BAB II
PEMBAHASAN
1. Nasionalisme
adalah suatu keadaan jiwa, suatu kepercayaan yang dianut oleh sejumlah besar
dirinya sebagai bagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer
1. Nasionalisme kewarganegaraan
2. Nasionalisme etnis
kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun
oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa
3. Nasionalisme romantik
4. Nasionalisme budaya
kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti
warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa
yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah
5. Nasionalisme kenegaraan
Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip
Spanyol, serta sikap Jacobin terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri
Secara sistematis, bila mana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wujud
6. Nasionalisme agama
(http://wikipedia.org/wiki/nasionalisme,).
pendiikan Indonesia, yang kesemuanya mendasarkan pada prinsip cinta tanah air,
a. RA. Kartini
Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 april 1879. 1 Kartini
dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita, tokoh pendidikan yang berlatar cinta
tanah air dan sesama. Pada zaman kartini belum lahir kedudukan kaum wanita
adanya susunan dan pandangan masyarakat yang masih kolot. Menurut susunan
Selain itu, yang mereka tahu hanya bagaimana harus berbakti dan taat pada
selain yang sudah ditentukan oleh suami maupun adat. Dan realitanya, para wanita
menerima semua itu dengan legawa karena menganggap semua itu sudah
1 Tashadi, RA. Kartini, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1986, Jakarta hlm.17
11
buta huruf karena mereka tidak diberi hak untuk bersekolah. Kenyataan inilah
yang menjadi titik awal motivasi perjuangan kartini. Berprinsip pada cinta
menganjurkan agar anak- anak diberi pendidikan modern. Hal ini bukan
berpendidikan modern dengan tetap sebagai orang Indonesia yang cinta pada
tanah airnya dan berjiwa Indonesia.2 Dalam hal ini, Kartini bermaksud melakukan
niscaya akan tercipta sesuatu yang lebih baik. Cita-cita dan pemikiran Kartini
tersebut ditulis dalam suratnya yang tertanggal 12 Juni 1902. Dalam hal
peradaban, Kartini juga sangat menganjurkan pendidikan budi pekerti, hal ini
dengan jiwa ketimuran Indonesia. Tidak hanya sebatas itu, pemikiran hebat.
bangsa Indonesia. Para murid hanya diajari membaca, menulis, bahasa daerah dan
2 Ibid, hlm.79
12
pembaharuan yang berguna bagi rakyat. Untuk itu, Kartini juga berusaha
mendirikan sekolah sendiri dan bertanggung jawab sebagai guru. Tujuan Kartini
waktu itu hanya satu, yaitu memperbaiki keadaan pendidikan. Sekolah yang
b. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara lahir pada tahun 1928 di Yogyakarta. Dia dikenal luas
Yogyakarta. Pada waktu itu nama yang dipakai adalah National Onderwijs Institut
kepentingan nusa dan bangsa. Taman siswa melaksanakan kerja duta dan kerja
membantu. Tugas yang pertama dimaksudkan untuk mendidik rakyat agar berjiwa
mengangkat derajat nusa dan bangsanya hingga bisa sejajar dengan bangsa-bangsa
lain yang merdeka. Tugas yang kedua, kerja membantu dimaksudkan untuk
membantu perluasan pendidikan dan pengajaran yang pada saat itu sangat
dibutuhkan oleh rakyat banyak, sedang sekolah yang disediakan oleh pemerintah
Dalam praksisnya, seorang guru atau pamong tidak hanya sekedar mengajar
c. Soekarno
Memasuki abad 20, tepatnya pada tanggal 6 juni 1901, telah lahir tokoh
berwajah modern. Secara universal yang bernama Soekarno. Sejak muda sampai
14
pemikiran dari sumbernya. Meski hal tersebut hanya berlaku bagi kalangan pelajar
tertentu saja. Berangkat dari kenyataan bangsa Indonesia yang masih jauh
hingga dimana hal tersebut akan bermuara pada peradaban dan kesejahteraan
bangsa yang tinggi. Soekarno ingin menegaskan bahwa hanya dengan pendidikan
sajalah yang akan menjadi proses untuk meningkatkan daya gerak bangsa menuju
kebanggaan terhadap negara dan bangsa sendiri. Ada beberapa faktor yang
Indonesia.
meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
8 September 2011).
terhadap pemerinta.
Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya
e. Munculnya etnosentrisme
mengagungkan daerah atau sukunya dari pada persatuan bangsa. Hal ini
daerah-daerah.
masih relatif baru digunakan5. Pendidikan IPS merupakan padanan dari Social
Studies dalam konteks kurikulum Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali
digunakan di Amerika Serikat pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Social
Amerika Serikat berbeda dengan di Inggris karena situasi dan kondisi yang
macam ras diantaranya ras Indian yang merupakan penduduk asli, ras kulit putih
yang datang dari Eropa dan ras Negro yang didatangkan dari Afrika untuk
Pada awalnya penduduk Amerika Serikat yang multi ras itu tidak
menimbulkan masalah. Baru setelah berlangsung perang saudara antara utara dan
selatan atau yang dikenal dengan Perang Budak yang berlangsung tahun l861-
1865 dimana pada saat itu Amerika Serikat siap untuk menjadi kekuatan dunia,
mulai terasa adanya kesulitan, karena penduduk yang multi ras tersebut merasa
Selain itu juga adanya perbedaan sosial ekonomi yang sangat tajam. Para
penduduk yang multi ras tersebut menjadi merasa satu bangsa yaitu bangsa
Amerika. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memasukkan social
studies ke dalam kurikulum sekolah di negara bagian Wisconsin pada tahun 1892.
5 Entin Solihatin, 2009, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi
Aksara hal 14
18
Setelah dilakukan penelitian, maka pada awal abad 20, sebuah Komisi Nasional
perlunya social studies dimasukkan ke dalam kurikulum semua sekolah dasar dan
sekolah menengah Amerika Serikat. Adapun wujud social studies ketika lahir
merupakan semacam ramuan dari mata pelajaran sejarah, geografi dan civics.
Di samping sebagai reaksi para pakar Ilmu Sosial terhadap situasi sosial di
sekolah juga dilatarbelakangi oleh keinginan para pakar pendidikan. Hal ini
disebabkan mereka ingin agar setelah meninggalkan sekolah dasar dan menengah,
para siswa: (1) menjadi warga negara yang baik, dalam arti mengetahui dan
mencapai tujuan tersebut, para siswa tidak perlu harus menunggu belajar Ilmu-
ilmu Sosial di perguruan tinggi, tetapi sebenarnya mereka sudah mendapat bekal
Pertumbuhan IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi kacau, termasuk dalam
masalah nasional dalam bidang pendidikan. Kelima masalah tersebut antara lain:
19
pembangunan.
dana.
mendidik anak didik untuk hidup dan memahami dunianya, dimana kualitas
personal dan kualitas sosial seseorang akan menjadi hal yang sangat vital.
Menurut A.K. Ellis (1991), bahwa alasan dibalik diajarkannya IPS sebagai mata
demokrasi.
merumuskan tiga perspektif tradisi utama dalam IPS. Ketiga tradisi utama tersebut
ialah:
20
transmission).
masing-masing, bisa saja ada yang merupakan gabungan dari perspektif yang lain.
transmission).
rasional.
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga yang
kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di
menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara
negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan
semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa “orang yang
Suatu tempat atau ruang dipermukaan bumi, secara alamiah dicirikan oleh
kondisi alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, sumber daya air, ketinggian dari
permukaan laut, dan sifat-sifat alamiah lainnya. Jadi bentuk muka bumi seperti
daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pegunungan akan
a. Corak kehidupan masyarakat di tepi pantai utara Jawa yang bentuknya landai
dengan laut yang tenang dan tidak begitu tinggi serta arus angin yang tidak
Hal ini disebabkan ikan banyak berkumpul di kawasan laut yang dangkal yang
besar di pulau Jawa sebagian besar terletak di pantai utara Jawa. Dataran
rendah yang meliputi daerah pantai sampai ketinggian 700 meter di atas
oleh iklimnya yang cocok, merupakan potensi alam yang cocok untuk
dengan cadangan air yang sudah semakin berkurang maka sistem pertanian
mereka berusaha untuk mendapatkan sumber air yang relatif mudah. Ladang
Jika dicermati ada beberapa aspek dari Pendidikan IPS yang meliputi:
ketrampilan siswa yang berguna untuk kehidupan sehari harinya. IPS sangat erat
kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau berpartisipasi
(global society). IPS harus dilihat sebagai suatu komponen penting dari
dalam mengarahkan dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku
interdependen.
