Anda di halaman 1dari 25

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN

TERBUKA DAN KESEIMBANGAN AD-


AS
Erna Rahmawati (S1-0218.116)
Siti Nurfraziah (S1-0218.207)
Muhammad Rismawan (S1.0219.222)
Erick Mulya Maulana (S1.0218.254)
Suatu
Suatu negara
negara bisa
bisa melakukan
melakukan
pengeluaran
pengeluaran lebih
lebih banyak
banyak ketimbang
ketimbang
produksinya
produksinya dengan
dengan meminjam
meminjam dari
dari luar
luar
negeri,
negeri, atau
atau bisa
bisa melakukan
melakukan pengeluaran
pengeluaran
lebih
lebih kecil
kecil dari
dari produksinya
produksinya dan
dan
memberi
memberi pinjaman
pinjaman pada
pada negara
negara lain.
lain.
Mari
Mari kita
kita lihat
lihat perhitungan
perhitungan pendapatan
pendapatan
nasional
nasional untuk
untuk menjelaskannya.
menjelaskannya.

Setelah
Setelah beberapa
beberapa manipulasi,
manipulasi,
identitas
identitas pos
pos pendapatan
pendapatan nasional
nasional dapat
dapat
ditulis
ditulis ulang
ulang sebagai
sebagai :: NX
NX == YY -- (C
(C ++ II ++
G)
G)
Persamaan
Persamaan iniini menunjukkan
menunjukkan bahwabahwa
dalam
dalam perekonomian
perekonomian terbuka,
terbuka,
pengeluaran
pengeluaran domestik
domestik tidak
tidak perlu
perlu sama
sama
dengan
dengan output
output barang
barang dan
dan jasa.
jasa. Jika
Jika
output
output melebihi
melebihi pengeluaran
pengeluaran domestik,
domestik,
kita
kita mengekspor
mengekspor selisihnya
selisihnya :: ekspor
ekspor neto
neto
adalah
adalah positif.
positif. Jika
Jika output
output kurang
kurang dari
dari
pengeluaran
pengeluaran domestik,
domestik, kita
kita mengimpor
mengimpor
selisihnya
selisihnya :: ekspor
ekspor neto
neto adalah
adalah negatif.
negatif.
Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian
Terbuka
Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan pengeluaran dapat
dijelaskan sebagai berikut : Aliran
Aliran pendapatan
pendapatan ini
ini meliputi
meliputi gaji
gaji dan
dan upah,
upah, sewa,
sewa, bunga
bunga dan
dan
Ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang- keuntungan
keuntungan lainnya.
lainnya. Dapat
Dapat disimpulkan
disimpulkan bahwa
bahwa dalam
dalam perekonomian
perekonomian
barang buatan dalam negeri ke luar Negara-negara lain. Pengiriman terbuka
terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran, yaitu
pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran, yaitu ::
ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sector 1.
1. Pengeluaran
Pengeluaran konsumsi
konsumsi rumah
rumah tangga
tangga atas
atas barang
barang barang
barang yang
yang
perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat dihasilkan didalam negeri. (Cdn)
dihasilkan didalam negeri. (Cdn)
sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada
2.
2. Investasi
Investasi perusahaan
perusahaan (I)
(I) untuk
untuk menambah
menambah kapasitas
kapasitas sector
sector
akhirnya keadaan ini akan menyebabkan peningkatan dalam
perusahaan
perusahaan menghasilkan
menghasilkan barang
barang dan
dan jasa.
jasa.
pendapatan nasional.
3.
3. Pengeluaran
Pengeluaran pemerintah
pemerintah ke
ke atas
atas barang
barang dan
dan jasa
jasa yang
yang diperoleh
diperoleh
Impor merupakan pembelian dan pemasukkan barang dari luar didalam negeri. (G)
didalam negeri. (G)
negeri ke dalam negeri atau ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang
ininakan menimbulkan aliran keluar dari aliran pengeluaran dari sector 4.
4. Ekspor,
Ekspor, yaitu
yaitu pembelian
pembelian Negara
Negara lain
lain ke
ke atas
atas barang
barang buatan
buatan
rumah tangga ke sector perusahaan. Aliran keluar ini yang akan perusahaan-perusahaan
perusahaan-perusahaan didalam
didalam negeri.
negeri. (X)
(X)
menyebabkan menurunya pendapatan nasional. Barang
Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar
impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri.
negeri. (M)
(M)

