Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN

TURUNAN FUNGSI
Dosen Pengampu : Wahyu Dwi Warsitasari, M.Pd
KELOMPOK 6

SHAFA SENA SALSABILLA (126406201006)

APRILIA FADHILATUL NIKMAH (126406201013)

AZZAHRA GITA KINTA DAINUR (126406201022)

ANNISA IBTIHAJ SARI (126406201031)

NITSYAH KURNIA PUTRI (126406201040)


MATERI
Analisis Efek Pemajakan
Keuntungan Bagi Penunggal

Penerimaan Model
Pajak Pengendalian
Maksimum Persediaan
Analisis Keuntungan (Keuntungan Maksimum)

 Keuntungan adalah selisih antara pendapatan / Total Revenue


dengan Biaya yang dikeluarkan / Total cost.
 Tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum, atau
menimbulkan kerugian maksimum, dapat diketahui dengan
menggunakan pendekatan diferensial.
π = TR – TC
Rugi akan mencapai maksimum jika π’’
=0
π’ = TR’ – TC’ = 0
π’ = MR – MC = 0
Sehingga MR = MC
 Jadi laba/rugi akan mencapai maksimum pada
saat Penerimaan Marginal sama dengan Biaya
Marginal. Hal ini merupakan syarat perlu agar
laba/rugi mencapai maksimum. Untuk
mengetahui π’ mencerminkan keuntungan
maksimum atau kerugian maksimum perlu
diuji dengan derivatif kedua dari fungsi π.
Jika π” < 0 → π maksimum ≡
keuntungan maksimum
Jika π” > 0 → π minimum ≡ kerugian
maksimum
Contoh soal analisis keuntungan

Diketahui fungsi permintaan dari perusahaan JAYA adalah P =


557-0,2Q dan fungsi Biaya total Adalah TC =0.05Q3 – 0,2Q2 +
17Q + 7000, , Maka
A. Berapa jumlah output yang harus di jual supaya produsen
memperoleh laba maksimum?
B. Berapakah laba maksimum tersebut ?
C. Berapakah harga jual per unit produk?
D. Berapakah biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan ?
E. Berapakah penerimaan total yang diperoleh dari perusahaan?
penyelesaian

A. jumlah output yang harus di jual supaya produsen


memperoleh laba maksimum?
Pertama buat fungsi penerimaan
TR =  Selanjutnya Mencari jumlah Produksi maksimal / jumlah
output yang dijual supaya laba yang diperoleh
=
maksimum (Q) dari fungsi laba maksimum
= 557Q-0,2
π’ = + 540 = 0
Buat fungsi labanya
= 540
 
π = TR - TC
= (557Q-0,2 ) - (0,05 -0,2 +17Q +7.000)
= -0,05 + 540Q + 7000
=
= 3600
Mencari laba maksimum , dengan cara menurunkan dari Q =
fungsi laba semula dari π menjadi π’ = 60
π = -0.05 + 540Q + 7.000 Mencari Titik maksimum
= π’ = -0,15 + 540 π’ = + 540
= 0 (merupakan Fungsi Laba Maksimum) π’’ = -0,3Q
= -0,3
Jika Q = 60
= = (maksimum)
B. Laba maksimum
Jadi, π = -0,05 + 540Q + 7000
= -0,05 + 540 + 7.000
= -0,05 + 32.400 + 7.000
= -10.800 + 32.400 + 7.000
= 14.600
)C. Harga Jual per Unit produk
Karena Q = 60,
  maka P = 557 – 0,2(60)
= 557 – 12
= 545/ unit

D. Biaya Total
TC = 0,05 – 0,2 + 17 + 7.000
= 18.100

E. Penerimaan total
TR =
TR =
= Rp32.700

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus menjual produknya seharga


Rp.545/unit, dengan produk sebanyak 60 unit agar dapat memaksimumkan laba sebesar Rp.
14.600 dimana penerimaan total perusahaan JAYA adalah sebesar Rp 32.700 dan biaya total yang
dikeluarkan adalah sebesar Rp 18.100.
Penerimaan Pajak Maksimum

 Penawaran suatu barang ditunjukkan dengan persamaan P = a + bQ , dan pemerintah


mengenakan pajak-spesifik sebesar t atas setiap unit barang yang dijual, maka
Penawaran setelah pajak : P = a + bQ + t

 Dari sini bisa dibentuk fungsi pajak-spesifik per unit barang, yaitu : t = P - a – bQ

 Apabila fungsi permintaan akan barang dicerminkan oleh P = c - dQ maka, dengan


mensubstitusikan P dari fungsi permintaan ini ke dalam persamaan pajak per unit di atas,
diperoleh : t = c – dQ - a – bQ = (c - a) – (d + b)Q

 Pajak total yang diterima oleh pemerintah adalah besarnya pajak per unit dikalikan jumlah
barang yang terjual di pasar ( jumlah keseimbangan) Sesudah pengenaan pajak tersebut.
dengan notasi matematis : T = t.Q = (c-a)Q – (d + b)Q2
 Berdasarkan bentuk persamaan terakhir yang kuadrat-
parabolik ini, kita dapat menentukan pada tingkat
keterjualan beberapa unit barang (Q )pemerintah akan
memperoleh
) penerimaan maksimum dari rencana pajak-
spesifik yang akan dikenakannya
Pajak total yang diterima pemerintah : T = t.Q =
(c-a)Q – (d + b)Q2
T maksimum jika T’ = 0, yakni pada Q = (c - a)
/2(d + b)
Efek Pemajakan Bagi Penunggal

 Pajak merupakan sumber penting pendapat negara,


dapat pula berfungsi sebagai instrumen kendali atau
keuntungan “berlebihan” yang dapat dikeduk oleh
penunggal (monopolist).
 Pengenaan pajak sebesar t per unit barang yang
diproduksi atau dijual oleh penunggal akan
mengakibatkan biaya rata-ratanya meningkat sebesar
t, dan biaya totalnya meningkat sebesar tQ.
 Akibatnya bukan saja harga barang menjadi lebih
mahal, tetapi juga keuntungan yang diperoleh
penunggal menjadi berkurang.
Penerimaan Total (R) = r (Q) Keuntungan : π = R - C
Biaya Total (C) = c (Q) π = r (Q) - c (Q)
Biaya total sesudah pengenaan pajak : Ct = c (Q) + t (Q)
Keuntungan sesudah pengenaan pajak : πt = r (Q) - c
(Q) - t (Q)
Pajak perUnit : t
Pajak total : T = t . Q
= f (t . Q)
Model Pengendalian Persediaan
 Pengendalian persediaan baik persediaan bahan mentah ataupun
persediaan barang jadi bertujuan meminimumkan biaya total
persediaan.

 
Model persediaan dengan kedatangan berkala ( batch arrival model )
Dalam setiap periode terdapat D/Q kali kedatangan pesanan ( misalnya 3
angkatan/kedatangan ), biaya total pesanan adalah ( D/Q )C1. Rata-rata
sepanjang periode terdapat Q/2 persediaan, sehingga biaya penyimpanan per
periode adalah ( Q/2 )C2. Dengan demikian biaya total persediaan per periode
adalah

C= +
Biaya total persediaan ini akan minimum jika dC/dQ = 0 dan
C/D > 0.

= + = >0
 Jika = 0, maka = (2 D)/ Q=

Jadi, jumlah pesanan optimal ( economic order quantity ) ialah

Q=
contoh soal model
pengendalian persediaan
Berdasarkan pengalamannya, seorang kontraktor kecil
membutuhkan 100 karung pasir setiap bulan. Biaya
pengadaan / pemesanan Rp. 1.250,00 setiap kali pesan,
sedangkan biaya penyimpanan Rp 100,00 per karung per
minggu. Jika ia menginginkan biaya total persediannya
minimum, dengan cara membagi kebutuhan 100 karung pasir
per bulan atas beberapa kali kedatangan dengan jumlah yang
sama, berapa jumlah pesanan yang optimal ?
penyelesaian
D = 100
= 1250
= 400
Q =
Q =
=
= 25

 Jadi, jumlah pesanan yang optimal ialah 25 karung pasir setiap kali pesan.
Berarti kebutuhan per bulan dibaginya menjadi D/Q = 100/25 = 4 kali
kedatangan ( 4 angkatan ), dengan perkataan lain pesanan untuk kebutuhan
bulanan dilakukan secara mingguan. Biaya total persediaannya per bulan
adalah Rp10.000.
 
C = + = + = 10.000
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai