Anda di halaman 1dari 16

MENILAI PERENCANAAN STRATEGIS/EVALUASI

KINERJA DAN TEKNIK PEMBUATAN KERJA TQM (TOTAL


QUALITY MANAGEMENT) DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN

Disusun Sebagai Tugas Kelompok


Mata Kuliah Perencanaan Strategik Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. H. Syarwani Ahmad, M.M

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. A. Fauzan (20226013106)
2. Endang Sartika (20226013134)
3. Andi Fanani (20226013087)
4. Utami Apriani (20226013133)

PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
KELAS PALEMBANG 1
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................................... 3
A. Latar Belakang ........................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
C. Manfaat dan Tujuan ................................................................................ 5

BAB II .................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
A. Pengertian Total Quality Management (TQM) ...................................... 6
B. Teknik Pembuatan Kerja Total Quality Management (TQM) ............... 8
C. Menilai Perencanaan Strategis/Evaluasi kinerja TQM ......................... 10
D. Manfaat Penerapan Total Quality Management (TQM) ...................... 13

BAB III ................................................................................................................. 15


PENUTUP ......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutu tidak terjadi begitu saja ia harus direncanakan karena mutu harus
menjadi bagian penting dari strategi institusi, dan harus didekati secara sistematis
dengan menggunakan proses perencanaan strategis. Sedangkan perencanaan
strategis merupakan salah satu bagian dari arahan jangka panjang yang jelas karena
sebuah organisasi tidak dapat merencanakan peningkatan mutu tanpa sebuah arahan
yang jelas. Hal yang harus mendasari strategi tersebut adalah konsep yang
memperkuat fokus terhadap pelanggan karena sebuah visi strategis yang kuat
merupakan salah satu faktor kesuksesan yang sangat penting bagi organisasi
manapun.
Pada era global, di mana transparansi sudah merambah di segala tempat,
arus dan akses informasi begitu gencar, sehingga tuntutan terhadap produk tidak
hanya bermutu, tetapi juga dampak dan produk harus diinformasikan secara
transparan. Demikian juga pada organisasi pendidikan yang dituntut mampu
memberikan atau menghasilkan produk yang berkualitas. Manajemen Mutu
Terpadu (Total Quality Management) dalam konteks pendidikan merupakan sebuah
filosofi metodologi tentang perbaikan secara terus menerus yang dapat memberikan
seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, saat ini maupun masa yang akan
datang. Manajemen mutu terpadu pendidikan memberikan suatu sistem manajemen
yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Menjaga mutu itu sangat penting terutama dalam dunia pendidikan, hal ini
karena persoalan mutu bukan saja menyangkut input, proses, dan output, tapi juga
outcome. Input pendidikan yang bermutu adalah pendidik, karyawan, peserta didik,
kurikulum, sarana dan prasarana serta aspek penyelenggaraan pendidikan lainnya.
Proses pendidikan yang bermutu adalah proses pembelajaran dan penyelenggaraan
pendidikan. Output yang bermutu adalah lulusan yang memiliki kompetensi yang

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 3


dipersyaratkan. Dan Outcome bermutu adalah lulusan yang mampu melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Proses perencanaan strategis sendiri dalam konteks pendidikan tidak jauh
berbeda dengan yang biasanya dipergunakan dalam dunia industri dan komersial.
Alat-alat yang digunakan untuk menentukan misi dan tujuan akhir serta untuk
menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga hampir sama, hanya
perlu penerjamahan yang baik. Alat-alat itu sendiri harus sederhana dan mudah
dipergunakan karena kekuatan alat-alat tersebut berasal dari fokus yang mereka
berikan terhadap proses berfikir. Alat-alat tersebut mempertanyakan keberadaan
organisasi tersebut, untuk siapa organisasi itu ada, dan apakah ia mengejar tujuan-
tujuan yang benar. semua pertanyaan tersebut adalah pertanyaan-pertanyaan yang
penting, khususnya untuk organisasi yang sudah memiliki status mandiri atau
diakui.
Total Quality Management (TQM) merupakan salah satu kunci keberhasilan
tujuan pendidikan yang paling efektif. TQM mengedepankan integrasi dari semua
fungsi dan proses serta memberdayakan dan melibatkan semua unsur yang ada di
lembaga pendidikan tersebut karena lembaga pendidikan bisa dapat dilaksanakan
dengan baik sekarang ini dengan cara pertama, pada komitmen strategi para
pengelola lembaga pendidikan dari top manajer yaitu kepala sekolah sampai
pegawai terendah untuk membangun kepuasan serta citra nilai yang baik terhadap
konsumen, apapun jenis lembaga atau perusahaannya (produksi maupun jasa).
Kedua, perusahaan atau lembaga kependidikan yang berhasil adalah yang mampu
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan secara terus menerus. Oleh
karena itu konsep strategis yang komprehensif sebaiknya memandang sasaran,
kebijakan, dan terencana tindakan sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan
dan pelaksanaannya bersifat dinamis karena manajemen di sini merupakan seluruh
unsur perencana dalam pengambilan keputusan strategis lembaga pendidikan, yang
terdiri dari kepala sekolah, dewan guru, komite sekolah, pengawas, konsultan
pendidikan, sebagai perencana strategis.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa sangat penting sekali sekolah yang ingin
berkembang harus menjalankan Total Quality Management (TQM), agar proses
pembelajaran yang ada di sekolah dapat direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi.