Sebagaimana dari penjelasan sebelumnya, bahwa ekspor dan Dengan


Dengan demikian
demikian komponen
komponen pengeluaran
pengeluaran agregat
agregat dalam
dalam
impor mempengaruhi kegiatan dalam suatu perekonomian dan sirkulasi perekonomian
perekonomian terbuka adalah pengeluaran rumah tangga ke
terbuka adalah pengeluaran rumah tangga ke atas
atas barang
barang
pendapatan yang berlaku. Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sector buatan
buatan dalam negeri, investasi, pengeluaran pemerintah, pengeluaran ke
dalam negeri, investasi, pengeluaran pemerintah, pengeluaran ke
perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sector rumah atas barang buatan dalam negeri (ekspor). Pengeluaran agregat ini tersebut
atas barang buatan dalam negeri (ekspor). Pengeluaran agregat ini tersebut
tangga (AE)
(AE) dapat
dapat dinyatakan
dinyatakan dengan
dengan menggunakan
menggunakan rumus
rumus ::
AE
AE =
= Cdn
Cdn +
+ II +
+GG++XX+
+MM
Syarat Keseimbangan Perekonomian
Terbuka
Syarat keseimbangan dalam perekonomian terbuka :
1. Efek perubahan ekspor dan impor terhadap keseimbangan
pendapatan.
2. Suatu contoh angka untuk menunjukan keseimbangan
dalam perekonomian terbuka dan perubahan keseimbangan
tersebut. Keseimbangan pendaparan nasional akan dicapai apa keadaan dimana :
Penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat.
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjual-belikan di
dalam negeri terdiri dari dua golongan barang, yaitu :
a. Yang di produksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y)
b. Yang di impor dari luar negeri.
Suntikan dan bocoran dalam perekonomian terbuka
Dalam pendekatan suntikan bocoran, keseimbangan pendapatan nasional
dalam perekonomian terbuka dicapai dalam keadaan berikut :
I +G +X =S +T + M
Untuk menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam
perekonomian terbuka diperlukan pencapaian dalam kesamaan, yaitu
Keterangan : pendapata nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak pendapatan
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi Rumah Tangga perusahaan serta pendapatan nasional yang mengalir ke sector rumah
I = Investasi sektor usaha dan Rumah tangga tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu. Sisa yang diperoleh
G = Pengeluaran Pemerintah merupakan pendapatan disposebel (Yd). maka dengan rumus :
NX = Ekspor netto atau permintaan luar negeri netto
(EX – IM) / Neraca Perdagangan Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak Individu Atau Yd = Y – T
ü Y –C – G = S ( Tabungan Nasional )
Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka

Apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri dari tiga sector,


keseimbangan pendapat nasional akan dicapai pada keadaan Y = C + I + G. Dan
apabila perekonomian ini berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua
aliran pengeluaran baru, yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah
pengeluaran agregat manakala impor akan mengurangi pengeluaran agregat.
Dengan demikian, apabila perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke
ekonomi terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah semakin banyak Ekspor
Neto,
Neto, yaitu
yaitu sebanyak
sebanyak (( X X –– M
M ).
). Nilai
Nilai Ekspor
Ekspor Neto
Neto ini
ini perlu
perlu ditambahkan
ditambahkan kepada kepada
fungsi pengeluaran agregat untuk perekonomian tertutup ( AE = C + I + G ). Dan
akan diperoleh fungsi pengeluaran agregat untuk ekomoni empat sector, yaitu AE
=
=CC++ II +
+GG++ (( X
X –– M
M ).
).
Akibat dari perubahan keseimbangan pendapatan nasional ini menyebabkan
pendapatan nasional meningkat (pendapatan nasional dalam perekonomian
tertutup)
tertutup) menjadi
menjadi pendapatan
pendapatan nasional
nasional untuk
untuk perekonomian
perekonomian terbuka.
terbuka. Dan Dan bahwa
bahwa
fungsi AE = C + I + G + ( X – M ) tidak sejajar dengan AE = C + I + G dan dengan
konsumsi (C). Keadaan demikian berlaku karena impor (M) nilainya sebanding
dengan
dengan pendapatan
pendapatan nasional,
nasional, maka
maka fungsi
fungsi dari
dari AE
AE =
=CC++ II +
+GG++ (( X
X –– M
M )) lebih
lebih
landai.
Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka

Misalkan keseimbangan pendapatan nasional menurut pendekatan bocoran yaitu, jika apabila
ekonomi terdiri dari tiga sector maka perubahan dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
terbuka, menyebabkan :
1. Suntikan bertambah sebanyak X, dari I + G menjadi I + G + X. perubahan sejajar karena ekspor
adalah pengeluaran otonomi.
2. Bocoran bertambah sebanyak M, dari S + T dan semakin menjauhi S + T karena M adalah
pengeluaran terpengaruh (sebanding dengan pendapatan nasional).
Perubahan-Perubahan Keseimbangan

Perubahan yang terjadi pada pengeluaran rumah tangga, perubahan komponen-komponen suntikan (I, G,
dan X) dan perubahan komponen-komponen bocoran (S,T, atau M) akan menimbulkan perubahan ke atas
keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam pengeluaran rumah tangga, investasi, pengeluaran
pemerintah atau ekspor akan menaikkan pendapatan nasional. Kenaikan pengeluaran agregat juga akan
menimbulkan proses multiplier sehingga pada akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional
adalah lebih besar dari pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku.
Dalam ekonomi empat sector nilai multiplier adalah lebih kecil dari dalam ekonomi tiga sector. Sebabnya
adalah karena dalam perekonomian terbuka misalkan impor adalah sebanding dengan pendapatan nasional,
yaitu persamaan impor adalah M = m Y. Nilai m menyebabkan tingkat ‘kebocoran’ (presentasi dari pertambahan
pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan kembali untuk menimbulkan proses multiplier selanjutnya) menjdi
bertambah.
Perubahan komponen yang meliputi bocoran (S, T, atau M) akan menimbulkan akibat yang sebaliknya
dari yang ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan, atau pajak atau impor akan
mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih
besar dari kenaikan kebocoran.
Aggregrate Demand atau
Permintaan Agregat adalah
tingkat pengeluaran yang akan
dilakukan dalam ekonomi pada
berbagai tingkat harga.

Aggregrate Supply atau


Pengertian Penawaran Agregat adalah
Aggregrat penawaran barang dan jasa yang
Demand (AD) dan dilakukan perusahaan –
Aggregrate perusahaan dalam perekonomian
Supply (AS) pada berbagai tingkat harga,
Sedangkan Pengeluaran Agregat
adalah menggambarkan tentang
hubungan antara pengeluaran
yang akan dilakukan dalam
perekonomian dengan
pendapatan nasional.
Analisis Permintaan Agregat – Penawaran
Agregat (AD-AS)
Analisis AD-AS merupakan model penentuan keseimbangan dengan menggunakan pemisahan harga
berubah.
Dalam analisis AD-AS, Penawaran Agregat dibedakan atas :

Penawaran Agregat Jangka Pendek ( Short Run Aggregate


Supply) atau SRAS.
Kurva SRAS adalah kurva yang terus menerus melengkung
ke atas dan memotong garis tegak pada Yf , kurva AS semakin
tinggi tingkat kenaikannya. Berbentuk horizontal, karena upah
dan harga kaku pada tingkat yang sudah  ditentukan
sebelumnya. Karena itu, pergeseran dalam permintaan agregat
mempengaruhi output dan kesempatan kerja.
Penawaran Agregat Jangka Panjang ( Long Run Aggregate
Supply) atau LRAS.
Dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat berwujud
vertical karena output di tentukan oleh jumlah modal dan
tenaga kerja serta ketersediaan teknologi, tetapi tidak oleh Bentuk Kurva Penawaran Agregat SRAS dan LRAS
tingkat harga. Karena itu, pergeseran permintaan agregat
mempengaruhi tingkat harga tetapi tidak output atau
kesempatan kerja.
 Definisi Kurva Permintaan Agregat (AD)
Kurva AD didefinisikan sebagai suatu fungsi atau kurva yang
menggambarkan hubungan antara tingkat harga dengan jumlah
Kurva pengeluaran agregat yang akan dilakukan dalam perekonomian.
Permintaan  Sifat Utama Kurva AD

Agregat (AD) Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-
atas ke kanan-bawah. Artinya “Semakin Rendah Tingkat Harga,
Semakin Besar Permintaan Agregat Yang Wujud Dalam
Perekonomian”. Sifat Kurva AD menurun ke bawah ini disebabkan oleh
beberapa faktor dibawah ini :
Sifat Kurva AD menurun ke bawah ini disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini :
 Tingkat Harga dan Pengeluaran Rumah Tangga
Dalam suatu waktu tertentu tingkat pendapatan nominal masyarakat adalah tetap. Tingkat gaji dan upah dan
jumlah kesempatan kerja akan menentukan jumlah pendapatan yang diterima masyarakat pada suatu waktu
tertentu. Apabila tingkat harga berbeda, daya beli pendapatan yang diperoleh itu adalah berbeda. Semakin rendah
tingkat harga, semakin banyak barang dan jasa yang dapat dibeli. Dengan kata lain, Nilai rill pengeluaran agregat
akan semakin meningkat, apabila tingkat harga semakin rendah.
 Tingkat Harga, Suku Bunga, dan Investasi
Pada umumnya terdapat perkaitan yang cukup rapat diantara perubahan tingkat harga dengan suku bunga.
Apabila harga adalah stabil, atau tingkat inflasi sangat rendah, suku bunga cenderung akan berada pada tingkat
yang rendah. Semakin tinggi inflasi, suku bunga cenderung akan semakin tinggi.
Terdapat perkaitan yang rapat pula diantara suku bunga dengan Investasi yaitu semakin tinggi suku bunga
akan menyebabkan penurunan dalam investasi. Kemerosotan Investasi menyebabkan pengurangan pengeluaran
agregat. Dengan demikian kenaikan harga akan menimbulkan proses perubahan berikut :
 Harga naik menyebabkan suku bunga naik
 Suku bunga naik menyebabkan investasi turun
 Investasi yang merosot menyebabkan pengeluaran agregat dan pendapatan nasional rill merosot. 
 Tingkat Harga, Ekspor, dan Impor
Berbagai negara, terutama negara-negara yang telah  maju sektor industrinya,
akan mengeluarkan barang yang sama jenisnya. Oleh karena itu tingkat harga
akan menjadi salahsatu faktor penting dalam menentukan ekspor dan impor di
suatu negara.  Secara umum dapat dikatakan :
 Apabila barang-barang dalam suatu negara relatif lebih murah, ekspor
akan meningkat, dan Impor berkurang dan sebaliknya
 Apabila barang-barang dalam suatu negara relatif lebih mahal, ekspor
akan  merosot dan impor meningkat.
Berdasarkan sifat ini dapat disimpulkan:
 Kenaikan-harga akan menurunkan ekspor neto (Ekspor dikurangi Impor).
 Pengurangan ekspor neto akan menurunkan pengeluaran agregat dan
pendapatan nasional rill.
 Bentuk Kurva Permintaan Agregat (AD)
Kurva Penawaran Agregat (AS)
 Definisi Kurva Penawaran Agregat (AS)
Kurva AS adalah suatu kurva yang menggambarkan pendapatan nasional (nilai barang & jasa)  yang akan
diproduksikan sektor peusahaan pada berbagai tingkat harga

