BAB I
PENDAHULUAN
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik
manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di
masyarakat informasi yang bersifat terbuka dan berubah sangat cepat tersebut
1
_______, (2004), Standar Kompetensi Guru Sekolah Menengah Pertama, Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
2
yang hidup di abad ini dituntut untuk berusaha tahu banyak (knowing much),
exellence), berusaha menjalin hubungan dan kerjasama dengan oran lain (being
sociable), dan berusaha menjaga teguh nilai-nilai moral (being morally). Manusia-
manusia unggul, bermoral dan pekerja keras inilah yang menjadi tuntutan
ujung tombak untuk mencetak manusia yang unggul, bermoral dan pekerja keras.
Ini berarti pula guru sebagai pendidik mempunyai peran yang strategis dalam
Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
bentuk kebutuhan (needs) serta berbagai bentuk peristiwa baik dalam skala
kemudian dihadapkan pada beberapa disiplin ilmu sosial, maka tentu saja terdapat
relasi, relevansi, dan fungsi yang cukup signifikan. Dimensi ruang (permukaan
3
bumi) dengan segala fenomenanya, sangat relevan menjadi obyek (bahan) kajian
geografi. Sedangkan dimensi manusia baik dalam skala individual maupun dalam
skala kelompok (masyarakat dan satuan sosial lainnya) sangat relevan menjadi
waktu dan peristiwa-peristiwa yang dialami manusia dari waktu ke waktu sangat
keterbatasan (kelangkaan) sangat tepat menjadi obyek kajian bagi disiplin ilmu
ekonomi.
ini sedang mengalami krisis nasionalisme. Upaya memisahkan diri dari NKRI
merupakan salah satu indikasi bahwa ada masalah dengan semangat nasionalisme
bangsa Indonesia.
persatuan, bahasa nasional, dan bahasa negara, perlu akui kian terdesak, terlebih-
lebih dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Ini tidak lain disebabkan oleh
bangsa kita sendiri yang sangat suka meniru apa-apa yang berasal dari luar negara
berbahasa. Kita sering menganggap bahasa asing lebih “wah”, lebih bergengsi,
4
dan lebih bermutu. Hal ini, antara lain, dapat kita lihat dalam berbagai peristiwa
Banyak pakar, tokoh, dan pejabat kita lebih suka menggunakan istilah-
istilah asing, seperti capable, elegant, dan clean goverment, dalam pertemuan-
Karya tulis, seperti artikel, skripsi, tesis, dan lain-lain, jika tidak disisipi
kasus bahasa asing perlu untuk menegaskan maksud atau memang tidak ada
Nama lembaga atau perkumpulan juga akan dianggap hebat dan bergengsi
Banyak acara televisi kita diberi nama dengan bahasa asing, seperti
Headline News, Indonesian Today, Breaking News, Kick ‘N Rush, dan Planet
Football. Begitu juga dengan iklan-iklan yang ditayangkan televisi kita banjir
5
dengan kosa-kata asing, seperti Star Mild losta masta, so Klin is the best, dan
berbangsa Indonesia sudah mulai luntur. Kondisi ini jika tidak ada pembenahan
jawab yang besar dalam memupuk kembali semangat nasionalisme. Terlebih lagi
pemahaman yang bersifat pengetahuan juga berupa keterampilan sosial yang salah
B. Rumusan Masalah
diangkat adalah:
generasi muda?
C. Tujuan
generasi muda.
D. Manfaat
nilai nasionalisme