Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN BISNIS

STRATEGI PEMBELAJARAN PADA TAMAN KANAK-KANAK


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Pendidikan Bisnis Dosen
Pengampu Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si

disusun oleh:

Tasya Ramadhanty (1900133)

Nur Fitri Permata Sari (1900488)

Melisa Dwi Astuti (1901578)

Novianty Megapratiwi (1901811)

Putri Berliana Ersa (1902755)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

JALAN DR. SETIABUDHI NO.229, BANDUNG, JAWA BARAT

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanna Wa Taala


karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran pada Taman Kanak-kanak” dapat
terselesaikan dengan baik dan rapi.
Selain itu, tak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si selaku Dosen Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Pendidikan
Bisnis yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Bandung, 3 Maret 2020

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ 1

Daftar Isi .................................................................................................................................. 2

BAB 1 Pendahuluan ................................................................................................................ 3

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 3

1.3 Tujuan Pembahasan ........................................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................................. 4

BAB 2 Landasan Teori ............................................................................................................ 5

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran ...................................................................................... 5

2.2 Pengertian Taman Kanak-kanak ....................................................................................... 5

BAB 3 Pembahasan ................................................................................................................. 7

3.1 Teori Pembelajaran pada Taman Kanak-kanak ................................................................. 7

3.2 Metode Pembelajaran pada Taman Kanak-kanak ............................................................. 9

3.3 Kajian Pembelajaran pada Taman Kanak-kanak ............................................................. 11

3.4 Model Pembelajaran pada Taman Kanak-kanak ............................................................. 12

BAB 4 Penutup ..................................................................................................................... 15

4.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 15

4.2 Saran ............................................................................................................................... 15

Lampiran.................................................................................................................................16

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 17

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar. Strategi belajar mengajar dapat pula diartikan sebagai
segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana
aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar.
Guru yang merancang kegiatan mengajar dan melaksanakannya sebagai suatu
stimulus bagi peserta didik sehingga mereka melakukan kegiatan belajar dengan
mendengarkan penjelasan guru, memahami materi pelajaran yang pada gilirannnya akan
tercipta suatu perubahan tingkah laku pada anak didik. Strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif. Untuk sampai pada tujuan pengajaran yang dirancang oleh guru,
banyak strategi yang dapat dipilih.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan guru harus mempertimbangkan secara cermat
strategi pembelajaran apa yang kan digunakan, untuk memudahkan anak belajar. Pada
pembelajaran di taman kanak-kanak strategi pembelajaran ini sangat beraneka ragam dalam
bentuk kegiatan tingkat formalitas, tingkat kesulitan dan pola kegiatannya. Terdapat berbagai
strategi pembelajaran umum yang dapat digunakan di Taman Kanak-kanak.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang dijadikan sebagai rumusan masalah adalah:
1. Apa saja teori yang menjadi landasan dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak?
2. Apa saja metode yang digunakan dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak?
3. Apa saja hal-hal yang dikaji dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak?
4. Bagaimana model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di Taman Kanak-
kanak?

3
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas yang telah dipaparkan, maka yang dijadikan tujuan
pembahasan adalah:
1. Untuk mengetahui teori yang menjadi landasan dalam pembelajaran di Taman Kanak-
kanak.
2. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak.
3. Untuk mengetahui hal-hal yang dikaji dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak.
4. Untuk mengetahui model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di Taman
Kanak-kanak.

1.4 Manfaat Penulisan


Berdasarkan tujuan pembahasan di atas, dapat disimpulkan manfaat bagi penulis maupun
pembaca adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan informasi ataupun sebagai referensi mengenai strategi pembelajaran
pada taman kanak-kanak.
2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai strategi pembelajaran pada taman
kanak-kanak.

4
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran

Pengertian strategi pembelajaran secara umum adalah suatu rencana dan cara
mengajar yang akan dilakukan guru dengan menetapkan langkah-langkah utama mengajar
sesuai dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai dan telah digariskan.

Strategi pembelajaran juga bisa diartikan sebagai serangkaian rencana kegiatan yang
termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam suatu pembelajaran.

Dalam dunia pendidikan, strategi bisa diartikan sebagai suatu cara atau metode
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Jadi definisi strategi pembelajaran bisa
diartikan sebagai sebuah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu.

Strategi pembelajaran di dalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik


pembelajaran secara spesifik. Strategi pembelajaran memiliki beberapa kegunaan dan
manfaat di antaranya adalah siswa terlayani kebutuhannya mengenai belajar cara berfikir
dengan lebih baik.

Selain itu, adanya strategi pembelajaran juga turut membantu guru agar memiliki
gambaran bagaimana cara membantu siswa dalam kegiatan belajarnya. Hal ini dikarenakan
siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan, motivasi untuk belajar, keadaan latar
belakang sosio budaya dan tingkat ekonominya.

Jadi, kegunaan strategi adalah memberikan rumusan acuan kegiatan belajar mengajar
untuk memperoleh pengalaman belajar yang inovatif mengenai pengetahuan dan
kemampuan berfikir rasional dalam menyiapkan siswa memasuki kehidupan dalam masa
dewasa.

2.2 Pengertian Taman Kanak-kanak

Taman kanak-kanak (TK) adalah jenjang pendidikan anak usia dini (usia 6 tahun atau
di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lama masa

5
belajar seorang murid di TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai
dari rapor per semester. Secara umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2 (dua)
tahun, yaitu:

1. TK 0 (nol) Kecil (TK kecil) selama 1 (satu) tahun.


2. TK 0 (nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu) tahun.

Di Indonesia, seseorang tidak diwajibkan untuk menempuh pendidikan di TK.

Di TK, siswa diberi kesempatan untuk belajar dan diberikan kurikulum pembelajaran
yang sesuai dengan usia pada tiap-tiap tingkatannya. Siswa diajarkan mengenai hal berikut
ini:

1. Agama.
2. Budi bahasa.
3. Berhitung.
4. Membaca (mengenal aksara dan ejaan).
5. Bernyanyi.
6. Bersosialisasi dalam lingkungan keluarga dan teman-teman sepermainannya, dan
berbagai macam keterampilan lainnya.

Tujuan belajar di TK adalah meningkatkan daya cipta anak-anak dan memacu


mereka untuk belajar mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan melalui pendekatan nilai
budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik, motorik, kognitif, bahasa, seni, dan
kemandirian. Semua dirancang sebagai upaya mengembangkan daya pikir dan peranan anak
dalam hidupnya.

6
BAB 3

PEMBAHASAN
Dalam penelitian kali ini di Taman kanak-kanak Tunas Harapan Pindad yang telah
beridiri sejak tahun 1977 berada di Jalan Papanggungan komplek Pindad Kota Bandung.
memakai kurikulum dari Dinas Pendidikan. Selain itu juga di sini di ajarkan juga untuk
pembangunan katakter seperti mengkaji keluarga, lingkungan, berbisnis, dan belajar sesuai
teman yang ada di Kurikulum. Dalam pembagian kelas A dan B disesuaikan pada Umur. Setiap
kelas memiliki karakter peserta didik yang berbeda-beda sehingga dalam pembelajaran yang di
terapkan harus di sesuaikan denga minat dan bakat anak-anak yang tidak ada unsur keterpaksaan.
Dalam hal tersebut menjadikan tujuan pembelajaran tercapai dan terarah

3.1 Teori Pembelajaran pada Taman Kanak-kanak

Fadlillah (2012: 102) mengatakan bahwa teori pembelajaran di taman kanak-kanak


tidak jauh berbeda dengan teori-teori pendidikan yang telah ada sekarang ini. Hanya saja
yang membedakan adalah cara mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Dengan
kata lain, teori-teori tersebut dikaitkan dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan
anak . Sedangkan Slamet Suyanto (2005: 82) mengungkapkan bahwa teori belajar pada anak
adalah suatu pemikiran ideal untuk menerangkan apa, bagaimana dan mengapa belajar itu,
serta persoalan lain tentang belajar pada anak.

Teori-teori ini berkaitan dengan bagaimana cara memperlakukan anak dalam


kegiatan pembelajaran sehingga mereka mampu menerima dan menangkap materi yang
disampaikan pendidik dengan baik. Berikut akan penulis paparkan beberapa teori belajar
yang dapat diterapkan di Taman Kanak-kanak.

1.) Teori Belajar Behaviorisme

Behaviorisme adalah aliran psikologi yang memandang bahwa manusia belajar


dipengaruhi oleh lingkungan. Belajar menurut teori behaviorisme merupakan perubahan
tingkah laku yang terjadi melalui proses stimulus dan respon yang bersifat mekanis. Oleh
karena itu, lingkungan yang sistematis, teratur dan terencana dapat memberikan pengaruh
(stimulus) yang baik sehingga manusia bereaksi terhadap stimulus tersebut dan memberikan
respon yang sesuai. Implikasi dari teori ini ialah bahwa guru harus berhati-hati dalam
menentukan jenis hadiah dan hukuman. Guru harus mengetahui benar hobi atau kesenangan

7
anak didiknya. Hukuman harus benar-benar sesuatu yang tidak disukai anak dan sebaliknya,
hadiah merupakan hal yang sangat disukai anak. Jangan sampai anak yang diberi hadiah
menganggapnya sebagai hukuman atau sebaliknya, apa yang menurut guru adalah hukuman
bagi anak dianggap sebagai hadiah.