 Ciri-Ciri Kurva AS
Pada ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva AS relatif landai. Maksudnya, penambahan produksi nasional
dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relatif tetap karena :
 Tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapasitasnya yang optimum.
 Upah masih relatif tetap.
Tahap ini dicapai pada bagian AB dari kurva AS.
Dari titik B hingga titik C yaitu titik pada garis tegak pada tingkat kesempatan kerja penuh Kurva AS bertambah
tingkat kenaikannya. Sebab : Pengangguran sudah semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik sudah mencapai
optimum
Sesudah tingkat kesempatan kerja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
 Bentuk Kurva Penawaran Agregat (AS)
Sifat Utama Kurva Penawaran Agregat (AS)

Bentuknya yang melengkung ke atas berarti “semakin tinggi tingkat harga, semakin besar jumlah barang yang
diproduksikan dan ditawarkan para pengusaha”. Faktor yang memperngaruhi bentuk kurva AD antara lain:
 Dua penyebab kurva AS yang melengkung ke atas :
 Ciri-ciri fungsi produksi
 Ciri-ciri pasaran tenaga kerja
 Efek hukum hasil tambahan yang semakin berkurang dalam jangka pendek, fungsi produksi dapat dinyatakan
dalam persamaan berikut :
Q=f (L)
     Artinya : Jumlah output atau nilai produksi rill, ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan.
 Pasaran tenaga kerja dan kurva penawaran agregat
Semakin tinggi tingkat harga, semakin banyak pendapatan nasional rill yang ditawarkan perusahaan dalam
perekonomian.
 Tingkat pengangguran dan tingkat kenaikan upah
Terdapat hubungan yang negatif antara kenaikan tingkat upah dengan tingkat pengangguran.

Kurva Philips yang menerangkan ciri perhubungan antara :


 Tingkat kenaikan upah dan tingkat pengangguran
 Tingkat inflasi dan tingkat pengangguran
Bentuk Kurva Philips dan Penawaran Agregat
(AS)

Dengan menggunakan kurva philips dapat


diterangkan :
 Bentuk hubungan diantara upah dan tingkat
kesempatan kerja
 Bentuk kurva penawaran agregat

Berdasarkan Kurva Philips dapat


disimpulkan :
 Semakin tinggi kesempatan kerja, semakin tinggi
tingkat upah
  Apabila tingkat kesempatan kerja semakin sangat
tinggi yaitu apabila tingkat pengangguran rendah,
kenaikan tingkat upah menjadi cepat
 Keseimbangan Permintaan-
Penawaran Agregat (AD-AS)

Keseimbangan pendapatan nasional yang ada


didalam analisis AD-AS dinamakan juga sebagai
“Keseimbangan Makro ekonomi” yang berarti suatu
analisis yang menerangkan bagaimana tingkat
kegiatan ekonomi, pendapatan nasional rill dan
tingkat harga umum  ditentukan. Artinya :
 Dalam analisis AD-AS telah memasukan unsur
perubahan harga dalam analisis keseimbangannya
 Perpotongan dititik E berarti permintaan agregat
adalah sama dengan penawaran agregat pada
pendapatan nasional rill sebanyak Ye dan pada Pe
 Titik E merupakan kesimbangan yang akan di capai
dalam perekonomian, karena peusahaan tidak akan
menambah atau mengurangi output yang
diproduksi.
 Penyebab Perubahan Keseimbangan
 `

