Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

ANALISIS BERITA
RI TOLAK TEGAS NIAT AS MELANGGENGKAN
PERMUKIMAN ISRAEL DI TEPI BARAT

“Diajukan Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan”
Dosen : Ratna Fitria, S.Pd, M.Si

Disusun Oleh :
Novianty Megapratiwi
( 1901811 )

PRODI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
JL. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung – 40154
I. Pembahasan Masalah

Pada analisi kali ini, saya mengambil berita dari internet yang bersumber
https://m.liputan6.com/global/read/4114999/ri-tolak-tegas-niat-as-melanggengkan-
permukiman-israel-di-tepi-barat dan isi beritanya sebagai berikut :

RI Tolak Tegas Niat AS Melanggengkan Permukiman Israel di Tepi Barat


Oleh Rizki Akbar Hasan pada 20 Nov 2019, 09:15 WIB. Gedung Pancasila

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menolak secara tegas pernyataan


Amerika Serikat yang menyebut bahwa pembangunan permukiman Israel di Tepi
Barat tidak bertentangan dengan hukum internasional.

"Pernyataan (AS) ini jelas-jelas bertentangan dengan hukum internasional dan


resolusi Dewan Keamanan PBB terkait," kata keterangan tertulis dari Kementerian
Luar Negeri RI pada Selasa 18 November 2019, dimuat Liputan6.com pada Rabu
(19/11/2019).

"Indonesia secara konsisten menentang tindakan Israel membangun permukiman


ilegal di wilayah Palestina," lanjut pernyataan itu.

Pemerintah Indonesia juga menyatakan bahwa pembangunan permukiman ilegal


merupakan bentuk de facto aneksasi Israel terhadap Tepi Barat dan menjadi
penghalang upaya perdamaian konflik Israel-Palestina berdasar solusi dua negara.

"Indonesia mendesak masyarakat internasional bersatu terus memberikan dukungan


bagi perjuangan rakyat Palestina," tutup pernyataan itu.

II. Analisis Berita


1. Apabila dilihat dari Proses terbentuknya negara secara sekunder ialah
dengan negara yang sebelumnya telah ada, akan tetapi karena terjadinya revolusi,
intervensi dan penakhlukan maka muncul negara yang menggantikan negara yang
sudah ada.
Dalam terbentuknya negara sekunder, yang paling penting ialah pengakuan dari
negara lain.
Pada artikel tersebut pemukiman Israel di tepi barat ini hanya dengan
pengakuan de facto yang merupakan pengakuan yang bersifat sementara terhadap
munculnya atau terbentuknya negara baru. Sehingga pembangunan negara ini
sangat lemah diakui karena belum ada pengakuan seacara de jure yang dimana
pengakuan seluas-luasnya terhadap munculnya suatu negara dikarenakan
terbentuknya negara baru yang berdasarkan yuridis atau hukum. Permukimam Israel
ini hanya di akui oleh AS saja tidak dengan negara-negara lain dan bisa disebut
ilegal karena memakai sebagian wilayah Palestina. Menurut Departemen Luar
Negeri AS Herbert J. Hansel bahwa menciptakan permukiman di Tepi Barat
Palestina "tidak konsisten dengan hukum internasional", dan bertentangan dengan
Pasal 49 Konvensi Jenewa Keempat. Mereka tidak dapat membangun negara
seperti itu kecuali semua permukiman Israel dihilangkan.

2. Syarat-syarat terbentuknya sebuah negara dapat dilihat dari rakyat, wilayah,


pemerintah yang berdaulat, pengakuan negara lain, asal mula, tujuan dan fungsi
negara. Selain itu juga harus diakui oleh hukum internasional. Jika syarat diatas
telah terpenuhi maka yang harus disiapkan selanjutnya ialah dasar negara yang
dijadikan sebagai pedoman titik pusat suatu negara dalam pencapaian negara yang
berkedaulat adil dan sejahtera. Sedangkan pembangunan wilayah Israel di tepi barat
ini tidak memenuhi persyaratan sebuah negara, terbukti dengan asal mula
pembangunan permukiman itu tidak berdaulat dan sebagian wilayahnya mengambil
hak wilayah Palestina. Bahkan bertentangan dengan hukum internasional. Selain itu
juga adanya pembangunan permukiman ini menghalangi perdamaian dan
menambah konflik antar Israel dan Palestina sehingga dapat dikatakan permukiman
Israel di Tepi Barat ini bisa mempecah belah dan mengancam kedamaian.

III. Dampak
Dampak dari Pembangunan Permukiman Israel di Tepi Barat adalah merusak
peluang untuk membangun negara Palestina yang layak serta berdampingan
sebagai bagian dari solusi dua negara.

IV. Kesimpulan
Sebuah negara dapat diakui apabila memenuhi syarat yang dilihat dari rakyat,
wilayah, pemerintah yang berdaulat, pengakuan negara lain (de facto & de jure) ,
asal mula terjadinya negara, tujuan dan fungsi negara. Jika belum memenuhi semua
persyaratan tersebut belum bisa dikatakan sebuah Negara.
Maka dalam Artikel yang telah di analisis Amerika Serikat tidak dapat
membangun permukiman Israel di Tepi Barat Palestina, kecuali semua permukiman
Israel dihilangkan. Apabila terus menerus dilakukan pembangunan maka
dikategorikan Ilegal. Pengakuan negara seluas-luasnya dan pengakuan hukum
internasional sangat penting karena untuk menjaga kedaulatan dan kesejahteraan
negara.

Anda mungkin juga menyukai