bangsa yang lainnya. Tujuan suatu negara adalah untuk mengembangkan negaranya menjadi negara
yang maju, utuh, dan bersatu demi berdirinya suatu negara. Identitas Negara yang dimiliki Indonesia
merupakan identitas yang menjadi nilai-nilai budaya yang khas dan membedakan dengan bangsa yang
lainnya.
Indonesia memiliki beberapa identitas yang selain berperan sebagai "jati diri" juga berperan sebagai
pemersatu. Agar keberadaan Identitas Nasional ini dapat secara optimal memberikan kontribusi dalam
kemajuan bangsa di lingkup dunia, maka setiap warga negara harus mengenal, memahami, dan
berkomitmen kuat untuk menjaga eksistensinya di masyarakat. Dengan demikian, tantangan zaman
bukan menjadi permasalahan yang berarti.
Pemuda adalah generasi penerus bangsa. Sebagai contoh kecil dalam suatu negara yakni bergerak ke
perkampungan. Indonesia atau Nusantara ini adalah perjumpaan dari perkampungan, perjumpaan ini
akan menjadi sebuah negara. Kampung sebagai pondasi memang harus dipertemukan. Pertama,
bagaimana mereka bisa bersilaturahmi menjaga persatuan dan kesatuan? Kemudian, bagaimana mereka
bisa saling menghargai perbedaan?. Persoalan tersebut penting bagi mereka yang berada di
perkampungan. Kalau sudah banyak perkampungan yang bergerak, yakni bersilaturahmi saling sesama,
dsb. Maka ini akan menjadi Indonesia kecil. suatu identitas kebangsaan Indonesia akan muncul di setiap
perkampungan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan yakni bagaimana kita membuat sebuah wadah di
perkampungan melalu gerakan kepemudaan atau komunitas. Contoh: gerakan literasi, seni budaya,
pendidikan, sosial, lingkungan, dsb.
Harapan yang muncul dari gerakan itu yakni kesadaran mereka untuk menjaga bangsanya akan tumbuh
dari hal yang paling kecil. Ketika mereka bergerak di bidang pendidikan. Maka, akan melahirkan
generasi-generasi yang berpendidikan untuk masa depan. Di seni budaya, mereka akan merawat tradisi
kearifan lokal yang ada di Nusantara ini terutama di kampungnya sendiri. Karena salah satu identitas
negara adalah budaya. Ini hal yang perlu kita hidupkan lagi sebagai pondasi untuk menjaga negara
Indonesia ini. Adanya tantangan dalam Indonesia ini akan membuat mereka semakin solid untuk
bergerak. Karena keberadaan suatu gerakan pemuda akan menjadi benteng untuk melindungi
tantangan yang masuk dalam kampung tersebut.
Harapan untuk kedepannya agar semua unsur, baik pemuda, anak-anak, atau siapapun harus sadar
bahwa kita menjadi bagian dari indonesia, dan Indonesia juga adalah bagian dari kita. Karena Indonesia
ini terbentuk karena perbedaan, dan bagaimana cara kita semua agar bisa menghargai perbedaan
tersebut.
Kesimpulan Modernisme berawal dari zaman pencerahan, sehingga saat itu muncullah filsuf-filsuf kritis
yang pemikirannya hingga kini menentukan irama zaman seperti Kant, Hegel, Marx, Comte, Nietzsche,
Sartre dan Modernisasi dan Gaya Hidup Al-Tajdid, Vol. I No. 2 /Maret | 92 sebagainya yang
mempengaruhi berkembangnya modernisme yang bergerak dari paham Theosentris kepada
Antroposentris. Pandangan antroposentris menekankan pentingnya keberadaan manusia dalam
menggapai kelimpahan dan kenikmatan kebutuhan secara sporadis dan temporer. Penggunaan rasio
sebagai piranti yang melahirkan ilmu, pengetahuan dan teknologi merupakan prasyarat dasar
berkembangnya modernitas yang mencirikan masyarakat yang berdasarkan industrialisasi sebagai sendi
seluruh kehidupan masyarakat. Implikasinya adalah perubahan total dan mendalam dalam gaya hidup
manusia. Modernisasi adalah sebuah proses yang terus berlangsung dari masa ke masa dan
menghasilkan berbagai produk berupa pola hidup, kebudayaan, gaya hidup manusia dan banyak aspek
lainnya. Kehadiran modernisme disamping menawarkan kemudahan-kemudahan bagi manusia, juga
memproduksi model-model belenggu baru yang jauh lebih dahsyat, diantaranya ditandai munculnya
perilaku konsumtif di kalangan masyarakat dan generasi muda sebagai implikasi pembangunan ekonomi
yang kian mengglobal. Ciri munculnya perubahan gaya hidup ini terlihat pada kegandrungan terhadap
budaya Barat, gaya hidup instant, perilaku konsumtif yang mengarah pada hedonisme.