 Perubahan dalam permintaan agregat yang tidak


diikuti oleh perubahan penawaran agregat akan
menimbulkan perubahan harga dan pendapatan
nasional rill ke arah bersamaan yaitu kedua-duanya
meningkat atau kedua-duanya merosot.
STUDY KASUS
PEMBAHASAN STUDY KASUS
Bawang merah dan jahe diekspor
Upaya Menteri Pertanian ( Mentan ) Andi Amran dalam menggenjot neraca perdagangan surplus untuk meraup
devisa dan menyejahterakan petani tidak ada hentihentinya. Kali ini Kementeri Pertanian ( Kementan ) kembali
melepas ekspor bawang merah ke Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand sebanyak 1.000 ton. Selain itu
terdapat juga ekspor jahe Gajah Bangladesh sebanyak 500 ton.
Pelepasan ekspor ini dilakukan karena merupakan salah satu bukti nyata kebijakan pangan Mentan Amran
yang terus berkomitmen mewujudkan kedaulatan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta
menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekspor.
Berdasarkan data BPS, Sejak 2016 Indonesia menutup total impor bawang merah dan cabai segar. Sebelumnya
2014 masih impor bawang merah sebanyak 74.903 ton dan selanjutnya pada 2015 impor menurun drastis
menjadi 17.428 ton. Namun demikian, ditahun 2017 indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan mulai
mengekspor bawang merah ke beberapa negara tetangga mencapai 7.750 ton.
Kemudian ekspor jahe pada Januari hingga mei 2018 sebanyak 1.400 ton atau naik 10,2%. Patut
menjadi catatan juga adalah kinerja ekspor sayuran, yakni pada periode januari-mei 2018 hanya 24.997 ton,
namun periode Januari-Mei 2019 naik 33,33% atau menjadi 33.331 ton. Selama ini MENTAN sudah mengekspor
bawang merah ke 11 negara dan jahe ke 26 negara.
PEMBAHASAN STUDY KASUS

Pasar keramik Arwana kian kinclong


PT Arwana Citramulia Tbk kembali mencatatkan anomali kinerja keuangan ditengah tantangan
industri keramik dalam negeri. Sepanjang semester 1-2019, perusahaan ini bisa membukukan
kenaikan penjualan bersih% menjadi 1,05 trilliun.
Arwana memetik hasil dari strategi penguatan pasar menengah keatas maupun menengah
kebawah. Selain stategi segmentasi pasar, Arwana juga menuai hasil dari permintaan keramik
menengah bawah dari program sejuta rumah, program Rusunawa dan program dana Desa.
Pesanan dari pengembang properti pun meningkat. Sepanjang semester 1-2019, mayoritas
penjualan Arwana berkutat dipasar pulau jawa. Nilainya mencapai Rp. 675,55 milliar atau 64,54%
terhadap total penjualan bersih. Porsi selebihnya berasal dari penjualan di luar Jawa.
Paruh kedua tahun ini pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah kembali bergulir setelah
sempat sampai tak maksimal pada paruh pertama dikarenakan semester I bertepatan dengan libur
panjang lebaran dan pemilu. Kembali bergulirnya proyek infrastruktur pemerintah tersebut,
berpotensi menggerekgeliat industri properti yang menjadi target pasar keramik Arwana selama ini.
Menurut catatan pemberitahuan KONTAN sebelumnya, sepanjang 2019 Arwana menargetkan
penjualan bersih sebesar RP 2,12 triliun. Perusahaan ini juga ingin cuan Rp 200,7 milliar.
KESIMPULAN

Perekonomian terbuka merupakan suatu Negara yang mempunyai hubungan


dengan Negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam
negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan di samping itu terdapat pula barang di
Negara itu yang di impor dari Negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan
juga sebagai ekonomi empat sector, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada
empat komponen berikut : rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sector luar
negeri. Dengan demikian, sejauh nama ekspor dan impor mempengaruhi
keseimbangan pendapatan nasional tergantung kepada ekspor neto. Apabila ekspor
neto positif, maka pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini
akan meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai