Anda di halaman 1dari 9

MODUL XIV.

BREAK EVEN POINT (BEP)


KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

OLEH
TIM DOSEN PENGAMPU
MATEMATIKA EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
2021

Modul Matematika Ekonomi FE-Unbor


MODUL XIV
BREAK EVEN POINT (BEP),
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan:
1. Mahasiswa memahami konsep BEP, keuntungan dan kerugian
2. Mahasiswa mampu menetapkan BEP, keuntungan dan kerugian
3. Mahasiswa dapat menggambarkan kurva BEP

Pengertian
1. Pengertian BEP menurut Yamit (1998:62), Break Even Point atau BEP dapat diartikan sebagai
suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC).
2. Pengertian BEP menurut Harahap (2004), Break Even Point adalah suatu kondisi perusahaan
tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian artinya semua biaya biaya yang telah
dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk..
3. Titik Impas/Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak
mendapat untung maupun tidak rugi.
4. BEP adalah titik impas yang mengacu pada jumlah pendapatan yang harus
diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu
tertentu, baik biaya tetap maupun biaya variabel.
5. BEP atau Break Even Point atau titik impas merupakan komponen keuangan
dimana pengusaha mampu memproyeksikan berapa unit produk yang harus dijual
atau berapa rupiah keuntungan yang harus dicapai agar berada di titik impasnya

14.1 Analisis Titik Impas /Titik Pulang Pokok (BEP)


Merupakan titik keseimbangan antara jumlah hasil penjualan dengan jumlah
biaya produksi. Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan antara:
biaya tetap --- biaya variabel --- keuntungan --- volume penjualan.

Unsur-unsur perhitungan Titik pulang pokok (BEP) sebagai berikut:


1. Penggolongan biaya perusahaan menjadi biaya tetap (FC) dan biaya variable (VC).
2. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah sebanding dengan volume
penjualan.
3. Besarnya biaya tetap tidak berubah.
4. Analisis harga jual per unit tidak berubah.
5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk

Modul Matematika Ekonomi FE-Unbor


Untuk menentukan titik impas dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan
yaitu pendekatan grafik dan matematis.
1. Secara matematis kondisi titik impas (BEP) terjadi jika:
Total Revenue (Penerimaan Total/TR) = Total Biaya (Total Cost/TC)

BEP bila  TR = TC

 TR = P.Q
TC = TFC + VC.Q
TR = TC
P.Q = TFC + VC.Q
P.Q – VC.Q = TFC
(P – VC)Q = TFC
𝐓𝐅𝐂
Q =  BEP Unit
𝐏 − 𝐕𝐂

Dimana:
TR = Pendapatan Total (Total Revenue)
P = Harga Per Unit (jual)
Q = Jumlah Unit
TC = Biaya Total (Total Cost)
TFC = Total Biaya Tetap (Total Fix Cost)
VC = Biaya Variabel per unit (produksi)

2. Secara Grafik:

Gambar 14.1
Grafik/ Kurva Titik Break Even Point (BEP)

Modul Matematika Ekonomi FE-Unbor


Contoh Soal 1:
Seorang produsen menjual produknya seharga Rp 5.000,00 per unit. Biaya Tetap per
bulan Rp 3.000.000,00 dan biaya variabel sebesar 40% dari harga jual. Tentukan :
a. Titik impas (BEP) baik dalam unit maupun dalam rupiah.
b. Gambarkan diagram impasnya.

Penyelesaian:
a. TR = 5.000.Q
Harga jual Rp. 5.000
VC per unit = 40% x Rp. 5.000
= Rp. 2.000

TC = FC + VC(Q)
TC = 3.000.000 + 2.000Q
BEP jika TR = TC
5000Q = 3.000.000 + 2.000Q
5.000Q – 2.000Q = 3.000.000
3.000Q = 3.000.000
Q = 1.000
Jika Q = 1.000, maka :
TR = 5.000Q
= 5.000 x 1.000
= 5.000.000
Jadi titik impas ( BEP) terjadi pada (1.000; 5.000.000)

b. Titik BEP dapat dicari melalui Titik koordinat fungsi:

TC = 3000 + 2000.Q
Q TC
0 3.000.000
-1.500 0

TR = 5000.Q
Q TR
0 0
1.000 5.000.000
2.000 10.000.000

Modul Matematika Ekonomi FE-Unbor


TR, TC TR
12 rb TC
10 rb

8 rb

6 rb BEP

4 rb

2 rb FC

0 Q
-2000 -1000 1000 2000 3000

Gambar 14.2 Titik BEP

14.2 Fungsi Keuntungan dan Kerugian


Fungsi keuntungan dilambangkan dengan huruf Yunani (𝝅, diucapkan 'pie') dan
didefinisikan sebagai selisih antara total pendapatan (TR) dan total biaya (TC):
Dengan analisis break event point maka perusahaan dapat merencanakan akan
memproduksi/menjual berapa unit agar memperoleh laba yang diharapkan.

Rumus:

𝝅 = TR - TC
Dimana:
TR : Jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari penjualan
barangnya
TC : jumlah uang yang harus dikeluarkan perusahaan untuk emproduksi
barang-barang.

Ada 3 alternatif menentukan keuntungan dan kerugian yaitu :


Jika R > C : perusahaan untung
Jika R < C : perusahaan rugi dan
Jika R = C : impas, sehingga syarat impas adalah R = C atau = 0

Total Revenue (TR)


diperoleh dari penjualan perkalian barang Q dengan harga P

Rumus: TR = P.Q

Modul Matematika Ekonomi FE-Unbor


mengingat fungsi permintaan linier :
P = aQ + b (a < 0, b > 0)
maka Fungsi Pendapatan Totalnya dapat dihitung :
TR = P . Q
= (aQ + b). Q
TR = aQ2 + bQ
Fungsi ini kuadrat dalam Q dan, karena a < 0, kurva TR memiliki bentuk U
terbalik

Contoh Soal 1:
Dari Contoh soal 1 di atas ditanakan:
a. Hitunglah labanya ika terjual 1.500 satuan, .
b. Jika produsen tersebut menginginkan laba sebesar Rp 3.000.000,00
tentukan berapa banyak produknya harus terjual.

Penyelesaian:
a. Jika Q = 1.500 unit
TR = 5.000 x 1.500
= 7.500.000
TC = 3.000.000 + (2.000 x 1.500)
= 6.000.000
Laba = TR – TC
= 7.500.000 – 6.000.000
= 1.500.000
b. Jika Laba 3.000.000
TR = 5.000.Q dan TC = 3.000.000 + 2.000Q
TR – TC = 3000.000
5.000Q – (3.000.000 + 2.000Q) = 3.000.000
5.000Q – 2.000Q = 3000.000 + 3000.000
3.000Q = 6.000.000
Q = 2.000 unit

Contoh Soal 2 :
Diketahui :
Fungsi Permintaan: Pd = 60 – 3Q
Fungsi Biaya Total : TC = 195 + 6Q
Tentukan:
a. Fungsi TR dan keuntungan
b. BEP

Penyelesaian:
a. Fungsi TR

Modul Matematika Ekonomi FE-Unbor


TR = P x Q
TR = (60 – 3Q) x Q
= 60Q – 3Q2 
Fungsi Keuntungan
𝜋 = TR – TC
𝜋 = 60Q – 3Q² – (195 + 6Q)
𝜋 = 60Q – 3Q² - 195 – 6Q
𝜋 = - 3Q² + 54Q – 195
b. BEP jika TR = TC
60Q – 3Q² = 195 + 6Q
60Q – 3Q² - 195 – 6Q= 0
- 3Q² + 54Q – 195 = 0  disederhanakan dengan dibagi -3,
menjadi: Q² - 18Q + 65 = 0
(Q - 13)(Q - 5) = 0
Q1 = 13 dan
Q2 = 5
Jika Q = 13  TC = 195 + 6(13)
= 273
Jika Q = 5,  TC = 195 + 6(5)
= 225
BEP1 (13, 273) dan
BEP2 (5, 225)

Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif, sehingga nilai
BEP juga positif untuk kedua nilai Q, untuk dapat menganalisis adanya dua
koordinat untuk BEP, maka harus dilihat dari ilustrasi grafik pada Gambar
14.3

Modul Matematika Ekonomi FE-Unbor


TR TC RUGI

TR

273
BEP2 BEP1
RUGI
225
LABA

Q
5 13

Gambar 14.3 Titik BEP, Daerah Laba dan Daerah Kerugian

Contoh Soal 3
Persamaan penerimaan total perusahaan : R = -0,10 Q2+ 20 Q,
Persamaan biaya total: C = 0,25Q3- 3Q2+ 7Q + 20.
Tentukan Profit perusahaan jika dihasilkan dan dijual sebanyak 10 dan 20 unit
barang.

Penyelesaian:
Persamaan keuntungan
𝜋 = R – C atau TR - TC
= (- 0,10Q2 + 20 Q) – (0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20)
= - 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 20J

J ika Q = 10  = - 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 2


0 = - 0,25(10)3 + 2,9(10)2 + 13(10) – 20
= 150  (Untung)

Jika Q = 20  = - 0,25Q3 + 2,9Q2 + 13Q – 20


= - 0,25(20) 3 + 2,9(20) 2 + 13(20) – 20
= - 600  (Rugi)

Modul Matematika Ekonomi FE-Unbor


SOAL LATIHAN:
1. Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukan oleh persamaan C = 20.000
+ 100 Q dan penerimaan totalnya R = 200 Q. Pada tingkat produksi berapa unit
perusahaan mengalami pulang pokok? apa yang terjadi jika perusahaan memproduksi 150
unit ?

2. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan "Pratama" ditunjukkan pada persamaan C =


40.000 + 300 Q dan penerimaan totalnya adalah R = 500 Q. Ditanyakan:
a. Pada tingkat produksi berapa unit perusahaan "Pratama" ini berada
dalam posisi pulang pokok?
b. Apa yang terjadi jika perusahaan "Pratama" ini memproduksi 400 unit?

Modul Matematika Ekonomi FE-Unbor

Anda mungkin juga menyukai