2.) Teori Belajar Kognitif

Kaum kognitivis berpandangan bahwa tingkah laku seseorang lebih bergantung


kepada insight terhadap hubungan-hubungan yang ada didalam suatu situasi. Jadi, dalam
proses pembelajaran teori kognitif lebih menekankan pada kemampuan kognitif anak.
Adapun ciri-ciri pembelajaran kognitif menurut Fadlillah (2012: 102) sebagai berikut.

a. Dalam proses pembelajaran lebih menghendaki dengan pengertian daripada hafalan,


hukuman dan ganjaran (reward).

b. Pembelajaran lebih menggunakan insight untuk pemecahan masalah.

3.) Teori Belajar Experiental Learning

Teori Belajar Experiental Learning adalah proses transfer ilmu pengetahuan melalui
pengalaman langsung, yaitu dengan memberikan kebebasan belajar dan kegiatan sehingga
dapat mengubah tingkah laku anak. Anak belajar melalui pengalaman, yang dalam
pengalaman itulah anak mempraktikkan suatu metode saintifik (Tadkiroatun Musfiroh,
2005:22).

a. Anak sebagai pembelajar, menghadapi pengalaman asli, yaitu keterlibatan aktif anak
dalam suatu aktivitas yang menarik bagi mereka.
b. Didalam pengalaman ini, anak menemukan berbagai masalah yang menstimulasi
mereka untuk berpikir.
c. Anak-anak memproses informasi-informasi yang ada disekitarnya dan melakukan
serangkaian dugaan untuk mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah.
d. Anak mengembangkan berbagai kemungkinan solusi atau alternatif yang mungkin
dapat menyelesaikan masalah.
e. Anak mengkaji alternatif-alternatif solusi tersebut dan menerapkannya pada masalah
yang sedang mereka hadapi. Ini merupakan suatu cara untuk menguji sendiri
kesahihan alternatif solusi tersebut.

4.) Teori Belajar Multiple Intelligences

8
Multiple Intelligences merupakan istilah yang diciptakan oleh Howard Gardner.
Menurut Gardner, kecerdasan adalah potensi biopsikologi (Tadkiroatun Musfiroh, 2005: 48).
Teori ini menandaskan bahwa setiap orang memiliki semua kapasitas kecerdasan. Hanya
saja, semua kecerdasan tersebut bekerja dengan cara yang berbeda-beda, tetapi bersama-
sama berfungsi secara khas dalam diri seseorang.

Menurut teori Multiple Intelligences, anak belajar melalui berbagai macam cara.
Anak mungkin belajar melalui kata-kata, melalui angka-angka, melalui gambar dan warna,
melalui nada-nada suara, melalui interaksi dengan orang lain, melalui diri sendiri, melalui
alam dan melalui perenungan tentang hakikat sesuatu. Meskipun demikian, anak pada
umumnya belajar melalui kombinasi dari beberapa cara.

3.2 Metode Pembelajaran pada Taman Kanak-kanak

Metode pembelajaran adalah metode yang digunakan pendidik dalam mengajar. Hal
ini merupakan salah satu kunci pokok keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Pemilihan metode yang akan digunakan harus relevan dengan tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan pendidik untuk
membelajarkan anak agar mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Metode pembelajaran di Taman Kanak–kanak adalah sebagai berikut:

A. Metode Bercerita

Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan
Penjelasan tentang suatu cerita kepada anak secara lisan.

B. Metode Bercakap-cakap

Metode bercakap-cakap berupa kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara


anak dengan guru atau antara anak dengan anak. Bercakap-cakap dapat dilaksanakan dalam
bentuk:

1. Bercakap-cakap bebas.
2. Bercakap-cakap menurut tema.
3. Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri.

Dalam bercakap-cakap bebas kegiatan tidak terikat dengan tema, tetapi pada
kemampuan yang diajarkan bercakap-cakap menurut tema tertentu. Bercakap-cakap
berdasarkan gambar seri menggunakkan gambar seri sebagai bahan pembicaraan.

9
C. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya


komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog
antara pendidik dan anak. Pendidik bertanya anak menjawab atau anak bertanya pendidik
menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung
antara pendidik dan anak didik. Metode tanya jawab dilaksanakan dengan cara mengajukan
pertanyaan tertentu kepada anak.

Metode ini digunakan untuk:

1. Mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak.


2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya.
3. Mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat.

