Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahnya,orang
tua kami, serta dosen mata kuliah dasar-dasar menejemen pendidikan kami berkat
bimbingannya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan tepat
waktu.
Di tengah-tengah tumpukan tugas yang sangat banyak menurut kami para
mahasiswa baru Unesa, tetapi kami masih bisa menyelesaikannya sebagaimana mestinya.
Karena ini adalah kewajiban yang harus kami penuhi selama mengenyam pendidikan di
bangku perkuliahan.
Meskipun makalah ini telah kami susun dengan sebaik-baiknya, tentu masih
banyak kekurangan yang terkandung didalamnya. Dengan rendah hati kami mohon maaf
dan dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Penulis
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sektor sangat menentukan kualitas suatu bangsa.
Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa, keberhasilan pendidikan
juga secara otomatis membawa keberhasilan sebuah bangsa. Pada dunia pendidikan,
hendaknya memperhatikan unsur pendidikan, yang diantaranya: peserta didik, pendidik,
software, manajemen, sarana dan prasarana dan stake holder. Aset yang diperlukan dalam
pendidikan adalah sumber daya manusia yang bekualitas. Sumber daya yang berkualitas
dapat berupa dari siswa, masyarakat, maupun dari pendidik.
Pelaksanaan suatu pendidikan mempunyai fungsi, antara lain: inisiasi, inovasi, dan
konservasi. Inisiasi merupakan fungsi pendidikan untuk memulai suatu perubahan.
Inovasi merupakan wahana untuk mencapai perubahan. Konservasi berfungsi untuk
menjaga nilai-nilai dasar. Oleh sebab itu, untuk memperbaiki kehidupan suatu bangsa,
harus dimulai penataan dari segala aspek dalam pendidikan. Salah satu aspek yang
dimaksud adalah manajemen pendidikan.
Tujuan dari pendidikan yang diharapkan adalah menciptakan out come pendidikan yang
berkualitas sesuai dengan harapan dari berbagai pihak. Dalam hal ini, manajemen
pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Manajemen yang bagus dalam
dunia pendidikan di Indonesia sangat diharapkan oleh seluruh warga Indonesia.
Manajemen pendidikan yang bagus dapat diciptakan dan dapat dilaksanakan oleh
manajer pendidikan yang berkualitas. Manajer dalam dunia pendidikan salah satunya
adalah guru. Tugas guru selain mengajar, juga menjadi seorang manajer pendidikan.
Seorang guru harus dapat merencanakan manajemen yang baik. Manajer pendidikan yang
bagus adalah seseorang yang mau merencanakan manajemen pendidikan dimasa yang
akan datang.
Kenyataan yang ada sekarang adalah masih buruknya manajemen pendidikan yang ada.
Buruknya manajemen pendidikan disebabkan oleh berbagai faktor. Para manajer
pendidikan tidak mau merencanakan manajemen dimasa yang akan datang. Para manajer
pendidikan hanya masih berorientasi pada acuan manajemen lama. Masih jarang sekali
yang ingin merencanakan sesuatu yang baru. Hal ini dikarenakan para manajer
pendidikan tidak mau mengambil resiko pada dirinya dan pada pendidikan. Dengan
adanya pandangan yang selalu kebelakang maka manajemen tidak akan maju, tapi malah
mengalami kemunduran. Salah satu faktor utamanya adalah manajemen yang kurang siap
menghadapi masa depan. Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan suatu
manajemen pendidikan dimasa depan, guna mendapatkan hasil pendidikan yang
diharapkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
b. Lingkup Standar
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa PT dapat memilih dan
menetapkan sendiri standar mutu pendidikan perguruan tinggi untuk setiap
kegiatannya. Pemilihan dan penetapan standar itu meliputi sejumlah aspek yang
disebut butir mutu. Dikenal beberapa lingkup standar yang dapat dirujuk oleh PT,
seperti SNP, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Badan
Akreditasi Nasional (BAN) maupun ASEAN University Network Quality
Assurance (AUN-QA). Secara umum, lingkup-lingkup standar tersebut tidak
banyak berbeda satu dengan lainnya karena masih mencangkul aspek-aspek
kegiatan pendidikan.
c. Evaluasi Diri
Evaluasi diri merupakan evaluasi internal pada perguruan tinggi dan program
studi adalah langkah pertama yang hasilnya dapat digunakan untuk berbagai
maksud. Hasil evaluasi diri itu dapat digunakan untuk memutakhirkan data dasar
perguruan tinggi dan program studi dalam bentuk yang komprehensif,
perencanaan dan perbaikan program studi secara berkesinambungan, penjaminan
mutu internal perguruan tinggi dan program studinya, dan untuk mempersiapkan
evaluasi eksternal atau akreditasi.
Kompetensi pedagogik;
Kompetensi kepribadian;
Kompetensi sosial.
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat
pada gaji,
Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
2. Ada empat masalah pokok pendidikan yang telah menjdi kesepakatan nasional
yang perlu diprioritaskan penanggulangannya. Masalah yang dimaksud yaitu:
a) Masalah Pemerataan Pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk
memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi
pemabangunan sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan.
Khusus untuk pendidikan formal atau pendidikan persekolahan yang berjenjang dan
tiap-tiap jenjang memilki fungsinya masing-masing maupun kebijaksanaan
memperoleh kesempatan pendidikan pada tiap jenjang itu diatur dengan
memperhitungkan faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif serta relevansi yang selalu
ditentukan proyeksikan secara terus menerus dengan seksama.
Khusus melalui jalur pendidikan luar sekolah usaha pemerataan pendidikan
mengalami perkembangan pesat. Ada dua faktor yang menunjang yaitu
perkembangan iptek yang menawarkan berbagai macam alternatif, dan dianutnya
konsep pendidikan sepanjang hidup yang menawarkan berbagai macam alternatif, dan
dianutnya konsep pendidikan sepanjang hidup yang tidak membatasi pendidikan
hanya sampai pada usia tertentu dan tidak terbatas hanya pada penyediaan sekolah.
b) Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan sore).
Sehubungan dengan itu yang perlu digalakkan, utamanya untuk pendidikan dasar ialah
membangkitkan kemauan belajar bagi masyarakat yang kurang mampu agar mau
menyekolahkan anaknya.
Sistem pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru) atau inpact sistem,
sistem tersebut dirintis di solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi.
c) SMP terbuka
Upaya pemecahan masalah masalah mutu pendidikan dalam garis besarnya meliputi hal-
hal yang bersifat sebagai fisik dan lunak, personalia, dan manajemen. Sebagai berikut:
a) Seleksi yanglebih rasional terhadap masukan mentah, khususnay untuk Slta dan PT.
c) Penyempurnaaan kurikulum
belajar
3. Psikologi
Lulusan fakultas satu ini diharapkan mampu menelaah setiap fenomena fenomena
tertentu dengan kacamata psikis, atau kondisi psikis yang ada. Maka dari itu
fakultas ini tentu berkiblat pada ilmu psikologi dan korelasi dengan tindakan
maupun fenomena setelahnya. Muatan yang diberikan tentu seputar ilmu ilmu
psikologi, kejiwaan, hubungan psikis dengan pengambilan keputusan dan lain
sebagainya.
4. Bimbingan Konseling
Bimbingan Konseling memiliki bidang penanggulangan permasalahan
permasalahan hambatan belajar. Tentu muatan yang akan diberikan diharap akan
meningkatkan keahlian-keahlian dalam penyampaian, motivating, dan ilmu-ilmu
tentang kondisi psikis dengan hambatan belajar.
6. Management Pendidikan
Manajemen pendidikan memerlukan keahlian akan seni merencanakan sebuah
kegiatan maupun aktivitas pendidikan. Maka muatan yang harus dititikberatkan
adalah keahlian merencanakan kegiatan pendidikan. Tidak hanya itu tentu tenaga
pendidik yang dibutuhkan bukan hanya sekedar tenaga pendidik yang khusus.
Serta pemberian bobot tiap tiap mata kuliah yang harus didasarkan pada
kemampuan yang diharapkan untuk menguasai keahlian merencanakan.
7. Teknologi Pendidikan
Teknologi Pendidikan merupakan fakukltas yang diharapkan dapat memberikan
tenaga ahli yang akan men-support jalannya pendidikan. Maka muatan yang
diberikan haruslah didasarkan dengan visinya yang mencetak insan yang mampu
menguasai teknologi dan dimanfaatkan pada kegiatan kegiatan pendidikan. Juga
pembaruan teknologi yang harus terus mengikuti perkembangan guna mencapai
tujuan yang sesuai sebagai lulusan yang mampu memberi kontribusi dimasa yang
akan datang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa
proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam
organisasi pendidikan yang dilakukan dengan usaha bersama secara efektif dan efisien.,
untuk mendayagunakan semua sumber dan potensi yang ada demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:
1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan bermakna (Pakemb)
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya
kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer)
4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi
pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen
pendidikan)
6. Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan oleh
manajemennya
7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
8. Meningkatkan citra positif pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Mahmud, marzuki. 2012. Manajemen Mutu Perguruan Tinggi. Depok: RajaGrafindo
Persada
11Mahmud Yunus, Terjemah Al-Qur’an Al-Karim, (Bandung : Al-Ma’arif, 1984), h. 493
12 Mujamil Qomar, Op. Cit., h. 251
http://www.sarjanaku.com/2011/09/mutu-pendidikan-pengertian.html
http://mr.mung.web.id/2015/04/8-standar-nasional-pendidikan-menurut.html
http://blogterpercayaku.blogspot.co.id/2015/03/masalah-masalah-pendidikan-di-
indonesia.html