Anda di halaman 1dari 3

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang menentukan dalam

perkembangan organisasi. Organisasi yang mempunyai tujuan dan perencanaan yang baik,
memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan sanggih tetapi jika tidak mempunyai sumber
daya manusia yang handal dan berkualitas maka akan sulit untuk mencapai tujuannya. Oleh
karena itu, sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam organisasi
untuk mmelakukan serangkaian aktivitas dan mewujudkan rencana perusahaan untuk
mencapai tujuan. Untuk mengelola sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi agar
menjadi sumber daya manusia yang baik dan bberkualitas seperti yang diharapkan, maka
diperlukan adanya Manajemen Sumber Daya Manusia.

Kepemimpinan dan Kerjasama Tim

Kepemimpinan merupakan salah satu pilar yang penting dari lima pilar Total Quality
Management (TQM) yang merupakan kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi
karyawan agar bekerja mencapai tujuan perusahaan. Sehubungan dengan itu, akan diuraikan
definisi dan karakteristik kepemimpinan, kepemimpinan versus manajemen, kepemimpinan
kualitas, dan gaya kepemimpinan.

a) Definisi dan Karakteristik Kepemimpinan


Ada banyak definisi mengenai kepemimpinan, tergantubg pada perspektif yang digunakan.
Robbins (2001 : 125) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Schriesheim (dalam Kreitner dan Kinicki, 2002 : 516) menyatakan bahwa kepemimpinan
adalah proses pengaruh sosial di mana pimpinannya mengupayakan partisipasi sukarela
par bawahannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Gibson, J.L (1998: 364)
mengemukakan definisi kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi
motivasi atau kompetensi individu-individu lainnya dalam suatu kelompok. Dalam
kaitannya dengan TQM, definisi yang diberikan oleh Goetsch dan Davis (1994 : 192)
adalah bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat
orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau
melampaui tujuan organisasi.
Definisi-definisi di atas pada hakikatnya mengandung kesamaan, di mana konsep dasarnya
berkaitan dengan penerapannya dalam TQM, yaitu membangkitkan motivasi atau
semangat orang lain dengan jalan memberikan inspirasi atau mengilhami. Konsep ini
mengandung pengertian bahwa motivasi tersebut telah ada dalam diri setiap karyawan dan
motivasi yang ada tersebut bukanlah sekedar tanggapan temporer terhadap rangsangan

Total Quality Management Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘13
1 Hesti Maheswari Supandi SE. M.Si. http://www.mercubuana.ac.id/
Universitas Mercu Buana
2. Manajemen berkaitan dengan perencanaan dan penganggaran untuk mengatasi
kompleksitas, sedangkan kepemimpinan mengenai penentuan arah perubahan melalui
pembentukan visi.
3. Manajemen mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan rencana melalui
pengorganisasian dan penyusunan staf, sedangkan kepemimpinan mengarahkan orang
untuk bekerja berdasarkan visi.
4. Menajemen menjamin pencapaian rencana melalui pengendalian dan pemecahan
masalah, sedangkan kepemimpinan memotivasi dan mengilhami orang agar berusaha
melaksanakan rencana.
c) Kepemimpinan Manajemen Kualitas
Dalam perspektif TQM, kepemimpinan didasarkan pada filosofi perbaikan metode dan
proses kerja secara berkesinambungan akan dapat memperbaiki kualitas, biaya
produktivitas, ROI, dan pada gilirannya juga meningkatkan daya saing. Filosofi ini
dkemukakan pertama kali oleh Deming yang menyatakan bahwa setiap perbaikan metode
dan proses kerja akan memberikan rangkaian hasil sebagai berikut :

Perbaikan kualitas
Penurunan biaya
Peningkatan produktivitas
Penurunan harga
Peningkatan pangsa pasar
Kelangsungan hidup yang lebih lama dalam industri/bisnis
Lapangan kerja yang lebih luas
Peningkatan ROI (return on investment)
Untuk dapat mencapai filosofi tersebut dibutuhkan kepemimpinan yang berorientasi pada
peningkatan kualitas secara berkesinambungan. Kepemimpinan kualitas seperti itu
memiliki beberapa karakteristik berikut :
1. Visible, committed, dan knowledgeable
Kepemimpinan yang baik mengembangkan fokus pada aspek kualitas, melibatkan
setiap orang dalam pendidikan dan pelatihan. Selain itu, juga mengembangkan
hubungan rutin dengan para karyawan, pelanggan dan pemasok.
2. Semangat misionaris
Pemimpin yang baik berusaha mempromosikan aspek kualitas di luar organisasi baik
melalui pemasok, distributor, maupun pelanggan.

Total Quality Management Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘13
3 Hesti Maheswari Supandi SE. M.Si. http://www.mercubuana.ac.id/
Universitas Mercu Buana
secara simultan mampu menciptakan kebanggaan kerja (pride of workmanship) bagi
karyawan.
Kepemimpinan dalam manajemen kualitas bukan untuk menentukan dan mencatat
kegagalan yang dibuat pekerja serta kemudian menghukum pekerja itu, tetapi untuk
mengidentifikasikan dan kemudian menghilangkan penyebab kegagalan itu, serta
membantu pekerja agar mampu mengerjakan pekerjaan secara lebih baik dengan
memperhatikan efektivitas (pencapaian tujuan) dan efisiensi (penggunaan biaya) dalam
setiap aktivitas yang dilakukan.
Kepemimpinan yang efektif menurut konsep manajemen kualitas adalah kepemimpinan
yang peka terhadap perubahan dan melakukan pekerjaannya secara terfokus. Memimpin
berarti menentukan hal-hal yang tepat untuk dikerjakan, menciptakan dinamika organisasi
yang dikehendaki agar semua orang memberikan komitmen, bekerja dengan semangat dan
antusias untuk mewujudkan hal-hal yang telah ditetapkan. Memimpin berarti juga dapat
mengkomunikasikan visi dan prinsip perusahaan kepada seluruh karyawan. Kegiatan
memimpin termasuk menciptakan budaya atau kultur positif dan iklim yang harmonis
dalam lingkungan perusahaan, serta menciptakan tanggung jawab dan pemberian
wewenang dalam pencapaian tujuan bersama (empowerment).
Juran dan Gryna (1993) menyatakan, bahwa komitmen manajemen untuk melakukan
perbaikan adalah perlu, namun belum cukup. Untuk melakukan tindakan terhadap
komitmen itu dalam perusahaan, dibutuhkan elemen manajemen kualitas yang paling
penting, yaitu kepemimpinan kualitas melalui bukti nyata dalam melaksanakan komitmen
itu.
Juran juga menyatakan, bahwa kepemimpinan yang mengarah pada kualitas meliputi tiga
fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pengendalian, dan perbaikan kualitas secara
berkesinambungan.
1. Perencanaan kualitas. Fungsi ini meliputi langkah-langkah: identifikasi pelanggan,
identifikasi kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk berdasarkan kebutuhan
pelanggan, mengembangkan metode dan proses kerja yang dapat menghasilkan produk
yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, dan mengubah hasil perencanaan
ke dalam tindakan.
2. Pengendalian kualitas. Fungsi ini mencakup langkah-langkah: evaluasi kinerja aktual,
membandingkan kinerja aktual dengan tujuan, dan melakukan tindakan perbaikan
untuk mengatasi perbedaan kinerja yang ada.

Total Quality Management Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘13
5 Hesti Maheswari Supandi SE. M.Si. http://www.mercubuana.ac.id/
Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai