Di susun oleh :
1. Fifi Juliyanti Cahya Pertiwi
NIM : 43115110013
2. Mukhlis Saduddin Alwi
NIM : 43115110018
3. Allif Alfianto
NIM : 43115110020
Deret Ukur
(Pengganda = 2)
(Pengganda = 0,5)
Sn =
n-1
a :ap
suku pertama
p : pengganda
n : indeks suku
Contoh 1:
Nilai suku ke 10 (S10) dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80,160 adalah:
S10 = 5 (2)10-1
S10 = 5 (512)
S10 = 2560
Suku ke 10 dari deret ukur 5, 10, 20, 40, 80,160 adalah 2560.
Contoh 2:
Nilai suku ke 10 (S10) dari deret ukur 512, 256, 128, 64, 32, 16 adalah:
Suku ke 10 dari deret ukur 512, 256, 128, 64, 32, 16 adalah 1.
(1)
Jika persamaan (1) ini kita kalikan dengan bilangan pengganda p, maka :
pJn = ap + ap2 + ap3 + ap4 + + apn-1 + apn
(2)
Dengan mengurangkan persamaan (2) dari persamaan (1), di peroleh selisih antara kedua
persamaan ini yaitu:
Jn pJn = a apn
Jn ( 1 p ) = a ( 1 pn )
Dari sini, kita dapat membentuk rumus jumlah deret ukur sampai dengan suku ke-n, yakni:
Jn = a(1 Pn)
atau
Jn = a (Pn 1)
B. Penerapan Ekonomi
Di bidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip sering di terapkan dalam
kasus-kasus yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan. Apabila perkembangan
atau pertumbuhan suatu gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah
deret, baik deret hitung ataupun deret ukur, maka teori deret yang bersangkutan penad
(relevant) diterapkan untuk menganalisisnya.
Dengan demikian, jumlah di masa datang dari suatu jumlah sekarang adalah:
Fn = P(1 + i)n
atau
Fn = P(1 + i ) mn
m
P : jumlah sekarang
i : tingkat bunga per tahun
n : jumlah tahun
.F
P=
atau
(1 + i)n
Suku 1/(1 + i) n dan 1/(1 + i/m)
.F
(1 + i/m) mn
mn
suatu bilangan lebih kecil dari 1 yang dapat di pakai untuk menghitung nilai sekarang dari
suatu jumlah di masa datang.
Diketahui:
P = 5.000.000
n=3
i = 2% = 0,02
F n = P(1 + i) n
F 3 = 5.000.000 (1 + 0,02) 3
= 5.000.000 ( 1,061208 ) = 5.306.040
Jadi pada saat pelunasan, setelah tiga tahun, nasabah tadi secara keseluruhan harus
mengembalikan sebanyak Rp. 5.306.040,00. Seandainya bunga di perhitungkan di
bayarkan tiap semester, m = 2, maka:
F n = P(1 + i/m) mn
F 3 = 5.000.000 (1 + 0,01) 6
= 5.000.000 (1,06152) = 5.307.600
Diketahui:
F = 532.400
n=3
i = 10% = 0,1
P=
1
(1 + i)
.F
n
. 532.400 = 400.000
(1 + 0,1)3
Jadi besarnya tabungan sekarang adalah Rp 400.000,00.
P 1 = P1Rt-1
Di mana R = 1 + r
P1:
P2:
Contoh:
Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat pertumbuhannya 4 % per
tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2006. Jika mulai tahun 2006
pertumbuhannya menurun menjadi 2,5 %, berapa jumlahnya 11 tahun kemudian ?
Diketahui:
P1
= 1 juta
= 0,04
= 1,04
P1
= 1.800.943
= 0,025
= 1,025
P 11 = 2.305.359
Daftar Pustaka
Drs. Danang Sunyanto, SH.,SE.,. 2011. Matematika Ekonomi Dan Bisnis. Penerbit : CAPS.
Yogyakarta.
Dumairy. 1991. Matematika Terapan Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Edisi Kedua.Penerbit : BPFE.
Yogyakarta.
Josep Bintang Kalangi. 2006. Matematika Ekonomi Dan Bisnis. Penerbit : Salemba Empat.
Jakarta.