Disusun Oleh:
Fina Febriyanti (Nim. 2110206013)
Dosen Pengampu:
Dr. M. Nurzen. S, M. Pd
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN MUTU".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
FINA FEBRIYANTI
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Menyusun Rencana Pemenuhan Mutu Pendidikan Yang Efektif ...................... 3
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Rencana
Pemenuhan Mutu ............................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9
B. Kritik Dan Saran ................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
C. Tujuan
1. Menganalisis konsep dan prinsip dasar dalam penyusunan rencana
pemenuhan mutu pendidikan, khususnya dalam konteks sistem penjaminan
mutu pendidikan.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
rencana pemenuhan mutu pendidikan dan strategi untuk mengatasi
hambatan-hambatan yang mungkin muncul.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menentukan strategi dan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
Setelah melakukan analisis SWOT, lembaga pendidikan dapat
merumuskan sasaran mutu pendidikan yang spesifik, terukur, dapat dicapai,
relevan, dan berbatasan waktu (SMART). Sasaran ini harus mencakup
berbagai aspek pendidikan, seperti prestasi akademik siswa, pengembangan
karakter, ketersediaan sarana dan prasarana, serta kualitas pengajaran dan
pembelajaran.
Langkah selanjutnya adalah merancang strategi dan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai sasaran mutu pendidikan yang telah ditetapkan.
Strategi ini meliputi pengembangan kurikulum yang relevan dengan
kebutuhan siswa dan tuntutan pasar kerja, pemilihan metode pengajaran
yang inovatif dan interaktif, serta peningkatan kualitas tenaga pendidik dan
kependidikan. Selain itu, strategi tersebut juga mencakup upaya dalam
memperbaiki manajemen pendidikan, pengelolaan sumber daya, dan
pemberdayaan masyarakat dalam mendukung proses pendidikan.
3. Implementasi Rencana Pemenuhan Mutu Pendidikan
Implementasi rencana pemenuhan mutu pendidikan membutuhkan
kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak terkait, termasuk pimpinan
lembaga pendidikan, tenaga pendidik, siswa, orang tua, serta stakeholder
lainnya. Pimpinan lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa rencana pemenuhan mutu pendidikan dijalankan secara
efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Salah satu langkah kunci dalam implementasi rencana pemenuhan mutu
pendidikan adalah pengembangan kapasitas tenaga pendidik dan
kependidikan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan
terkait dengan teknik pengajaran yang inovatif, penggunaan teknologi
dalam pembelajaran, serta pengelolaan kelas yang efektif. Selain itu, tenaga
pendidik juga perlu diberikan dukungan dan insentif yang memadai agar
mereka termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan kontribusi mereka
terhadap mutu pendidikan.
4
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan
suatu bangsa. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penting untuk
memiliki rencana pemenuhan mutu pendidikan yang efektif. Rencana ini
harus mencakup berbagai aspek, termasuk kurikulum, metode pengajaran,
penilaian, sumber daya manusia, dan infrastruktur pendidikan.
Berikut langkah-langkah dalam menyusun pemenuhan mutu
pendidikan :
a. Analisis Kebutuhan Pendidikan: Langkah pertama dalam menyusun
rencana pemenuhan mutu pendidikan adalah melakukan analisis
mendalam tentang kebutuhan pendidikan di tingkat lokal, regional, dan
nasional. Analisis ini meliputi identifikasi tantangan-tantangan yang
dihadapi dalam pendidikan, seperti kesenjangan dalam akses
pendidikan, kualitas pembelajaran yang rendah, atau kurangnya sumber
daya pendidikan. Melalui analisis ini, dapat diketahui area-area prioritas
yang perlu ditingkatkan dalam rencana pemenuhan mutu pendidikan.
b. Penetapan Tujuan dan Sasaran: Setelah melakukan analisis kebutuhan,
langkah berikutnya adalah menetapkan tujuan dan sasaran rencana
pemenuhan mutu pendidikan. Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat
dicapai, relevan, dan berbatasan waktu (SMART). Misalnya, tujuan bisa
berupa peningkatan tingkat kelulusan siswa, peningkatan keterampilan
guru dalam menggunakan metode pengajaran yang inovatif, atau
peningkatan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai.
c. Perumusan Strategi: Setelah menetapkan tujuan, langkah selanjutnya
adalah merumuskan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini
harus mencakup langkah-langkah konkret yang akan dilakukan dalam
berbagai bidang, seperti kurikulum, pengajaran, penilaian,
pengembangan staf, dan pengelolaan sekolah. Strategi juga harus
memperhitungkan berbagai faktor internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi implementasi rencana, seperti budaya sekolah,
dukungan komunitas, dan kebijakan pemerintah.
