Anda di halaman 1dari 37

Kelompok 1

1. Mikhael Tulus Pangidoan


2. Fakhrul Rozi
3. Rafi Ilham Triyandana
4. Mustafa Hadji
5. Moskow Santoso
Manfaat Pengelolaan Aliansi
A. Definisi Aliansi
Aliansi (alliance) atau
'persekutuan' dapat diartikan
sebagai kumpulan perseorangan,
kelompok atau organisasi yang
memiliki sumber daya (sarana,
prasarana, dana, keahlian, akses,
pengaruh, informasi) yang
bersedia dan kemudian terlibat
aktif mengambil peran atau
menjalankan fungsi dan tugas
tertentu dalam suatu rangkaian
kegiatan yang terpadu.
O Dilihat dari kedekatan visi dan
fungsi dari masing-masing
anggota aliansi, maka aliansi
dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
1. Aliansi Strategis
2. Aliansi Taktis
Aliansi Strategis
-Penggabungan dua kelompok dan yang
bersatu menjadi 'sekutu dekat' atau 'lingkaran
inti'.
-Tergabung dalam Kelompok Kerja Garis
Depan yang bertugas sebagai penggagas,
pendiri, penggerak utama, sekaligus penentu
dan pengendali arah kebijakan dari sebuah
aliansi yang dibentuk.
Aliansi Taktis
Menunjukan pada 'sekutu jauh' atau 'lingkar luar'
yang sering kali tidak terlibat langsung dalam
kegiatan aliansi. Mereka umumnya tergabung
dalam Kelompok Kerja Pendukung (supporting
unit) dan Kelompok Kerja Basis (ground work)
yang bertugas membantu penyediaan
sarana,logistik,data dan kader yang dibutuhkan
oleh lingkar inti.
Model Aliansi Strategis dan
Aliansi Taktis
O Aliansi Taktis Aliansi Strategis/Lingkar inti

Kelompok Kerja
Pendukung
(Supporting Unit)
Kelompok Kerja Garis
Depan(Front Line)
Kelompok Kerja
BASIS
(Ground Work)
B. Keuntungan Aliansi

Potensi Manfaat Aliansi Strategis

Kemudahan
Berbagai
Masuk ke Berbagai Sinergi dan Keunggulan
Pengetahuan dan
Pasar Risiko Bersaing
Keahlian
Kemudahan Masuk ke Pasar

- persaingan yang ketat


- peraturan pemerintah yang tidak mendukung.
- Berpartner dengan perusahaan lokal dapat
membantu perusahaan untuk mengatasi hambatan -
hambatan itu.
- Dalam kasus lain, skala ekonomi dan lingkup
pemasaran serta distribusi memberikan manfaat
bagi perusahaan yang secara agresif masuk ke
berbagai pasar.
- Akan tetapi, biaya yang harus dikeluarkan untuk
kecepatan dan keberanian ini sering terlalu besar
bagi perusahaan tunggal.
- Aliansi strategis akan membuat perusahaan mampu
memperoleh manfaat dari cepatnya masuk ke pasar
baru dengan biaya rendah.
Berbagai Risiko
Industri-industri besar begitu kompetitif
sehingga tidak menjamin akan meraih
kesuksesan ketika perusahaan memasuki
pasar yang baru atau mengembangkan
produk baru.
Aliansi strategis dapat dipakai untuk
mengurangi atau mengendalikan risiko
perusahaan tunggal.
Berbagai Pengetahuan dan
Keahlian
*Perusahaan dapat belajar tentang cara
memproduksi sesuatu, cara mengelola
lingkungan yang berbeda—informasi yang
sering kali ditawarkan oleh partner perusahaan.
*Perusahaan ini kemudian dapat memakai
informasi yang baru saja diperoleh tersebut
untuk tujuan lain.
Sinergi dan Keunggulan
Bersaing
Keunggulan-keunggulan ini mencerminkan
kombinasi dari keunggulan-keunggulan lain
yang di bahas tadi: Ide pokoknya adalah
bahwa melalui beberapa kombinasi untuk
masuk ke pasar , berbagai resiko , dan potensi
pengetahuan, setiap perusahaan yang
berkolaborasi ini akan dapat mencapai lebih
banyak Hasilnya dan bersaing dengan efisien
dibandingkan jika perusahaan ini berusaha
masuk ke pasar atau industri baru sendirian.
C. Lingkup Aliansi Strategi
Lingkup kerja sama antarperusahaan
berbeda-beda, kerja sama ini terdiri dari:
1. Aliansi Komprehensif
2. Aliansi Fungsional
a. Aliansi Produksi
b. Aliansi Pemasaran
c. Aliansi Keuangan
d. Aliansi Riset dan Pengembangan
1. Aliansi Komprehensif
Terbentuk ketika para partisipan setuju untuk
melaksanakan secara bersama-sama
berbagai tahapan proses yang membuat
produk/jasa yang dapat dibawa ke pasar : --
- R&D;
- Desain;
- Produksi;
- Pemasaran;dan
- Distribusi.
2. Aliansi Fungsional
A. Aliansi Produksi
Merupakan aliansi fungsional dimana 2/ lebih
perusahaan membuat produk atau jasanya
masing-masing dengan fasilitas yang dipakai
bersama.
B. Aliansi Pemasaran
Merupakan aliansi fungsional dimana 2/ lebih
perusahaan berbagai jasa /keahlian
pemasaran. Dalam banyak kasus, salah satu
partner memperkenalkan produk jasanya ke
pasar yang sudah dimasuki lebih dulu oleh
partner yang lain.
C. Aliansi Keuangan
Aliansi fungsional perusahaan-perusahaan
yang ingin mengurangi resiko finansial yang
terkait dengan proyek tertentu.
D. Aliansi Riset dan Pengembangan
Perubahan teknologi yang sangat cepat dalam
industri berteknologi tinggi dan
melambungkan biaya agar selalu mengikuti
perubahan itu telah mendorong meningkatnya
aliansi-aliansi fungsional yang berfokus pada
R&D. Dalam aliansi R&D partner-partner
setuju untuk mengadakan riset bersama
untuk mengembangkan produk/jasa baru.
D. IMPLEMENTASI ALIANSI
STRATEGI
Keputusan untuk aliansi strategi harus
berkembang dari proses perencanaan strategi
perusahaan, seteleah membuat keputusan ini
para manager kemudian harus menangani
beberapa isu penting yang menentukan
tahapan tentang cara pengelola perjanjian
tersebut. Beberapa isu yang sangat penting
adalah pemilihan partner, bentuk kepemilikan
dan pertimbangan manajemen bersama.
PEMILIHAN PARTNER
Kesuksesan setiap kerja sama tergantung
pada pemilihan partner yang tepat. Riset
menentukan bahwa aliansi strategis
kemungkinan menjadi sukses jika
keterampilan dan sumber daya para partner
saling melengkapi. Setiap perusahaan yang
sedang memikirkan aliansi strategis harus
mempertimbangkan setidaknya empat factor
dalam memilih partner
O 1 Kecocokan
Perusahaan harus memiliki partner yang cocok dan dapat
dipercaya dan juga dapat bekerja sama dengan efektif. Tanpa adanya
saling percaya aliansi strategis tidak akan sukses, ketidak cocokkan
dalam filosofi opersasi perisahaan dapat menghancurkan aliansi.
2 Sifat produk atau Jasa calon partner
Faktor lain yang haruss dipertimbangkan adalah sifat pruduk
atau jasa calon partner. Sangat sulit untuk bekerja sama dengan
perusahaan di pasar dtertentu senantiasa harus bersaing ketak
dengan perusahaan di pasar lain. Dalam demikian , setiap partner
bersedia berbagi sesama keahlian ke partner lain karena takut
partner lain itu akan memakai keahlian itu untuk melawan perusahaan
lain. Para ahli yakin bahwa perusahaan sebaiknya bekerja sama
dengan partner yang produk atau jasanya saling melengkapi (korp
konenter) tetapi tidak langsung bersaing dengan produknya sendiri..
3 Keamanan Aliansi secara Relatif
Dengan adanya Komplekulitas dan potensi kerugian
karena gagalnya kerja sama para manajer harus
memperoleh sebanyak mungkin informasi dari calon
partner sebelum membentuk aliansi strategis. Misalnya,
para manajer harus menilai kesuksesan atau kegagalan
aliansi strategis yang sebelumnya dibentuk oleh para
partner.
Contohnya, Corning Inc, membentuk usaha patungan –
Asahi video Products Company dengan mengintegrasikan
produk tabung monitor televise dengan operasi Asahi glass,
produsen tabung televise berukuran besar. Corning yakin
bahwa usaha pesaingan ini akan sukses karena berapa
alasan :
O 1. Keahlian Asahi Glass dalam teknologi tabung monitor
televisi saling melengkapi dengan kekuatan Corning dalam
pembuataan tabung berukuran lain.
O 2. Usaha patungan ini akan memperoleh keuntungan dari
koneksi bisnis Asahi Glass yang sedang berlangsung dengan
produsen televisi Jepang yang jumlahnya semakin meningkat
dan telah membangun fasilitas di Amerika Utara
O 3. Gabungan kekuatan kedua perusahaan ini akan membantu
keduanya mengikuti perkembangan teknologi dlm industri
layar video
O 4. Asahi Glass akan memperoleh manfaat dari kekuatan
teknologi dan pemasaran yang di nilai Corning di pasar AS.
O 5. Corning telah sukses menjalankan usaha patungan lain
dengan Asahi Glass sebenarnya. Seperti PPG,Dew Chennical,
Samsung Siemens, Ciba-Goigy, IBM dan tentu saja Asahi Glass
4. Potensi pembelajaran Aliansi
Sebelum membentuk aliansi strategis, para partner
harus spesifik. Misalnya, cara mengelola persediaan
dengan efesien atau cara melatih karyawan supaya lebih
efektif sampai ke yang sangat umum. Misalnya, cara
memodifikasi budaya perusahaan atas cara mengelola
perusahaan dengan lebih strategis.
E. PERTIMBANGAN MANAJEMEN BERSAMA
Secara umum, ada tiga alat yang dapat dipakai
secara bersama-sama mengelola aliansi strategis
yaitu :
1. Perjanjian manajemen bersama ( shared
management agreements )
2. Perjanjian berbagi tugas ( assigned
arrangement )
3. Perjanjian pendelegasian ( delegated
arrangement )
Mengelola Aliansi Strategis

