkat lunak dari SIG adalah program kerja seperti Q-GIS, ArchView, dan
ArcGis.
c) Manusia (user/brainware)
Manusia sebagai pengguna (brainware) yaitu pelaksana yang bertanggung jawab
dalam pengumpulan, proses, analisis, dan publikasi data geografis. Komponen
brainware-lah yang mengolah data hasil lapangan untuk selanjutnya diproses atau
di-digitasi menjadi sebuah peta yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu
sesuai dengan fungsinya.

Terdapat beberapa basis data geografis yang tersedia dalam banyak SIG, yaitu:

14
● Data sensus dengan blok, daerah, kota, daerah wilayah, district
congressional, area metropolitan, negara bagian, dan kode pos.
● Peta seluruh jalan, jalan tol, jembatan, dan terowongan.
● Utilitas, misalnya listrik, air, dan saluran gas.
● Semua sungai, gunung, danau, dan hutan.
● Seluruh bandar udara utama, kampus, dan rumah sakit.
Sebagai contoh, perusahaan pesawat terbang menggunakan SIG untuk
mengidentifikasi bandar udara di mana layanan darat berada sehingga kinerja akan sangat
efektif. Informasi ini kemudian digunakan untuk membantu menjadwalkan dan
memutuskan dimana membeli bahan bakar, sarapan, dan jasa lainnya. Contoh lainnya
yakni para pengembang gedung perkantoran komersial menggunakan SIG dalam
pemilihan kota untuk konstruksi pada masa mendatang. Hal ini karena saat membangun
ruang perkantoran yang baru memerlukan beberapa tahun sehingga para pengembang
menilai pendekatan basis data yang mana SIG dapat menawarkan. SIG digunakan untuk
menganalisis faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi dengan melaksanakan 5
elemen untuk tiap kota: (1) area residential, (2) toko ritel, (3) pusat budaya dan hiburan,
(4) insiden kejahatan, dan (5) opsi transportasi.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lokasi (place) di dalam dunia bisnis merupakan bauran pemasaran (marketing
mix) ketiga setelah produk (product) dan harga (price). Penentuan lokasi strategis
merupakan penempatan operasi produksi sebuah perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan maksimal pada perusahaan. Adapun beberapa faktor yang diperhatikan
dalam penentuan lokasi, antara lain adalah produktivitas tenaga kerja, nilai tukar mata
uang dan risiko mata uang, biaya, risiko politik, nilai, dan budaya, kedekatan dengan
pangsa pasar, kedekatan dengan para pemasok, dan kedekatan dengan para pesaing. Yang
termasuk benefit lokasi yaitu efisiensi waktu, biaya minimum, citra perusahaan,
kredibilitas, dan profit. Namun, dalam menentukan lokasi strategis diperlukan juga
metode perhitungan. Adapun empat metode perhitungan itu, antara lain : metode
pemeringkatan faktor, metode analisis titik impas, metode pusat gravitasi, dan metode
model transportasi. Dengan demikian, dapat kami simpulkan bahwa perencanaan dan
penentuan lokasi yang tepat sangat penting adanya karena lokasi yang tepat dan strategis
akan memberikan pelayanan yang efisien dan cepat bagi pelanggan dan pemasok dengan
lebih efisien dan cepat.

3.2 Saran
Menerapkan strategi lokasi merupakan hal yang penting dilakukan oleh setiap
perusahaan. Hal ini mengingat lokasi perusahaan memiliki hubungan dengan kegiatan
produksi, distribusi, maupun kegiatan operasionalnya. Dengan menerapkan strategi
lokasi yang tepat, perusahaan dapat menjalankan kegiatannya dengan lebih efektif dan
efisien sehingga biaya yang dikeluarkan dapat diminimalisir dan perusahaan bisa
memperoleh profit.

16
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay, Barry Render, dan Chuck Munson. 2017. Operation Management:
Sustainability and Supply Chain Management (12th Edition). Washington:
Pearson.
Maghfiroh, Nur Lailatul. 2022. Sistem Informasi Geografis (SIG) : Pengertian,
Komponen, Analisis, dan Fungsi. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sistem
-informasi-geografis-sig-pengertian-komponen-analisis-dan-fungsi. Diakses pada
tanggal 28 September 2022.

17

Anda mungkin juga menyukai