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 4


Sehingga, tujuan pendidikan tercapai dengan baik dan perlu ditingkatkan secara
terus menerus.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Total Quality Management (TQM)?
2. Apa saja teknik pembuatan kerja dalam Total Quality Management?
3. Bagaimana menilai perencanaan strategis dan evaluasi kinerja Total
Quality Management (TQM) dalam meningkatkan mutu pendidikan?
4. Apa manfaat Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam Institusi
Pendidikan?

C. Manfaat dan Tujuan


1. Memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Strategik Pendidikan.
2. Mengetahui dan memahami tentang Total Quality Management (TQM).
3. Mempelajari teknik pembuatan kerja dalam Total Quality Management
4. Mempelajari/menganalisa bagaimana menilai perencanaan strategis dan
evaluasi kinerja Total Quality Management (TQM) dalam meningkatkan
mutu pendidikan.
5. Memperjelas manfaat Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam
Institusi Pendidikan.

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 5


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Total Quality Management (TQM)


Total Quality Management (TQM) berasal dari kata "Total" yang berarti
keseluruhan atau terpadu, "Quality" yang berarti kualitas, dan "Management" yang
telah disamakan dengan manajemen dalam Bahasa Indonesia yang berarti
pengelolaan. Dalam pengertian mengenai TQM, penekanan utama adalah pada
kualitas yang didefinisikan dengan mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak
awal dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. TQM juga dapat
diartikan sebagai strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran
kualitas pada semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO, TQM
adalah "suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada
kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan
jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk
semua anggota dalam organisasi serta masyarakat. Filosofi dasar dari TQM adalah
sebagai efek dari kepuasan konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami
kesuksesan.
Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan
salah satu dari prioritas dan tantangan yang harus dihadapi suatu organisasi publik
saat ini. Salah satu usaha organisasi publik yang diterapkan dalam pengembangan
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah penerapan peran
Total Quality Management (TQM) yang merupakan suatu alat pendekatan dalam
menjalankan suatu pelayanan untuk memaksimalkan kualitas organisasi melalui
perbaikan yang berkesinambungan atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya.
Total Quality Management adalah strategi memanajemen kualitas suatu
layanan atau produk perusahaan agar lebih berfokus pada selera konsumen.
Caranya yakni dengan melibatkan seluruh karyawan sekaligus peningkatan kualitas
sumber daya bisnis yang telah dimiliki secara berkelanjutan.
Menurut Sallis (dalam Mulyasa 2006:73), Total Quality Management dalam
pendidikan adalah filosofi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 6


memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan masa
yang akan datang.
Menurut Ishikawa (dalam Nasution, 2005), Total Quality Management di
artikan sebagai Perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu
perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan
konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Menurut
Tjiptono (1995) pengertian TQM adalah Suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
Selanjutnya menurut Woon (dalam Ariani, 2002) dalam pendekatan
holistik, TQM merupakan kerangka kerja yang mendukung manajemen pelayanan,
yang akhir-akhir ini banyak diterapkan pada industri jasa, walaupun dimulai dari
industri manufaktur. Kerangka kerja TQM tersebut ditopang oleh tujuh hal yaitu:
Kepemimpinan dan Budaya Kualitas, Penggunaan Informasi dan Analisis,
Perencanaan Strategik, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Manajemen
Sumber Daya Manusia, Manajemen Kualitas Proses, Kualitas dan Hasil Operasi,
serta Fokus pada Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan.
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu penerapan metode
kuantitatif dan sumber daya manusia untuk memperbaiki produk, baik dalam
penyediaan bahan baku maupun pelayanan bagi perusahaan, yang meliputi semua
proses dalam perusahaan pada tingkatan tertentu di mana kebutuhan pelanggan
terpenuhi sekarang dan dimasa yang akan datang. Total Quality Management
(TQM) lebih merupakan sikap dan perilaku berdasarkan kepuasan atas
pekerjaannya dan kerja tim atau kelompoknya. Total Quality Management (TQM)
menghendaki komitmen total dari manajemen sebagai pemimpin perusahaan di
mana komitmen ini harus disebarluaskan pada seluruh karyawan dan pada semua
level atau departemen dalam organisasi.
Melihat dari beberapa pengertian yang ada, maka Total Quality
Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang berfokus pada
orang/tenaga kerja, bertujuan untuk terus meningkatkan nilai (value) yang dapat
diberikan bagi pelanggan, dengan biaya penciptaan nilai yang lebih rendah dari nilai

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 7


tersebut karena Total Quality Management (TQM) adalah filosofi manajemen yang
mempunyai tujuan utama bagi kepuasan pelanggan terhadap barang dan jasa.
Sedangkan tujuan utama TQM dalam bidang Pendidikan sendiri adalah
meningkatkan mutu Pendidikan secara berkelanjutan, terus menerus, dan terpadu.
Serta mengorientasikan sistem manajemen, perilaku staf, fokus organisasi dan
proses-proses pengadaan pelayanan sehingga lembaga penyedia pelayanan bisa
berproduksi lebih baik, pelayanan yang lebih efektif yang memenuhi kebutuhan,
keinginan dan keperluan pelanggan. TQM juga merupakan filosofi suatu
peningkatan yang berkelanjutan, yang dapat dijadikan alat praktis oleh lembaga
pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan serta harapan pelanggan
sekarang dan di masa yang akan datang. Dalam kaitan ini, seluruh bagian dan sistem
lembaga harus saling mendukung dan saling melengkapi. Keberhasilan unit-unit
tersebut mempengaruhi keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

B. Teknik Pembuatan Kerja Total Quality Management (TQM)


Penerapan TQM dalam organisasi dikatakan berhasil apabila telah dijadikan
inspirasi bagi perbaikan kualitas di sektor atau bidang lainnya, termasuk bidang
pendidikan. Proses TQM dalam sekolah merupakan institusi layanan jasa
pendidikan yang melayani pelanggan baik secara internal (guru, pustakawan,
laboran, teknisi, dan tenaga administrasi), maupun eksternal (siswa, orangtua,
masyarakat, pemerintah, dan alumni). TQM dalam konteks pendidikan
menempatkan siswa sebagai pelanggan utama yang langsung menerima layanan
pendidikan di sekolah.
Dalam TQM setiap personal diberi hak mengambil keputusan sesuai bidang
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dengan fokus pada kualitas, dan
bekerja secara tim yang berimplikasi pada kualitas lulusan sebagai produk dari
pendidikan. TQM dalam bidang pendidikan haruslah mengutamakan pemenuhan
kebutuhan pelanggan pendidikan dengan cara mengadakan perbaikan secara
berkesinambungan terhadap seluruh aspek spesifik yang ada dalam lembaga
pendidikan, terutama bidang kurikulum yang terkait dengan kegiatan belajar
mengajar bagi siswa, dengan melibatkan seluruh unsur pimpinan dan staf yang ada
dalam suatu lingkungan lembaga pendidikan atau sekolah.

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 8


Untuk memulai mengimplementasikan Total Quality Management adalah
sebuah tugas yang tidak mudah. Terdapat sejumlah langkah yang simple dan
penting untuk mengimplementasikan TQM dalam institusi pendidikan, yaitu
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan dan komitmen terhadap kualitas.
2. Menyenangkan pelanggan
3. Menunjuk fasilitator berkualitas
4. Membentuk kelompok pengarah yang berkualitas
5. Mengangkat koordinator yang berkualitas
6. Mengadakan seminar manajemen senior
7. Menganalisis dan mendiagnosis situasi terkini
8. Menggunakan model di tempat lain yang telah berkembang
9. Menempatkan konsultan eksternal
10. Memulai training staf tentang kualitas
11. Mengkomunikasikan pesan-pesan kualitas
12. Menerapkan peralatan dan teknik berkualitas melalui pengembangan
kelompok kerja secara efektif.

Keberhasilan penerapan TQM dalam pendidikan adalah dengan


memposisikan produk sebagai titik sentral untuk tercapainya tujuan dan pencapaian
organisasi. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan langkah-langkah dalam
mengimplementasikan TQM di institusi pendidikan, yaitu dengan:
a) Memiliki kepemimpinan dan komitmen kepala sekolah terhadap kualitas.
b) Memenuhi harapan pelanggan internal (guru dan staf) dan eksternal (siswa,
orangtua, stakeholder).
c) Membentuk tim pengembang sekolah dan/atau kurikulum.
d) Mengikuti seminar, workshop, bimtek manajemen.
e) Membuat analisa tentang kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses),
peluang (Opportunity), dan tantangan (Threats), yang dihadapi lembaga
sekolah.
f) Mengadakan studi banding.

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 9


g) Menempatkan konsultan pendidikan (pengawas binaan) dari dinas
Pendidikan.
h) Memberikan training staff.
i) Menciptakan komunikasi berkualitas dan
j) Menggunakan atau mengembangkan alat dan media pembelajaran melalui
kelompok kerja secara efektif.

C. Menilai Perencanaan Strategis/Evaluasi kinerja TQM


Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan cakupan pencapaiannya. Suatu perencanaan adalah suatu aktivitas
integeratif yang berusaha memaksimumkan efektivitas seutuhnya dari suatu
organisasi sebagai suatu sistem sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan definisi tersebut, perencanaan minimum memiliki tiga karakteristik ;
1. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang.
2. Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi, yaitu
serangkaian tindakan di masa yang akan datang, dan akan diambil oleh
perencana.
3. Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi serta organisasi
merupakan unsur yang amat penting dalam setiap perencanan.

Suatu perencanaan harus menunjukkan pula maksud dan tujuan dari suatu
pekerjaan dan bagaimana cara-caranya untuk mencapai tujuan karena maksud dan
tujuan organisasi tidak selalu tetap, Sering berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan dan dinamika masyarakat. Oleh karena itu, perencanaan pun tidak
bisa statis tetapi harus dinamis, berkesinambungan dan fleksibel.
Di Indonesia Perencanaan Strategis Mutu Pendidikan juga harus
disesuaikan dengan aturan Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) terutama
Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang (PMP), yang di antaranya mengatur
paradigma (sebagai landasan kinerja PMP) dan prinsip PMP (sebagai pegangan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan). Adapun Paradigma PMP meliputi:
pendidikan untuk semua, pembelajaran sepanjang hayat, dan pendidikan yang
berorientasi kepada sikap rahmat bagi sekalian alam (rochmatan lil 'aalamiin).

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 10


Sedangkan Prinsip PMP meliputi: prinsip keberlanjutan, terencana dan sistematis,
menghormati otonomi satuan pendidikan formal dan nonformal, memfasilitasi
pembelajaran informal masyarakat berkelanjutan, dan prinsip keterbukaan.
TQM menginginkan adanya peningkatan (improvement) dalam berbagai
hal. Oleh karenanya, meningkatnya kualitas/mutu menjadi titik utama dalam
manajerial serta bahasan tentang TQM. Juran mendemonstrasikan tiga proses
manajerial suatu organisasi yang dikenal dengan trilogy Juran yaitu, Planning,
control, improvement
➢ Quality Planning, suatu proses yang mengidentifikasi pelanggan dan proses
yang akan menyampaikan produk dan jasa dengan karakteristik yang tepat
dan kemudian mentransfer pengetahuan ini ke seluruh kaki tangan
perusahaan guna memuaskan pelanggan.
➢ Quality Control, suatu proses dimana produk benar-benar diperiksa dan
dievaluasi, dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan
para pelanggan. Persoalan yang telah diketahui kemudian dipecahkan,
misalnya mesin-mesin rusak segera diperbaiki.
➢ Quality Improvement, suatu proses dimana mekanisme yang sudah mapan
dipertahankan sehingga mutu dapat dicapai berkelanjutan. Hal ini meliputi
alokasi sumber-sumber, menugaskan orang-orang untuk menyelesaikan
proyek mutu, melatih para karyawan yang terlibat dalam proyek mutu dan
pada umumnya menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu
dan mempertahankan apa yang telah dicapai sebelumnya

Untuk melaksanakan suatu manajemen mutu terpadu perlu ada sebuah


strategi yang akan merancang operasionalisasinya. Proses perencanaan strategis
dalam konteks Pendidikan tidak jauh berbeda dengan apa yang biasanya digunakan
dalam dunia industri dan komersial. Perencanaan strategis memungkinkan
formulasi prioritas jangka panjang dan perubahan institusional berdasarkan
pertimbangan rasional.
Sekolah harus mampu membuat analisis tentang perencanan strategis untuk
selanjutnya menerapkan manajemen mutu terpadu (TQM) dalam dunia pendidikan
dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada harus mampu merumuskan

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 11


perencanaan strategis untuk dapat menerapkan manajemen mutu yang baik dalam
menghasilkan lulusan yang berkualitas yang berawal dari proses pendidikan yang
bermutu.
Untuk dapat mengungkap mutu, kinerja, hasil dan dampak dari proses
pendidikan secara priodik dan teratur maka diperlukan adanya evaluasi, sehingga
evaluasi tersebut sekaligus menjadi bagian dari manajemen pendidikan.
Manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerjasama yang
sistematik dan komprehensif untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Manajemen pendidikan juga mengandung arti segala sesuatu yang berkenan dengan
pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai produktivitas sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan
Dalam penerapan Manajemen Pendidikan saat ini, banyak lembaga
pendidikan yang mampu menerapkan TQM, tetapi tidak sedikit pula yang gagal
menerapkannya. Ada beberapa faktor yang menjadi penghalang bagi sekolah dalam
menerapkan TQM. Hal-hal inilah yang perlu dihindari karena dapat menggagalkan
penilaian dan evaluasi kinerja TQM adalah sebagai berikut:
a. Kesenjangan komitmen manajemen puncak
Kepala sekolah dan para wakilnya sehingga tidak mampu pula membangun
struktur organisasi yang diperlukan untuk pelaksanaan TQM serta tidak
mampunya membentuk sistem hadiah (reward system) yang mendorong
dilaksanakannya TQM.
b. Salah memfokuskan perhatian.
Seharusnya semua langkah-langkah dalam TQM dilakukan secara urut dan
lengkap. Karena semua bagaikan sistem yang saling mempengaruhi.
c. Tidak tersedianya karyawan yang memadai dan mendukung
Keberhasilan TQM didasari oleh karyawan yang siap dan mempunyai
komitmen akan tanggung jawab menjalani tugasnya pada manajemen mutu
terpadu.
d. Hanya mengandalkan pelatihan semata-mata
Tanpa mementingkan bagaimana hasil pelatihan itu dilaksanakan (by
action) seperti perbaikan mutu, menciptakan operasi yang lebih baik, jelas
dan mengerti.

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 12


e. Harapan memperoleh sesaat, bukan hasil jangka panjang.
Pelaksanaan TQM memerlukan perubahan organisasi secara menyeluruh
dan budaya kerja. Perubahan tidak dapat segera terjadi dalam waktu singkat
dan cepat, bahkan hasilnya mungkin baru dapat dirasakan satu sampai
dengan dua tahun. Ketekukan dan kesabaran tim TQM di sini sangat
diperlukan.
f. Memaksa mengadopsi suatu metode padahal tidak cocok.
Tidak semua teknik dalam TQM cocok di berbagai lembaga. Hal ini perlu
penyesuaian, bila tidak, hanyalah kegagalan yang diperoleh. Pimpinan
sekolah perlu secara luwes dalam menerapkan sistem TQM, lalu mereka
mempunyai kemauan untuk menelusuri kembali berbagai kekurangan
secara tepat. Sehingga, dapat menentukan apakah sesuatu yang telah
diadopsi itu cocok atau perlu penyesuaian dengan kondisi serta situasi
sekolah atau perusahaan mereka.

Untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan dalam perencanaan dan evaluasi


Total Quality Management (TQM), maka sudah seharusnya terjalin kerjasama yang
produktif, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sehingga
peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai

D. Manfaat Penerapan Total Quality Management (TQM)


Manfaat utama penerapan TQM adalah perbaikan pelayanan, pengurangan
biaya dan kepuasan pelanggan. Perbaikan progresif dalam sistem manajemen dan
kualitas pelayanan menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan. Sebagai
tambahan, manfaat lain yang bisa dilihat adalah peningkatan keahlian, semangat
dan rasa percaya diri dikalangan staf, perbaikan hubungan antara pemerintah dan
masyarakatnya, peningkatan akuntabilitas dan transparansi pemerintah serta
peningkatan produktifitas dan efisiensi pelayanan publik.
Menurut Hassel, ada beberapa manfaat menerapkan Total Quality
Management (TQM) untuk bisnis dan organisasi (Nasution, 2005:366). yaitu :
1) Desain produk akan menjadi lebih efektif, yang akan berdampak pada fitur
produk, kemudahan servis, dan kualitas manufaktur.

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 13


2) Penyimpangan yang mungkin ditemui selama proses produksi antara lain
sebagai berikut: iadakan pengerjaan ulang, pengurangan waktu kerja,
pengurangan kerja mesin, dan penghematan penggunaan bahan.
3) Hubungan antara karyawan dan pelanggan akan menguntungkan kinerja
organisasi dalam beberapa cara, termasuk kemampuan untuk lebih cepat
menanggapi kebutuhan karyawan dan mencegah perubahan kebutuhan
tersebut dan motivasi karyawan.
4) Budaya kerja yang baik akan menumbuhkan partisipasi dan komitmen
terhadap kualitas kerja, sikap kerja yang positif, dan keinginan yang kuat
untuk meningkatkan produktivitas organisasi

Penerapan Total Quality Management dalam jangka panjang juga berkaitan


dengan kepuasan pelanggan karena TQM bertujuan untuk meningkatkan kualitas,
dan mengidentifikasi ukuran kualitas terbaik sesuai harapan pelanggan dalam hal
layanan, produk, dan pengalaman pelanggan. Hal ini tentu juga akan meningkatkan
competitive advantage perusahaan di mata pelanggan dibandingkan dengan para
kompetitor.
Ada beberapa manfaat positif juga yang diperoleh jika lembaga pendidikan
mampu mengimplementasikan TQM secara baik di masa mendatang. Beberapa
manfaat yang dimaksudkan, antara lain:
1. Pelaksanaan perubahan/mutasi pegawai tidak mengganggu aktivitas utama
lembaga pendidikan.
2. Keluhan dari pelanggan internal maupun eksternal dapat dieliminasi sekecil
mungkin.
3. Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dan ada di lembaga lebih optimal.
4. Pelaksanaan aktivitas utama lebih efisien dan efektif.
5. Memperoleh pengakuan dari pihak lain terhadap eksistensi lembaga
pendidikan.
6. Dapat menjadi model untuk mengembangkan lembaga pendidikan lainnya.
7. Hubungan antar lembaga pendidikan dengan stakeholders menjadi lebih
baik.

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 14


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
TQM masuk dalam bidang pendidikan pada sekitar tahun 1980 utamanya
dilaksanakan di perguruan tinggi hingga Pendidikan dasar. Upaya itu terus menerus
meningkat di Inggris dan Amerika pada tahun 1990. Tujuan utama TQM dalam
bidang pendidikan adalah meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan,
terus menerus, dan terpadu. Upaya peningkatan mutu pendidikan yang
dimaksudkan tidak sekaligus, melainkan dituju berdasarkan peningkatan mutu pada
setiap komponen pendidikan.
TQM (manajemen mutu terpadu) merupakan proses perbaikan yang
dilakukan sekolah secara terus-menerus dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Dalam prosesnya TQM, sekolah
merupakan institusi layanan jasa pendidikan yang melayani pelanggan baik secara
internal (guru, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi), maupun
eksternal (siswa, orangtua, masyarakat, pemerintah, dan alumni). TQM dalam
konteks pendidikan menempatkan siswa sebagai pelanggan utama yang langsung
menerima layanan pendidikan di sekolah.
Untuk menunjang implementasi TQM maka perlu strategi pelaksanaan
yaitu Fase Persiapan, Fase Perencanaan dan Fase Pelaksanaan. Keberhasilan atau
kegagalan implementasi TQM sangat bergantung pada komitmen dan kerja sama
semua elemen lembaga pendidikan mulai dari manajemen puncak sampai di level
staf.

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 15


DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi ; Konsep, arakteristik, dan


Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2009. Total Quality Management.


Yogyakarta: Andi

Nasution. 2005. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Bogor:


Ghalia Indonesia

Perencanaan Strategik Pendidikan / TQM | 16

Anda mungkin juga menyukai