Anda di halaman 1dari 5

KONSEP & PRINSIP MANAJEMEN MUTU TERPADU

DALAM PENDIDIKAN

KELOMPOK 1
Program Studi Manajemen Pendidikan
Pascasarjana
Universitas Negeri Malang
naindria31@gmail.com

Abstrak
Manajemen Mutu Terpadu (TQM) merupakan pendekatan secara menyeluruh
dalam menjalankan usaha dalam mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan secara terus-menerus atau konsisten dan
berkelanjutan menyangkut produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
Manajemen Mutu Terpadu di dalam pendidikan merupakan pendekatan atau
usaha untuk meningkatkan kualitas dibidang pendidikan. Dalam konteks
pendidikan, perbaikan yang dilakukan tidak hanya dijalankan oleh pemerintah
tetapi juga dilakukan oleh kepala sekolah, staf administrasi, dan juga oleh guru
dengan proses perbaikan dalam kualitas pembelajaran. Dengan demikian, siswa
dianggap sebagai salah satu pelanggan dan akan bisa merasakan kepuasan
dalam mendapatkan pendidikan. Adapun prinsip-prinsip dalam TQM adalah
Kepuasan pelanggan, respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan
fakta, perbaikan berkesinambungan.
Kata Kunci : Konsep Mutu, Prinsip Mutu Terpadu

Pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat penting dalam kehidupan


manusia. Maju tidaknya suatu bangsa sangat tergantung pada pendidikan bangsa
tersebut. Artinya jika pendidikan suatu bangsa dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas maka otomatis bangsa tersebut akan maju, damai dan tentram. Sebaliknya
jika pendidikan suatu bangsa mengalami stagnasi maka bangsa itu akan terbelakang
disegala bidang. Pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu faktor penunjang
kepuasan siswa. Termasuk juga orang tua, orang tua akan menjadi puas ketika anaknya
memperoleh pendidikan yang berkualitas yang diberikan oleh pihak sekolah.

Menurut beberapa ahli ada banyak pengertian dari manajemen mutu terpadu diantara
pendapat ahli tersebut antara lain (fandi, 1995 : 4) berpendapat dari Total quality
manajemen merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus – menerus atas
produk, jasa, tenaga kerja, dan lingkungannya. (Sallis, E. 2006) berpendapat
Manajemen mutu terpadu dalam bidang pendidikan merupakan sebuah filosofi
metodelogi tentang perbaikan secara terus – menerus yang dapat memberikan
seperangkat alat praktis kepada institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan harapan pelanggan saat ini maupun yang akan datang. (Gasperz, V.
2005) berpendapat manajemen mutu terpadu digunakan sebagai cara untuk
meningkatkan performasi secara terus–menerus (continuous performance inprovement)
pada setiap level operasi atau proses dalam setiap area fungsional dari organisasi
menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Dapat disimpulkan
bahwa manajemen mutu terpadu (TQM) merupakan pendekatan secara menyeluruh
dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan secara terus-menerus atau konsisten dan berkelanjutan menyangkut
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. Sallis (2005: p.35) Sallis
mendeskripsikan konsep MMT atau TQM secara harfiah terdiri dari huruf besar T, Q,
dan M dengan masing-masing huruf bermakna sebagai berikut: T in TQM dictates that
everything and everybody in the organization is involved in the enterprise of continuous
improvement, atau T dalam TQM menegaskan segala benda/fasilitas dan setiap orang
yang ada di organisasi dilibatkan dalam peningkatan yang berkelanjutan. Q in TQM is
total customer satisfaction which becomes the center of the all organization managers
and their staff”, atau Q dalam TQM adalah total kepuasan pelanggan adalah focus
utama dari semua manager dan staf. M in TQM means everyone in the institution
whatever their status, position or role is the manager of their own responsibility”, atau
M dalam TQM bermakna setiap orang dalam organisasi apapun status mereka, posisi
atau peran mereka adalah menejer di bidangnya masing-masing. Manajemen mutu
terpadu di dalam pendidikan merupakan pendekatan atau usaha untuk meningkatkan
kualitas dibidang pendidikan. Dalam konteks pendidikan, perbaikan yang di lakukan
tidak hanya dilakukan oleh pemerintah tetapi juga dilakukan oleh kepala sekolah, staf
administrasi, dan juga oleh guru dengan proses perbaikan dalam kualitas pembelajaran.
Dengan demikian, siswa dianggap sebagai salah satu pelanggan dan akan bisa
merasakan kepuasan dalam mendapatkan pendidikan. Menurut W. Edwards deming
yang merupakan bapak dari gerakan TQM dengan memperkenalkan penggunaan teknik
pemecahan masalah dan pengendalian proses statistic (statistical process control =
SPC). Deming menganjurkan penggunaan SPC yang dikembangkan pertama kali oleh
shewhart agar perusahaan dapat membedakan penyebabsistematis dan penyebab khusus
dalam menangani kualitas:

