Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
− )
2 𝑛 1
𝑎(1 −𝑝 ) 𝑎(𝑝
Jn = atau Jn =
1 −𝑝 𝑝 −1
Untuk kasus deret ukur dalam contoh 1 di atas, di
mana a = 5 dan p = 2, jumlahnya sampai dengan
suku ke-10 adalah:
5 210 − 1 5 1023
𝐽10 = = = 5115
2 −1 1
P2= P(1+i)2
Setelah tahun ke 3, besarnya bunga sebesar =
P(1+i)2 (i).
Sedangkan modalnya menjadi:
P3= P(1+i)3
Dengan cara yang sama maka pada tahun ke 4
modalnya menjadi:
P4 = P(1+i)4 dan dalam n tahun maka
modalnya menjadi :
Pn = P(1+i)n,
dimana:
P = nilai uang saat ini (sekarang)
Pn = Nilai uang dimasa yang akan
datang pada tahun ke n
i = tingkat bunga per tahun
n = jumlah tahun yang diperhitungkan
(1+i) = faktor bunga majemuk
Apabila bunga dibayarkan lebih dari 1 kali
dalam setahun (misalnya sebanyak m kali),
maka tingkat bunga stiap periode adalah
sebessar 1/m. Seandainya bunga yang diperoleh
dibungakan lagi selama n tahun (disebut bunga
majemuk), maka selurh uang tersebut di atas
selama n tahun tersebut menjadi:
Pn = P(1+i/m)m.n,
dimana:
m = frekuensi pembayaran bunga dalam
setahun dan
(1+ i/m) = faktor bunga majemuk
Contoh
P3 = 800.000 (1 + 0,12/3)3.3
P3 = 800.000 (1,04)9
P3 = 800.000 (1,423312)
P3 = Rp. 1.138.650.,
Apabila bunga dibayar 6 bulan sekali:
P = Rp.800.000.,
n = 3 tahun (36 bulan)
i = 12 %
m = 2 kali (12:6)
P3 = 800.000 (1+0,12/2)3.2
P3 = 800.000 (1,06)6
P3 = 800.000 (1,418519)
P3 = Rp.1.134.815
Dari perhitungan tersebut di atas, maka
lebih baik bagi Tuan Junior adalah
pembayaran bunga setiap 6 bulan sekali
karena besarnya pembayaran secara total
(pokok pinjaman dan bunga) lebih kecil
Rp.4.835,- dibanding apabila bunga dibayar
setiap 6 bulan sekali, yaitu
Rp.1.134.815<Rp.1.138.650.
Contoh :4.
Apabila anda menginginkan uang anda
menjadi Rp.2.415.765,- 5 tahun yang akan
datang . Berapakah anda harus menabung
saat ini seandainya tingkat bunga yang
berlaku sebesar 10% setahun?
Jawab:
Pn = P ( I + i )n
Pn Rp 2.415.765
P= n
=
I+i I + 0, I 5
Rp.2.415.765
P=
(1,61051)
P= Rp.1.500.000,-
Jadi saat ini anda harus menabung
sebesar Rp.1.500.000., agar 5 tahun yang
akan datang uang anda menjadi
Rp.2.514.765
Deret ukur juga dapat diterapkan untuk
menghitung pertumbuhan penduduk
sebagaimanaa dinyatakan oleh Maltus
bahwa pertumbuhan penduduk dunia
mengikuti pola deret ukur.
Contoh:
Misalkan diketahui bahwa penduduk kota
Yogya tahun 1998 berjumlah 2.000.000 jiwa
dengan tingkat pertumbuhan 2,5 %
pertahun.
a. Berapakah jumlah penduduk kota Yogya
pada tahun 2010
b. Seandainya pada tahun 2010 jumlah
penduduk kota Yogya mencapai
3.000.000 jiwa, berapakah tingkat
pertumbuhannya
( r )?
Jawab:
a. Penduduk kota Yogya tahun 2010
P0 = 2.000.000
r = 2,5 %
n = 12 tahun
P12 = 2.000.000 (I + 0,025)12
P12 = 2.000.000 (1,344889)
P12 = 2.689.778 jiwa
12
3.000.000
1+𝑟 =
2.000.000
I+r 12 = 1,5
1,5
(I+r) = = (akar 1,5 pangkat 12)
I+r = 1,03437
r = 0,03437
r = 3,4337 %
Sehingga apabila penduduk kota Yogya pada
tahun 2010 sebanyak 3.000.000 jiwa, maka tingkat
pertumbuhan penduduknya adalah 3,437 %
Perusahaan genteng Sokajaya menghasilkan 3.000
buah genteng pada bulan pertama produksinya.
Dengan penambahan tenaga kerja dan
peningkatan produktifitas, perusahaan mampu
menambah produksinya sebanyak 500 buah
setiap bulan. Jika perkembangan produksinya
konstan, berapa buah genteng yang dihasilkan
pada bulan ke lima? Berapa buah yang telah
dihasilkan sampai dengan bulan tersebut?
a= 3.000
b = 500
n=5
S5 = 3.000 + (5 – 1)500 = 5.000
J5 = 5/2 (3.000 + 5.000) = 20.000
Jadi jumlah produksi pada bulan ke lima adalah
5.000 buah, sedangkan jumlah seluruh genteng
yang dihasilkan sampai dengan bulan tersebut
adalah: 20.000 buah.
Besarnya penerimaan PT Cemerang dari hasil
penjualan barangnya Rp.720 juta pada tahun
kelima dan Rp.980 juta pada tahun ketujuh.
Apabila perkembangan penerimaan penjualan
tersebut berpola seperti deret hitung, berapa
perkembangan penerimaannya per tahun? Berapa
besar penerimaan pada tahun pertama dan pada
tahun ke berapa penerimaannya sebesar Rp.460
juta.
Dalan jutaan:
S1 = 980 a + 6b = 980
S5 = 720 a + 4b = 720
2b = 260 b = 130
Perkembangan penerimaan pertahun sebesar
Rp.130 juta.
a + 4b = 720 a = 720 - 4b = 720 – 4 (130) = 200
Penerimaan pada tahun pertama sebesar Rp.200
juta.
Sn = a + (n – 1)b
460 = 200 + (n – 1)130
460 = 200 + 130n – 130
390 = 130n
n=3
Penerimaan sebesar Rp.460 juta diterima pada
tahun ketiga.
Sekian dan
terima kasih
Pesan:
Pulang bawa catatan dan belajar
Jangan buang
di dalan semak belukar ini