Anda di halaman 1dari 13

Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

PERTEMUAN 9
KESEIMBANGAN PASAR AKIBAT PAJAK PER UNIT
DAN PAJAK PERSENTASE

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penerapan fungsi dalam ekonomi dalam
hal keseimbangan pasar setelah ada pengaruh pajak per unit dan persentase.
Setelah mempelajari materi ini, Anda harus mampu:
9.1 Menentukan keseimbangan pasar akibat pajak per unit.
9.2 Mencari keseimbangan pasar akibat pajak persentase
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 9.1:
Menentukan keseimbangan pasar akibat pajak per unit.

1. Pajak Per Unit


Pajak merupakan bagian penerimaan pemerintah yang dibebankan kepada
produsen dan konsumen. Dengan adanya pajak, maka harga jual produk
akan meningkat. Sesuai dengan hukum permintaan, apabila harga naik
maka jumlah barang yang diminta akan menurun. Dasar pengenaan pajak
yang dibebankan dapat ditetapkan per unit barang (t) atau berdasarkan
persentase/proporsi yang dikenakan terhadap harga jual (r).
Efek diberlakukannya pajak:
a. Menggeser kurva penawaran sejajar ke kiri atas (untuk pajak per unit)
b. Membentuk harga dan kuantitas keseimbangan pasar yang baru
(dimana harga setelah pajak akan meningkat dan kuantitas produk
menurun)
c. Terdapat sejumlah penerimaan pemerintah dari pajak
d. Terdapat sejumlah pengeluaran produsen dan konsumen.
Pengenaan pajak per unit barang akan merubah fungsi penawaran
sementara fungsi permintaan tetap. Perubahan fungsi penawaran setelah
pajak adalah sebagai berikut:

82
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

Tabel 9.1 Perubahan Fungsi Penawaran Setelah Pajak per unit


Supply sebelum pajak P = f(Q) Q = f(P)
(S0) Contoh: P = 8 + 2Q Contoh: Q = ½P – 4
Supply setelah pajak P = f(Q) + t Q = f(P - t)
(St) Contoh: jika t = 2 per Contoh: jika t = 2 per
unit unit
Pt = 8 + 2Q + 2 Qt = ½(P – 2) – 4
Pt = 10 + 2Q Qt = ½P – 1 – 4
Qt = ½P – 5

Grafik keseimbangan pasar setelah pajak:


P

D St

Et
Pt S daerah pajak yang
E ditanggung konsumen
P0 daerah pajak yg
Ditanggung produsen
Q
Qt Q0
Gambar 9.1 Grafik Keseimbangan Pasar Setelah Pajak per unit

Keterangan:
D = kurva permintaan
S = kurva penawaran
P0 = harga keseimbangan sebelum pajak
Qo = kuantitas keseimbangan sebelum pajak
E = titik keseimbangan pasar
Pt = harga keseimbangan setelah pajak
Qt = kuantitas keseimbangan setelah pajak
Et = ekulibrium setelah pajak
St = penawaran setelah pajak

83
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

Tabel 9.2 Perhitungan Pajak


Pajak per unit Pajak Total
Pajak yang ditanggung tk = Pt – Po Tk = tk.Qt
konsumen
Pajak yang ditanggung tp = t – (Pt – P0) Tp = tp.Qt
produsen
Pajak yang diterima t = tk + tp T = Tk + Tp
pemerintah T = t x Qt

Contoh 1:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 13
– P, sedangkan fungsi penawarannya: P = 3 + Q. Terhadap barang tersebut
dikenakan pajak sebesar 2 per unit.
Pertanyaan:
a. Tentukan harga dan jumlah keseimbangan sebelum pajak
b. Tentukan harga dan jumlah keseimbangan sesudah pajak
c. Berapa pajak total yang diterima pemerintah
d. Berapa pajak per unit dan total yang ditanggung oleh konsumen
e. Berapa pajak per unit dan total yang ditanggung oleh produsen
f. Gambarkan grafiknya!
Jawab:
a. Keseimbangan pasar sebelum pajak:
Fungsi permintaan: Q = 13 – P
P = 13 – Q
D=S
13 – Q = 3 + Q
13 – 3 = Q + Q
10 = 2Q
Q=5
P = 13 – Q = 13 – 5 = 8
Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E (5, 8)

84
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

b. Keseimbangan pasar setelah pajak: jika t = 2


Fungsi penawaran setelah pajak Pt = 3 + Q + 2 » Pt = 5 + Q
D = St
13 – Q = 5 + Q
13 – 5 = Q + Q
8 = 2Q
Q=4
P=5+Q=5+4=9
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak Et (4, 9)
c. Pajak total yang diterima pemerintah: T = t x Qt
T=2x4=8
d. Pajak per unit (tk) dan total (Tk) yang ditanggung oleh konsumen
tk = Pt – P0 = 9 – 8 = 1
Tk = (Pt – Po) x Qt = ( 9 – 8) x 4 = 4
e. Pajak per unit (tp) dan total (Tp) yang ditanggung oleh produsen
tp = t – (Pt – Po) = 2 – (9 – 8) = 1
Tp = t – (Pt – Po) x Qt = 2 – (9 – 8) x 4 = 4
f. Titik-titik potong grafik:
D: P = 13 – Q
Q P
0 13
13 0
S:P=3+Q
Q P
0 3
-3 0
St: Pt = 5 + Q
Q P
0 5
-5 0

85
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

14 P
12

10

8
E (5,8)
6

0 Q
-10 -5 0 5 10 15

Gambar 9.2 Grafik Fungsi Linear Keseimbangan Pasar Sebelum


dan SetelahPajak per unit

Contoh 2:
Diketahui fungsi permintaan : P = -Q2 – 3Q + 108
Fungsi penawaran : P = 5Q + 24
Pertanyaan:
a. Tentukan keseimbangan pasar sebelum pajak
b. Tentukan kseeimbangan pasar jika dikenai pajak 19 per unit barang
c. Gambarkan grafiknya!
Jawab:
a. Keseimbangan pasar:
D=S
-Q2 – 3Q + 108 = 5Q + 24
0 = Q2 + 3Q + 5Q + 24 – 108
0 = Q2 + 8Q – 84
(Q + 14) (Q – 6) = 0
Q1 = -14 (tidak memenuhi syarat karena negatif)
Q2 = 6
Jika Q = 6, maka
P = 5Q + 24 = 5(6) + 24 = 54
Jadi keseimbangan pasar E (6, 54)
b. Keseimbangan pasar setelah pajak jika t = 19

86
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

St: Pt = 5Q + 24 + 19 = 5Q + 43
D = St
-Q2 – 3Q + 108 = 5Q + 43
0 = Q2 + 3Q + 5Q + 43 – 108
0 = Q2 + 8Q – 65
(Q - 5) (Q + 13)= 0
Q1 = 5
Q2 = -13 (tidak memenuhi syarat karena negatif)
Jika Q = 5, maka
P = 5Q + 43 = 5(5) + 43 = 68
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak Et(5, 68)
c. Titik-titik koordinat untuk fungsi:
D: P = -Q2 – 3Q + 108
Titik memotong sumbu P, jika Q = 0
P = -02 – 3(0) + 108 = 108
(0, 108)
Titik memotong sumbu Q, jika P = 0
-Q2 – 3Q + 108 = 0
(-Q - 12 ) (Q - 9 ) = 0
Q1 = -12 dan Q2 = 9
(-12, 0) dan (9, 0)
Titik balik/puncak parabola:
Q = -(-3)/2(-1) = -1,5
P = -(-32 – 4.-1.108)/4.-1 = 110,25
(-1,5 ; 110,25)
Titik koordinat S: P = 5Q + 24
Q P
0 24
-4,8 0

87
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

Titik koordinat St: Pt = 5Q + 43


Q P
0 43
-8,6 0

140

120

100
Pt = 5Q + 43
80
P = 5Q + 24
60

40

20

0
-15 -10 -5 0 5 10 15

Gambar 9 .3 Grafik Fungsi Kuadrat Keseimbangan Sebelum dan Setelah


Pajak per unit

Tujuan Pembelajaran 9.2:


Mencari keseimbangan pasar setelah pajak Persentase.

2. Pajak Persentase
Pajak persentase merupakan pajak yang dikenakan terhadap suatu barang
tertentu di mana dasar pengenaannya adalah persentase (%). Meskipun
pengaruh pajak ini serupa dengan pengaruh pajak per unit, yaitu
menaikkan harga keseimbangan dan mengurangi kuantitas keseimbangan,
namun proses analisisnya terhadap kurva penawarannya berbeda. Efek dari
pajak persentase ini mengakibatkan kurva penawaran setelah pajak
persentase memiliki koefisien yang lebih besar daripada kurva penawaran
sebelum pajak persentase.
Pengenaan pajak perentase akan merubah fungsi penawaran setelah pajak
dan fungsi permintaannya diasumsikan tetap.

88
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

Tabel 9.3 Perubahan Fungsi Penawaran Setelah Pajak Persentase


Sebelum pajak P = f(Q) Q = f(P)
(S0) Contoh : P = 8 + 2Q Contoh: Q = ½P – 4
Setelah pajak P = f(Q) + r.f(Q) Qr = f( 𝑃 )
1+𝑟
(Sr) Pr = f(Q) (1 + r)
Contoh: Jika r = 10% = 0,1
Contoh: Jika r = 10% = 0,1 𝑃
Qr = ½( )–4
Pr = (8+2Q)(1+0,1) 1+0,1

Pr = 8,8 + 2,2Q Qr = 𝑃 – 4 = 0,45P - 4


2,2

Grafik keseimbangan pasar setelah pajak persentase


P
Sr
S
Pr Er Pajak konsumen
Po E
Pajak produsen

D Q
Qr Qo
Gambar 9.4 Grafik Keseimbangan Pasar Setelah Pajak Persentase

Untuk mencari besarnya pajak yang diterima oleh pemerintah, pajak yang
dianggung konsumen dan produsen, harus dicari terlebih dulu nilai pajak
per unit (t) yang diterima oleh pemerintah. Pajak per unit didapat dengan
menggunakan rumus: t = Pr – Px atau t = r.Px
Keterangan:
Pr = harga jual setelah pajak persentase
Px = nilai P yang diperoleh dengan mensubstitusikan Qr pada fungsi So.
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan suatu barang Q = 15 – P dan fungsi
penawaran Q = 2P – 6 dan terhadap barang tersebut dikenakan pajak
sebesar 25%.

89
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

Pertanyaan:
a. Tentukan keseimbangan pasar sebelum dan setelah pajak
b. Tentukan nilai pajak per unit
c. Besarnya pajak per unit dan pajak total yang ditanggung oleh
konsumen
d. Besarnya pajak per unit dan pajak total yang ditanggung oleh produsen
e. Besarnya total pajak yang diterima pemerintah
f. Gambarkan grafiknya!
Jawab:
a. Keseimbangan pasar sebelum pajak:
D=S
15 – P = 2P – 6
15 + 6 = 2P + P
21 = 3P
P=7
Q = 15 – P = 15 – 7 = 8
Jadi E(8, 7)
𝑃
Fungsi penawaran sesudah pajak: Qr = 2( ) - 6 = 2P/1,25 - 6
(1+0,25)

Qr = 1,6P – 6
Keseimbangan pasar setelah pajak: D = Sr
15 – P = 1,6P – 6
15 + 6 = 1,6P + P
21 = 2,6P
Pr = 8,08
Qr = 15 – P = 15 – 8,08 = 6,92
Jadi Er (6,92 ; 8,08)
b. Pajak per unit
Mencari nilai Px
Q = 2P – 6
-2P = -Q – 6
P = 0,5Q + 3
Px = 0,5(6,92) + 3