5
d. Pengembangan Kurikulum: Salah satu aspek penting dari rencana
pemenuhan mutu pendidikan adalah pengembangan kurikulum yang
relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa dan pasar kerja. Kurikulum
harus mencakup mata pelajaran yang relevan, metode pengajaran yang
inovatif, dan penilaian yang dapat mengukur pencapaian siswa secara
komprehensif. Pengembangan kurikulum juga harus melibatkan
berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan
industri.
e. Pelatihan dan Pengembangan Guru: Kualitas guru memiliki dampak
yang signifikan terhadap mutu pendidikan. Oleh karena itu, rencana
pemenuhan mutu pendidikan harus mencakup program pelatihan dan
pengembangan guru yang berkelanjutan. Pelatihan ini dapat mencakup
peningkatan keterampilan mengajar, penerapan teknologi dalam
pembelajaran, manajemen kelas yang efektif, dan pemahaman tentang
kebutuhan siswa yang beragam. Selain itu, pengembangan profesional
harus didukung dengan sistem penghargaan dan insentif untuk
mendorong guru untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
f. Penguatan Infrastruktur Pendidikan: Infrastruktur pendidikan yang
memadai juga merupakan faktor kunci dalam pemenuhan mutu
pendidikan. Rencana pemenuhan mutu pendidikan harus mencakup
investasi dalam pembangunan dan pemeliharaan fasilitas fisik, seperti
bangunan sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan sarana olahraga.
Selain itu, penting juga untuk memastikan aksesibilitas fasilitas
pendidikan bagi semua siswa, termasuk mereka yang berada di daerah
terpencil atau miskin.
g. Pengukuran dan Evaluasi: Terakhir, rencana pemenuhan mutu
pendidikan harus mencakup mekanisme pengukuran dan evaluasi untuk
memantau kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengukuran ini dapat meliputi indikator-indikator kinerja kunci seperti
tingkat kelulusan siswa, hasil tes standar, tingkat kehadiran siswa, dan
kepuasan orang tua. Evaluasi secara berkala harus dilakukan untuk
6
mengevaluasi efektivitas strategi yang diimplementasikan dan membuat
penyesuaian jika diperlukan.
7
5. Kurangnya legalitas atau dasar hukum penerapan Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI)
6. Kurangnya sosialisasi seluruh dokumen SPMI pada seluruh pemangku
kepentingan
7. Kurangnya pelatihan dan pemahaman mengenai SPMI
8. Kebiasaan sumber daya dan manajemen yang bekerja tidak berdasarkan
standar yang terpola dengan baik
9. Ketidakjelasan wewenang, tugas pokok dan fungsi dalam organisasi
10. Keterbatasan SDM yang memiliki komitmen dan pemahaman SPMI
11. Rendahnya dukungan teknologi Informasi
12. Kurangnya dana untuk pembiayaan SPMI
13. Kesulitan penentuan instrumen keberhasilan pelaksanaan SPMI
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpualan
Penyusunan rencana pemenuhan mutu pendidikan yang efektif merupakan
langkah krusial dalam memastikan kualitas pendidikan yang berkualitas dan
berkelanjutan. Proses ini melibatkan identifikasi tujuan, analisis SWOT,
penetapan sasaran SMART, perumusan strategi, dan implementasi yang
melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak terkait.
9
DAFTAR PUSTAKA
UNESCO. (2017). Education 2030: Incheon Declaration and Framework for Action
for the Implementation of Sustainable Development Goal 4. Paris:
UNESCO.
Hedwig dan Polla, 2006, Model Sistem Penjaminan Mutu Proses Penerapannya di
Perguruan Tinggi
10