Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN BERBASIS MUTU

(Tugas Resume Buku MK Strategi Pembelajaran Fisika)

Oleh :

Ruslan Ahmad
(0743022047)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2009
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Pendidikan Berbasis Mutu

Penulis : Jerome S. Arcaro

Penerjemah : Yosal Iriantara

Penyunting : Kamdani

Cetakan : cetakanIV,agustus 2007

Penerbit : PUSTAKA BELAJAR celeban Timur UH III/548

Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sekarang ini, mutu menjadi satu-satunya hal yang sangat penting dalam
pendidikan, bisnis dan pemerintahan. Kita semua mengakui, saat ini memang ada
masalah dalam system pendidikan lulusan SMTA atau perguruan tinggi tidak siap
memenugi kebutuhan masyarakat. Masalah ini berakibat bagi masyarakat. Para
siswa yang tidak siapjadi warga negara yang bartanggung jawab dan produktif itu,
akhirnya hanya jadi beban masyarakat. Para siswa itu adalah produk system
pendidikan yang terfokus pada mutu, yang akhirnya hanya memberatkan anggaran
kesejahteraan social saja. Adanya lulusan lembaga pendidikan yang seperti itu
berdampak pula pada system peradilan criminal, lantaran mereka tak dipersiapkan
untuk memenuhi kebutuhan generasi mendatang, dan lebih parh lagi, akhirnya
mereka menjadi warga negara yang mers terasingkan dari masyarakatnya.

2. Tujuan
1) Supaya pembaca bisa lebih memahami kekurangan dan kelebihan buku ini.
2) Sebagai pengganti ujian semester mata kuliah SPF(Strategi Pembelajaran
Fisika)
BAB II
KEPEMIMPINAN

Pemimpin mutu adalah orang yang mengukur keberhasilannya dengan


keberhasilan individu-individu di dalam organisasi. Dewan sekolah, pengawas
dan administrator berferan dalam memfokuskan dan memberi arahan pada
wilayah dan sekolah. Merekalah yang memiliki visi masa depan, dan
berkemampuan mengajak para guru dan staf untuk mau menerima visi itu sebagai
miliknya. Ini mengacu pada konsep tanggung jawab bersama. Para guru
memiliki komitmen untuk mewujudkan visi tersebut.

Pemimpin mutu dalam pendidikan memiliki kemampuan untuk menggambarkan


visi dari para stafnya diwilayah atau sekolah tersebut dan mengilhami para staf
untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mewujudkan visi
tersebut. Dengan memperluas cakupan definisi pertama kita tadi, ini disebut
konsep tanggung jawab bersama dan pemberdayaan. Dewan sekolah dan
administrator tidak suka dengan kata “pemberdayaan”. Pemberdayaan tidaklah
berarti tiap orang akan jadi kreatif dan berbuat apa saja yang di inginkannya. Tapi
pemberdayaan berarti, orang didorong untuk terbuka, kreatif dan inovatif dalam
menemukan cara kerja baru untuk mencapai visinya. Tanggung jawab bersama
dan pemberdayaan berarti bahwa orang didorong untuk terbuka, kreatif dan
inovatif untuk menemukan cara baru dalam bekerja di dalam system yang
memungkinkan setiap orang mencapai visi dalam keseluruhan system. Devinisi
ini mengakui adanya interdependensi antara orang dan fungsi. Pemimpin mutu
yang mencerahkan dan mendorong para stafnya untuk mencapai tujuan utama
dalam organisasi----- perbaikan mutu berkelanjutan.
BAB III
PENGHARGAAN MUTU NASIONAL MALCOLM BALDRIGE
UNTUK PENDIDIKAN

Penghargaan mutu nasional Malcolm baldrige merupakan penghargaan tahunan


yang diakui perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang unggul dalam
manajemen mutu dan pencapaian mutu. Pada bulan pebruari 1993, menteri
perdagangan Ronald Brown mengumumkan bahwa penghargaan mutu Malcolm
Baldrige diperluas cakupan kategorinya hingga mencakup juga bidang
pendidikan. Criteria penghargaan didasarkan atas nilai-nilai inti dan konsep :
• Kualitas yang diarahkan kostumer
• Kepemimpinan
• Perbaikan berkelanjutan
• Partisipasi total
• Cepat tanggap
• Rancangan dan pemeliharaan mutu
• Pandangan jangka panjang
• Manajemen berdasarkan fakta
• Perkembangan kemitraan
• Tanggung jawab komunitas

KRITERIA PENGHARGAAN
Mutu yang diarahkan kostumer
Merupakan konsep strategis dalam pendidikan. Nilai inti didasarkan pada
keyakinan bahwa mutu pendidikan akan bertambah baik begitu siswa dipandang
lebih bertanggung jawab atas nilai pendidikan.

Kepemimpinan
Dengan keterlibatan personal dalam kegiatan mutu pendidikan, dan pengakuan
staf atas pencapaian mutu, anggota dewan sekolah dan administrator memerankan
diri sebagai model yang memperkuat nilai-nilai dan mendorong kepemimpinan
pada setiap tingkatan.

Perbaikan Berkelanjutan
Proses perbaikan berkelanjutan mesti masukan siklus regular yakni perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

Partisipasi Total
Menyesuaikan diri dengan tujuan kinerja dan mutu wilayah merupakan tanggung
jawab setiap orang. System penghargaan dan pengakuan mesti berpegang teguh
pada partisipasi penuh dalam mencapai tujuan mutu wilayah.

Cepat Tanggap
Cepat tanggap pada kostumer merupakan cirri mutu yang utama. Proses
pendidikan harus dirancang untuk memenuhi baik mutu maupun respon terhadap
tujuan.

Rancangan dan Pemiliharaan Mutu


Rancangan mutu unggulan akan mengurangi pemborosan, permasalahan dan
biaya-biaya yang terkait. Sejalan dengan tema rancangan dan pemeliharaan mutu,
perbaikan berkelanjutan dan langkah korektif menekankan intervensi lapis atas
manajemen pada tahap awal dalam siklus pendidikan.

Pandangan Jangka Panjang


Pencapaian mutu menuntut adanya orientasi ke depan dan komitmen
jangka panjang staf, siswa, warga masyarakat dan pemasok. Salah satu bagian
pokok komitmen jangka panjang adalah peninjauan dan penilaian berkala atas
kemajuan relative rencana jangka panjang.

Manajemen Berdasarkan Fakta


Untuk memenuhi mutu dan tujuan kinerja yang diminta dari sekolah wilayah,
proses manajemen didasarkan pada informasi,data analisa yang terpercaya.
Indikator kinerja adalah karakteristik terukur proses dan prosedur pendidikan
yang digunakan sebuah wilayah untuk memberikan layanan pada siswa.
Pengembangan Kemitraan
Sekolah hendaknya berupaya mengembangkan kemitraan internal dan eksternal
yang melayani kepentingan bersama dan kepentingan komunitas yang lebih besar.

Tanggung Jawab Komunitas


Sasaran mutu untuk pendidikan hendaknya merefleksikan bidang tanggung jawab
dan kewarganegaraan komunitas. Hal ini mencakup etika dalam pendidikan,
dukungan terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat, dukungan pada
keselamatan lingkunga, dan berbagai informasi yang berkaitan dengan mutu
bisnis, sekolah dan badan-badan pemerintah dalam lingkungan Negara bagian
dengan komunitas.

Kerangka Kerja Kriteria


Karangka kerja criteria mencakup empat elemen dasar : pendorong, system,
ukkuran kemajuan, dan tujuan.

MENGAPA SEKOLAH PERLU MENERAPKAN PROSES ASSESMENT


PENGHARGAAN MUTU NASIONAL MALCOLM BALDRIGE?

Definisi assessment adalah:


• Memastikan bahwa apa yang diandalkan terjadi bisa terwujud.
• Memastikan bahwa segala hal yang kita lakukan memiliki nilai tambah.
• Memastikan bahwa apa yang kita lakukan bernilai bagi kostumer.
• Memastikan bahwa kita bekerja efisien.
• Memastikan bahwa kita secara konstan berupaya untuk memperbaiki output
kita.
• Memastikan bahwa kita tidak pernah menghindari perubahan.

Apa yang perlu di assasment?


• Kita perlu menetapkan apakah yang kita lakukan itu:
• Memenuhi kebutuhan siswa.
• Memenuhi kebutuhan komunitas.
• Memenuhi kebutuhan staf.
Apa manfaatnya?
• Membentuk budaya dalam bidang pendidikan yang terfolkus pada pemenuhan
kebutuhan siswa.
• Staf yang dilibatkan diberi informasi dan dimotivasi untuk secara terus
menerus melakukan perbaikan mutu pada setiap proses pendidikan.
• Mengembangkan kerjasama pada setiap tingkatan.
• Menciptakan pembelajaran yang lebih baik dang lingkungan kerja yang lebih
baik bagi setiap orang.
• Memperbaiki efisiensi dan produktivitas oleh setiap orang.
• Memperbaiki output siswa dan administrative.
• Tim kerja yang efektif dan dibuat semua stakebolder.
• Perbaikan dalam pendidikan yang diakui oleh komunitas, staf dan siswa.

Terpenuhi criteria penghargaan mutu nasional Malcolm Baldrige memungkinkan


sekolah memenuhi tujuan-tujuan strategisnya.
BAB IV
MMT DALAM PENDIDIKAN

Model-model Sekolah Bermutu Terpadu

sekolah bermutu terpadu didasari kenyataanbahwa tiapa orang yang terlibat dalam
proses pendidikan memimiliki kemiripan keyakinan nilai-nilai. Kebanyakan
professional pendidikan masuk dunia pendidikan karena ingin memberikan
sumbangan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

KARAKTERISTIK SEKOLAH BERMUTU TERPADU

Pada dasarnya sekolah bermutu memiliki 5 karakteristik yang didefinisikan


seperti pilar mutu yang digambarkan dalam ilustrasi berikut ini.
• Fokus Pada Kostumer
Kostumer internal adalah orang tua, siswa, guru, administrator,staf dan
dewan sekolah yang berada di dalam system pendidikan. Kostumer
eksternal adalah masyarakat, perusahaan, keluarga, militer dan perguruan
tinggi yang berada di luar organisasi, namun manfaat output proses
pendidikan.
• Keterlibatan Total
• Pengukuran
• Komitmen
• Perbaikan berkelanjutan

MENGAPA MUTU MENUNJANG PROSES PERBAIKAN SEKOLAH

Proses mutu memperkaya model perbaikan sekolah dengan memberikan pada


professional pendidikan perangkat dan teknik yang diperlukan untuk mencapai
sasaran yang di butuhkan. Mutu memfokuskan pada penggunaan data untuk
mengefektifkan perubahan. Evaluasi dan penilaian merupakan komponen pokok
dalam kedua model tersebut. Mutu memberikan kapada kita perangkat untuk
mengelola perubahan. Kedua model mengupayakan terbentuknya budaya
organisasi secara wajar.

INKLUSI

Pondasi mutu adalah penghormatan – hormat pada diri sendiri sebagai


professional dan hormat pada semua anak di kelas. Anda tidak bisa pura-pura
hormat karena hormat itu datnangnya dari batin.
• Perubahan Pribadi
• Sikap pribadi
Pengetahuan : daya ingat atas fakta dasra mengenai satu topic
Pemahaman : memahami fakta topik
Aplikasi : memahami fakra untuk memcahkan masalah atau
memanfaatkan faktan denga cara yang baru.
Analisa : menguji keterkaitan antara satu fakta dengan fakta yang lainnya
atau dalam relasinya dengan masalah yang berbeda atau lebih besar
Sintesis : membuat gagasan atau produk baru yang orisinal yang didasari
dengan pemahaman atas fakta.
Evaluasi : menguji nilai informasi, gagasan atau produk.

KETERLIBATAN ORANG TUA

Para orang tua dan komunitas tidak dapat mengabaikan dalam artian negative apa
yang terjadi di ruang kelas. Surat yang dikirim pada awal tahun ajaran baru dapat
membantu membangun komunikasi.
BAB V
MUTU

Mutu adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang


dihasilkan. Mutu bukanlah benda magis atau sesuatu yang rumit. Mutu didasarkan
akal sehat.

PRINSIP-PRINSIP MUTU

Mutu merupakan topic penting dalam diskusi tentang pendidikan sekarang ini.
Dalam diskusi tersebut boleh jadi muncul gagasan berbeda mengenai mutu
sebanyak jumlah sekolah yang ada. Mutu menciptakan lingkungan bagi pendidik,
orang tua, pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka bisnis untuk
bekerja bersama guna memberikan kepada siswa sumber-sumber daya yang
dibutuhkan untuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik sekarang
dan masa depan.

Berbagai fase mutu dirumuskan sebagai berikut :


• Regresi : orang menolak menerima konsep mutu dan kostumer.
• Skeptesisme : orang menerima konsep mutu dan kostumer namun perlu
diyakinkan bisa tidaknya ditetapkan dalam pendidikan.
• Kontrol : ini merupakan tahap berbahayan. Orang dalam tahap ini mencoba
untuk menerima cara lain dalam melaksanakan pekerjaan. Namun mereka
merasakan kehilangan control atas lingkungannya.
• Kesadaran : orang mendukung konsep mutu. Mereka ingin mengambil
bagian dalam transformasi mutu.
• Integrasi : ini merupakan tahap menyenangkan. Kelompok ini didorong oleh
mutu. Segala hal yang di kerjakan dengan pendekatan mutu.
• Sinergi : pada tahap ini, pemasok, prosedur dan kostumer menjadi satu,
menreka menjadi sebuah tim.

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MUTU DR. W. EDARD DEMING


DALAM PENDIDIKAN

• Menciptakan Konsistensi Tujuan.


Tujuannya untuk memperbaiki layanan dan siswa, dimaksudkan untuk
menjadikan sekolah sebagai sekolah yang kompetifdan berkelas dunia
• Mengadopsi Filosofi Mutu Total.
Pendidikan berada dalam lingkungan yang benar-benar kompetif dan hal
tersebut dipandang sebagai salah satu alas an mengapa amerika kalah dalam
keunggulan kompetifnya. System sekolah mestinya menyambut baik
tantangan untuk berkompetisi dalam sebuah perekonomian global.
• Mengurangi Kebutuhan Pengujian.
• Menilai Bisnis Sekolah dengan Cara Baru.
• Memperbaiki Mutu dan Produktivitas serta Mengurangi Biaya.
• Belajar Sepanjang Hayat.
• Kepemimpinan dalam Pendidikan.
• Mengeliminasi Rasa Takut.
• Mengeliminasi Hambatan Keberhasilan.
• Menciptakan Budaya Mutu.
• Perbaikan Proses.
• Membantu Siswa Berhasil.
• Komitmen.
• Tanggung Jawab.
BAB VI
CONTOH SEKOLAH MUTU

Wilayah Bay-Arenac Intermediate School berlokasi di Bay City, Michigan. Dan


Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Region 3 berlokasi di Lincoln Maine.
Sekolah membeikan pelatihan kejujuran dan teknik di 5 sekolah di wilayah
itu.sekolah tersebut memulai perjalanan mutunya pada tahun 1992. komunitas
yang dilayani sekolah itu adalah komunitas yang kehidupannya bergantung pada
pabrik kertas didaerah itu.
BAB VII
MENGORGANISASIKAN MUTU

Fase mengorganisasikan mutu difokuskan pada struktur organisasi yang harus


dikembangkan sekolah demi keberhasilan tim proyek menerapkan focus mutu.
1. Menetapkan Syarat Keberhasilan
2. Presentasi Pada Dewan Sekolah
3. Komite Pengarah Mutu
• Fasilitator
• Ketua Tim
• Sekretaris Tim
4. Pedoman Pertemuan Komite Pengarah Mutu
• Tempat Pertemuan
• Menghadiri Pertemuan
• Ketetapan dan Perhatian
• Agenda dan Notulasi
• Peran dan Tanggung Jawab
• Penilaian Keterampilan Tim
• Kebutuhan Sumber Daya
• Jadwal Proyek
• Komunikasi
BAB VIII
MEMBENTUK SATUAN-SATUAN TUGAS MUTU

Satuan tugas merupakan sebuah tim yang dibentuk untuk memecahkan masalah
yang sulit dipecahkan seorang pekerja supervisornya dalam batas waktu normal
kegiatan bisnis. Ada dua tipe saruan tugas mutu : satuan tugas lintas fungsional
dan satuan tugas departemental. Satuan tugas lintas fungsi biasanya dibentuk oleh
komita pengaruh mutu untuk memecahkan masalah tingkat sekolah atau wilayah.
Sedangkan satuan tugas departemental terfokus pada masalah departemental.
BAB IX
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH

Berikut ini adalah ada beberapa macam cara memecahkan masalah untuk
pendidikan yang disebut dengan siklus pemecahan masalah Galileo yang terdiri
dari beberapa langkah yaitu :
1. pengorganisasian mutu
2. perencanaan mutu
3. implementasi mutu
4. monitoring mutu
BAB X
PERANGKAT DAN TEKNIK PEMECAHAN MASALAH

PEMBENTUKAN TIM
Pembentukan tim ini adalah yang konstan, seringkali, sekolah beroperasi atas
dasar manajemen krisis, sehingga memunculkan adanya campur aduk dan
prioritas dalam kegiatan perencanaan.

MENGEMBANGKAN FOKUS KOSTUMER


Memahami kostumer merupakan hal penting dalam proses mutu. Karena itu
penting untuk menegaskan kembali konsep kostumer ini.
Perangkat, Teknik dan Model yang Berguna
• Survai dan wawancara
• Urun-rembug

KEYAKINAN DAN NILAI-NILAI


Keyakinan dan nilai-nilai stakebolder harus diartikulasikan dan consensus harus
dapat dicapai. Meyakini sesuatu dalah satu hal dan memventuk komitmen yang
mengubah keyakinan atau nilai menjadi kenyataan adalah hal lain lagi. Biasanya
proses ini diawali pada bagian administrasi dan staf serta kemudian dibahas oleh
dewan sekolah dan kemudian semua stakebolder.

PERNYATAAN VISI
Ini hanyalah sekedar artikulasi kedalam satu alinea masa depan yang diinginkan
oleh system sekolah yaitu hal yang secara signifikan lebih baik dari sekarang. Visi
ini hendaknya didasarkan pada nilai-nilan dan keyakinan bersama.
MISI
Tujuan pernyataan misi adalah mengartikulasikan cara untuk mencapai visi.

FAKTOR-FAKTOR PENTING KEBERHASILAN


Factor-faktor penting keberhasilan mengidentifikasi target-target penting yang
penting untuk keberhasilan mencapai sebuah sasaran atau misi. Ini difokuskan
pada kegiatan tim pada tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dan objektif merupakan tonggak yang dapat digunakan untuk mengukur
efektivitas tim. Selain itu, tujuan dan sasaran mencerminkan fokum tin memenuhi
permintaan kostumer.
PERNYATAAN MANFAAT MUTU
Pernyataan manfaat mutu merupakan titik masuk lain pada proses perbaikan
mutu. Kostumer dapat dengan mudah menentukan apakah upaya tim berhasil atau
tidak. Ini jelas memberikan umpan balik yang berguna bagi tim sehingga bisa
memastikan keberhasilan tim. Karena itu, pernyataan manfaat mutu harus berkait
erat dengan permintaan kostumer.
BAB XI
PERANGKAT DASAR PEMECAHAN MASALAH

MMT bukanlah perangkat dan teknik. Perangkat teknik MMT hanya membantu
dalam transformasi mutu di sekolah atau wilayah.

Berikut ini merupakan penggambaran penggunaan teknik dan perangkat MMT :

DIAGRAM ARUS : Merupakan sebuah diagram dalam tahapan sebuah proses.


DIAGRAM SEBAB DAN AKIBAT (DIAGRAM SIRIP IKAN) : Diagram ini
membantu menemukan akar penyebab dan akibat di dalam proses system sekolah
atau distrik.
GRAFIK : Merupakan perangkat yang mudah dipergunakan dan mudah pula di
pahami dan memberikan bandingan visual.
BAGAN KONTROL : Digunakan untuk menggambarkan secara grafis variasi
dalam proses yang sedang berjalan.
HISTOGRAM : Merupakan sebuah bagan balok yang menunjukan sebaran atau
dipersi data.
DIAGRAM SEBARAN : Diagram sebaran digunakan untuk mengkaji
kemungkinan relasi diantara satu variable dengan variable lain
DIAGRAM ALUR WAKTU : Merupakan perangkat manajemen proyek yang
baik. Biasanya di pergunakan untuk melacak penugasan dan mengembangkan
tonggak pengukur kemajuan.
ANALISA BIDANG KEKUATAN : analisa bidang kekuatan digunakan untuk
mengidentifikasi factor-faktor penghalang dan pendorong perubahan.
DIAGRAM AFINITAS : adalah diagram yang secara sederhana menggambarkan
proses yang dijalankan dengan membuat hubungan alami satu sama lain.
PEMODELAN PROSES : ini menggambarkan proses kerja sesungguhnya
digunakan untuk menganalisa proses yang komplek.

BAB XII
BIAYA MUTU

Penghematan langsung adalah bentuk ukuran yang “ketat” dalam menghemat


uang sedangkan Penghematan yang tak langsung adalah bentuk ukuran yang
“longgar” penghematan yang direalisasikan dalam perubahan system atau proses

BIAYA PASTI DAN BIAYA YANG BISA DIHINDARI


Ada 2 tipe biaya mutu : Biaya pasti adalah biaya yang diperlukan untuk mencapai
dan menjaga standar kerja baku. Sedangkan biaya yang bisa dihindari adalah
muncul apabila pekerjaan yang salah dilakukan atau ada pekerjaan yang salah di
kerjakan. Biaya pencegahan adalah biaya setiap tindakan yang dilakukan untuk
memastikan tidak terjadi kekeliruan.
BAB XIII
PERBAIKAN BERKELANJUTAN

Didalam sekolah bermutu total :


• Ada ruang untuk melakukan perbaikan pada setiap proses pendidikan.
• Setiap perbaikan, baik besar maupun kecil tetap berharga
• Perbaikan kecil melengkapi perubahan yang bermakna
• Kesalahan dipandang sebagai peluang untuk perbaikan
• Setiap orang memiliki tanggung jawab yang sama untuk mencegah munculnya
masalah dan untuk menyelesaikan masalah bila masalah muncul
• Setiap orang di sekolah atau wilayah memiliki komitmen pada perbaikan
berkelanjutan.

MENGKAJI PROSES
Masukan + proses nilai tambah = mutu keluaran

MODEL MASUKAN KELUARAN


Merupakan daftar kompprehensif mengenai apa yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan kostumer.
BAB XIV
KESIMPULAN

Keunggulan buku :
Keunggulan buku ini adalah memberikan berbagai macam gagasan, cara-
Cara untuk memperbaiki mutu pendidikan dari cara penjabarannya mudah
dimengerti oleh pembaca karena disamping itu juga buku ini di lengkapi
dengan Contoh-contoh sekolah yang bermutu.

Kelemahan buku :
Dilihat dari penulisannya yang kurang ideal dan lebih kurang singkat,
padat dan dapat kita lihat dari terlalu banyaknya halaman Bab baru.

Anda mungkin juga menyukai