90
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

Px = 6,46
Pajak per unit:
t = Pr – Px = 8,08 – 6,46 = 1,62
c. Pajak yang ditanggung konsumen:
tk = (Pr – Po) = 8,08 – 7 = 1,08
Tk = (Pr – Po) x Qr = (8,08 – 7)6,92 = 1,08 x 6,92 = 7,47
d. Pajak yang ditanggung produsen:
tp = t – (Pr – Po) = 1,62 – (8,08 – 7) = 0,54
Tp = (t – (Pr – Po))Qr = (1,62 – (8,08 - 7))6,92 = 0,54 x 6,92 = 3,74
e. Pajak total yang diterima pemerintah:
T = t x Qr = 1,62 x 6,92 = 11,21 atau T = Tk + Tp = 7,47 + 3,74 =
11,21
f. Titik koordinat fungsi:
D: Q = 15 – P
Q P
0 15
15 0
S: Q = 2P – 6
Q P
0 3
-6 0
Sr: Qr = 1,6P – 6
Q P
0 3,75
-6 0

91
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

16

14

12

10

8
E (8,7)
6

0
-10 -5 0 5 10 15 20

Gambar 9 .5 Grafik Fungsi Linear Keseimbangan Pasar Sebelum


danSesudah Pajak Persentase

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah P = Q² - 11Q + 30 dan
fungsi penawarannya Q = √(𝑃 − 1), jika terhadap barang tersebut
dikenakan pajak sebesar Rp 3 per unit. Tentukan keseimbangan pasar
sebelum dan sesudah pajak.
2. Diketahui fungsi permintaan 𝑃𝐷 = 50 – 5Q - 𝑄2
Fungsi penawaran 𝑃𝑆 = 2Q + 6
a. Hitung keseimbangan pasar
b. Hitung keseimbangan pasar jika di kenai pajak sebesar 14 per unit
terhadap barang yang dijual.

92
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

12 St
S
Et
5

6 Q
3. Jika diketahui gambar tersebut mempunyai keseimbangan pasar setelah
pajak Et (2,3 ; 7,3) dan besarnya pajak per unit yang dibebankan adalah Rp
2,- per unit.
a. Tentukan fungsi permintaan, fungsi penawaran, dan fungsi penawaran
setelah pajak
b. Tentukan keseimbangan pasar sebelum pajak

11 St
S
Et
5

11 Q
4. Jika diketahui gambar tersebut mempunyai keseimbangan pasar setelah
pajak Et (4 ; 7) dan besarnya pajak per unit yang dibebankan adalah Rp 3,-
per unit.
a. Tentukan fungsi permintaan, fungsi penawaran, dan fungsi
penawaran setelah pajak
b. Tentukan keseimbangan pasar sebelum pajak

93
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang
Modul Matematika Ekonomi dan Bisnis

5. Diketahui fungsi permintaan P = Q² - 15Q + 56 dan fungsi penawaran Q² =


P – 5. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 25%. Tentukan
keseimbangan pasar setelah pajak persentase.
6. Diketahui fungsi permintaan P = 9 – 2/3Q dan fungsi penawaran P = 1,5 +
1/3Q. Jika terhadap barang yang dijual dikenakan pajak 20%, tentukan
keseimbangan pasar setelah pajak.
7. Diketahui Fungsi permintaan: 𝑃𝐷 = - 0,07Q + 65
Fungsi penawaran: 𝑃𝑆 = 0,08Q + 50
Diminta:
a. Tentukan Keseimbangan Pasar
b. Tentukan keseimbangan pasar jika terhadap barang yang dijual
dikenakan pajak sebesar 10%.

D. DAFTAR PUSTAKA
Josep B Kalangi. 2011. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat
Andi Wijaya dkk. 2014. Matematika Ekonomi I. Jakarta: Mitra Wacana Media
Suprian Atmaja S, 2002. Matematika Ekonomi I. Bandung: Ghalia Indonesia.

94
Akuntansi S1, FE, Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai