Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN MUTU


Disususn Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan

Disusun Oleh:
Fina Febriyanti (Nim. 2110206013)

Dosen Pengampu:
Dr. M. Nurzen. S, M. Pd

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN AKADEMIK 2024 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN MUTU".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Sungai Penuh, 03 Maret 2024

FINA FEBRIYANTI

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Menyusun Rencana Pemenuhan Mutu Pendidikan Yang Efektif ...................... 3
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Rencana
Pemenuhan Mutu ............................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9
B. Kritik Dan Saran ................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penyusunan rencana pemenuhan mutu merupakan refleksi dari dinamika
yang terjadi dalam lingkungan bisnis saat ini. Pertama, pasar global yang
semakin terbuka dan kompetitif menempatkan beban tambahan pada
perusahaan untuk memastikan produk atau layanan yang mereka tawarkan
memenuhi standar kualitas yang tinggi guna mempertahankan daya saing.
Kedua, perubahan preferensi dan ekspektasi konsumen yang terus berkembang
menuntut perusahaan untuk secara konsisten menyediakan produk yang
berkualitas tinggi serta layanan yang memuaskan. Ketiga, regulasi yang
semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk memastikan kepatuhan
terhadap berbagai peraturan terkait mutu produk atau layanan, demi
menghindari risiko sanksi dan dampak negatif lainnya.
Risiko reputasi menjadi sangat penting karena kegagalan dalam memenuhi
mutu dapat merusak citra perusahaan di mata konsumen, yang berpotensi
menimbulkan penurunan penjualan dan kehilangan kepercayaan pelanggan.
Terakhir, peningkatan efisiensi operasional juga menjadi perhatian, di mana
penyusunan rencana pemenuhan mutu dapat membantu mengidentifikasi dan
meningkatkan proses-proses yang ada untuk mencapai standar mutu yang lebih
baik secara konsisten.
Dalam konteks ini, penyusunan rencana pemenuhan mutu menjadi sebuah
kebutuhan yang mendesak bagi perusahaan untuk menjawab tantangan-
tantangan tersebut dan memastikan kelangsungan bisnisnya di tengah
persaingan yang semakin ketat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menyusun rencana pemenuhan mutu pendidikan yang efektif
dalam konteks sistem penjaminan mutu pendidikan?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi
rencana pemenuhan mutu dalam sistem pendidikan?

1
C. Tujuan
1. Menganalisis konsep dan prinsip dasar dalam penyusunan rencana
pemenuhan mutu pendidikan, khususnya dalam konteks sistem penjaminan
mutu pendidikan.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
rencana pemenuhan mutu pendidikan dan strategi untuk mengatasi
hambatan-hambatan yang mungkin muncul.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Menyusun Rencana Pemenuhan Mutu Pendidikan yang Efektif


Menyusun rencana pemenuhan mutu pendidikan yang efektif merupakan
langkah krusial dalam memastikan kualitas pendidikan yang berkualitas dan
berkelanjutan. Proses ini melibatkan serangkaian langkah yang terencana dan
terkoordinasi untuk memastikan bahwa pendidikan yang disediakan memenuhi
standar mutu yang ditetapkan. Dalam pembahasan ini, akan diperkenalkan
konsep-konsep dasar tentang penyusunan rencana pemenuhan mutu pendidikan
yang efektif, termasuk faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan, strategi untuk
mengatasi tantangan, serta pentingnya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan
dalam proses tersebut.
1. Pentingnya Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu Pendidikan
Penyusunan rencana pemenuhan mutu pendidikan merupakan langkah
strategis untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan dengan
kebutuhan zaman. Dalam konteks sistem penjaminan mutu pendidikan,
rencana tersebut menjadi landasan bagi lembaga pendidikan dalam
mengelola dan meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
Rencana ini juga memungkinkan lembaga pendidikan untuk
mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki, menetapkan sasaran mutu
yang realistis, serta merencanakan tindakan konkret untuk mencapai tujuan
tersebut.
2. Proses Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu Pendidikan
Proses penyusunan rencana pemenuhan mutu pendidikan dimulai
dengan identifikasi tujuan dan visi lembaga pendidikan. Tujuan pendidikan
ini harus sesuai dengan kebutuhan siswa, tuntutan kurikulum, dan harapan
masyarakat. Selanjutnya, lembaga pendidikan perlu melakukan analisis
mendalam terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT
analysis) yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Hal ini membantu dalam