D. Metode Karyawisata

Metode karyawisata merupakan metode yang dilakukan dengan mengajak anak


mengunjungi obyek-obyek yang sesuai dengan tema.

E. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode yang dilakukan dengan cara menunjukkan cara
atau memperagakan suatu cara atau suatu keterampilan. Tujuannya agar anak dapat
memahami dan dapat melakukan dengan benar. Misalnya, mengupas buah, memotong
rumput, menanam bunga, mencampur warna, meniup balon kemudian melepaskannya,
menggosok gigi, mencuci tangan, dan lain-lain.

F. Metode Sosiodrama atau Bermain Peran

Metode sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui


bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran.
Misalnya, bermain jual beli sayur-mayur, bermain menolong orang yang jatuh, bermain
menyayangi keluarga dan lain-lain.

G.Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana anak
memberikan perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya, balon ditiup,
warna yang dicampur, air dipanaskan, tanaman disiram dan tidak disirami, dan lain-lain.

H. Metode Proyek

10
Metode proyek adalah cara memberikan kesempatan kepada anak untuk
menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan melalui
bebagai kegiatan.

I. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak
untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru. Dalam penerapannya metode
pembelajaran di atas dapat dilakukan dengan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan akhir
pembelajaran secara lebih terperinci.

3.3 Kajian Pembelajaran pada Taman Kanak-kanak

Pada pembelajaran di Taman Kanak-kanak ada hal hal yang harus dikaji oleh gurutuntuk
mengetahui kemampuan anak disik nya, hal- hal yang dikaji adalah hal-hal dasar seperti:

1. Mengenal huruf dan angka

Pada tingkatan ini anak diajarkan dan dikenalkan dengan bentuk bentuk tulisan huruf
dan angka, mengetahui bagaimana suara jika huruf dan angka itu dibacakan, bagaimana huruf
besar dan huruf kecil dan sebagainya.

2. Membaca dan menulis

Anak diajarkan juga untuk membaca huruf dan angka yang sudah dikenalkan,
diajarkan berhitung mulai dari 1-10 diajarkan membaca dan mengurutkan alfabeth dari A-Z
kemudian mencoba sedikit sedikit dengan menulis huruf huruf tersebut dalam buku buku
belajar menulis sampai setidaknya mereka bisa menulis dan mengeja namanya sendiri dan
kata kata yang pendek.

3. Berhitung

Anak juga diajarkan untuk menghitung angka-angka dan menghafalnya karena


memori anak yang cepat menyerap ilmu biasanya pada tingkatan ini anak sudah bisa
menghitung sampai angka 50 terkadang guru juga menambahkan materi penjumlahan dan
pengurangan angka-angka kecil seperti 1+1 atau 2-2.

4. Bentuk dan ukuran

11
Anak akan diajarkan macam-macam bentuk yang sering ditemui, seperti lingkaran,
segitiga, kotak, persegi panjang, dan sebagainya. Anak juga diajarkan mengelompokkan
benda berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran.

5. Sains

Di TK, akan banyak eksplorasi yang akan dilakukan anak-anak bersama gurunya.
Anak anda akan belajar tentang kebiasaan hidup yang baik seperti informasi makan makanan
yang sehat dan kebersihan gigi dan mulut. Ia juga akan belajar banyak hal seperti
metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu, mengapa ada pelangi, dan hal-hal sains lainnya.

6. Waktu dan musim

Pada umumnya anak sudah bisa mengidentifikasikan waktu seperti pagi, siang, sore,
malam, besok, lusa, kemarin meskipun mereka belum memahami sepenuhnya konsep waktu.
Anak juga diajarkan tenang musim musim yang dialami, misalnya musim hujan dan apa yang
harus kita gunakan untuk berlindung dari hujan.

7. Interaksi sosial

Selain dari orang tua, anak-anak akan belajar bagaimana cara bersikap baik dan
bertingkah laku yang sopan salah satunya dari guru. Dengan interaksi di lingkungan
sosialnya, anak akan belajar mengidentifikasi diri dan karakternya sebagai manusia.
Kemudian dengan adanya interaksi ini juga memunculkan rasa empati dan simpati anak
terhadap sesama, Ini adalah bagian dari proses pengembangan psikologisnya.
Pada dasarnya, TK akan memberikan pandangan kepada anak secara dini tentang perbedaan
tipe atau karakter manusia dari etnis, budaya, sikap dan keterbukaannya dengan sesama.
Selain itu, tujuan lainnya adalah mengolah kinerja otak anak dengan menyisipkan ilmu-ilmu
dasar yang akan membantunya di sekolah dasar nanti.