Perjanjian Manajemen Bersama


Partner Kelola partner berpartisipasi aktif
Partner 2
1

Aliansi

Perjanjian berbagi tugas


Satu partner mempunyai tanggung jawab utama

Partner
Partner 2
1
Aliansi
Perjanjian pendelegasian
Kedua partner mendelegasikan
Manajemen kepada eksekutif
Usaha patungan

Partner Partner
1 2

Aliansi
F. FAKTOR PENYEBAB
KEGAGALAN ALIANSI
STRATEGIS
Tanpa memperhitungkan perhatian dan
pertimbangan yang dilakukan perusahaan
dalam membentuk aliansi
strategis,perusahaan masih harus
mempertimbangkan factor batasan-batasan
dan factor penyebab kegagalan (pitfall)
Berikut menunjukan sumber masalah yang
sering mengancam kelangsungan aliansi
strategis, yaitu
1. Ketidakcocokan Antar partner
( lacompability of partner )
Ketidakcocokan antar partner aliansi menjadi
penyebab utama kegaglan perjanjian. Kadang
kadang ketidakcocokan menjadi konflik yang
serius, walaupun biasanya hanya menurunkan
kinerja aliansi. Ketidakcocokan dapat berasal dari
perbedaan budaya perusahaan, budaya negara,
sasaran dan tujuan, atau hampir semua dimensi
dasar lain yang menghubungkan kedua partner.
Masalah ketidakcocokan dapat diantispasi jika
partner partner lebih dulu membahas dan
menganalisa dengan hati hati alasn masing
masing partner ikut serta kedalam aliansi.
2. Akses ke Informasi

*merupakan kekurangan lain dari banyak


aliansi strategis.
*Supaya kolaborasi dapat berjalan dengan
efektif, satu atau kedua partner memberikan
informasi yang suka dirahasiakan oleh salah
satu partner.
*Pada awalnya sulit mengidentifikasi
kebutuhan tersebut, oleh karna itu
perusahaan membuat perjanjian antisipasi
harus berbagi informasi tertentu.
3. Konflik tentang Distribusi Penghasilan.
Salah satu keterbatasan aliansi strategis
adalah distribusi pendapatan, karena seorang
partner berbagi risiko & biaya dan juga berbagi
profit mereka.
4. Hilangnya otonomiFaktor lain yang dapat
menyebabkan kegagalan aliansi adalahpotensi
kehilangan ekonomi. Karena perusahaan-perusahaan
berbagi risiko dan profit,perusahaan tersebut juga
berbagi pengendalian, dengan demikian membatasi
kegiatan masing-masing perushaaan. Usaha-usaha
untuk memperkenalkan produk atau jasa baru,
perubahan cara bisnis aliansi, atau memperkenalkan
perubahan organisasi yang penting lainnyaharus lebih
dulu dibahasdan dinegosiasikan
5. Perubahan keadaan
Perubahan keadaan juga dapat mempengaruhi
kelangsungan aliasnsi strategis. Kondisi ekonomi
yang dulunya memotivasi perjanjian kerjasama
sudah taka da lagi, atau keunggulan teknologi
membuat perjanjian menjadi tak menguntungkan.
Misalnya, Ford Motor Co., dan Volkswagen
mengakhiri usaha patungan mereka yaitu
Autolatina. Yang pernah menjadi produsen mobil
terbesar di Amerika Selatan.
G. PENGGUNAAN ALIANSI
STRATEGIS
1. Mengurangi biaya melalui skala ekonomi
atau peningkatan pengetahuan
2. Meningkatkan akses pada teknologi baru
3. Mengullangi waktu siklus produk
4. Memperbaiki waktu riset dan
pengembangan
5. Memperbaiki kualitas
Terima Kasih

Gracias

Thank You

Anda mungkin juga menyukai