3
menentukan strategi dan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
Setelah melakukan analisis SWOT, lembaga pendidikan dapat
merumuskan sasaran mutu pendidikan yang spesifik, terukur, dapat dicapai,
relevan, dan berbatasan waktu (SMART). Sasaran ini harus mencakup
berbagai aspek pendidikan, seperti prestasi akademik siswa, pengembangan
karakter, ketersediaan sarana dan prasarana, serta kualitas pengajaran dan
pembelajaran.
Langkah selanjutnya adalah merancang strategi dan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai sasaran mutu pendidikan yang telah ditetapkan.
Strategi ini meliputi pengembangan kurikulum yang relevan dengan
kebutuhan siswa dan tuntutan pasar kerja, pemilihan metode pengajaran
yang inovatif dan interaktif, serta peningkatan kualitas tenaga pendidik dan
kependidikan. Selain itu, strategi tersebut juga mencakup upaya dalam
memperbaiki manajemen pendidikan, pengelolaan sumber daya, dan
pemberdayaan masyarakat dalam mendukung proses pendidikan.
3. Implementasi Rencana Pemenuhan Mutu Pendidikan
Implementasi rencana pemenuhan mutu pendidikan membutuhkan
kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak terkait, termasuk pimpinan
lembaga pendidikan, tenaga pendidik, siswa, orang tua, serta stakeholder
lainnya. Pimpinan lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa rencana pemenuhan mutu pendidikan dijalankan secara
efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Salah satu langkah kunci dalam implementasi rencana pemenuhan mutu
pendidikan adalah pengembangan kapasitas tenaga pendidik dan
kependidikan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan
terkait dengan teknik pengajaran yang inovatif, penggunaan teknologi
dalam pembelajaran, serta pengelolaan kelas yang efektif. Selain itu, tenaga
pendidik juga perlu diberikan dukungan dan insentif yang memadai agar
mereka termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan kontribusi mereka
terhadap mutu pendidikan.

4
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan
suatu bangsa. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penting untuk
memiliki rencana pemenuhan mutu pendidikan yang efektif. Rencana ini
harus mencakup berbagai aspek, termasuk kurikulum, metode pengajaran,
penilaian, sumber daya manusia, dan infrastruktur pendidikan.
Berikut langkah-langkah dalam menyusun pemenuhan mutu
pendidikan :
a. Analisis Kebutuhan Pendidikan: Langkah pertama dalam menyusun
rencana pemenuhan mutu pendidikan adalah melakukan analisis
mendalam tentang kebutuhan pendidikan di tingkat lokal, regional, dan
nasional. Analisis ini meliputi identifikasi tantangan-tantangan yang
dihadapi dalam pendidikan, seperti kesenjangan dalam akses
pendidikan, kualitas pembelajaran yang rendah, atau kurangnya sumber
daya pendidikan. Melalui analisis ini, dapat diketahui area-area prioritas
yang perlu ditingkatkan dalam rencana pemenuhan mutu pendidikan.
b. Penetapan Tujuan dan Sasaran: Setelah melakukan analisis kebutuhan,
langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan dan sasaran rencana
pemenuhan mutu pendidikan. Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat
dicapai, relevan, dan berbatasan waktu (SMART). Misalnya, tujuan bisa
berupa peningkatan tingkat kelulusan siswa, peningkatan keterampilan
guru dalam menggunakan metode pengajaran yang inovatif, atau
peningkatan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai.
c. Perumusan Strategi: Setelah menetapkan tujuan, langkah selanjutnya
adalah merumuskan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini
harus mencakup langkah-langkah konkret yang akan dilakukan dalam
berbagai bidang, seperti kurikulum, pengajaran, penilaian,
pengembangan staf, dan pengelolaan sekolah. Strategi juga harus
memperhitungkan berbagai faktor internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi implementasi rencana, seperti budaya sekolah,
dukungan komunitas, dan kebijakan pemerintah.

5
d. Pengembangan Kurikulum: Salah satu aspek penting dari rencana
pemenuhan mutu pendidikan adalah pengembangan kurikulum yang
relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan pasar kerja. Kurikulum
harus mencakup mata pelajaran yang relevan, metode pengajaran yang
inovatif, dan penilaian yang dapat mengukur pencapaian siswa secara
komprehensif. Pengembangan kurikulum juga harus melibatkan
berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan
industri.
e. Pelatihan dan Pengembangan Guru: Kualitas guru memiliki dampak
yang signifikan terhadap mutu pendidikan. Oleh karena itu, rencana
pemenuhan mutu pendidikan harus mencakup program pelatihan dan
pengembangan guru yang berkelanjutan. Pelatihan ini dapat mencakup
peningkatan keterampilan mengajar, penerapan teknologi dalam
pembelajaran, manajemen kelas yang efektif, dan pemahaman tentang
kebutuhan siswa yang beragam. Selain itu, pengembangan profesional
harus didukung dengan sistem penghargaan dan insentif untuk
mendorong guru untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
f. Penguatan Infrastruktur Pendidikan: Infrastruktur pendidikan yang
memadai juga merupakan faktor kunci dalam pemenuhan mutu
pendidikan. Rencana pemenuhan mutu pendidikan harus mencakup
investasi dalam pembangunan dan pemeliharaan fasilitas fisik, seperti
bangunan sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan sarana olahraga.
Selain itu, penting juga untuk memastikan aksesibilitas fasilitas
pendidikan bagi semua siswa, termasuk mereka yang berada di daerah
terpencil atau miskin.
g. Pengukuran dan Evaluasi: Terakhir, rencana pemenuhan mutu
pendidikan harus mencakup mekanisme pengukuran dan evaluasi untuk
memantau kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengukuran ini dapat meliputi indikator-indikator kinerja kunci seperti
tingkat kelulusan siswa, hasil tes standar, tingkat kehadiran siswa, dan
kepuasan orang tua. Evaluasi secara berkala harus dilakukan untuk

6
mengevaluasi efektivitas strategi yang diimplementasikan dan membuat
penyesuaian jika diperlukan.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Rencana


Pemenuhan Mutu
Mencermati pentingnya Penjaminan Mutu dan perannya bagi institusi,
maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
penerapan sistem panjaminan mutu di perguruang tinggi.
Keberhasilan dari penerapan sistem penjaminan mutu menurut Hedwig dan
Polla (2006) adalah: 1. Komitmen segenap pimpinan PT; 2. Komitmen
manajemen PT; 3. Komitmen setiap individu yang akan menjalankan sistem
mutu ini; 4. Konsistensi senantiasa dipelihara dalam setiap melakukan kegiatan
maupun pengambilan keputusan/sikap dan 5. Ketersediaan basis data akurat
yang digunakan setiap kali pengambilan keputusan.
Mengamati perubahan yang ditetapkan oleh ISO 9001 terkait prinsip
penjaminan mutu, maka faktor penting dari Manajemen Kualitas adalah: 1.
Fokus pada Pelanggan 2. Kepemimpinan 3. Keterlibatan SDM 4. Pendekatan
proses yang mengutamakan mutu 5. Peningkatan Mutu 6. Pengambilan
keputusan yang berbasis data dan fakta 7. Manajemen relasi.
Dalam artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui laman Direktorat
Penjaminan Mutu Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(http://spmi.ristekdikti.go.id) menuliskan mengenai faktor yang menghambat
penerapan mutu internal dari pelaksanaan penjaminan mutu di institusi adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman civitas akademika dalam Perguruan Tinggi
2. Adanya kelemahan konsistensi, loyalitas serta komitmen dari pimpinan
Perguruan Tinggi
3. Adanya ketidaksesuaian pola pikir Yayasan dan pihak manajemen Perguruan
Tinggi
4. Lemahnya kepemimpinan dari Pejabat Struktural

7
5. Kurangnya legalitas atau dasar hukum penerapan Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI)
6. Kurangnya sosialisasi seluruh dokumen SPMI pada seluruh pemangku
kepentingan
7. Kurangnya pelatihan dan pemahaman mengenai SPMI
8. Kebiasaan sumber daya dan manajemen yang bekerja tidak berdasarkan
standar yang terpola dengan baik
9. Ketidakjelasan wewenang, tugas pokok dan fungsi dalam organisasi
10. Keterbatasan SDM yang memiliki komitmen dan pemahaman SPMI
11. Rendahnya dukungan teknologi Informasi
12. Kurangnya dana untuk pembiayaan SPMI
13. Kesulitan penentuan instrumen keberhasilan pelaksanaan SPMI

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpualan
Penyusunan rencana pemenuhan mutu pendidikan yang efektif merupakan
langkah krusial dalam memastikan kualitas pendidikan yang berkualitas dan
berkelanjutan. Proses ini melibatkan identifikasi tujuan, analisis SWOT,
penetapan sasaran SMART, perumusan strategi, dan implementasi yang
melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak terkait.

Langkah-langkah penting dalam penyusunan rencana pemenuhan mutu


pendidikan meliputi analisis kebutuhan pendidikan, penetapan tujuan dan
sasaran, perumusan strategi, pengembangan kurikulum, pelatihan dan
pengembangan guru, penguatan infrastruktur pendidikan, serta pengukuran dan
evaluasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi rencana


pemenuhan mutu meliputi komitmen pimpinan dan manajemen institusi,
keterlibatan setiap individu, konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan,
ketersediaan basis data akurat, fokus pada pelanggan, kepemimpinan,
keterlibatan sumber daya manusia, pendekatan proses yang mengutamakan
mutu, pengambilan keputusan berbasis data, manajemen relasi, dan faktor
internal institusi seperti kurangnya pemahaman, kelemahan konsistensi, dan
kurangnya dukungan teknologi informasi serta dana.

B. Kritik Dan Saran


Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat menerima kritik dan saran untuk memperbaiki
makalah ini demi kesempurnaan makalah kami berikutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2010). Standar Nasional Pendidikan.


Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

UNESCO. (2017). Education 2030: Incheon Declaration and Framework for Action
for the Implementation of Sustainable Development Goal 4. Paris:
UNESCO.

Sallis, E. (2014). Total Quality Management in Education. London: Routledge.

Hedwig dan Polla, 2006, Model Sistem Penjaminan Mutu Proses Penerapannya di
Perguruan Tinggi

Kartika, 2010, Hambatan Dalam Penerapan Mutu Internal Dari Pelaksanaan


Penjaminan Mutu di Akademi Kebidanan Islam Al-Hikmah Kabupaten
Jepara, Buku Praktik Baik Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan
Tinggi, http://spmi.ristekdikti.go.id

Marzano, R. J. (2003). What Works in Schools: Translating Research into Action.


Alexandria, VA: ASCD.

Musnaini, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Mutu Terpadu Pada


Produktivitas Pendidikan Tinggi di Jambi.

10

Anda mungkin juga menyukai