E. Kesimpulan
1. Total Quality Management (TQM) dapat didefinisikan sebagai: “system
manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, melalui perbaikan
berkesinambungan dan memiliki motivasi yang tinggi untuk seluruh anggotanya.
2. Dalam penerapan total quality management pada pendidikan ada beberapa
perencanaan yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
a. Kepemimpinan dan komitmen terhadap mutu harus datang dari atas.
b. Menggembirakan pelanggan adalah tujuan TQM.
c. Menunjuk fasilitator mutu.
d. Membentuk kelompok pengendali mutu.
e. Menunjuk koordinator mutu.
f. Mengadakan seminar manajemen senior untuk mengevaluasi program.
g. Menganalisa dan mendiagnosis situasi yang ada.
h. Menggunakan contoh-contoh yang sudah berkembang di tempat lain.
i. Mempekerjakan konsultan eksternal.
j. Memprakarsai pelatihan mutu bagi para staf.
k. Mengkomunikasikan pesan mutu.
l. Mengukur biaya mutu.
m. Mengaplikasikan alat dan teknik mutu melalui pengembangan kelompok
kerja yang efektif.
n. Mengevaluasi program dalam interval yang teratur.
3. Prosedur dalam mengimplementasikan TQM pada dasarnya menempuh tiga
tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan
b. Pengembangan sistem
c. Penerapan sistem
4. Berikut ini adalah kendala-kendala yang sering dihadapi dalam penerapan
manajemen
mutu terpadu / total quality management sebagaimana dikutip oleh Djamhuri
(2001),
merinci kendala dalam menerapkan Manajemen Mutu Terpadu adalah:
a. Lemahnya kepemimpinan dan delegasi wewenang manajemen
b. Proses pengaturan yang tidak memadai
c. Pemilihan pendekatan yang sempit dan dogmatic
d. Kurangnya dukungan sistem informasi dan alat ukur keberhasilan
5. Beberapa manfaat penerapan TQM dalam lembaga pendidikan Islam, antara
lain:
a. Pelaksanaan perubahan/mutasi pegawai tidak mengganggu aktivitas utama
lembaga pendidikan.
b. Keluhan dari pelanggan internal maupun eksternal dapat dieliminasi sekecil
mungkin.
c. Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dan ada di lembaga lebih optimal.
d. Pelaksanaan aktivitas utama lebih efisien dan efektif.
e. Memperoleh pengakuan dari pihak lain (dalam negeri maupun luar negeri)
terhadap eksistensi lembaga pendidikan.
f. Dapat menjadi model untuk mengembangkan lembaga pendidikan lainnya
(yang belum mengimplementasikan TQM di Indonesia bahkan di asia).
g. Hubungan antar lembaga pendidikan dengan stakeholders menjadi lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2003, Total Quality Managemen (TQM),
ANDI OFFSET, Yogyakarta, hal. 332 – 333.
Pernik Magazine, “Penerapan TQM dalam Dunia Pendidikan”, dalam:
http://pernikmagazine.wordpress.com/category/pendidikan/penerapan-tqm-
dalamdunia-pendidikan/Sallis, Edward. 2010, Manajemen Mutu Terpadu
Pendidikan, IRCiSod, Jogjakarta, hal. 245 –253.
Sukiman, Saleh “Implementasi Total Quality Management”, dalam:
http://salehsukiman.blogspot.co.id/2013/11/implementasi-total
qualitymanagement.html
Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia. Total Quality Management, (Yogyakarta:
Andi Ofset, 2003), hal. 4
West-Burnham, Managing Quality in School,(London: Prentice Hall, 1997), hal. 74
Yanthie, “Implementasi Total Quality”, dalam:
http://yanthie95.blogspot.co.id/2013/12/makalah-implementasi-total
quality.html.