Mahasiswa mencari sumber dari jurnal penelitian, membuat (concept mapping),
mempersiapkan presentasi dan mendiskusikan di kelas
1. Jurnal Nasional Nama Roy Rewanta
NIM 223151023
Artikel Jurnal Nasional
Judul Artikel Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Sebagai Strategi
Efektif Dalam Meningkatkan Kinerja Sekolah
Masalah Untuk mengetahui pemrograman, implementasi program, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Total Quality Management
Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil Temuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1) SD Muhammadiyah Bantul mengacu pada prinsip Total Quality Management dalam pemrograman. 2) Penerapan Total Quality Manajemen melibatkan seluruh elemen sekolah. Penerapan Total Quality yang bermanfaat Manajemen adalah untuk meningkatkan kinerja guru agar dapat mempengaruhi prestasi siswa dan kinerja sekolah. 3) Faktor yang mempengaruhi adalah faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorongnya antara lain kualitas guru dan kepala sekolah yang baik, infrastruktur yang memadai, tingkat kepercayaan dan kepentingan masyarakat yang tinggi dari orang tua dan komite sekolah. Faktor penghambatnya antara lain kurangnya sumber daya manusia dan ketidaksesuaian kinerja guru dan staf dengan Manajemen Mutu Total. Simpulan Penyusunan Program Manajemen Mutu Terpadu pada SD Muhammadiyah Pendowoharjo Bantul berpedoman pada prinsip-prinsip dasar Manajemen Mutu Terpadu. Kepala sekolah telah melakukan usaha positif seperti mengupayakan keefektifan proses pembelajaran dengan memotivasi guru guna meningkatkan kompetensinya. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu pada SD Muhammadiyah Pendowoharjo Bantul dirasakan sangat bermanfaat guna peningkatan kinerja guru dan karyawan, dalam proses belajar mengajar. Dalam implementasinya terdapat faktor pendorong dan penghambat.
Interpretasi Hal yang penting dalam penerapan manajemen mutu terpadu
adalah terciptanya budaya kerja yang baik dan bertanggung jawab. Karenanya ke depan diharapkan dapat mengubah budaya kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tentunya diperlukan audit eksternal oleh konsultan mutu. Menurut MMT keberhasilan sekolah diukur daritingkat kepuasan pelanggan, baik eksternal maupun internal. Sekolah dikatakan berhasil jika mampu memberikan bukti dilakukannya upaya peningkatan mutu pendidikan, melalui peningkatan mutukomponen- komponen terkait, yaitu 1) siswa: kesiapandan motivasi belajarnya, 2) guru: kemampuan profesional, moral kerjanya (kemampuan personal),dan kerjasamanya (kemampuan sosial), 3) Kurikulum:relevansi konten dan operasionalisasi prosespembelajarannya, 4) dana, sarana dan prasarana:kecukupan dan keefektifan dalam mendukung prosespembelajaran, 5) masyarakat (orang tua, pengguna lulusan, dan perguruan tinggi): partisipasinya dalampengembangan program-program pendidikan disekolah. Mutu komponen-komponen tersebut di atasmenjadi fokus perhatian kepala sekolah.
2. Jurnal Internasional
Nama Roy Rewanta
NIM 223151023 Artikel Jurnal Internasional Judul Artikel Analysis of Implementation Total Quality Management at Educational Institutions in Indonesia Masalah Implementasi total quality management di lembaga pendidikan untuk mengupayakan peningkatan mutu pendidikan dalam mencapai suatu standar mutu dalam pendidikan. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang merupakan penelitian kepustakaan, yaitu penelitian dengan menggunakan buku-buku dan literatur lain sebagai objek utama. Hasil Temuan Setiap lembaga pendidikan sudah seharusnya menunjukkan kualitas yang lebih baik dan mampu bersaing. Hal ini dimaksudkan agar lembaga pendidikan tetap mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan stakeholder. Untuk tetap mendapatkan hal tersebut harus di lakukan perbaikan secara berkelanjutan, baik secara aspek fisik maupun non fisik. Sehingga menjadikan lembaga pendidikan yang berkualitas dan terjamin kualitasnya. Ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam menerapkan total quality management di dunia pendidikan, yaitu: perbaikan kualitas secara terus menerus; menentukan Standar Mutu, perubahan budaya; perubahan dalam organisasi; dan mempertahankan hubungan dengan lembaga lain dan pelanggan serta mengevaluasi system jika ada yang tidak sesuai. Simpulan Tuntutan akan mutu dalam bidang pendidikan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh setiap institusi. Ini juga merupakan tuntutan akan kebaikan praktik tata kelola di bidang pendidikan. Untuk mencapai kualitas, diperlukan suatu pendekatan yang tepat metodologi diperlukan untuk implementasinya, dan pilihan itu terintegrasi manajemen mutu atau dikenal dengan Total Quality Management (TQM) di lapangan pendidikan, sehingga suatu lembaga lebih terspesialisasi sebagai lembaga pendidikan lembaga dapat berjalan sesuai dengan rencana strategis. Interpretasi Implementasi TQM memerlukan kebijakan strategis di tingkat nasional dan kebijakan manajerial, keduanya untuk lembaga pendidikan dan masyarakat, yang kemudian dapat ditindaklanjuti pedoman sektoral di bidang pendidikan tentang manajemen mutu total. Untuk mencapai mutu pendidikan, diperlukan suatu pendekatan yang mencakup perlunya menekankan perubahan cara pandang (pola pikir), sosialisasi, pendampingan dan pemberdayaan unsur penyelenggara negara dan lembaga di bidangnya pendidikan untuk menggunakan aplikasi teknologi yang akan menunjang pendidikan sistem manajemen, serta pilihan strategis lainnya, sehingga semua itu bisa mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan berkualitas, khususnya di bidang pendidikan institusi.