OLEH
TIM DOSEN PENGAMPU
MATEMATIKA EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
2021
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan:
1. Mahasiswa memahami konsep BEP, keuntungan dan kerugian
2. Mahasiswa mampu menetapkan BEP, keuntungan dan kerugian
3. Mahasiswa dapat menggambarkan kurva BEP
Pengertian
1. Pengertian BEP menurut Yamit (1998:62), Break Even Point atau BEP dapat diartikan sebagai
suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC).
2. Pengertian BEP menurut Harahap (2004), Break Even Point adalah suatu kondisi perusahaan
tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian artinya semua biaya biaya yang telah
dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk..
3. Titik Impas/Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak
mendapat untung maupun tidak rugi.
4. BEP adalah titik impas yang mengacu pada jumlah pendapatan yang harus
diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu
tertentu, baik biaya tetap maupun biaya variabel.
5. BEP atau Break Even Point atau titik impas merupakan komponen keuangan
dimana pengusaha mampu memproyeksikan berapa unit produk yang harus dijual
atau berapa rupiah keuntungan yang harus dicapai agar berada di titik impasnya
BEP bila TR = TC
TR = P.Q
TC = TFC + VC.Q
TR = TC
P.Q = TFC + VC.Q
P.Q – VC.Q = TFC
(P – VC)Q = TFC
𝐓𝐅𝐂
Q = BEP Unit
𝐏 − 𝐕𝐂
Dimana:
TR = Pendapatan Total (Total Revenue)
P = Harga Per Unit (jual)
Q = Jumlah Unit
TC = Biaya Total (Total Cost)
TFC = Total Biaya Tetap (Total Fix Cost)
VC = Biaya Variabel per unit (produksi)
2. Secara Grafik:
Gambar 14.1
Grafik/ Kurva Titik Break Even Point (BEP)
Penyelesaian:
a. TR = 5.000.Q
Harga jual Rp. 5.000
VC per unit = 40% x Rp. 5.000
= Rp. 2.000
TC = FC + VC(Q)
TC = 3.000.000 + 2.000Q
BEP jika TR = TC
5000Q = 3.000.000 + 2.000Q
5.000Q – 2.000Q = 3.000.000
3.000Q = 3.000.000
Q = 1.000
Jika Q = 1.000, maka :
TR = 5.000Q
= 5.000 x 1.000
= 5.000.000
Jadi titik impas ( BEP) terjadi pada (1.000; 5.000.000)
TC = 3000 + 2000.Q
Q TC
0 3.000.000
-1.500 0
TR = 5000.Q
Q TR
0 0
1.000 5.000.000
2.000 10.000.000
8 rb
6 rb BEP
4 rb
2 rb FC
0 Q
-2000 -1000 1000 2000 3000
Rumus:
𝝅 = TR - TC
Dimana:
TR : Jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari penjualan
barangnya
TC : jumlah uang yang harus dikeluarkan perusahaan untuk emproduksi
barang-barang.
Rumus: TR = P.Q
Contoh Soal 1:
Dari Contoh soal 1 di atas ditanakan:
a. Hitunglah labanya ika terjual 1.500 satuan, .
b. Jika produsen tersebut menginginkan laba sebesar Rp 3.000.000,00
tentukan berapa banyak produknya harus terjual.
Penyelesaian:
a. Jika Q = 1.500 unit
TR = 5.000 x 1.500
= 7.500.000
TC = 3.000.000 + (2.000 x 1.500)
= 6.000.000
Laba = TR – TC
= 7.500.000 – 6.000.000
= 1.500.000
b. Jika Laba 3.000.000
TR = 5.000.Q dan TC = 3.000.000 + 2.000Q
TR – TC = 3000.000
5.000Q – (3.000.000 + 2.000Q) = 3.000.000
5.000Q – 2.000Q = 3000.000 + 3000.000
3.000Q = 6.000.000
Q = 2.000 unit
Contoh Soal 2 :
Diketahui :
Fungsi Permintaan: Pd = 60 – 3Q
Fungsi Biaya Total : TC = 195 + 6Q
Tentukan:
a. Fungsi TR dan keuntungan
b. BEP
Penyelesaian:
a. Fungsi TR
Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif, sehingga nilai
BEP juga positif untuk kedua nilai Q, untuk dapat menganalisis adanya dua
koordinat untuk BEP, maka harus dilihat dari ilustrasi grafik pada Gambar
14.3
TR
273
BEP2 BEP1
RUGI
225
LABA
Q
5 13
Contoh Soal 3
Persamaan penerimaan total perusahaan : R = -0,10 Q2+ 20 Q,
Persamaan biaya total: C = 0,25Q3- 3Q2+ 7Q + 20.
Tentukan Profit perusahaan jika dihasilkan dan dijual sebanyak 10 dan 20 unit
barang.
Penyelesaian:
Persamaan keuntungan
𝜋 = R – C atau TR - TC
= (- 0,10Q2 + 20 Q) – (0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20)
= - 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 20J