Tahap-tahap Deming sebagai berikut:

1. Mengadakan riset konsumen dan menggunakannya dalam perencanaan produk


(plan)
2. Menghasilkan produk
3. Memeriksa produk apakah telah dihasilkan sesuai rencana
4. Memasarkan produk tersebut
5. Menganalisis bagai produk tersebut diterima di pasar dalam hal kualitas, biaya,
dan kriteria lainnya.
Sedangkan menurut Crosby dengan anjuran manajemen zero defect dan
pencegahan yang menentang tingkat kualitas yang dapat diterima secara statistic
(acceptable quality level). Crosby juga dikenal dengan quality vaccine dari
Crosby’s fourteen steps to quality improvement dalil manajemen kualitas untuk
menjawab pertanyaan apa yang dimaksud dengan kualitas, sistem seperti apa
yang dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas, standard kinerja bagaimana yang
harus digunakan, sistem pengukuran seperti apa yang dibutuhkan. Empat belas
langkah untuk perbaikan kualitas menurut Crosby adalah sebagai berikut:
1. Komitmen manajemen, yaitu menjelaskan bahwa manjemen berekad
meningkatkan kualitas untuk jangka panjang.
2. Membentuk tim kualitas antar departemen.
3. Mengindentifikasi sumber terjadinya masalah saat ini dan masalah potensial.
4. Menilai biaya kualitas dan menjelaskan bagaimana biaya itu digunakan
sebagai alat manajemen.
5. Meningkatkan kesadaran akan kesadaran akan kualitas dan komitmen
pribadi pada semua karyawan
6. Melakukan tindakan dengan segera untuk memperbaiki masalah-masalah
yang telah diidentifikasi.
7. Mengadakan program zero defect.
8. Melatih para penyedia untuk bertanggung jawab dalam program kualitas
tersebut
9. Mengadakan zero defect day untuk meyakinkan seluruh karyawan agar sadar
akan adanya arah baru.
10. Mendorong individu dan tim untuk membentuk tujuan perbaikan pribadi dan
tim.
11. Mendorong para karyawan untuk mengungkapkan kepada manajemen apa
hambatan-hambatan yang mereka hadapi dalam upaya mencapai tujuan
kualitas.
12. Mengakui/menerima para karyawan yang berpartisipasi.
13. Membentuk dewan kualitas untuk mengembangkan komunikasi secara terus-
menerus.
14. Mengulangi setiap tahap tersebut untuk menjelakan bahwa perbaikan
kualitas adalah proses yang tidak pernah berakhir.

Kesimpulan :

Manajemen mutu terpadu (TQM) merupakan pendekatan secara


menyeluruh dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan
daya saing organisasi melalui perbaikan secara terus-menerus atau konsisten dan
berkelanjutan atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. Prinsip
manajemen mutu tepadu meliputi kepuasan pelanggan, respek terhadap setiap
orang, manajemen berdasarkan fakta, dan perbaikan berkesinambungan. Mutu
pendidikan dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam mengolah pegawai,
peserta didik, proses pembelajaran, sarana keuangan, dan hubungan dengan
masyarakat sekitar. Hubungan manajemen mutu terpadu dengan organisasi
pendidikan adalah untuk meningkatkan efektifitas dan produktifitas pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Fandi, Tjipno. 1995. Total Quality Managemen. Yogyakarta: AndiOffset.

Hardiansyah. 2012. Sistem Administrasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor
Publik. Yogyakarta: Gava Media
Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Wukir. 2013. Manajemen. Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah.
Yogyakarta: Multi Presindo

INTERNET
http://Jurnal.pdii.go.idadminjurnal21073038_1907-0640, Diakses Pada Tanggal 02
Februari 2018.
https://nenglyla.wordpress.com/2011/12/17/promosi-demosi-dan-mutasi-
pegawai,Diakses pada tanggal 02 Februari 2018

http://dignakasandra28.blogspot.co.id/2015/03/perpindahan-jabatan-
pegawai-mutasi.html, Diakses pada tanggal 02 Februari 2018
http://dignakasandra28.blogspot.co.id/2015/03/perpindahan-jabatan-pegawai-
mutasi.html, Diakses pada tanggal 02 Februari 2018
jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/10928/16/article.pdf, Diakses pada tanggal 02
Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai