Anda di halaman 1dari 15

Peningkatan Mutu Madrasah Melalui Total

Quality Management Guna Meningkatkan


Daya Saing

Oleh
SITI HERIYAH
Latar Belakang
• Mutu lulusan
RENDAHNYA MUTU
PENDIDIKAN
• Mutu pengajaran
(Termasuk Lembaga • Mutu bimbingan
Pendidikan Islam/ • Mutu latihan dari guru
Madrasah) • Mutu profesionalisme
• Mutu kinerja guru
Berkaitan erat
dengan
Dibutuhkan • Mutu manajerial pimpinan
TOTAL • Keterbatasan dana
QUALITY • Sarana, dan prasarana
• Fasilitas pendidikan
MANAGEMEN • Media & sumber belajar
T • Alat dan bahan latihan
• Iklim sekolah
(Manajemen • Dukungan dari pihak-pihak yang
Mutu Terpadu) terkait
Rumusan Masalah

1. Bagiamana penerapan Total Quality


Management (TQM) di madrasah?

2. Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam


upaya penerapan Total Quality Management
(TQM) di madrasah?

3. Bagaimana mengatasi kendala-kendala dalam


pengembangan mutu guru di madrasah?
Manfaat

Bagi penulis, dapat membuka wawasan keilmuan


terutama dalam ikut berperan dalam mengembangkan
mutu guru di madrasah.

Bagi pengambil kebijkan, hasil kajian ini dapat


dijadikan rujukan untuk mengembangkan mutu
pendidikan madrasah khususnya di lingkungan
Kementerian Agama.
Pembahasan
Strategi Peningkatan Daya
Saing Madrasah

Penerapan Total Quality


Management (TQM)
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu
pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan
memperkenalkan perubahan manajemen secara sistematik dan
perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan
pelayanan suatu organisasi. Proses TQM bermula dari
pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula
Total Quality Management
TOTAl, yang dalam bahasa Indonesia sering dipakai kata
menyeluruh atau terpadu. Kata total (terpadu) dalam TQM
menegaskan bahwa setiap orang yang berada dalam organisasi
harus terlibat dalam upaya peningkatan secara terus menerus

QUALITY (mutu), merupakan suatu kondisi dinamis


yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan.
MANAGEMENT adalah suatu proses atau kerangka
kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata
Grand Design TQM di Madrasah
3. Sumberdaya
1. Komitmen Pimpinan 2. Sistem Informasi
manusia yang
Sekolah Manajemen
potensial
Fungsi manajemen SDM merupakan
Komitmen ini sangat yang berkualitas, potensi yang
penting karena sangat tergantung berkewajiban
berpengaruh langsung pada ketersediaan melaksanakan tugas
pada setiap pembuatan informasi dan data pokok organisasi
keputusan dan yang akurat, (sekolah) untuk
kebijakan cukup/lengkap dan mewujudkan
terjamin kekiniannya eksistensinya.
5. Perbaikan Kualitas
4. Keterlibatan semua
secara
Fungsi
Berkesinambungan
Sumber kualitas ini
Semua fungsi harus
ditransformasikan
dalam organisasi
pada filsafat kualitas
sebagai sumber yang
kualitas, sama berkesinambungan
pentingnya dalam merealisasikan
TQM.
Prinsip-prinsip TQM
Pertama, Untuk menjadi lembaga pendidikan Islam yang bermutu
perlu kesadaran, niat dan usaha yang sungguh-sungguh dari segenap
unsur di dalamnya.

Kedua, lembaga pendidikan Islam yang bermutu adalah yang secara


keseluruhan memberikan kepuasan kepada masyarakat pelanggannya

Ketiga, perhatian lembaga pendidikan selalu ditujukan pada


kebutuhan dan harapan para pelanggan: siswa, masyarakat, industri,
pemerintahan dan lainnya, sehingga mereka puas karenanya.

Keempat, dalam lembaga pendidikan Islam yang bermutu tumbuh dan


berkembang kerjasama yang baik antar sesama unsur didalamnya
untuk mencapai mutu yang ditetapkan.
Kelima, diperlukan pimpinan yang mampu memotivasi, mengarahkan,
dan mempermudah serta mempercepat proses perbaikan mutu.

Keenam, semua karya lembaga pendidikan Islam (pengajaran, penelitian,


pengabdian, administrasi dll.) selalu diorientasikan pada mutu, karena
setiap unsur yang ada didalamnya telah berkomitmen kuat pada mutu.

Ketujuh, Ada upaya perbaikan mutu lembaga pendidikan secara


berkelanjutan.

Kedelapan, segala keputusan untuk perbaikan mutu pelayanan


pendidikan/pengajaran selalau didasarkan data dan fakta untuk
menghindari adanya kelemahan dan keraguan dalam pelaksananannya.

Kesembilan, penyajian data dan fakta dapat ditunjang dengan berbagai


alat dan teknik untuk perbaikan mutu yang bisa dianalisis dan
disimpulkan, sehingga tidak menyesatkan
Kesepuluh, hendaknya pekerjaan di lembaga pendidikan
jangan dilihat sebagai pekerjaan rutin yang sama saja dari
waktu ke waktu, karena bisa membosankan.
Kesebelas, dari waktu ke waktu prosedur kerja yang digunakan
di lembaga pendidikan Islam perlu ditinjau apakah
mendatangkan hasil yang diharapkan. Jika tidak maka
prosedur tersebut perlu diubah dengan yang lebih baik.
Kedua belas, Perlunya pengakuan dan penghargaan bagi yang
telah berusaha memperbaiki mutu kerja dan hasilnya.
Ketiga belas, Perbaikan prosedur antar fungsi di lembaga
pendidikan Islam sebagai bentuk kerjasama harus dijalin
hubungan saling membutuhkan satu sama lain.
Keempat belas, tradisikan pertemuan antar pengajar dan siswa
untuk mereview proses belajar-mengajar dalam rangka
memperbaiki pengajaran yang bemutu.
Indikator Keberhasilan TQM

• Peserta didik menunjukkan tingkat penguasaan


yang tinggi terhadap tugas belajar sesuai
dengan tujuan dan sasaran pendidikan sehingga
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan (kompetensi).
• Sesuai dengan HASIL
kebutuhanPENDIDIKAN
lingkungan khususnya dunia kerja
(relevansi).
• Ssuai dengan kebuthan peserta didik
• Tidak mengakibatkan adanya pemborosan ekonomi maupun
pemborosan sosial (efisiensi).
• Menghasilkan sesuatu yang produktif (berdaya hasil).
• Membrikan kepastian/jaminan mutu.
• Dapat dipertanggungjawabkan (kredibilitas) dari segi
kemampuannya.
• Memberikan sesuatu yang memenuhi spesifikasi dan bernilai
tinggi sehingga mengakibatkan justifikasi uang yang
dikeluarkan pemakainya.
• Dapat merespons (responsiveness) tuntutan kebutuhan
masyarakat.
• Dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang relatif lama
(durability).
• Memberikan sesuatu yang menarik dan berseni (estetik).
• Dapat dilihat dari unjuk kerja (performance) dan etos kerja
Kendala Pelaksanaan TQM
Tuntutan peningkatan mutu layanan pendidikan dalam kerangka
pendidikan nasional. Tuntutan pelayanan mutu ini kadang-kadang
kurang diimbangi dengan kebijakan yang mendukung terhadap
pengembangan madrasah.

Rendahnya kualifikasi dan kompetensi sebagian dari pendidik dan


tenaga kependidikan.

Rendahnya kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.

Kurangnya biaya yang dialokasikan untuk peningkatan pengembangan


diri pegawai.

Kendala lain yang sangat berat untuk di atasi adalah kemauan


(goodwill) baik dari pribadi maupun dari kepala sekolah.
Solusi Mengatasi Kendala
Menumbuhkan motivasi pada diri pegawai untuk terus
mengmbangkan kompetensinya
 Pengembangan mutu madrasah harus tetap mengdepankan ciri
khas madrasah yang “dicap” oleh masyarakat sebagai pendidikan
yang penuh dengan muatan moral Islam
 Pengujian kompetensi sumber daya manusia perlu dilakukan
sejak awal rekruitmen, sehingga diperoleh pegawai yang
qualified.
Untuk menjamin kualitas pendidikan, perlu dilakukan
penilaian secara periodik terhadap seluruh pegawai
madrasah
Dalam menjaga kesinambungan layanan profesional
kependidikan, pegawai perlu terus meng-update ilmunya
Meningkatkan peran pengawas dalam rangka memfasilitasi
Simpulan

Pengembangan mutu madrasah merupakan hal yang


sangat krusial ditengah-tengah tuntutan masyarakat yang
semakin maju. Strategi pengembangan mutu madrasah
dapat dilakukan dengan melalui penerapan Total Quality
Management (TQM), Disinilah peran pengawas sangat
diperlukan guna mendukung peningkatan mutu
madrasah sehingga madrasah mempunyai daya saing
yang kuat bersama sekolah umum lainnya. Dalam
konteks madrasah, pengembangan mutu pendidikan
harus tetap mengedepankan “brand” dari madrasah itu
sendiri yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan moral
yang Islami.

Anda mungkin juga menyukai