Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN UAS

Nama : SAEFUL BAHRI


NIM : 172170001
Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan : Teknik Otomotif
Program : Transfer
Mata kuliah : Manajemen Pendidikan
Jumlah SKS : 2 SKS
Sem. / Kls : Transfer
Dosen pengampu : Arif Susanto,M.Pd

1. Tujuan penerapan manajenen berbasis sekolah diindonesia


a. Memperkenan-kan orang-orang yang kompeten di sekolah untuk mengambil
keputusan yang akan dapat meningkatkan pembelajaran
b. Memberikan kesempatan kepada komunitas sekolah (guru, staf sekolah, orang tua
dan masyarakat) dalam keterlibatan mengambil keputusan kunci (prioritas)
c. Memfokuskan akuntabilitas pada keputusan;
d. mengarahkan pada kreativitas dan fleksibilitas yang lebih besar dalam mendesain
program sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa
e. Mengatur ulang sumber daya untuk mendukung tujuan yang dikembangkan di
sekolah
f. Mengarahkan pada penganggaran yang realistik yang mendorong orang tua dan
guru semakin menyadari akan status keuangan sekolah, batasan pembelanjaan
dan biaya dari setiap program
g. Meningkatkan moral para guru dan memelihara kepemimpinan baru pada setiap
tingkat
h. Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan fleksibilitas komunikasi di antara
komunitas sekolah.

Permasalahan implementasi manajenen berbasis sekolah diSMK


a. Konsep MBS belum dipahami oleh para pemangku kepentingan
b. pelaksanaan pembelajaran (kegiatan pendahuluan, pembelajaran inti dan penutup)
c. penilaian pembelajaran (pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian, dan
tindak lanjut hasil penilaian)
d. pemilihan pendekatan saintifik dan strategi PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan);

2. Maksud penjabaran visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah dalam pelaksanaan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

a. Visi

Visi merupakan kondisi yang diharapkan / diinginkan dan diimpikan dalam jangka
panjang itu, kalau dirumuskan secara singkat dan menyeluruh. Keadaan yang
diinginkan tersebut hendaklah ada kaitannya dengan idealisme dan mutu
pendidikan . Idealisme disini dapat berkaitan dengan kebangsaan, kemanusiaan,
keadilan, keluhuran budi pekerti, ataupun kualitas pendidikan sebagaimana telah
didefinisikan sebelumnya. Contoh: Mengembangkan sikap, IPTEK, dan
keterampilan yang berwawasan lingkungan berdasarkan keimanan dan
ketakwaan”

b. Misi

Misi merupakan jabaran dan visi atau merupakan komponenkomponen pokok


yang harus direalisasikan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Dengan kata
lain, misi merupakan tugas-tugas pokok yang harus dilakukan untuk mewujudkan
visi. Contoh: terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif,
terwujudnya proses pembelajaran yrng efektif dan efisien, terwujudnya lulusan
yang cerdas dan kompetitif

c. Tujuan

Tujuan merupakan tahapan antara, atau tonggak tonggak penting antara titik
berangkat (kondisi awal) dan titik tiba tujuan akhir yang rumusannya tertuang
dalam dalam bentuk visi-misi. Tujuan-tujuan antara ini sebagai tujuan jangka
menengah kalau tiba saatnya berakhir (tahun yang ditetapkan ) akan disusul
dengan tujuan berikutnya, sedangkan visi dan misi (relatif/pada umumnya)masih
tetap.Tujuan (jangka menengah), dipenggal-penggal menjadi tujuan tahunan yang
biasa disebut target/sasaran, dalam formulasi yang jelas baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Tujuan-tujuan jangka pendek (1 tahun) inilah yang rincian
persiapannya dalam bentuk perencanaan. Contoh: terwujudnya pengembangan
kurikulum yang adaptif dan proaktif ,terwujudnya proses pembelajaran yang
efektif dan efisien a. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan b. Menghasilkan model/ strategi pembelajaran yang
bervariasi dalam rangka meningkatkan mutu layanan pembelajaran bagi siswa
(PAIKEM) ,terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif

d. SasaranSekolah

sasaran merupakan arah atau keadaan yang akan diupayakan untuk dicapai
sekolah/madrasah dalam kurun waktu sedang dan pendek. Contoh: aspek
peningkatan Organisasi sekolah dan Komite sekolah, aspek pengembangan
Kurikulum dan sistem pengujian, aspek pembinaan lingkungan hidup dan anti
korupsi, aspek Pembinaan Pembelajaran PAIKEM dan Penggunanaan
Multimedia, aspek peningkatan kesejahteraan.

3. Implementasi strategi inti pengelolaan mutu lembaga pendidikan adalah

a. Proses peningkatan mutu ( Quality Improvement ) adalah mengidentifikasi


indikator mutu dalam pelayanan, memonitor indikator tersebut dan mengukur
hasil dari indikator mutu tersebut yang tentunya mengarah pada outcome, serta
selalu berfokus dalam rangka peningkatan proses, sehinga tingkat mutu dari hasil
yang dicapai akan meningkat. Tentunya upayapeningkatan mutu ( Quality
Improvement ) dilakukan dengan terlebih dahulu diawali dari jaminan mutu
(quality assurance), kemudian mengarah pada peningkatan mutu yang proaktif.
Hal penting yang menjadi sebuah catatan adalah mutu yang rendah masih dapat
kita tingkatkan bila kita berkehendak untuk melakukannya dengan melakukan
peningkatan mutu ( quality improvement ). Pelaksanaan quality improvement
dilakukan dengan mengaplikasikan Program Kaizen Teian, yang tidak hanya
berguna bagi perusahaan Manufacture saja, tetapi sudah dirasakan manfaatnya di
banyak perusahaan non manufacture. Contohnya banyak diaplikasikan di
perusahaan jepang seperti di Toyota Astra. Kaizen merupakan Quality
improvement method yang dalam implementasinya tentunya sangat berbeda
tergantung jenis industrinya. Biasanya hal ini banyak dilaksanakan secara internal
antar department di suatu company bahkan dilombakan setiap tahunnya utk
memotivasi semangat improvement tsb
b. Penjaminan Mutu (Quality assurance) adalah proses penetapan dan pemenuhan
standar mutu pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga
stakeholders memperoleh kepuasan. Contoh Quality management system (sistem
manajemen mutu) adalah suatu sistem manajemen untuk mengarahkan dan
mengendalikan suatu organisasi/institusi dalam penetapan kebijakan, sasaran,
rencana dan proses/prosedur mutu serta pencapaiannya secara berkelanjutan
(continous improvement). Sistem manajemen mutu adalah suatu sistem
manajemen yang menjamin kesesuaian antara proses dengan output yang
dihasilkan yang akan memberikan kepuasan stake holders.

4. Peranan kepala sekolah sebagai:


a. Leader
Kepala sekolah adalah pemimpin bagi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Sebagai leader, kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah adalah :
Pertama, kemampuan membangun visi, misi, dan strategi lembaga. Visi adalah
pandangan ke depan lembaga pendidikan itu mau dibawa kearah mana. Misi
adalah alasan mengapa lembaga tersebut ada, biasanya berdasar pada nilai-nilai
tertentu yang melekat dalam organisasi. Sedangkan strategi adalah bagaimana
kepala sekolah mampu mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam upaya
mencapai visi dan misi yang telah ditentukan tersebut KarenaVisi kepala sekolah
akan sangat menentukan kearah mana lembaga pendidikan itu dibawa. Kepala
sekolah yang tidak mempunyai visi jauh ke depan hanya akan bertugas sesuai
dengan rutinitas dan tugas sehari-harinya tanpa tahu kemajuan apa yang harus ia
capai dalam kurun waktu tertentu. Kiranya, visi ini harus dibangun terlebih dahulu
agar tercipta jalan dan panduan perjalanan lembaga ke depan.
b. Manajer
Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat kompetensi dan
ketrampilan utama dalam menajerial organisasi, yaitu ketrampilan membuat
perencanaan, keterampilan mengorganisasi sumberdaya, keterampilan
melaksanakan kegiatan, dan keterampilan melakukan pengendalian dan evaluasi
karena peran dan fungsi kepala sekolah makin penting di masa sekarang dan masa
mendatang. Di tengah budaya Indonesia yang sangat menghargai pimpinan,
kamampuan kepala sekolah dalam mengelola lembaga pendidikan secara
professional mempunyai peran yang sangat penting bagi kamajuan lembaga
pendidikan tersebut secara keseluruhan
Berdasarkan uraian diatas maka fungsi kepala sekolah dapat di kelompokan sebagai
berikut:
a. Kepala sekolah sebagai pemimpin
 Educator yaitu Kemampuan kepala sekolah membim bing pendidik dan
tenaga kependidi kan, siswa, perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat
memberi contoh mengajar yang baik.
 Supervisor
 Leader
 Inovator
 Motivator
b. Kepala sekolah Sebagai Menejer
 Manajer
 Administrator

5. Konsep pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


a. Visi dan Misi
Visi dan Misi sekolah harus dirumuskan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
dunia kerja dan dunia industri.
b. Kurikulumnya
Kurikulum yang digunakan dalam sekolah seharusnya adalah kurikulum yang
berbasis industri. Dimana kurikulum di buat dan disusun tidak hanya oleh pihak
sekolah tetapi juga melibatkan dunia kerja dan dunia industri yang berkaitan. Serta
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
c. Manajemen kepala sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah yaitu prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Tranparansi yang dimaksudkan disini adalah adanya kemudahan akses bagi
semua stake holder dan publik untuk memperoleh informasi yang berkaitan
dengan penyelenggaraan sekolah mulai dari Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan
laporan pelaksanaannya, informasi tentang perkembangan kemajuan belajar
peserta didik dan sebagainya. Sedangkan akuntabilitas dimaksudkan bahwa semua
rencana kerja dan pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan kepada semua
stakeholder.
d. Penyelengaraan kegiatan belajar mengajar
Penyelengaraan kegiatan belajar mengajar itu harus berjalan dengan efektif.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru agar pelaksanaan proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif yaitu menguasai kurikulum dan perangkat
penjabarannya, penguasaan metode dan teknik penilaian, komitmen terhadap
tugas, disiplin kerja
e. Fasilitaspendukung yaitu saran dan prasarannya
Kegiatan pembelajaran praktek sangat erat kaitanya dengan sarana prasarana
pendidikan. Selain guru sebagai pembimbing, sarana prasarana pendidikan untuk
menunjang dan sebagai alat dan tempat untuk proses pembelajaran. Tanpa adanya
sarana prasarana pendidikan yang memadai, SMK akan sulit untuk menjalankan
kegiatan belajar mengajarnya. Tentu akan berpengaruh terhadap kecerdasan
akademik siswa, sebab SMK merupakan jenjang tingkat pendidikan yang sangat
membutuhkan sarana prasarana pendidikan dengan manajemen yang baik untuk
proses pembelajarannya.
f. Pelaksanaan praktek kerja industri
Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah manajemen prakrin terpadu di
SMK yang dirancang dengan mengaitkan program pembelajaran di sekolah
dengan program pelatihan di industri. Pelaksanaan manajemen prakrin terpadu
mengharuskan SMK bersama industri membicarakan bagian dari kurikulum yang
diajarkan di sekolah dan bagian untuk pelatihan di industri. Guru-guru harus
mempunyai pengalaman industri sehingga dapat memberikan contoh bekerja
untuk menghasilkan produk seperti yang dikehendaki industri. Instruktur di
industri juga harus memiliki pengetahuan kependidikan guna pembimbingan
siswa dan evaluasinya.
g. Pemberdayaan unit produksi
Penyelenggaraan SMK berstandar nasional maupun internasional disebutkan
bahwa unit produksi SMK sejak awal diharapkan menjadi salah satu alternatif dan
pendekatan melahirkan dunia usaha di lingkungan SMK, dengan Pelaksanaan Unit
Produksi pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri memberdayakan seluruh aset
dan potensi yang dimiliki SMK. Profil unit produksi SMK meliputi: (1) struktur
organisasi: adanya struktur organisasi yang terintegrasi dengan struktur organisasi
sekolah; (2)sumber permodalan: sistem permodalan melibatkan warga
sekolah/stake holdertermasuk siswa; (3) program: perencanaan kegiatan unit
produksi
h. Pemasaran lulusanya agar terserap pada dunia kerja
Kerjasama antara sekolah dengan industri sangat diperlukan terkait dengan
perkembangan teknologi yang terjadi di industri sangat pesat sehingga sekolah
akan jauh tertinggal jika tidak menjalin kerjasama dengan industri sebab pihak
sekolah tidak mungkin menyediakan semua peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan industri dalam proses pembelajaran di sekolah. Di samping itu,
kerjasama dengan industri juga akan membantu pihak sekolah dalam menyalurkan
lulusannya sebab pihak industri telah mengetahui sejauh mana kompetensi yang
dimiliki para lulusan dari sekolah yang telah menjalin kerjasama dengan industri
yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai