Anda di halaman 1dari 17

PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT

DAN PENGELUARAN PEMERINTAH


Perilaku Konsumsi Masyarakat
Pola Konsumsi Masyarakat
Dimensi Ketimpangan Pengeluaran Konsumsi
Tabungan Masyarakat
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
Perilaku konsumsi masyarakat
Dipengaruhi oleh
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal
dalam diri konsumen meliputi: pendapatan dari luar diri konsumen meliputi, harga barang,
konsumen, selera konsumen, komposisi rumah kebudayaan, barang pengganti, model barang,
tangga, motivasi konsumen, dan kebiasaan dan status sosial.
konsumen.
Semakin modern model suatu barang dan
Pendapatan konsumen dan komposisi rumah semakin tingginya status sosial seseorang
tangga bersifat kuantitatif. Semakin banyak
pendapatan maka semakin banyak konsumsinya Semakin rendah harga suatu barang maka
demikian halnya dengan komposisi rumah tangga. konsumsinya semakin banyak.

Faktor selera konsumen dan motivasi konsumen Apabila terdapat barang pengganti / substitusi
bersifat kualitatif sehingga faktor ini tidak dapat untuk suatu barang, maka konsumsi barang
diukur dengan tepat. tersebut akan rendah.
POLA KONSUMSI MASYARAKAT
Pola konsumsi adalah susunan kebutuhan seseorang terhadap
barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam jangka waktu
tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi sesorang berikut:
a. Tingkat pendidikan/pengetahuan;
b. Kondisi tempat tinggal iklim;
c. Jenis pekerjaan;
d. Pendapatan;
e. Tingkat peradaban bangsa;
f. Kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat;
g. Tinggi rendahnya harga barang dan jasa;
h. Selera yang sedang berkembang di masyarakat.
DIMENSI ketimpangan pengeluaran konsumsi
Pengeluaran konsumsi masyarakat dapat
pula difungsikan untuk mendeteksi
ketimpangan kemakmuran antar lapisan
masyarakat, sebab sebagaimana
diketahui kesenjangan kemakmuran
dapat diukur baik dengan pendekatan
pendapatan maupun pendekatan
pengeluaran
Dengan mengelompokan distribusi pengeluaran masyarakat ke dalam
persepuluhan atau desil(decile) dapat diketahui ketimpangan pengeluaran
penduduk. Selanjutnya, bisa pula dihitung indeks atau rasio gini masyarakat
yang bersangkutan secara keseluruhan sebagai satu totalitas.

Perbedaan atau ketimpangan pengeluaran konsumsi masyarakat :


- Dimensi spasial antar daerah yakni antara daerah perdesaan dan
daerah perkotaan,
- Dimensi antar lapisan pengeluaran masyarakat itu sendiri.
diskrepansi pengeluaran konsumsi
- Dimensi regional atau antar wilayah, yakni antara propinsi yang satu dan
propinsi lain ditanah air.
TABUNGAN MASYARAKAT
Tabungan masyarakat adalah bagian dari
pendapatan yang diterima masyarakat yang
tidak digunakan untuk konsumsi atau
tabungan masyarakat merupakan selisih antara
pendapatan dan konsumsi masyarakat.

Tabungan pemerintah adalah selisih positif


antara penerimaan dalam negeri dan
pengeluaran rutin.

Kedua macam tabungan ini membentuk


tabungan nasional, merupakan sumber dana
investasi.
Sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi yang dititipkan pada
lembaga perbankan dinyatakan sebagai tabungan, karena
secara makro dapat disalurkan sebagai dana investasi.

Tabungan masyarakat dan tabungan pemerintah serta dana


dari luar negeri merupakan sumber pembiayaan investasi.

Peran serta masyarakat dalam pembangunan dengan


meningkatkan tabungan masyarakat .
FUNGSI TABUNGAN DAN FUNGSI KONSUMSI
Perekonomian suatu negara ,
pendapatan masyarakat secara
keseluruhan (pendapatan nasional)
dialokasikan ke dalam :
1. Konsumsi dan tabungan.
Pendapatan = Y, Konsumsi = C,
Tabungan = S,
2. Investasi = I.
Menurut John Maynard Keynes, pendapatan suatu negara dapat
dirumuskan sebagai berikut :

• Ditinjau dari segi perseorangan

Ditinjau dari segi perusahaan


Keterangan:
Y = income/pendapatan
C = consumption/konsumen
S = saving/tabungan
I = investment/investasi
Jika pendapatan berubah, maka akan berakibat konsumsi dan tabungan juga berubah.
Perubahan tersebut dapat ditentukan sebagai berikut.

• MPC (Marginal Propencity to Consume) adalah angka perbandingan antara besarnya


perubahan konsumsi dengan besarnya pendapatan nasional, sehingga dapat
dirumuskan:

ΔC = selisih konsumsi atau tambahan konsumsi atau perubahan konsumsi


ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan
• MPS (Marginal Propencity to Save) adalah perbandingan antara bertambahnya
tabungan dengan bertambahnya pendapatan nasional, yang dapat dirumuskan :

ΔS = selisih tabungan atau tambahan tabungan atau perubahan tabungan


ΔY = selisih pendapatan atau tambahan pendapatan atau perubahan pendapatan
FUNGSI KONSUMSI
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C) dengan
pendapatan (Y). Pada umumnya, fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan
linear sebagai berikut.
 
Syarat mutlak fungsi konsumsi, yaitu:
- nilai a = harus positif
- nilai b = harus positif

Keterangan:
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol atau autonomous
consumptio(nk onsumsi otonom).
b = MPC yaitu tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahlah pengeluaran.
Untuk mengetahui besarnya : a, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Di mana Average Propencity to Consum(Ae PC), artinya hasrat untuk berkonsumsi rata-rata. APC adalah
perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional (C) dengan besarnya
tingkat pendapatan nasional itu sendiri (Y).

Bila ditulis dengan rumus adalah:

 
Tingkat pendapatan Break Even Point (BEP) atau Break
Even Income (BEI).
BEP adalah tingkat pendapatan, di mana besarnya
pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk
konsumsi, yang dapat dirumuskan:

C : fungsi konsumsi
S : fungsi tabungan
FUNGSI TABUNGAN
Fungsi tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan (Y).

rumus :
Keterangan:
S = tingkat tabungan nasional
1 – b = MPS yaitu tambahan pendapatan yang digunakan
untuk tambahan tabungan

Syarat mutlak fungsi tabungan yaitu:


- nilai a = harus negatif
- nilai 1 – b = harus positif
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai