Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

A.Pengaruh Pajak Spesifik Terhadap Keseimbangan Pasar


Pengenaan pajak terhadap suatu barang yang diproduksi atau dijual akan mempengaruhi
keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik.
Sebab setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban pajak tersebut
kepada konsumen yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Pengenaan pajak sebesar t
setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas.
Fungsi penawaran sebelum pajak : Ps = a + bQ
Fungsi penawaran setelah pajak : Pst = a + bQ + t
Keseimbangan pasar setelah pajak : Qd = Qst atau Pd = Pst
Pajak tanggungan konsumen : tk = Pet Pe
Pajak tanggungan produsen : tp = t tk
Pajak yang diterima pemerintah : T = t x Qet

Contoh Soal :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 - Q, sedangkan fungsi
penawarannya P = 5 + Q, terhadap barang dikenakan pajak spesifik sebesar Rp. 5 per unit.
a. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar sebelum dan sesudah
pajak? Gambarkan grafiknya!
b. Berapakah pajak yang ditanggung konsumen, ditanggung produsen, dan yang diterima
pemerintah?
Jawab :
Diketahui : Pd = 15 - Q Qd = 15 P
Ps = 5 + Q Qs = -5 + P
t=5
Ditanya : a. Qe, Pe dan Qet, Pet ?
b. tk, tp, dan T ?
Jawab :
a. Keseimbangan pasar sebelum pajak
Qd = Qs
15 P = Q
15 P = -5 + P
5 = Q (Qe)
20 = 2P
10 = P (Pe)
Qe = 5 Pe = 10
Keseimbangan pasar sebelum pajak adalah (5, 10)

t = 5 Pst = 5 + Q + 5
Pst = 10 + Q Q = P 10
Keseimbangan pasar setelah pajak :
Qd = Qst
15 P = P - 10
15 12,5 = Q
25 = 2P
2,5 = Q
P = 12,5 (Pet)
Qet = 2,5 Pet = 12,5
Maka keseimbangan pasar setelah pajak adalah (2,5 , 12,5)
b. Pajak tanggungan konsumen : tk = Pet Pe
= 12,5 10 = 2,5
Pajak tanggungan produsen : tp = t tk
= 5 2,5 = 2,5
Pajak yang diterima pemerintah : T = t x Qet
= 5 x 2,5 = 12,5

Pd = 15 Q
Jika P = 0 ; Q =15
Jika Q = 0 ; P =15
Pst = 10 + Q
Jika P = 0 ; Q =10
Jika Q = 0 ; P =10

Analisa : Saat persamaan fungsi permintaan Pd = 15 Q dan persamaan fungsi penawaran Ps = 5 +


Q, harga keseimbangan yang tercipta di pasar adalah Rp 10 dan kuantitas keseimbangan sebesar 5
unit. Setelah dikenakan pajak Rp 5 per unit, jumlah yang diminta turun menjadi 2.5 unit dan
harganya naik menjadi Rp. 12,5. Lalu, pajak tanggungan konsumen Rp. 2,5, pajak tanggungan
produsen Rp. 2,5 dan pajak yang diterima pemerintah sebesar Rp. 12,5

B. Pengaruh Pajak Proporsional Terhadap Keseimbangan Pasar


Pajak proporsional adalah suatu pajak yang dikenakan terhadap suatu barang yang besarnya
ditetapkan berdasarkan presentase (%) tertentu dari harga jualnya. Pajak proporsional ini dikenakan
sebesar t% dari harga jual (P), maka :
Fungsi penawaran sebelum pajak : Ps = a + bQ
Fungsi penawaran setelah pajak : Pst = a + bQ + t.P
Keseimbangan pasar setelah pajak : Qd = Qst atau Pd = Pst
Pajak tanggungan konsumen : tk = Pet Pe
Pajak tanggungan produsen : tp = (t x Pet) tk
Pajak yang diterima pemerintah : T = (t x Pet) x Qet

Contoh Soal :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 - Q dan fungsi penawarannya
ditunjukkan oleh persamaan P = 5 + Q. Barang tersebut dikenakan pajak sebesar 50%.
a. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar sebelum dan sesudah
pajak? Gambarkan grafiknya!
b. Berapakah pajak yang ditanggung konsumen, ditanggung produsen, dan yang diterima
pemerintah?
Diketahui : Pd = 15 - Q Qd = 15 P
Ps = 5 + Q Qs = -5 + P
t = 0,5
Ditanya : a. Qe, Pe dan Qet, Pet ?
b. tk, tp, dan T ?
Jawab :
a. Keseimbangan pasar sebelum pajak
Qd = Qs
15 P = Q
15 P = -5 + P
5=Q
20 = 2P
10 = P (Pe)
Qe = 5 Pe = 10
Maka Keseimbangan pasar sebelum pajak adalah (5, 10)

t = 5 Pst = 5 + Q + 0,5P
0,5Pst = 5 + Q
Pst = 10 + 2Q 2Q = P 10 Q = 0,5P 5

Keseimbangan pasar setelah pajak :


Qd = Qst
15 P = 0,5P - 5
20 = 1,5P
P = 13,33(Pet)

15 P = Q
1,67 = Q (Qet)

Qet = 1,67
Pet = 13,33

Maka keseimbangan pasar setelah pajak adalah (13,33 ; 1,67)

b. Pajak tanggungan konsumen : tk = Pet Pe


= 13,33 10 = 3,33
Pajak tanggungan produsen : tp = (t x Pet) tk
= (0,5 x 13,33) 3,33
= 3,335
Pajak yang diterima pemerintah : T = (t x Pet) x Qet
= (0,5 x 13,33) x 1 = 6,665

Pd = 15 Q
Jika P = 0 ; Q =15
Jika Q = 0 ; P =15
Pst = 10 + 2Q
Jika P = 0 ; Q = -5
Jika Q = 0 ; P = 10
Analisis : Pada saat fungsi permintaan Pd = 15 Q dan fungsi penawaran Ps = 5 + Q, harga
keseimbangan yang tercipta di pasar adalah Rp. 10 dengan kuantitas keseimbangan sebesar 5 unit.
Setelah dikenakan pajak sebesar 50% dari harga jual, jumlah yang dimintanya turun menjadi 1,67
unit dan harganya naik menjadi Rp. 13,33. Lalu, pajak tanggungan konsumen sebesar Rp. 3,33 pajak
tanggungan produsen Rp. 3,335 dan pajak yang diterima pemerintah sebesar Rp. 6,66

C. Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar


Subsidi adalah kebalikan dari pajak, sehingga sering disebut sebagai pajak negatif.
Subsidi yang diberikan atas produksi atau penjualan suatu barang menyebabkan harga jual
barang tersebut menjadi lebih rendah, sehingga titik keseimbangannya bergeser menjadi lebih
rendah.
Fungsi penawaran sebelum subsidi : Ps = a + bQ
Fungsi penawaran setelah subsidi : Pss = a + bQ s
Keseimbangan pasar setelah subsidi : Qd = Qss atau Pd = Pss
Subsidi yang dinikmati konsumen : sk = Pe Pes
Subsidi yang dinikmati produsen : sp = s sk
Subsidi yang diberikan pemerintah : S = s x Qes

Contoh Soal :
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Pd = -Q + 56, sedangkan
penawarannya Ps = Q + 10. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 6 atas setiap unit barang
yang diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah
subsidi, subsidi yang dinikmati konsumen, subsidi yang dinikmati produsen, dan subsidi yang
diberikan pemerintah? Analisislah! (dalam ribuan rupiah).
Diketahui : Pd = -Q + 56 Qd = 56 - P
Ps = Q + 10 Qs = P - 10
s=6
Ditanya : a. (Qe, Pe) dan (Qet, Pet) ?
b. sk, sp, dan S?
Jawab :
Pd = Ps
-Q + 56 = Q + 10
56 10 = Q + Q
46 = 2Q
Q = 23(Qe)
Pd = -Q + 56
Pe = -(23) + 56
Pe = 33
Qe, Pe (23, 33)

Maka keseimbangan sebelum subsidi (23, 33)


Ps = Q + 10
s = 6 Pss = Q + 10 6 Pss = Q + 4 atau Qss = P - 4
Pd = Pss
-Q + 56 = Q + 4
56 4 = Q + Q
52 = 2
Q = 26(Qes)
Pss = Q + 4
Pes = 26 + 4
Pes =30
Qes , Pes = (26, 30)
Keseimbangan setelah subsidi (26, 30)
Subsidi yang dinikmati konsumen : sk = Pe Pes
sk = 33 30 = 3
Subsidi yang dinikmati produsen : sp = s sk
sp = 6 3 = 3
Subsidi yang diberikan pemerintah: S = Qes x s
S = 26 x 6 = 156

Pd = 56 Q
Jika P = 0 ; Q = 56
Jika Q = 0 ; P = 56

Ps = 10 + Q
Jika P = 0 ; Q = -10
Jika Q = 0 ; P = 10

Pss = 4 + Q
Jika P = 0 ; Q = -4
Jika Q = 0 ; P = 4

Analisis : Jadi titik keseimbangan dan sesudah subsidi yang tercipta di pasar masing-masing
sebesar (23, 33) dan (26, 30). Subsidi yang dinikmati konsumen dan produsen masing-masing
sebesar 3 ribu rupiah dan 3 ribu rupiah. Subsidi yang diberikan pemerintah sebesar 156 ribu
rupiah.

Anda mungkin juga menyukai