3.4 Model Pembelajaran pada Taman Kanak-kanak

Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses
rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam
pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Model-model
pembelajaran di taman kanak-kanak adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran klasikal

12
Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dalam waktu yang sama, kegiatan
dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan
model pembelajaran yang paling awal digunakan di TK, dengan sarana pembelajaran yang
pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak. Seiring
dengan perkembangan teori dan pengembangan model pembelajaran, model ini sudah banyak
ditinggalkan.

2. Model pembelajaran kelompok dengan pengaman

Model pembelajaran kelompok dengan pengaman adalah pola pembelajaran dimana


anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok (biasanya menjadi tiga kelompok), masing-
masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda. Dalam satu pertemuan, anak didorong
harus mampu menyelesaikan 2-3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Apabila dalam
pergantian kelompok terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat
daripada temannya, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain selama dalam
kelompok lain masih ada tempat. Jika sudah tidak ada tempat, anak-anak tersebut dapat
bermain pada tempat tertentu yang sudah disediakan oleh guru, dan tempat itulah yang
disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat
yang lebih bervariasi dan sering diganti sesuai dengan tema atau subtema yang dibahas.

3. Model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan

Model pembelajaran ini menyediakan sudut-sudut kegiatan yang menjadi pusat


kegiatan pembelajaran berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan harus bervariasi
mengngat minat anak yang beragam. Alat-alat tersebut juga harus sering diganti disesuaikan
dengan tema dan subtema yang dibahas.

4. Model pembelajaran berdasarkan area

Model ini pada dasarnya hampir sama dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-
sudut kegiatan. Model ini lebih memberi kesempatan kepada anak didik untuk memilih
kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya. Kecuali itu juga

13
menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-
pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.

5. Model pembelajaran sentra

Model pembelajaran berdasarkan sentra memiliki ciri utama pemberian pijakan


(scaffolding) untuk membangun konsep, aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep
densitas serta intensitas bermain. Model pembelajaran ini berfokus pada anak yang dalam
proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat anak berada dalam
lingkaran. Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini untuk mendukung
perkembangan anak, yaitu pijakan sebelum bermain, pijakan selama bermain dan pijakan
setelah bermain. Pijakan ini dimaksudkan untuk mendukung perkembangan anak lebih tinggi.
Ada 3 jenis permainan yang disediakan dalam model ini yaitu; bermain sensorimotorik atau
fingsional, bermain peran, dan bermain pembangunan (konstruktif, yaitu membangun
pemikiran anak).

14
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada tingkat pembelajaran yang ada di taman kamak-kanak strategi pembelajaran
harus menggunakan metode kreatif yang mudah fiserap oleh anak-anak. Metode dan model
yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan kondisi dan teori -teori yang ditetapkan
oleh dinas pendidikan seperti belajar sambil bermain, bernyanyi, bercerita, menari, menulis,
membaca dll.
Dalam taman kanak-kanak pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran dasar
dalam kehidupan. Dengan demikian pembelajaran yang diterapkan pada taman kanak-kanak
harus mengikuti kemampuan dan kemauan anaknya, agar anak bisa mengikuti pembelajaran
tanpa adanya unsur paksaan.

4.2 Saran
Bagi sekolah :
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman sekolah
mengenai pentingnya penguasaan kompetensi pedagogik untuk menjamin
keberhasilan pembelajaran di Taman Kanak-kanak.
2. Diharapkan agar sekolah memberikan amanah kepada guru agar
mengikuti pelatihan tentang Pendidikan Anak Usia Dini.
Bagi Guru :
1. Diharapkan agar guru dapat memperbaiki kinerja nya menjadi guru yang
profesional
2. Diharapkan agar setiap guru memiliki kompetensi pedagogik karena
kompetensi pedagogik adalah salah satu modal guru untuk menjadi guru
yang profesional.
3. Diharapkan dengan guru yang profesional, guru dapat mengebangkan
potensi yang dimiliki oleh peserta didik
Bagi penulis :

15
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

16
LAMPIRAN

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.zonareferensi.com/pengertian-strategi-pembelajaran/

https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_kanak-kanak

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.uny.ac.id/17968/2/3.%2520BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjux-
iqmoLoAhWT4jgGHfWqDVsQFjABegQIBRAB&usg=AOvVaw3id-
3IcEkYaRvQ9wyxqriV

http://bagoes1st.blogspot.com/2014/03/macam-macam-strategi-pembelajaran-dan.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/leoniya.wordpress.com/2015/07/05/model-pembelajaran-di-
tk-pendidikan-anak-usia-dini-paud/amp/

18

Anda mungkin juga menyukai