Siswa membutuhkan pengetahuan tentang hal-hal dunia luar yang luas dan
juga tentang dunia lingkungannya yang sempit. Siswa perlu memahami hal-hal
berkaitan dengan individunya, lingkungannya, masa lalu, masa kini, dan masa
datang. Kesadaran akan pentingnya hubungan antara bahan IPS (social studies
membatu kita untuk mengembangkan suatu IPS yang kuat kadar inquiri sosialnya.
harus mendorong anak untuk aktif bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang
berlaku. Guru perlu memotivasi anak untuk memiliki sikap yang baik. Sangatah
penting bagi seorang guru mendorong anak untuk memiliki sikap yang baik,
IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu : (1) pengetahuan dan
pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4)
keterampilan.
yang baik. Artinya dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki
6 Entin Solihatin, 2009, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi
Aksara hal 16
25
alat-alat studi sosial, misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan
kesimpulan.
hakikat, karakter, serta tujuan pendidikan IPS, maka peran dan tanggung jawab
dan komunikasi. Membangun jati diri di era global bkan suatu pekerjaan yang
mudah, hal itu karena semakin tidak terbendungnya pengaruh budaya luar
PIPS.
mata pelajaran yang menjadi wahana dan alat untuk menjawab pertanyaan-
waktu ke waktu?
kedewasaan.
c. Melatih siswa agar mereka dapat bergaul dan memberi kemungkinan bagi
terlepas dari kodrat manusia sebagai mahluk sosial yang harus mampu
sosial terhadap siswa. Dalam hal ini perlu ada hubungan emosional antara
guru dan siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, banyak
pokok yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar, ada factor lain yang ikut
dan siswa.
Dalam hubungan ini, salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui
Perlu dikembangkan sikap demokratis dan terbuka dari para guru dan ada
keaktifan dari pihak siswa dan gureu harus bersikap ramah sebaliknya siswa
juga harus bersikap sopan, saling hormat menghormati, guru lebih bersifat
manusiawi, rasio guru dan siswa yang lebih bersifat proporsional, masing-
masing pihak bila perlu mengetahui latar belakang baik guru maupun siswa.
1. perlu dedikasi yang penuh dikalangan guru yang disertai dengan kesadaran
siswa;
4. adanya fasilitas dan ruangan yang memadai bagi para guru untuk
5. rasio guru dan siswa yang rasional, sehingga guru dapat melakukan
sampingan.
Proses integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran IPS ini bisa
dengan lebih mengenal wilayahnya sendiri dalam materi geografi atau pahlawan
lokal bagi materi sejarah. Dengan mengenal lingkungan dengan segala potensi
Rasa Cinta Tanah Air dapat ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar
rasa terhadap cinta tanah air tertananam di hatinya dan dapat menjadi manusia
yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan upacara bendera
setiap hari Senin yang dilakukuan di sekolah dengan menghormat bendera Merah
dasar. Pada aspek sikap perilaku, melalui cerita bisa menghargai dan mencintai
30
Bendera Merah Putih, mengenal cara mencintai Bendera Merah Putih dengan
Kegiatan anak di luar belajar formal juga melatih inisiatif. Anak yang
berguna. Inilah sebabnya, anak menjadi pribadi yang berinisiatif tinggi karena ia
lebih obyektif dalam menilai sesuatu. Ia terbiasa dengan perbedaan dan lebih
mudah menerimanya. Anak juga lebih mudah menerima konflik yang biasa terjadi
melalui pembelajaran IPS baik itu materi sejarah, sosiologi, ekonomi maupun
geografi.
rumah dan pakaian adat, mengenakan pakaian adat pada hari Kartini, serta
bermain peran. Bisa juga diintegrasikan dalam tema lain melalui pembiasaan
yang lain, tenggang rasa dan menghormati orang lain. Menciptakan kedamaian
Kegiatan membaca dongeng dan berdiskusi antara guru dan anak, ini dapat
terindah bagi setiap orangtua. Namun, ketika sang buah hati beranjak remaja atau
dewasa, bisa jadi anak yang telah dibesarkan dan dididik sebaik mungkin, menjadi