Anda di halaman 1dari 37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum
1. Sejarah Ringkas

Suzuki Motor Purwakarta yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman 189

Purwakarta 41115 adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang otomotif

sepeda motor bermerek dagang SUZUKI, yang didirikan dan memulai

aktivitasnya pada tanggal Perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan Dealer

sepeda motor bermerek Suzuki untuk wilayah Purwakarta.

Suzuki motor Purwakarta adalah dealer motor resmi di wilayaha


purwakarta dalam meningkatkan penjualan Unit Suzuki dibanding merek dagang
lainnya seperti Honda,Yamaha, Mocin, dll. Visi dan Misi Dealer motor Suzuki
Purwakarta Setiap perusahaan baik swasta maupun milik negara memiliki visi dan
misi demikian juga dengan Dealer motor Suzuki Purwakarta yang memiliki visi
dan misi sebagai berikut:
VISI
Suzuki menjadi yang terbaik dalam bisnis otomotif dengan produk
berteknologi tinggi dan terpercaya, serta layanan terbaik yang berkesinambungan
MISI
Suzuki mencapai market share 50% pada tahun 2012 dan rangking II
melalui layanan prima yang berkesinambungan

2. Jaringan Kegiatan Perusahaan

45
Dealer motor Suzuki Purwakarta selalu memberikan pelayanan prima yang
berkesinambungan bagi para konsumennya, karena Dealer motor Suzuki
Purwakarta memiliki fokus strategi, diantaranya: Penambahan Network,
Peningkatan produktivitas network dan kualitas SDM, Financial Support, Iimage
Up, dan Penerapan layanan prima yang berkesinambungan
3. Struktur Organisasi dan Personalia
Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas –
batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi
dalam perusahaan.
Mengingat besarnya peranan dari struktur organisasi ini dalam mencapai
tujuan perusahaan, maka Dealer Motor Suzuki Purwakarta memilih bentuk
struktur organisasi yang berbentuk organisasi garis dan staff seperti yang terlihat
pada gambar (terlampir)
4. Job Description
Setiap bagian tentu mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
dipertanggungjawabkan keatasan masing - masing. Berikut ini adalah tugas dan
tanggung jawab masing - masing bagian yang ada pada Dealer Motor Suzuki
Purwakarta
a. Komisaris, bertugas untuk menentukan kebijaksanaan dan rencana strategi
perusahaan jangka panjang, menentukan rencana dan kerja perusahaan,
mengawasi kerja para pimpinan perusahaan jawabannya, mengadakan rapat
semester secara berkala untuk koordinasi total.
b. Pimpinan Operasional , bertugas untuk menjalankan kegiatan perusahaan
sesuai dengan rencana kerja yang dicanangkan oleh komisaris, mengawasi
kerja bawahannya ( After Sales, Area Sales, Sparepart, Warehouse ) dan

46
merencanakan target kerja untuk masing -masing bagian, mengadakan rapat
bulanan secara berkala untuk koordinasi total, melakukan pendekatan keluar
dalam segi ini, langganan perusahaan, dan kunjungan rutin kemasing- masing
daerah.
c. Pimpinan FAD( Finance & Accounting Department), bertugas untuk
mengurus masalah accounting dan finance perusahaan, menangani segala
permasalahan dari luar yang berkaitan dengan perusahaan. Contoh:
Perpajakan, menjadi asisten komisaris dalam penentuan gaji karyawan dan
mengurus segala masalah kepegawaian, mempelajari dan mengembangkan
sistem perusahaan baik dari segi peraturan kerja, kepegawaian dan akur kerja
masing - masing bagian.
d. After Sales/Manager Layanan Purna Jual , bertanggung jawab dalam quality
control product yang dijual oleh perusahaan baik dalam perawatan/service
maupun dalam suku cadang, mengembangkan Net Work Service atau bengkel
kemitraan sesuai dengan target kerja, bertanggung jawab dalam kualitas
mekanik dalam melakukan service sepeda motor, mengadakan acara umum
baik service gratis maupun quality check up, bertanggung jawab atas claim
untuk part warranty dan service.
e. Area Supervisor I dan II, bertanggung jawab mengenai penjualan unit sepeda
motor kemasing - masing daerah agar sesuai dengan target yang ditentukan,
mengadakan rapat scara berkala dimasing - masing daerah untuk koordinasi
antar kantor cabang dengan kantor pusat dalam masalah target atau hal lain,
melakukan pengembangan dengan cara mencari investor lokal untuk membuat
kantor cabang didaerah tertentu, mengumpulkan dan menganalisis serta
memecahkan masalah mengenai marketing dalam halnya penjualan unit
sepeda motor Suzuki, membina hubungan baik dengan distributor didaerah
untuk meningkatkan penjualan, merencanakan serta menganalisis penjualan
dan bahan reklame yang dipromosikan, mengatur tenaga marketing dan
memotivasi dalam bekerja diarea masing - masing.
f. Warehoese Unit Head , bertugas untuk mencatat semua unit yang masuk dan
memberi laporan kepada bagian administrasi mengenai barang masuk melalui
surat jalan, melakukan pengecekan unit masuk apakah yang diterima dalam

47
keadaan baik atau lecet, mengeluarkan unit kepada konsumen berdasarkan
Order Memo , mengeluarkan Surat Claim untuk unit rusak kepada
pengangkutan.
g. Supervisor Sparepart, bertugas untuk mengawasi persediaan sparepart,
meningkatkan penjualan sparepart sesuai dengan target yang ditentukan,
mengadakan kunjungan rutin ke partshop/dealer didaerah untuk meningkatkan
hubungan kerja, mengadakan Stock Opname untuk mengurangi Lost Stock.
h. Accounting,bertugas untuk mencatat penerimaan stock unit, sparepart dan
membuat buku harian pembelian/jurnal pembelian, mencatat penjualan unit
sparepart dan membuat laporan mutasi stock unit dan buku harian penjualan,
membuat buku harian penerimaan dan pengeluaran Kas dan Bank dan
membuat jurnal atas transaksi tersebut, mencatat sluruh transaksi dalam
General Ledger dan Sub Ledger, membuat daftar aktiva tetap dan biaya
dibayar dimuka dan menghitung penyusutan/amortisasi setiap bulannya,
membuat Flash Report, membuat laporan keuangan, membuat laporan dan
setoran pajak PPh pasal 21, 23, 25 dan PPh Sewa serta PPN Masa.
i. CCD, bertugas untuk memeriksa cover giro dari dealer dengan data Sub
Ledger sebelum diserahkan kekasir, memeriksa pembayaran sparepart
daripartshop sebelum diserahkan kekasir, mencatat penerimaan A/R pada
SubLedger dari Laporan Penerimaan Kas dan Bank (A/R Unit, Sparepart, dan
Others), membuat faktur pajak standar dan sederhana atas transaksipenjualan
yang datanya diterima dari bagian penjualan unit dan sparepart,mencatat
penambahan A/R dari data penjualan yang telah dibuat FakturPajak, membuat
kwitansi atastagihan sparepart dan others yang akan jatuhtempo, menyerahkan
kwitansi yang akan jatuh tempo ke koordinatorsparepart untuk ditagih,
mengirim tagihan Unit kepada dealer dan leasing,membuat laporan bulanan
mutasi A/R dan penjelasan over due , menerimaBPKB atas pengurusan STNK
dari penjualan direct sales maupun titipandari dealer dan relasi, menyerahkan
BPKB kepada konsumen, relasi danleasing atas BPKB yang sudah lunas A/R
nya setelah disetujui olehpimpinan FAD, dan membuat laporan mutasi BPKB,
memeriksa laporanharian penjualan unit,sparepart dan penjualan jasa sparepart
cabang,melakukan cross chek mutasi A/R dengan bagian Accounting

48
sebelumclosing dan pembuatan A/R movement, membuat C/N atas
kompensasitagihan dan D/N atas tagihan others.
j. Mekanik , bertugas untuk memperbaiki sepeda motor sesuai dengan
permintaan konsumen, melakukan service garansi sesuai dengan kartu garansi
terhadap sepeda motor yang mengajukan claim part, meminta perbaikan
peralatan service atau pengganti bila tak layak pakai.
k. Administrasi Service , bertugas untuk memeriksa kupon service gratis dari
konsumen yang masuk per dealer, membuat laporan service dan rekapitulasi
part claim.
l. Staff Gudang , bertugas untuk mengirim pengiriman produk sampai serah
terima barang, mengirimkan produk yang di order konsumen diluar kota ke
pengangkutan, melakukan check berkala tentang quantity stock unit,
mengawasi pengiriman/pengangkutan unit yang mau dikirim untuk
mengurangi claim unit bermasalah.
m. Administrasi sales , bertugas untuk menerima order dari daler yang telah
disetujui oleh sales area dan membuat Order Memo, mengirimkan data order
dealer yang telah disetujui oleh pimpinan operasional dan pimpinan FAD
kegudang unit untuk dilakukan pengiriman, menerima laporan stock dari
gudang dan cabang setiap hari dan dibuat rekapnya, membuat surat
pemberitahuan perubahan harga dan program penjualan kepada dealer dan
leasing, membuat rekap data penjualan, stock dan aktivitas setiap bulanan
untuk meeting bulanan, membuat Surat Perintah Kerja untuk supplier atas
penawaran kerja yang tlah disetujui approvalnya,
n. Kasir , bertugas untuk menerima pembayaran uang muka, penjualan tunai
unit, sparepart dan service, membuat laporan hasil penerimaan uang,
menengani kas kecil dan melakukan pembayaran rutin cabang dengan kas
kecil.

5. Kinerja Perusahaan Terkini


Setiap perusahaan tentu mempunyai visidan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua,
begitujuga pada Dealer Motor Suzuki Purwakarta , perusahaan terus berupayaagar
tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat tewujud. Tidakmudahdalam

49
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi,disiplin dan
loyalitas dalam bekerja. Dealer Motor Suzuki Purwakarta melakukan penjualan
unit sepeda motor bermerek Suzuki baik secara tunaimaupun kredit. Adapun
produk dari sepedamotor Suzuki yang disalurkan maupun dijual oleh Dealer
Motor Suzuki Purwakarta adalah :
1.Alexo
2.Spin
3.Smash Titan
4.Sky Wave
5.Sky Driver
6.Thunder
7.Shogun
8.Satria
9.Hayate

6. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan dari Dealer Motor Suzuki Purwakarta adalah sebagai
berikut :
1. Melayani penjualan dan pembelian sepeda motor merek Suzuki baik
secara tunai maupun kredit.

2. Melayani tukar tambah sepeda motor merek Suzuki sesuai dengan


peraturan yang diterapkan di Perusahaan.

3. Melayani Service sepeda motor.

B. Analisis Deskriptif Presentase

Analisis jawaban responden pada setiap pertanyaan dimaksudkan untuk

mengetahui seberapa jauh jawaban responden atas pertanyaan pada kuesioner.

50
Analisis juga untuk mengetahui berapa besar persentase jawaban responden pada

setiap alternatif jawaban yang ada.

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-masing

variabel penelitian dan pengaruh 3 variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X1),

Harga (X2), promosi (X3), dengan satu variabel dependen keputusan pembelian

(Y).

1. Variabel kualitas produk

Pada variabel deskriptif kualitas produk, penilaian dilakukan dengan 6

indikator dengan 16 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5,

sehingga skor minimal = 1 x 16 x 92 = 1472 dan skor maksimal = 5 x 16 x 92 =

7360.

Rentang skor = 7360 – 1472 = 5888. Interval kelas = 5888 : 5 = 1178.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.1 Kategori Variabel kualitas produk

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
6184 – 7360 84,01% - 100,00% Sangat Baik 25% 74,74%
5006 – 6183 68,01% - 84,00% Baik 41% (Baik)
3828 – 5005 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 25%
2650 – 3827 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 9%
1472 – 2649 20,00% - 36,00% Tidak Baik 0%

Hasil penelitian tentang kualitas produk yang dapat dilihat pada lampiran

tabulasi diperoleh total skor 5509 dengan persentase 74,74%. Berdasarkan

51
kategori diatas, kualitas produk yang diterapkan pada sepeda motor Suzuki dalam

kategori baik.

Variabel kualitas produk dalam penelitian ini terdiri dari enam indikator,

diantaranya adalah absolute styling, absolute packaging, absolute riding

performance, absolute security, absolute environmental performance, advanced

features.

a. Absolute Styling

Pada indikator absolute styling, penilaian dilakukan dengan 3

pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor

minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang

skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.2 Deskriptif Persentase Indikator Absolute Styling

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 25%
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 41%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 24% 75,72%
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 9%
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 1% (Baik)
Sumber: data penelitian 2014, yang diolah

b. Absolute Packaging

Pada indikator absolute packaging, penilaian dilakukan dengan 3

pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor

minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang

52
skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.3. Distribusi jawaban responden pada indikator Absolute Packaging

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 20%
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 43%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 28% 75,07%
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 9%
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 0% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

c. Absolute Riding Performance

Pada indikator absolute riding performance, penilaian dilakukan

dengan 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380.

Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.4. Distribusi jawaban responden pada indikator Absolute Riding

Performance

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 22%
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 43%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 24% 75,22%
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 11%
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 0% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

d. Absolute Security

Pada indikator absolute security, penilaian dilakukan dengan 3

pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor

53
minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang

skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.5. Distribusi jawaban responden pada indikator Absolute Security

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 24%
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 40%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 24% 74,71%
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 11%
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 1% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

e. Absolute Environmental performance

Pada indikator absolute environmental performance, penilaian

dilakukan dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai

5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 =

920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.6. Distribusi jawaban responden pada indikator Absolute

Environmental performance

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 - 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 23%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 35%
478 - 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 27% 73,15%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 14%
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 1% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

54
f) Advanced Features

Pada indikator advanced features, penilaian dilakukan dengan 2

pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor

minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang

skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.7. Distribusi jawaban responden pada indikator Advanced Features

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 – 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 20%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 46%
478 - 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 23% 74,57%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 9%
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 2% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

2. Variabel Harga

Pada variabel deskriptif harga, penilaian dilakukan dengan 4 indikator

dengan 9 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 9 x 92 = 828 dan skor maksimal = 5 x 9 x 92 = 4140. Rentang

skor = 4140 – 828 = 3312. Interval kelas = 3312 : 5 = 662. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.8 Tabel Variabel Harga

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
3476 – 4140 84,01% - 100,00% Sangat Baik 21%
2814 – 3475 68,01% - 84,00% Baik 44%
2152 – 2813 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 25% 72,39%
1490 – 2151 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 10%

55
828 – 1489 20,00% - 36,00% Tidak Baik 0% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

Hasil penelitian tentang harga yang dapat dilihat pada lampiran tabulasi

diperoleh total skor 2997 dengan persentase 72,39%. Berdasarkan kategori diatas,

harga yang diterapkan pada sepeda motor Suzuki dalam kategori baik. Variabel

harga dalam penelitian ini terdiri dari empat indikator, diantaranya;

a. Potongan harga

Pada indikator Potongan harga, penilaian dilakukan dengan 3

pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor

minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang

skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.9. Distribusi jawaban responden pada indikator Potongan harga

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 20%
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 41%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 24% 72,39%
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 14%
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 2% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

b. Keterjangkauan harga

Pada indikator informasi Keterjangkauan harga, penilaian dilakukan

dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920.

Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

56
Tabel 4.10. Distribusi jawaban responden pada indikator Keterjangkauan

harga

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 – 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 13%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 46%
478 – 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 30% 72,17%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 11%
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 0% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

c. Kesesuaian harga dengan manfaat

Pada indikator informasi kesesuaian harga dengan manfaat, penilaian

dilakukan dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5,

sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920.

Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.11. Distribusi jawaban responden pada indikator Kesesuaian harga

dengan manfaat

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 – 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 23%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 36%
478 - 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 21% 72,17%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 17%
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 3% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

d. Cara Pembayaran

Pada indikator informasi Cara Pembayaran, penilaian dilakukan dengan

2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor

57
minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang

skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.12. Distribusi jawaban responden pada indikator Cara Pembayaran

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 – 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 19%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 40%
478 - 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 28% 72,83%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 14%
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 0% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

3.Variabel Promosi

Pada variabel deskriptif promosi, penilaian dilakukan dengan 3 indikator

dengan 8 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 8 x 92 = 736 dan skor maksimal = 5 x 8 x 92 = 3680. Rentang

skor = 3680 – 736 = 2944. Interval kelas = 2944 : 5 = 589. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.13 Kategori Variabel Promosi

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
3092 – 3680 84,01% - 100,00% Sangat Baik 23%
2503 – 3091 68,01% - 84,00% Baik 42%
1914 – 2502 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 24% 71,94%
1325 – 1913 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 11%
736 – 1324 20,00% - 36,00% Tidak Baik 0% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

Hasil penelitian tentang promosi yang dapat dilihat pada lampiran tabulasi

diperoleh total skor 2662 dengan persentase 71,94%. Berdasarkan kategori diatas,

58
promosi yang diterapkan pada sepeda motor Suzuki dalam kategori baik. Variabel

promosi dalam penelitian ini terdiri dari tiga indikator, diantaranya adalah

periklanan, promosi penjualan, informasi dari mulut ke mulut.

a. Periklanan

Pada indikator periklanan, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan,

masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3

x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276

= 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat

dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.14. Distribusi jawaban responden pada indikator periklanan

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 21%
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 46%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 18% 74,13%
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 14%
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 1% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

b. Promosi Penjualan

Pada indikator periklanan, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan,

masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3

x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276

= 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat

dibuat tabel kategori sebagai berikut :

59
Tabel 4.15. Distribusi jawaban responden pada indikator promosi penjualan

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 16%
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 45%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 26% 72,90%
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 12%
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 0% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

c. Informasi dari Mulut ke Mulut

Pada indikator informasi dari mulut ke mulut, penilaian dilakukan

dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang

skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan

tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.16. Distribusi jawaban responden pada indikator informasi dari

mulut ke mulut

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 – 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 16%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 33%
478 – 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 30% 68,80%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 18%
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 2% (Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

4 Keputusan Pembelian

Pada variabel deskriptif keputusan pembelian, penilaian dilakukan dengan

7 indikator dengan 17 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5,

60
sehingga skor minimal = 1 x 17 x 92 = 1564 dan skor maksimal = 5 x 17 x 92 =

7820. Rentang skor = 7820 – 1564 = 6256. Interval kelas = 6256 : 5 = 1251.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.17 Tabel Variabel Keputusan Pembelian

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
6568 – 7820 84,01% - 100,00% Sangat Baik 6%
5317 – 6567 68,01% - 84,00% Baik 17%
4066 – 5316 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 25% 47,30%
2815 – 4067 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 38%
1564 – 2814 20,00% - 36,00% Tidak Baik 24% (Kurang Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

Hasil penelitian tentang keputusan pembelian yang dapat dilihat pada

lampiran tabulasi diperoleh total skor 3708 dengan persentase 47,30%.

Berdasarkan kategori diatas, keputusan pembelian yang diterapkan pada sepeda

motor Suzuki dalam kategori kurang baik.

Variabel keputusan pembelian dalam penelitian ini diukur dengan tujuh

indikator yaitu keputusan tentang jenis produk, keputusan tentang bentuk produk,

keputusan tentang merek, keputusan tentang dealer penjualan, keputusan tentang

jumlah produk, keputusan tentang waktu pembelian, keputusan tentang cara

pembayaran.

a. Keputusan Tentang Jenis Produk

Pada indikator informasi keputusan tentang jenis produk, penilaian

dilakukan dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai

5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 =

61
920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.18. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tantang

jenis produk

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 – 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 5%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 14%
478 – 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 23% 48,91%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 39%
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 20% ( Kurang
Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

b. Keputusan Tentang Bentuk Produk

Pada indikator keputusan tentang bentuk produk, penilaian dilakukan

dengan 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380.

Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.19. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang

bentuk produk

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 4%
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 11%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 21% 45,72%
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 40% ( Kurang
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 24% Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

62
c. Keputusan Tentang Merek

Pada indikator informasi tentang merek, penilaian dilakukan dengan 2

pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor

minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang

skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.20. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang

merek

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 – 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 4%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 8%
478 – 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 21% 43,48%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 34% ( Kurang
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 33% Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

d. Keputusan Tentang Dealer Penjualan

Pada indikator keputusan tentang dealer penjualan, penilaian dilakukan

dengan 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380.

Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.21. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang

dealer penjualan

63
Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata
nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 4%
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 13%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 20% 47,10%
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 42% (Kurang Baik)
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 21%
Sumber : data primer diolah, 2011

e. Keputusan Tentang Jumlah Produk

Pada indikator informasi tentang jumlah produk, penilaian dilakukan

dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920.

Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.22. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang

jumlah produk

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 – 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 9%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 9%
478 – 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 20% 48,04%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 38% ( Kurang
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 24% Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

f. Keputusan Tentang Waktu Pembelian

64
Pada indikator informasi tentang waktu pembelian, penilaian dilakukan

dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920.

Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan

perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.23. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang

waktu pembelian

Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata


nilai
772 – 920 84,01% - 100,00% Sangat Baik 4%
625 – 771 68,01% - 84,00% Baik 13%
478 – 624 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 21% 46,85%
331 – 477 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 39% ( Kurang
184 – 330 20,00% - 36,00% Tidak Baik 23% Baik)
Sumber : data primer diolah, 2014

g. Keputusan Tentang Cara Pembayaran

Pada indikator keputusan tentang dealer penjualan, penilaian dilakukan

dengan 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga

skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380.

Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221.

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :

Tabel 4.24. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang


cara pembayaran
Interval skor Interval persen Kriteria Persentase Rata-rata
nilai
1160 – 1380 84,01% - 100,00% Sangat Baik 9%

65
939 – 1159 68,01% - 84,00% Baik 12% 47,10%
718 – 938 52,01% - 68,00% Ragu-ragu 22% (Kurang Baik)
497 – 717 36,01% - 52,00 % Kurang Baik 39%
276 – 496 20,00% - 36,00% Tidak Baik 17%
Sumber : data primer diolah, 2014

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan

melihat pola pada kurva penyebaran P-Plot yang dibandingkan dengan distribusi

kumulatif dari distribusi normal, distribusi normal akan membentuk satu garis

lurus diagonal. Jika data residual normal, maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Gambar 4.1. Grafik Normal P-Plot

66
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa normal probability plot

cenderung membentuk garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas

menggunakan nilai Tolerance dan lawannya dan Variance inflation factor (VIF).

Jika nilai Tolerance < 1 dan nilai VIF < dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi

multikolinieritas.

Tabel 4.25. Hasil Uji Multikolinieritas

a. Dependent Variable: y

Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2014

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai toleransi untuk tiga variabel

kurang dari 1 dan besarnya VIF tidak lebih dari 10 sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas (independent).

67
3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan lain berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya

SPESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Hasil Uji Heteroskedastisitas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2. Grafik Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar scatterplot di atas diketahui bahwa titik-titik pada

gambar memiliki kecenderungan menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada

sumbu Y dan tidak membentuk pola jelas. Berdasarkan gambar scatterplot di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdatisitas dalam penelitian

ini.

68
4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu pada

periode sebelumnya. Uji autokorelasi ditentukan dengan uji Durbin Watson.

Menurut Ghozali (2005:67) kriteria apabila tidak terjadi problem autokorelasi

yaitu jika nilai DW test > du dan DW test < 4-du. Berikut adalah hasil uji

autokorelasi yang dinyatakan dengan Durbin-Watson yang dalam perhitungannya

menggunakan program SPSS for windows versi 17:

Tabel 4.26. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2

b. Dependent Variable: y

Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2014

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa hasil uji autokorelasi yang

ditunjukkan dengan nilai Durbin Watson = 2.056 sedangkan pada tabel du untuk

jumlah data sampel atau n = 92, dan variabel bebas atau k = 3 dengan tingkat

kesalahan atau α = 5% diperoleh sebesar 1,72, maka doperoleh :

1,72 < 2,056 < 4 - 1,72

1,72 < 2,056 < 2,28

69
Berdasarkan hasil pengujian di atas menunujukkan bahwa nilai Durbin

Watson sebesar 2,056 lebih dari nilai batas bawah (du) yaitu sebesar 1,72 dan nilai

Durbin Watson tersebut juga menunjukkan kurang dari batatas atas yaitu kurang

dari 2,28 (4 - 1,72). dengan demikian pengujian tersebut telah memenuhi kriteria

yang disyaratkan. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi

yang terbentuk tidak terjadi problem autokorelasi, sehingga dapat dilakukan

pengujian selanjutnya.

D. Pembentukan Model Analisis Regresi

Berikut pengujian regresi linier berganda antara Kualitas produk (X1),

Harga (X2), dan Promosi (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y) yang dalam

proses penghitungannya menggunakan program SPSS for Windows versi 17:

Tabel 4.27. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

a. Dependent Variabel: Y

Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2014

Berdasarkan tabel hasil analisis regresi linier berganda diatas, maka dapat

dibentuk persamaan regresi sebagai berikut:

70
Ŷ = 5,716 + 0,304X1 + 0,252X2 + 0,288X3

Dari persamaan tersebut diatas, maka hasil persamaan regresi berganda

tersebut diatas memberikan pengertian bahwa:

a. Nilai konstanta dari hasil penelitian menunjukkan nilai yang positif yaitu

sebesar 5,716, dapat diartikan bahwa jika tidak ada pengaruh dari variabel

variabel bebas seperti kualitas produk , harga, dan promosi , maka variabel

terikat keputusan pembelian tidak mengalami perubahan.


b. Nilai koefisien regresi untuk variabel kualitas produk pada persamaan regresi

sebesar 0,304, menunjukkan bahwa karakteristik kualitas produk mempunyai

pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki, yang

berarti setiap penurunan satu satuan karakteristik variabel kualitas produk

maka akan meningkatkan skor keputusan pembelian sebesar 0, 304 dengan

mengasumsikan variabel konstan.


c. Nilai koefisien regresi untuk variabel harga pada persamaan regresi sebesar

0,252, menunjukkan bahwa karakteristik harga mempunyai pengaruh positif

terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki, yang berarti setiap

penurunan satu satuan karakteristik variabel harga maka akan meningkatkan

skor keputusan pembelian sebesar 0, 252 dengan mengasumsikan variabel

konstan.
d. Nilai koefisien regresi untuk variabel promosi pada persamaan regresi sebesar

0,288, menunjukkan bahwa karakteristik promosi mempunyai pengaruh

positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki, yang berarti setiap

penurunan satu satuan karakteristik variabel promosi maka akan

meningkatkan skor keputusan pembelian sebesar 0, 288 dengan

mengasumsikan variabel konstan.

71
e. Dengan persamaan regresi Ŷ = 5,716 + 0,304X1 + 0,252X2 + 0,288X3, dapat

disimpulkan bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi keputusan pembelian

adalah kualitas produk hal itu dapat dibuktikan dengan nilai koefisien

regresinya yang paling besar jika dibandingkan dengan koefisien regresi pada

variabel independen lainnya yaitu promosi dan harga .

E. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis tentang koefisien

regresi yang telah dibentuk sebelumnya dan dapat diketahui apakah persamaan

regresi yang diperoleh tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Jika hasil

analisis nantinya menunjukkan bahwa persamaan regresi yang telah dibentuk

tersebut adalah signifikan atau dapat dipertanggungjawabkan, maka persamaan

regresi tersebut dapat digunakan untuk meramal variabel terikat keputusan

pembelian (Y). Prosedur penggunaan analisis uji regresi linier berganda ini adalah

sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Pada pengujian secara parsial ini digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara kualitas produk (X1), harga (X2), dan promosi (X3)

terhadap keputusan pembelian (Y). Berikut hasil pengujian hipotesis secara

parsial dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 17.0.

Tabel 4.28. Pengujian Hipotesis Secara Pasrial

72
a. Dependent Variable: y

Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2014

Secara parsial dari variabel kualitas produk, harga, dan promosi ditemukan

pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

1. Pada variabel kualitas produk (X1) diperoleh hasil nilai thitung =7,712

dengan sighitung = 0,000< sig α 0,05 jadi H0 ditolak dan H1 diterima. Ini

berarti kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian.
2. Pada variabel harga (X2) diperoleh hasil nilai thitung =4,120 dengan

sighitung = 0,000< sig α 0,05 jadi H0 ditolak dan H3 diterima. Ini berarti

brand extension berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.


3. Pada variabel promosi (X3) diperoleh hasil nilai thitung =3,812 dengan

sighitung = 0,000< sig α 0,05 jadi H0 ditolak dan H2 diterima. Ini berarti

promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan

Pengujian hipotesis secara simultan atau disebut uji F dalam penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara kualitas produk (X1), harga (X2),

73
dan promosi (X3) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y). Berikut

adalah hasil pengujian secara simultan:

Tabel 4.29. Pengujian Hipotesis Secara Simultan

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2

b. Dependent Variable: y

Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2014

a. Menentukan hipotesis

Ho: β4 = 0 Kualitas produk, harga, dan promosi secara simultan tidak

mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda

motor merek Suzuki

Ha: β4 ≠ 0 Kualitas produk , harga, dan promosi secara simultan mempunyai

pengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek

suzuki

b. Hasil Pengujian

Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung adalah

sebesar 69.485 dengan hasil signifikansi sebesar 0,000, sedangkan degree of

freedom pada angka 3 dan 92 dalam F tabel diperoleh nilai sebesar 2,71 sehingga

nilai F hitung sebesar 60.485 > nilai F tabel = 2,71 (signifikan). Hal ini dapat

74
diartikan bahwa kualitas produk , harga, dan promosi secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Penjelasan

tersebut dapat diartikan, jika suzuki ingin dapat mempengaruhi keputusan

pembelianmasyarakat terhadap produknya maka suzuki harus meningkatkan

kualitas produk,, harga, dan promosi .

Demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H 4 diterima sehingga

hipotesis yang menyatakan kualitas produk , harga, dan promosi secara simultan

mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Suzuki

diterima.

3. Koefisien Determinasi

Besarnya presentase pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat (koefisien determinasi) ditunjukkan dengan nila Adjusted R Square.

Berikut adalah hasil nilai koefisien determinasi tersebut:

Tabel 4.30. Koefisien Determinasi

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2

b. Dependent Variable: y

Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2014

Besarnya prosentase variabel keputusan pembelian mampu dijelaskan oleh

variabel bebas (koefisien determinasi) ditunjukkan dengan nilai Adjusted R

75
Square (R2) yaitu sebesar 0.693, dipilihnya Adjusted R Square agar data tidak bias

terhadap jumlah variabel independen, maka R square pasti meningkat tanpa

menghiraukan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen.

Oleh karena itu banyak peneliti menggunakan Adjusted R Square pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik (Ghozali, 2006:83). Dalam hal ini dapat

diartikan bahwa keputusan pembelian mampu dijelaskan oleh Kualitas produk ,

harga, dan promosi dengan nilai sebesar 69,3%, sedangkan sisanya 20,7%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Sedangkan

secara parsial pengaruh Kualitas produk besarnya 40,32%, besarnya pengaruh

harga adalah 16,16% dan besarnya pengaruh promosi sebesar 14,13%. Hal ini

menunjukan bahwa variabel kualitas produk yang mempunyai pengaruh paling

dominan dibandingkan variabel yang lain.

4.5 Pembahasan Pengaruh Kualitas produk, Harga, Promosi Terhadap

Keputusan Pembelian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kualitas produk

terbukti mampu mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Suzuki pada

dealer Dealer Suzuki Purwakarta. Kualitas produk berpengaruh paling besar

diantara variabel yang lain yaitu promosi dan harga . Fitur-fitur yang diterapkan

pada sepeda motor Suzuki sangatlah menarik sehingga mempengaruhi konsumen

agar melakukan pembelian. Agar dapat mencapai tujuan tersebut maka fitur-fitur

yang di aplikasikan pada Suzuki harus selalu uptodate, misalnya absolute styling

yaitu: lampu depan Suzuki yang sporty merupakan konsep dari desain suzuki

76
yang dinamis, absolute packaging yaitu: kursi ganda yang luas memberikan

kenyamanan berkendara bagi pengendara dan pemboncengnya, absolute riding

performance yaitu: Suzuki dilengkapi dengan mesin yang handal selain itu irit

bahan bakar di banding matik yang lain, absolute security yaitu: Suzuki

dilengkapi sistem pengereman yang canggih selain itu pada sistem Kunci

Suzukidilengkapi dengan secure key shutter (melindungi lubang kunci dengan

magnet),absolute environmental performance yaitu: sistem yang melindungi

mesin sehingga menghasilkan gas buang hasil pembakaran yang bersih, advanced

features yaitu: menjamin kesetabilan mesin saat dihidupkan. Fitur-fitur tersebut

diaplikasikan pada Suzuki sehingga membuat para konsumen lebih tertarik untuk

melakukan pembelian Suzuki. Hal ini sejalan dengan teori dari Kotler (2001:355),

fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan produk

pesaing. Fitur suatu produk merupakan komponen fisik yang menghasilkan

manfaat.

Promosi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda

motor Suzuki pada dealer Dealer Suzuki Purwakarta. Promosi periklanan

merupakan kegiatan promosi yang aktif dilakukan, yaitu lewat media cetak seperti

koran sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui produk Suzuki yang

ditawarkan. Promosi penjualan dengan cara menyebar brosur atau memasang

spanduk-spanduk di jalan, selain itu memberikan diskon atau hadiah setiap

konsumen melakukan pembelian. Serta informasi dari mulut ke mulut juga

mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, dari omongan konsumen

77
yang satu ke konsumen yang lain membuat konsumen lebih percaya dan tertarik

untuk membelinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara promosi dengan keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh harga secara parsial

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Suzuki, Rajput,

et.al. (2012:485) menyatakan bahwa harga berpengaruh positif terhadap perilaku

membeli. Harga memiliki pengaruh yang besar terhadap konsumen untuk

membeli. Setiap konsumen membutuhkan lebih banyak bentuk diskon atau

potongan harga dan paket barang dengan harga yang murah. Faktor harga produk

selalu menjadi faktor penting dalam proses dalam konteks setiap pembelian

pelanggan/konsumen. Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa variabel

harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian secara signifikan. Ini

berarti semakin baik harga yang ditawarkan berakibat pada semakin baiknya

keputusan pembelian.

Dari penjelasan diatas terlihat bahwa ketiga variabel, yaitu kualitas

produk, harga, dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian sepeda motor Suzuki. Kualitas produk atau fitur-fitur produk yang

lebih menarik ditawarkan oleh sepeda motor Suzuki mempengaruhi konsumen

dalam keputusan pembelian, begitu juga dengan adanya promosi membuat

konsumen lebih mengenal akan produk sepeda motor Suzuki yang ditawarkan

oleh PT. Suzuki Motor. Disamping itu dengan adanya harga atau perluasan merek

dari merek Suzuki yang sudah terkenal dan dikenal sebelumnya oleh konsumen

78
sehingga membuat konsumen lebih yakin akan membeli sepeda motor dengan

merek Suzuki.

79
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Semakin tinggi kualitas produk yang diciptakan Suzuki maka semakin

meningkat keputusan pembelian sepeda motor merek suzuki. Hal ini dapat

dilihat dari Kualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian sepeda motor merek suzuki.


2. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel Kualitas produk (X1) lebih

dominan mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat akan sepeda motor

merek Suzuki, maka diharapkan produsen dan pihak pemasar sepeda motor

Suzuki agar terus memperhatikan promosi seperti periklanan terus

ditingkatkan agar sepeda motor Suzuki lebih dikenal pelanggan dalam usaha

mempengaruhi keputusan pembeliannya. Semakin gencar dan efektif Promosi

disampaikan maka semakin meningkat pula konsumen melakukan keputusan

pembelian sepeda motor merek suzuki hal ini dapat dilihat dari promosi

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

sepeda motor merek Suzuki.


3. Terbukti bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian sepeda motor merek suzuki. Artinya semakin tinggi atau baik

80
persepsi tentang harga yang ditawarkan berakibat pada semakin tinggi

keputusan pembelian sepeda motor merek suzuki.


4. Secara simultan kualitas produk, harga, dan promosi berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan sepeda motor

merek Suzuki.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diajukan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi produsen Suzuki hendaknya terus meningkatkan kualitas produk –nya

dengan terus mengembangkan inovasi-inovasi dan menciptakan varian yang

diinginkan masyarakat. Dengan peningkatan harga yang lebih baik,

masyarakat sebagai calon pembeli tak kan ragu untuk melakukan keputusan

pembelian terhadap sepeda motor Suzuki tersebut selain mempertimbangkan

kualitas produk dan promosi.


2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan

penelitian ini. Penelitian ini masih hanya meneliti kualitas produk, harga dan

promosi secara umum, sehingga belum terfokus pada objek-objeknya secara

lebih mendalam.

81

Anda mungkin juga menyukai