2. Withmore (1996) : memandang Coaching sebagai cara dan alat peningkatan kinerja
strategis, yang berusaha untuk membuka potensi.
Semuanya memiliki pendekatan yang berbeda-beda meskipun sama-sama memiliki maksud dan
arti yang sama. Namun menurut saya yang paling cocok diterapkan adalah definisi dari Jarvis
(2004) karena pada prakteknya Coaching merupakan pengembangan keterampilan dari suatu
arahan pemimpin kepada anggotanya sehingga segala pengetahuan yang dimiliki oleh anggota
tersebut menjadi terarah dan membaik mengikuti arahan yang diberikan dengan tujuan
pencapaian target organisasi sesuai yang diharapkan. Arahan tersebut juga harus dilandasi
dengan pengawasan pada jangka waktu tertentu agar tetap sejalan dan pada pasca
implementasinya dilakukan evaluasi sehingga output dari arahan tersebut dapat dilakukan
pengendalian sesuai target organisasi.